Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tuhan Mengapa Aku Harus ke Afrika?
Judul diatas di-inspirasikan oleh judul buku yang ditulis oleh Grace Suryani: "Tuhan Mengapa Aku Harus ke China". Buku ini saya beli sekitar September 2008 waktu kepulangan pertama saya ke Indonesia, tetapi baru dibaca sampai selesai akhir Ferbuari lalu. Buku ini juga yang menginspirasikan saya untuk menulis blog. Buku ini ditulis dengan gaya yang santai dengan menggunakan bahasa gaul masa kini, walaupun kesannya ringan tetapi makna yang terkandung di dalamnya cukup serius, bagaimana Tuhan membawa kita ke tempat-tempat asing keluar dari zona nyaman kita, seperti yang dulu Dia perbuat terhadap Abraham, Yusuf, Musa, Daniel cs, Paulus, dll. Ternyata sampai hari ini Allah kita tidak pernah berubah, masih seperti dulu suka membawa anak-anakNya ke tempat-tempat asing, keluar dari comfort zone. Stop......kok malah jadi resensi buku ya....
Dulu waktu masih kuliah ada teman kost yang kerja jadi auditor sering naik pesawat ke hampir seluruh pelosok Indonesia. Ingin sekali punya kesempatan seperti itu. Beberapa tahun kemudian saya mendapat kesempatan menjelajah hampir seluruh provinsi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Tetapi heran sampai hari ini saya belum pernah ke jogja atau Bali. Memang saya tidak terlalu ingin ke tempat2 ini.
Dulu saya juga punya keinginan ke Taiwan & China, tidak terlalu suka dengan negara-negara barat seperti Eropa-Amerika (mungkin karena sudah sering lihat di film2 TV). Dan herannya, Tuhan sudah memenuhi keinginan tersebut, saya kemudian tinggal di Taiwan +/- 2,5 tahun begitu juga di China 2,5 tahun. Tapi heran sampai hari ini belum pernah ke Singapore (kecuali transit) dan Bangkok. Memang saya tidak terlalu ingin ke tempat2 ini.
Afrika? huh jangankan ingin, membayangkannya saja pun tidak. Tetapi ketika kesempatan itu datang, kok saya tidak menolak, itulah herannya. Saya sudah mendengar dari rekan yang akan saya gantikan mengenai bagaimana horor-nya situasi di Nigeria, dan hal-hal yang jelek lainnya. Tetapi saya tidak bergeming, saya menerima tawaran ke Afrika, bahkan tanpa menanyakan mengenai kompensasi, benefit, hardship allowance dan lain-lainnya.
Dengan semangat 45....maksudnya semangat Injili, saya sempat berargumen kepada rekan saya tersebut, kalau jaman Belanda dulu tidak ada pastor-suster-misionaris2 yang mau meninggalkan hidup enak di Eropa, dan ke Indonesia yang tentu masih seram sekali keadaannya, mana mungkin kita menikmati sekolah Pangudi Luhur, Kanisius, RS Carolus, dan lain-lainnya.
Afrika itu serem katanya, jujur takut juga sih. Tetapi kemudian saya berpikir, dunia ini diciptakan oleh Allah, segala sesuatu di bawah kendaliNYa, artinya Afrika dengan orang-orang itemnya juga ciptaan dan milik-Nya. Kenapa saya harus takut! Kata Mazmur: MIlikNya segala isi langit dan bumi, Afrika punya BapaKu, Afrika milik BapaKu, kalau dia mengirim dan/atau mengijinkan saya kesana, pasti Dia akan memelihara.
Maka, berangkatlah saya sendirian ke Afrika pada tanggal 25 Januari 2008 dengan menempuh hampir 22 jam penerbangan. Saya semakin dikuatkan oleh pimpinan Tuhan ketika dalam perjalanan saya membaca kembali bukunya David W.F. Wong "Journeys Beyond the Comfort Zone" ( Meninggalkan Kenyamanan Meraih Kemenangan).
Tampaknya waktu yang akan menjawab pertanyaan "Tuhan Mengapa Aku Harus ke Afrika?". Demikianlah sampai hari ini saya masih menjalani hari demi hari, pengalaman demi pengalaman di Nigeria. Mungkin di situlah ada jawabannya.
- Andy Ryanto's blog
- Login to post comments
- 4733 reads
@AR: Pekerjaan anda?
Saudara, setiap hal tidak ada yang kebetulan, pasti ada maksud Tuhan dibaliknya. Ngomong-ngomong, anda tidak menyebutkan pekerjaan atau tugas anda atau memang disembunyikan (ntar dikira liburan doank ...) atau anda seorang penginjil atau misioner?
Dengan disesuaikan pekerjaan anda dan kapabilitas anda, mungkin bisa diketahui mengapa anda harus ke sana. Apakah sampai sekarang anda belum mendapat jawaban?
BUNGUL,
-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-
BUNGUL,
-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-
ya penginjil ya misioner ya businessman
Pekerjaan formal adalah global business mgr (bukan monsignour hehehe), tetapi kata dosenku dulu seharusnya tugas menginjili dan hati yang misioner harus ada dalam hati setiap orang apapun jabatan formalnya bahkan tanpa jabatan/tugas formal sekalipun.
@Andy Ryanto & @BUNGUL
@AR: betul, apa yang skg masih samar akan tersingkap juga nantinya. kalau langsung ketahuan kan kurang seru jadinya
@BUNGUL: boleh kubantu ya (drpd mungkin kelamaan nunggu jwb-an AR), gambaran pekerjaannya ada di tulisan sebelumnya.
Eha
eha
@EHA: thank you, mungkin
@EHA: thank you, mungkin mengapanya akan terjawab seiring berjalannya waktu, kadang Tuhan sering memberikan kita puzzle yang harus kita susun-susun dulu detilnya sampai terbentuk gambaran besarnya.
@Andy Ryanto: sepertinya asyik ya?..
Bro Andy, saya hanya bisa membayangkan isi cerita anda ini....
Tapi sepertinya seru juga ya bro? Antara cemas, takjub, takut, kagum, silih berganti. Seperti petualangan Indiana Jones saja ya, yang suka pergi ke tempat-tempat eksotik, he..he..
Ditunggu foto-fotonya bro Andy!
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Cara kirim photo
Kang Ebed, emang bisa kirim photo di sini, gimana caranya?
@Andy Ryanto: Bisa kok...
Bisa kok bro dimasukin ke artikel blognya. Kalau teknisnya bro bisa tanya ke kekasih-kekasih yang sudah mahir dalam bidang itu (antara lain koh hai-hai, mas Purnawan, bro Dennis, Penonton, Ari Thok, dan lain-lain). Kalau saya sendiri masih belajar juga bro, jadi tidak berani memberi saran, takut malah jadi salah nanti, he..he..
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
@ar : enak tuh keliling dunia.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Yes U Can
Pengalaman saya, apa yang saya inginkan dan pikirkan (tentu saja yang positif), itulah yang kebanyakan terjadi, meski kadang saya sudah melupakan keinginan tersebut, tetapi Tuhan tidak pernah lupa. I ll pray 4 u bro....(though it s just one time)
waoww!!!!
wah..wah.. bro andy, aku pengin banget kayak anda bisa jalan kemana2.. aku juga punya mimpi ke luar negeri juga buat sekolah. wah.. inspired banget tulisan anda :-).
btw, satu pesan saya buat anda, hati-hati dan jauhilah nenek singa afrika. kalo ketemu cucunya sih ga apa2 langsung terkam, habis. tapi kalo neneknya?? masih pake diemut-emut segala (giginya khan habis..) khan geli???!!!
hehehe.. semangadh ya!!! jangan lupa photo2nya di upload
GBU
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
Problem besar Bro
Benar-benar problem besar kalau saya ketemu singa, gue bener2 kaga bisa bedain mana nenek singa, paman singa, bapak angkat singa, belum lagi kendala bahasa bro...hehehe...
Mengenai impianmu, yes you can!
@Andy Ryanto: Mengapa aku di politik?
Halo Andy, salam kenal ya.. ini Iik ...
Judul blog anda membuat saya ingin berkomentar juga. Boleh ya? Mungkin saya ga keluar negeri yang jauhhhh seperti anda, tetapi petualangan saya di 'dunia lain' yakni Politik Praktis membuat saya mempunyai pertanyaan berikut ini di 5 tahun terakhir :
Beberapa pertanyaan telah terjawab, beberapa lagi belom. Tapi saya sih sabar aja... besok, lusa atau kapan Tuhan pasti akan memberikan jawabannya kepada saya. he he he ....
salam hangat ,
Iik
passion for Christ, compassion for the lost
Mengapa ya?
Salam kenal juga Sdri Iik,
Kalau masuk ke dunia politik, menurutku lebih seram daripada menghadapi medan Afrika, apalagi politiknya Indonesia, kusut, costly, harus benar2 tahan banting. Gue sih kaga mau deh masuk ke dunia begituan, jangankan politik urusan negara, ngurusin politik kantor, politik organisasi, politik tetanggaan saja emoh ah....
Btw, kalau kamu dapat jatah di dunia begituan mungkin Tuhan punya rencana sekolahin kamu di dunia politik, kalau aku sementara sekolahan di Afrika dulu deh...
Tapi kadang capek kalau nungguin jawaban pertanyaan ke Tuhan, mendingan jalani saja dulu kalau sudah lupa pertanyaannya biasanya jawabannya malah muncul.
Ok Hidup Politik! Hidup Afrika!