Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan "Benteng" Hidupku (Gali Kata Alkitab dalam Kajian Tulisan Ibrani Kuno)

Hery Setyo Adi's picture

“Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1)

Kata “benteng” dalam ayat di atas diterjemahkan dari kata Ibrani ma‘oz (dibentuk dari huruf-huruf Ibrani: Mem-Qames-Ayin-Holem Wow-Zayin). Kata “benteng” bukanlah satu-satunya kata yang dipadankan dengan kata ma‘oz tersebut. Kata-kata seperti “tempat perlindungan” (Mazmur 31:3; Nahum 3:11), “pelindung” (Mazmur 60:9; 108:9; Yesaya 30:3 ), “perlindungan” (Amsal 10:29), dan “tempat pengungsian” (Yesaya 25:4) juga dipakai sebagai padanan dari kata ma‘oz.  

Berdasarkan persamaan terjemahan itu, maka “Tuhan benteng hidupku” dapat berarti “Tuhan tempat perlindungan hidupku”, “Tuhan pelindung hidupku”, “Tuhan perlindungan hidupku”, dan “Tuhan tempat pengungsian hidupku”.

Benteng, tempat perlindungan, ataupun tempat pengungsian, merupakan tempat-tempat yang memberikan keamanan secara fisik bagi setiap orang dalam situasi perang. Benteng dan tempat perlindungan adalah tempat yang aman bagi tentara yang sedang berperang. Sedangkan tempat pengungsian adalah tempat yang aman bagi masyarakat sipil yang negaranya sedang berperang.

Tempat fisik seperti itu digambarkan oleh orang Ibrani sebagai tempat yang aman. Bagaimana halnya bila tempat perlindungannya adalah Tuhan, bukankah Dia akan memberikan perlindungan yang mutlak?

Kata-kata Ibrani lain yang seakar-induk dengan kata ma‘oz adalah ‘oz yang dipadankan dengan kata “kuat” dan “kuasa”. Orang yang mengetahui senjata, dialah yang kuat. Karena kuat, dia pula yang akan berkuasa (lihat: Gali Kata Alkitab edisi 31). Kata “benteng” dan padanan lain dari kata ma‘oz seperti “tempat perlindungan”, “pelindung”, “perlindungan”, dan “tempat pengungsian”, memiliki makna yang berhubungan erat dengan kata “kuat” dan “kuasa”. Dengan demikian “Tuhan benteng hidupku” berarti juga “Tuhan kekuatan hidupku” dan “Tuhan asal kuasa hidupku.” 

Bila “Tuhan kekuatan hidupku” dan “Tuhan asal kuasa hidupku”, bukankah kita tidak perlu risau, khawatir, takut, dan gemetar akan hidup kita?

Kajian Ibrani Kuno

Apa makna kata ma‘oz dilihat dari tulisan-gambar Ibrani kuno? Kata ma‘oz berasal dari akar-induk kata ‘z (Ayin-Zayin). Huruf Ayin pada awalnya adalah sebuah gambar mata, yang berarti pengetahuan, sebagaimana fungsi mata untuk melihat segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan menjadi sumber pengetahuan. Sedangkan huruf Zayin adalah sebuah gambar alat pemotong (senjata). Gabungan dua gambar tersebut berarti “mengetahui sebuah senjata.”

Dalam peperangan, pengetahuan tentang senjata adalah hal yang penting. Seorang tentara yang dapat memilih dan menggunakan sebuah senjata secara tepat akan menolongnya berhasil dalam pertempuran. Sebab ia dapat memakainya sebagai alat untuk menyerang dan melindungi diri dari musuh.

Jika kita menjadikan Tuhan sebagai senjata dalam hidup kita, bukankah kita akan terlindung dari serangan musuh dan kuat untuk menyerangnya?

Perlindungan Tuhan

Perlindungan Tuhan dalam Mazmur 27 digambarkan dengan dua ungkapan: “Tuhan adalah bentengku” (ayat 1) dan “Ia melindungi aku dalam pondokNya” (ayat 5). Ungkapan itu untuk menjelaskan bahwa Tuhan adalah sumber pertolongan (bandingkan ayat 9).

Makna “Tuhan adalah bentengku” (sudah dipaparkan di atas) sejajar dengan “Ia melindungi aku dalam pondokNya.” Dalam budaya orang Ibrani kuno, tenda atau pun rumah di samping sebagai pelindung bagi orang-orang yang tinggal di dalamnya, juga pelindung bagi orang asing yang datang dari jauh. Budaya seperti itu dipelihara hingga waktu-waktu yang kemudian (misalnya: kisah orang Lewi di Gibea Benyamin dalam Hakim-hakim 19). 

Dengan demikian sungguh beralasan ketika Daud menyatakan bahwa dirinya tidak harus takut dan gemetar terhadap musuh, sebab Tuhan adalah pelindungnya, kekuatannya, dan senjatanya.

Implikasi

Seorang rekan melayani di sebuah gereja di Kalimantan. Ia mengunjungi sebuah keluarga dan tuan rumah menghidangkan segelas minuman untuknya. Pada saat ia mengambil gelas untuk meminumnya, tiba-tiba gelas itu pecah. Tuan rumah mengambilkan segelas minuman lagi dan ketika rekan tersebut mengambil untuk meminumnya, gelas itu pecah lagi. Segelas minuman ketiga dihidangkan lagi, dan gelas itu tidak pecah saat ia mengambil untuk meminumnya.

Beberapa hari kemudian kepala keluarga tersebut mendatangi rekan saya dan menanyakan tentang jimat yang ia miliki. Sebab, pikirnya, rekan saya tersebut seorang yang sakti. Rupanya, keluarga tersebut menghidangkan segelas minuman yang sudah dibubuhi racun dan memanterainya. Minuman di gelas ketigalah yang tidak dibubuhi racun dan diucapkan mantera.  Rekan saya itu menjawab bahwa ia memiliki Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa untuk melindunginya.

Serangan musuh berasal dari mana saja, kapan saja, dan dalam bentuk apa saja. Apakah saya dan Anda telah menjadikan Tuhan Yesus benteng, pelindung, kekuatan, tempat pengungsian, sumber kuasa dan senjata hidup kita?

(Artikel ini ditulis oleh Hery Setyo Adi, yang menggunakan rujukan dari berbagai sumber).