Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tuhan Adalah Keset Kakiku, Takkan Kekurangan Aku

PlainBread's picture

Mazmur PlainBread.

 

Tuhan adalah keset kakiku, takkan kekurangan aku.

 

Ia adalah jongosku, membaringkan aku di padang golf yang berumput hijau.

 

Ia adalah supirku, membawaku ke kolam renang yang tenang;

 

Ia juga membasuh diriku, menyegarkan badan dan jiwaku,

menuntun aku ke kamar mandi dan sauna oleh karena aku membayarNya.

 

Sekalipun aku berada di Ngarai Sihanouk, atau Kelok Sembilan,

aku tidak akan takut bahaya karena mobilku mercy new eyes, diberikan ayahku.

 

Tuhan adalah tukang masakku, yang menyediakan hidangan bagiku, di hadapan tetangga dan teman-temanku yang kelaparan;

 

Engkau mengurapi kepalaku dengan hair gel dari toko ternama, dan badanku dengan baby oil termahal,

 

Gelasku terisi susu murni dari Lembang atau Swiss di setiap saat, piringku selalu tersedia ayam goreng Mbok Berek (dan itu tidak termasuk doughnuts Krispy Kreme),

 

Pesta Pora dan Kemewahan akan mengikuti aku, seumur hidupku, dan aku akan diam di rumah orang tuaku di bilangan Kuningan sepanjang masa.


Mazmur PlainBread, pasal 23

Lady_silent's picture

@plainbread sindiran elegan

sindiran elegan brother

Love n Peace Lady silent

__________________

Love n Peace Lady silent

PlainBread's picture

@L_S: Elegan?

Thanks buat pujiannya.

Tapi menurut saya ini gak elegan. This is cheap.

 

The only difference between a sarcasm and a satire is the first one is usually done with anger while the later one is done with a smile - PlainBread

Priska's picture

memang sih

first time baca, raeksiku cuma wew...

tapi memang sih, secara tidak sadar, banyak orang (mungkin tidak semua...) menempatkan Tuhan di posisi seperti itu....

"I can do all things through Christ who strengthen me"

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

charis kai eirene's picture

amburadul

kesan pertamaku.....ck..ck..ck....ada2 aja

saya bharap ini hny skedar joke.....bukan pemahaman dari salah satupun blogger ini, specially plainbread....sbab jk tidak, .....bisa amburadulll

krn emang byk org berpikiran sperti ini.....lupa klo Tuhan itu adalah TUHAN

God bless

 

tonypaulo's picture

@PB apa sedemikian pahit?

FIRMAN terkadang memang "pahit"....tapi walaupun "pahit" menuntun ke air yang tenang....

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

entah menuntun siapa ke mana?

apa sedemikan pahitkah saudaraku?

GBU

 

PlainBread's picture

@Tony Pahit dan Manis

Apa yang kita ketahui soal pahit dan manis? Bukankah itu soal RASA? Bukankah tidak ada satuan atau ukuran mengenai pahit dan manis? Apa yang anda bilang sangat pedas, buat saya mungkin biasa saja karena sudah sering makan "cabe rawit pake Tahu Gejrot" (bukan "Tahu Gejrot pake cabe").

Soal pahit dan rasa, itu balik ke lidah masing2 orang. Dua2nya sama2 bermanfaat. Manis berlebihan juga gak baik, bisa bikin diabetes. Malah sayur yang rasanya pahit berguna buat badan.

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

alvarez's picture

@Tonypaulo, jangan Naif!

Tonypaulo :

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

apa sedemikan pahitkah saudaraku?

AZ :

Pahit mana dengan ini:

Mujizat berjanji, Tuhanlah yang BERTANGGUNG JAWAB.

 

GBU

tonypaulo's picture

@kita bicara makanan jasmani atau rohani?

@PB mengenai rasa-rasa yang bisa dikecap lidah yang menimbulkan sensasi pahit,manis, asam, dan lainnya

tidak pernah sampai ke hati

dan tidak juga keluar dari hati

sementara lirih kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir dan getir

sedang jari-jemari TUHAN belum selesai merajut kisah untuk hati

tidak bisakah kita bersabar sedikit

agar yang pahit itu nanti menjadi baik dan manis di hati?

GBU

 

PlainBread's picture

@Tony Pahit itu adalah baik, pemberian dari Allah.

Banyak orang kristen berbicara soal "kepahitan", seakan kepahitan adalah sesuatu yang harus dihindari, berdasarkan dari satu ayat mengenai "akar pahit". Apakah selalu begitu? Tidak juga.

Saya sering dituduh orang (bukan anda) sebagai orang yang kepahitan, menyimpan dendam, dll. Justru sebaliknya. Saya tahun2 terakhir ini suka sekali yang rasanya pahit, karena dalam hidup saya, saya sudah mengecap banyak hal yang manis. Hal2 indah, menyegarkan, dan manis yang tidak semua orang alami. Dan saya mengucap syukur untuk itu semua.

Justru karena saya tidak mau mengidap diabetes (jasmani dan rohani), makanya saya perlu merasakan yang pahit. Pahit itu baik, pemberian Allah.

Kalo ada orang yang tidak mau merasakan yang pahit, mungkin karena orang itu masih perlu mengecap yang manis di hidup mereka karena mereka belum banyak merasakan yang manis :)

Jadi janganlah bilang bersabar, karena saya justru menikmati yang pahit. Kalo anda tidak mau yang pahit, itu terserah anda. Mungkin karena anda masih butuh banyak hal yang manis di dalam hidup anda. Sementara saya, saya sudah kenyang dengan yang manis2.

 

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

@PB jika Allah itu baik, mengapa dijadikan keset kaki?

@PB bukankah FIRMAN berkata kepahitan yang berakar itu menghasilkan kerusuhan

Heb 12:15  Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

dan apa karena yang pahit itu kita bisa mengatakan Allah adalah keset kaki ku?

sedangkan rancangan akhir Tuhan Yesus tidak pernah mendatangan kepahitan

Jer 29:11  Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

dan jika suatu mata air yang pahit mengeluarkan mata air yang manis, tidak pernah terjadi demikian

walau pahit dan manis terkadang silih berganti menghampiri

apa yang terasa pahit adalah manis untuk mendidik

Jas 3:11  Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

tidak ada sesuatupun yang berasal dari pohon yang ditanam ditepi aliran air yang mengalir bisa menghasilkan sesuatu yang pahit

Jer 17:8  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

karena setiap perkara dalam YESUS itu manis adanya

Php 4:8  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

mengapa tidak memikirkan yang manis saja?

yang pahit biarlah berlalu untuk menjadi manis

setelah Tuhan selesai berperkara dalam hidup kita

GBU

PlainBread's picture

@Tony Anda tau Satir, bukan?

dan apa karena yang pahit itu kita bisa mengatakan Allah adalah keset kaki ku?

Kalo anda tau satir, tentu anda mengerti kenapa saya tulis itu.

Silakan cari definisi satir di internet atau baca karya2 satir. Saya akan menjelaskan tujuan saya menulis tersebut:

1. Saya menulis itu karena ada orang yang sadar atau tidak sadar, menjadikan Allah sebagai keset kaki mereka. Mau kaya, mau selamat. Tujuan yang akhirnya untuk diri mereka sendiri.

2. Kenyataan tersebut sudah banyak orang yang tahu, dan banyak orang yang tidak sadar bersikap seperti itu. Tapi ketika diberitahu bahwa mereka menjadikan Allah sebagai batu loncatan, mereka menyangkal.

3. Karena mereka terus menyangkal, lebih baik saya buat satir. Sebuah gaya bahasa dan jenis tulisan yang isinya justru berlawanan dengan apa yang si penulis yakini.

"Ahh. Setiap kali saya harus mejelaskan tulisan2 yang berisi satir, setiap kali juga saya merasa bodoh gak ketulungan." Nah itu juga adalah contoh kalimat satir. Jadi si penulis sebenarnya berkata bahwa si pembaca yang bodoh gak ketulungan. Tapi karena gaya bahasa satir, si penulis terlihat menimpakan kekesalannya itu kepada dirinya sendiri daripada ke orang lain.


walau pahit dan manis terkadang silih berganti menghampiri

apa yang terasa pahit adalah manis untuk mendidik

Saya tidak tertarik untuk adu2 ayat alkitab dengan anda. Bukan karena tidak mampu, justru sebaliknya. Pahit dan manis itu adalah rasa. Rasa yang diberikan Tuhan.  Kalo anda tidak mau merasa yang pahit, itu terserah anda. Tapi jangan memaksa saya untuk mengecap yang manis, karena seperti yang saya bilang, saya kenyang dengan yang manis2. 

Pahit dan manis adalah persepsi manusia terhadap apa yang dialaminya. Buat saya, saya justru ketagihan dengan rasa pahit. Pahit itu enak di mulut, dan sehat buat perut saya. Tidak semua orang kristen pengen merasakan yang manis2 seperti anda. Saya salah satu contohnya. Pahit bisa mendidik orang seperti yang anda bilang. Pahit bisa membuat orang menyadari bahwa Allah adalah baik terlepas dari apapun yang dialami mereka. Pahit bisa membuat orang belajar menjadi dewasa. Kalo anda tidak bisa mengerti itu, tidak apa2. Saya memang ingin yang pahit karena sudah banyak mengecap yang manis, tidak seperti kebanyakan orang yang senang manis2.Kalo anda tidak bisa mengerti itu, anda tinggal memakluminya saja kok, tanpa harus meyakinkan saya bahwa saya harus menyenangi manis apalagi dengan memakai ayat2 alkitab :)

 

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

alvarez's picture

Tonypaulo Bodoh Gak Ketulungan?

PB :

"Ahh. Setiap kali saya harus mejelaskan tulisan2 yang berisi satir, setiap kali juga saya merasa bodoh gak ketulungan." Nah itu juga adalah contoh kalimat satir. Jadi si penulis sebenarnya berkata bahwa si pembaca yang BUODOH GAK KETULUNGAN. Tapi karena gaya bahasa satir, si penulis terlihat menimpakan kekesalannya itu kepada dirinya sendiri daripada ke orang lain.

AZ :

Pantesan, ternyata......

tonypaulo's picture

@PB satir pun tidak bisa seenaknya

@PB

satirpun ada aturannya, sedang Tuhan menjadi keset ku, sudah begitu jauh dan pahit terasa

apakah sedemikian bebalnya orang-orang percaya yang berkunjung ke blog ini untuk membaca Tuhan adalah keset ku

di jaman dahulu kala dan bukan suatu Alkisah untuk menyebut nama Tuhan sembarangan saja tidak bisa

apalagi menyatakan

Tuhan adalah keset kaki ku...............

kesatiran itu menjadi indah bukan karna semakin pahit semakin bermakna

namun kejujuran yang ada diungkapkan apa adanya walau itu pahit

dan terus terang saya tidak ingin juga ayat Alkitab di adu-adu

saya hanya menyampaikan apa yang Alkitab sampaikan mengenai kepahitan

dan jika ingin dimaklumi saja, itu mudah sekali dilakukan

@PB menjadi selalu benar dalam pemahamannya

selesai...... namun tidak amin

GBU

 

 

 

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: nih saya tunjukin tololnya kamu

tonypaulo bilang ke PB: satirpun ada aturannya

Satir adalah suatu bentuk seni, dan seni tidak tunduk sama aturan ewuh pekewuh.

Ini perkara prinsip, seni nggak tunduk sama etika.

Kenapa?  Karena etika itu bagian dari seni.

Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat yang paling bloon pun  tau itu.

Sama seperti Yesus berkuasa atas hari sabat, demikian pula seni berkuasa atas etika. Sama seperti tukang periuk berkuasa atas periuk.

Orang yang kalo diajak ngomong yg susah dikit aja nggak ngerti, itu namanya orang apa?

 

 

__________________

.

tonypaulo's picture

@alvarez yang bodoh tidak ketolongan itu satir adanya?

@Alvarez

memang banyak orang yang menyerukan orang lain bodoh, karena itu mudah dilakukan

yang tidak sepaham, dengan susunan-susunan kata orang lain yang disusun lagi untuk menyampaikan sesuatu

..........pantesan aja ternyata............

itupun sangat mudah dilakukan

namun apa sama maknanya yang ingin disampaikan oleh @PB?

mungkin saja bodoh yang dimaksud mengandung arti satir

bisa saja kan

GBU

tonypaulo's picture

@AIC menyatakan tolol pun ada aturannya

@AIC

 

tonypaulo bilang ke PB: satirpun ada aturannya

Satir adalah suatu bentuk seni, dan seni tidak tunduk sama aturan ewuh pekewuh.

memang seni dapat diartikan kebebasan sebebas-bebasnya keluar konteks?

mungkin menghina orang lainpun akan disebut seni juga kalau demikian artikulasinya,

akhirnya semuanya adalah seni?, seni adalah semuanya?

kemudian @AIC menyampaikan

Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat yang paling bloon pun  tau itu.

saya sudah menyampaikan sebelumnya apa makna dari satir

kesatiran itu menjadi indah bukan karna semakin pahit semakin bermakna

namun kejujuran yang ada diungkapkan apa adanya walau itu pahit

satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada

melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

bukan untuk mengajari, namun memberikan pemahaman yang baru yang mungkin @AIC belum tahu

dan @AIC

Kenapa?  Karena etika itu bagian dari seni.

coba tanyakan kepada anak semester 1 jurusan filsafat apa itu etika? dan apa itu seni?

yang bisa saya pastikan etika itu justru jauh melampau seni

disana terdapat kedalaman memaknai sekitar dengan daya nalar abstrak yang jernih dan jujur serta etis

termasuk untuk menyatakan tolol pun ada seni,  etikanya

semoga bisa paham @AIC

GBU

agamaitucandu's picture

@tonypaulo pahami yg prinsip dulu

Tapi saya tegaskan lagi:

Etika itu bagian dari seni. Dalam seni ada yang namanya estetika, dan di dalam estetika itu ada yang namanya etika.

Ini prinsip, dan Anda nggak ngerti.

Karena Anda belum ngerti yang prinsip, tapi Anda sudah mau ngomentari berbagai hal yg lebih kompleks. Makanya orang yang perilakunya seperti itu disebut.....

Anda nyeracau nyebut-nyebut istilah-istilah, konsep-konsep dan tokoh-tokoh filsafat, namun Anda nggak paham dasar-dasar filsafat.

Dasarnya dulu yg dipelajari yang bener.

__________________

.

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: Wahyu Baru?

tonypaulo: satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

huahahaha... ini definisi karangan filsuf mane om?

Apa Anda dapet Wahyu baru ya?

__________________

.

tonypaulo's picture

@AIC filsafat pun ada aturanya

@AIC

Karena Anda belum ngerti yang prinsip, tapi Anda sudah mau ngomentari berbagai hal yg lebih kompleks. Makanya orang yang perilakunya seperti itu disebut.....

Anda nyeracau nyebut-nyebut istilah-istilah, konsep-konsep dan tokoh-tokoh filsafat, namun Anda nggak paham dasar-dasar filsafat.

bro, kenali dulu sebelum membicarakan seseorang

justru karena mungkin pemahaman saya lebih dalam dari @AIC dalam berfilsafat

saya sudah menyatakan

yang bisa saya pastikan etika itu justru jauh melampau seni

disana terdapat kedalaman memaknai sekitar dengan daya nalar abstrak yang jernih dan jujur serta etis

dan filsafat apa yang ingin @AIC sharingkan bersama dengan saya, yang mendasar? atau yang mendalam?

seperti filsafat eksistensial, mari kalau demikian kita bicarakan pertentangan paham Hegel atau Heidegger dengan paham Kierkegaard

saya suka dengan buah pikir Heidegger dan Kierkegaard

namun filsuf yang paling saya suka adalah Rasul Paulus

mari @AIC buat blog baru untuk mengundang saya bicara tentang filsafat, saya akan senang sekali untuk berpartisipasi

dimulai dengan yang dasar-dasar juga tidak apa juga

GBU

 

 

tonypaulo's picture

@ AIC tidak perlu dipaksakanlah

@AIC

tonypaulo: satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

huahahaha... ini definisi karangan filsuf mane om?

kalau tidak bisa paham, tidak ada juga yang memaksakan

dan sekedar pernah baca literasi segelintir filsuf bukan menjadikan diri otomatis paham akan makna filosopi dan filsafat

untuk mengerti esensi dari subtansi yang saya sampaikan itu memang dibutuhkan daya nalar abstrak untuk mencernanya

kalau tertarik bicara tentang filsuf, mari bukan blog yang membuktikan @AIC paham dasar-dasar filsafat

GBU

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: pertanyaannya saya ulang

tonypaulo: satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

huahahaha... ini definisi karangan KRITIKUS SENI mane om?

Apa sih definisi satir? Apa sih fungsi satir ketika digunakan seniman dalam suatu karya?

__________________

.

agamaitucandu's picture

@tonypaulo

Semua yang dikaji manusia itu terbagi dua: Nature dan Arts, Alam dan Seni.

Seni itu sangat luas, di dalam situ  hidup mahluk yang namanya Etika. Etika itu bagian dari seni.

Ini perkara prinsip.

__________________

.

tonypaulo's picture

@ AIC dimana janji dasar-dasar filsafatnya

@AIC pernah menyampaikan ini

Anda nyeracau nyebut-nyebut istilah-istilah, konsep-konsep dan tokoh-tokoh filsafat, namun Anda nggak paham dasar-dasar filsafat.

saya respon

dan filsafat apa yang ingin @AIC sharingkan bersama dengan saya, yang mendasar? atau yang mendalam?

seperti filsafat eksistensial, mari kalau demikian kita bicarakan pertentangan paham Hegel atau Heidegger dengan paham Kierkegaard

kemudian @AIC sampaikan lagi

Semua yang dikaji manusia itu terbagi dua: Nature dan Arts, Alam dan Seni.

Seni itu sangat luas, di dalam situ  hidup mahluk yang namanya Etika. Etika itu bagian dari seni.

Ini perkara prinsip.

ternyata @AIC memandang etika dari sudut kaca mata seni, sementara etika adalah "binatang" filsafat

kemudian @AIC juga pernah menyimpulkan sesuatu kepada @tonypaulo

Dasarnya dulu yg dipelajari yang bener.

 

@tonypaulo respon

mari @AIC buat blog baru untuk mengundang saya bicara tentang filsafat, saya akan senang sekali untuk berpartisipasi

dimulai dengan yang dasar-dasar juga tidak apa juga

dan @tonypaulo masih menunggu janji-janji dari @AIC ingin mengajarkan @tonypaulo dasar-dasar filsafat

padahal @tonypaulo adalah penyuka filsafat

tapi tidak apa menyediakan diri untuk belajar lagi kepada @AIC

GBU

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: kegeeran

Anda kegeeran kalau mengira saya mau ngobrol tentang filsafat dengan Anda.

Saya janji ngajarin? Geer banget.

__________________

.

tonypaulo's picture

@ AIC sudah saya jawab dari sudut filsafat

tonypaulo: satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

huahahaha... ini definisi karangan KRITIKUS SENI mane om?

Apa sih definisi satir? Apa sih fungsi satir ketika digunakan seniman dalam suatu karya?

sudah pernah saya jawab

untuk mengerti esensi dari subtansi yang saya sampaikan itu memang dibutuhkan daya nalar abstrak untuk mencernanya

sebagai insan filsafat mudah sangat tentu, untuk mencerna perkataan saya kan?

seniman itupun harus jujur dalam karyanya, meski saya bukan seniman profesional, darah seni itu ada dalam diri saya

jika seniman kehilangan mata bathinnya untuk jujur pada diri sendiri mengenai suatu realitas kehidupan

satirpun tiada lagi dapat bermakna apapun selain arogansi beralaskan seni

sementara ironi-ironi kehidupan dari realitas dan keseharian berdesakan untuk dituangkan dalam buah karya, memang akan getir bila diungkapkan, namun setidaknya kegetiran itu jujur dan apa adanya

bukan dibuat-buat, dipoles-poles, sementara kosmetik yang melekat pada satir itupun sedemikian tebal

dan esensi perenungan mengapa itu terjadi dan hikmat dibalik semuanya itu menjadi menguap entah kemana

dan sebepara pun satirnya kehidupan ini ada TUHAN sumber pengharapan kan?

GBU

 

PlainBread's picture

@Tony Bagian Mana yang Anda tidak setuju?

satir itu bukan sekedar suatu fantasi yang didramatisasi jauh dari realitas yang ada

melainkan suatu ironi kehidupan yang dimaknai dan dinikmati sebagai otokritik

 

Tony, angggaplah saya setuju dengan definisi anda tentang satir . Bagian mana di blog saya di atas yang anda anggap bukan merupakan satir sesuai dengan definisi anda tersebut?

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

@AIC ternyata saya terlalu berharap banyak

alkisah @AIC pernah bersabda

Ini prinsip, dan Anda nggak ngerti.

Karena Anda belum ngerti yang prinsip, tapi Anda sudah mau ngomentari berbagai hal yg lebih kompleks. Makanya orang yang perilakunya seperti itu disebut.....

dengan rasa yang haus dan lapar sangat @tonypaulo berharap

tapi tidak apa menyediakan diri untuk belajar lagi kepada @AIC

dengan penuh kasih dan cinta akhirnya @AIC memutuskan

Anda kegeeran kalau mengira saya mau ngobrol tentang filsafat dengan Anda.

Saya janji ngajarin? Geer banget.

padahal yang terucap dari @AIC ini

Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat yang paling bloon pun  tau itu.

Orang yang kalo diajak ngomong yg susah dikit aja nggak ngerti, itu namanya orang apa?

ternyata @tonypaulo berharap terlalu banyak

tapi tak apalah yang penting @tonypaulo masih memiliki keberanian untuk berharap

walaupun kenyataannya tidak demikian adanya

 

GBU

 

 

Debu tanah's picture

Tony, nominator pendekar TOLOL

Tony, kamu harus tabah ya, sudah 2 blogger menyebut kamu "tolol", yaitu PB dan AIC, tampaknya kamu adalah nominator kuat yang berikut untuk mendapat gelar:

PENDEKAR TERTOLOL

Hehehe..

Nomong2, saya pusing baca komentar2 mu, selain isinya [bahwa kamu gak ngerti2 juga serta ngeyel soal satir], adalah tata bahasa komentar2 mu, misalnya yang INI:

[FIRMAN terkadang memang "pahit"....tapi walaupun "pahit" menuntun ke air yang tenang....

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

entah menuntun siapa ke mana?

apa sedemikan pahitkah saudaraku?]

 

Saya belum pernah sebelumnya membaca kalimat2 yang aneh seperti di atas!

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

PlainBread's picture

Sebenarnya saya gak bilang

Sebenarnya saya gak bilang dia tolol. Saya hanya bilang secara general soal audience yang tolol. Sejauh ini saya liat dia mengerti soal satir.

Ada kalanya walaupun seseorang mengerti satir, tapi belum tentu mampu menangkap semua karya satir. "To kill a Mocking Bird" adalah fiksi satir yang paling terkenal di Amrik. Tapi kalo orang gak tau sikon Amrik saat fiksi tersebut ditulis, orang tidak mengerti maksud tulisan di dalamnya satir atau tidak.

Begitu juga misalnya "Republik Mimpi", itu satir. Tapi kalo orang gak ngerti perpolitikan Indonesia, itu orang belum tentu nangkep walaupun dia lulusan sastra satir bergelar doktor.

 

[FIRMAN terkadang memang "pahit"....tapi walaupun "pahit" menuntun ke air yang tenang....

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

entah menuntun siapa ke mana?

apa sedemikan pahitkah saudaraku?]

Deta: Saya belum pernah sebelumnya membaca kalimat2 yang aneh seperti di atas!

Hahahaha. Saya pernah ketemu orang seperti ini. Selalu mencoba menulis kata2 yang terdengar indah dan bijak, tapi mereka lupa menyadari kalo kata2 tersebut jika dimasukkan ke dalam satu kalimat, akhirnya menjadi sesuatu yang gak ada maknanya alias blank. Bikin bingung, dan malah bisa bikin geleng2 kepala.

Ini balasan Tony:

Tuhan adalah keset kaki ku adalah satir-isme yang dramatikal atau teaterikal, jauh dari konteks FIRMAN yang ada, baik secara alegoris dan tekstual

sementara kisah-kisah satir begitu banyak bergelimpangan ditengah-tengah kita menunggu tersampaikan dengan elegan dan anggun

Ya iya donk Ton. Satir masa di minta untuk masuk dalam konteks firman Tuhan? Jelas2 Mazmur 23 sebagai firman Tuhan itu dijadikan tool untuk bersatir ria, supaya ironinya bisa terlihat jelas. Ini malah diminta untuk masuk dalam konteks Firman.

 

Ini lagi: 

Bergelimpangan. Di tengah2 kita. Menunggu. Elegan. Anggun.

Hehehe.

Kalo satir bisa elegan dan anggun, Taman Ismail Marzuki bisa roboh, Ton :) Satir dari awal sejarahnya tidak ada di dalam istana, tidak pernah dipakaikan baju yang mahal, tidak pernah bertahtakan berlian. Satir adalah milik rakyat jelata, dekat dengan sampah dan penyakit. Isinya adalah nyinyir dan pederitaan. Jadi janga diminta untuk disampaikan dengan elegan dan anggun.

 

Ada orang yang tidak peduli makna kalimat, yang penting kata2 yang keren, wow, anggun, elegan, kalo bisa nyambung sama firman Tuhan (walaupun isinya gak ada).

Kaya kemaren ada komentar seseorang saya baca di pasar Klewer: 

Tolol atau gaknya seorang pria itu tergantung orangnya.

Klasik! Sekilas seperti kata2 bijaksana, kata2 Salomo, atau kata2 yang seperti diucapkan oleh orang2 besar dan kenamaan. 
 

Tapi begitu direnungi, baru mata tercelik, ternyata isinya gak ada. "Ya iyalah tergantung orangnya! Masa tergantung tetangganya?"Akhirnya nyadar, ini orang (bukan Tony yang pasti, anonymous aja), sok bijak tapi ternyata cuma pamer gigi. Seperti pengen keliatan keren pake dasi, tapi dasinya cuma tempelan aja bukan dasi yang dirangkai dan disimpul. Ditarik dikit langsung lepas dari leher.

Kadang2 saya kalo baca kalimat2 yang sekilas indah tapi isinya kosong atau maknanya hancur minah, saya gak tau apa harus menangis atau tertawa. Mungkin dua2nya.

 


"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

@ PB bukan tidak setuju atau tidak

Tony, angggaplah saya setuju dengan definisi anda tentang satir . Bagian mana di blog saya di atas yang anda anggap bukan merupakan satir sesuai dengan definisi anda tersebut?

setidaknya ada yang kita sepakati walaupun itu masih di anggap-anggap

Tuhan adalah keset kakiku, takkan kekurangan aku.

terlalu jauh hubungan antara keset kakiku dengan takkan kekurangan aku

keset kakiku tidak akan mencukupkan aku

Ia adalah jongosku, membaringkan aku di padang golf yang berumput hijau.

jongospun tidak akan membaringkan siapapun di padang golf  yang berumput hijau, kalau caddy mungkin

Ia adalah supirku, membawaku ke kolam renang yang tenang;

tidak perlulah supir mengantar sampai ke kolam renang, sampai ke mall saja sudah cukup

Ia juga membasuh diriku, menyegarkan badan dan jiwaku,

menuntun aku ke kamar mandi dan sauna oleh karena aku membayarNya.

 seberapa Nya dapat dibayar untuk menuntun sampai ke kamar mandi?

Sekalipun aku berada di Ngarai Sihanouk, atau Kelok Sembilan,

aku tidak akan takut bahaya karena mobilku mercy new eyes, diberikan ayahku.

dsb....

Pesta Pora dan Kemewahan akan mengikuti aku, seumur hidupku, dan aku akan diam di rumah orang tuaku di bilangan Kuningan sepanjang masa.

jauh sangat dari suatu ironi kehidupan yang dapat dimaknai dan dinikmati ditengah kemiskinan dan penderitaan orang banyak

realitas ironi kehidupan itu jelas nampak bukan hanya dalam pikiran yang tidak menjejak pada keseharian yang ada

keseharian yang ditampakan hanya keseharian yang merupakan impian bagi yang masih harus bergelut hari ini bisa makan atau tidak

namun intensi untuk mengungkapkan adalah baik, hanya pendramatisasian diluar realitas yang umum dan nampak menjadikan yang baik itu tidak terungkapkan dan bisa diterima sebagai suatu yang baik dan benar

 

GBU

PlainBread's picture

@Tony Tanpa Malu-malu Ber-intifada

Saya bingung apa yang anda mau.

Apakah anda komplen karena pemakaian kata Tuhan di sana, komplen karena saya bersatir sepertinya tentang Tuhan, yang jaman dulu Tuhan tidak boleh sembarangan disebut?

atau,

Apakah saya terlihat di mata anda seperti orang kepahitan makanya anda berkali2 membicarakan soal pahit?

atau,

Anda mau mereview satir yang sedang saya gunakan seperti yang komentar anda terakhir di atas ini? 

Atau semuanya?

Dari yang saya lihat, anda melakukan semuanya itu tanpa malu2.

 

Saya sih tidak melarang anda berkomentar, karena saya sendiri juga gemar berkomentar. Tapi saran saya lebih baik berkomentar dengan fokus 1 tujuan, biar gak melebar ke mana2. Anda tau Intifada kan? Semangat untuk melawan, yang penting melawan, pake cara apa dan alat apa tidak masalah, yang penting melawan.

Yang saya liat anda sepertinya sedang berintifada. Yang penting timpuk batu, ke sasaran mana aja, kena gak kena, serang terus. Gak ada batu, ember pun jadi, bahkan sepatu, bahkan diri sendiri jadi tool.

Makanya saya lihat anda mengajukan pertanyaan2 atau komentar2 yang sasarannya sembarangan seperti palestinans menimpuk batu. Dari yang semula terlihat anda gak setuju saya menggunakan satir atau kata Tuhan dan dan sepertinya anda menyimpulkan bahwa saya pahit/kepahitan, sampe anda berusaha memperbaiki tulisan satir saya.

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

@Debu tanah, terima kasih atas nominasinya

Tony, kamu harus tabah ya, sudah 2 blogger menyebut kamu "tolol", yaitu PB dan AIC, tampaknya kamu adalah nominator kuat yang berikut untuk mendapat gelar:

PENDEKAR TERTOLOL

terima kasih atas nominasi yang dipredikati buat saya, saya merasa "tersanjung" dengan sambutannya

Nomong2, saya pusing baca komentar2 mu, selain isinya [bahwa kamu gak ngerti2 juga serta ngeyel soal satir], adalah tata bahasa komentar2 mu, misalnya yang INI:

FIRMAN terkadang memang "pahit"....tapi walaupun "pahit" menuntun ke air yang tenang....

@DB Firman memang "pahit" namun kepahitannya bukanlah satir-isme, melainkan pahit karena ada kedagingan yang dikerat sedemikian keras dan tegas

sedang kepahitan dari Tuhan adalah keset kaki ku...sedemikian satir

 

entah menuntun siapa ke mana?

apa sedemikan pahitkah saudaraku?

Tuhan adalah keset kaki ku adalah satir-isme yang dramatikal atau teaterikal, jauh dari konteks FIRMAN yang ada, baik secara alegoris dan tekstual

sementara kisah-kisah satir begitu banyak bergelimpangan ditengah-tengah kita menunggu tersampaikan dengan elegan dan anggun

Saya belum pernah sebelumnya membaca kalimat2 yang aneh seperti di atas!

selalu ada saat untuk yang pertama kali kan @DB?

karena semuanya indah pada saatnya

GBU

dennis santoso a.k.a nis's picture

satir KHUSUS karismatik

nimbrung dikit...

Tuhan adalah keset kaki ku adalah satir-isme yang dramatikal atau teaterikal, jauh dari konteks FIRMAN yang ada, baik secara alegoris dan tekstual

menurut gue, tulisan satir yang dibuat roti tawar disini MEMANG tidak didasarkan pada konteks firman yang manapun. menurut gue, karena background gue adalah karismatik, tulisan satir ini jelas2 menyindir orang2 karismatik yang seringkali terkesan memperlakukan Tuhan kayak keset pribadi. 

mungkin background kamu bukan karismatik, makanya kamu ga bisa tertawa atau merasa lucu ketika membaca satir ini. tapi kalau gue dan beberapa user lainnya yang punya background karismatik, gue rasa kami akan tertawa terbahak2 membaca tulisan yang lucu ini karena mau ga mau kami akan mengingat "tuhan2 versi imajinasi kami masing2" dulu.

Debu tanah's picture

@ Tony, lebih baik

[Firman memang "pahit" namun kepahitannya bukanlah satir-isme, melainkan pahit karena ada kedagingan yang dikerat sedemikian keras dan tegas

Tuhan adalah keset kaki ku adalah satir-isme yang dramatikal atau teaterikal, jauh dari konteks FIRMAN yang ada, baik secara alegoris dan tekstual

sementara kisah-kisah satir begitu banyak bergelimpangan ditengah-tengah kita menunggu tersampaikan dengan elegan dan anggun]

 

Nah lebih baik begini saja, baru jelas maksudnya.  Jangan seperti yang pertama.

 

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

tonypaulo's picture

@DB terima kasih, memang yg lbh jelas itu lebih baik

Nah lebih baik begini saja, baru jelas maksudnya.  Jangan seperti yang pertama.

yup, memang lebih baik begini disingkapkan secara lugas dan jelas

namun dalam kata-kata puitis pun terkadang memberi nuansa yang berbeda, seperti yang ingin disampaikan pada blog ini

 

GBU

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: Aku tolol maka aku ada

Anda memang terlalu berharap banyak. Anda pun terlalu serius.

Anda butuh penerjemah. Omongan Anda ruwet, dan di SS banyak orang tolol berkeliaran yang suka asal gebuk lalu urusan belakangan. Tlol gimana maksudnya?

Setiap orang cerdas dalam hal tertentu dan tolol dalam hal lain. Saya sangat tolol dalam perkara numerik tapi saya istimewa dalam kemampuan melihat ruang/perspektif. Anda mungkin sangat istimewa dalam logika abstrak. Namun mungkin saja Anda sangat bego setengah mati dalam hal logika verbal.

Bisa jadi Anda istimewa dalam segala bidang kecerdasan, namun bukan berarti Anda tidak bisa berbuat tolol.

Karena itu saya tidak menyebut Anda tolol. Tapi saya bilang di judul komen pertama saya: nih saya tunjukin tololnya kamu. Ini artinya saya sedang menunjuk sesuatu yg sedang ada di Anda. Ada sesuatu sedang melekat di Anda, anggaplah seperti ada kotoran nemplok di Anda.

Saya tunjuk supaya Anda bisa lihat apa yang saya maksud itu. Barangkali saya benar memang itu kotoran, danmungkin juga saya salah.

PB sedang belajar seni berkomunikasi, seni berkotbah atau apalah namanya. Dia sedang gemar menggunakan satir.

Lalu Anda mengomentari satir yang dia buat. Anda bilang satir itu ada aturannya. Mari kita buat model:

PB (sender)--blog berupa satir ini (text)--pembaca (reader)

Anda mau bilang bahwa satir buatan PB ini kurang menggunakanperangkat-perangkat sastra (misalnya alegori)???

Kan PB masih belajar dan PB udah bilang bahwa satir buatannya itu cheap dan tidak  elegan.

Pun saya akan bilang, satir itu memang cheap dan tidak elegan. Sebenarnya Anda mau bilang bahwa PB bisa menulis satir yang lebih bagus,kalau mau memanfaatkan jurus-jurus sastra tertentu. Mungkin  Anda punya jurus-jurus itu.

Cuma saja, Anda punya hambatan komunikasi. Kata Sapardi Djoko Damono: "maunya begini, bilangnya begitu", akhirnya reading is misreading.

Anda mungkin pernah dengar ada yang bilang bahwa persoalan filsafat adalah persoalan bahasa? Karena kita berfilsafat lewat bahasa. Iya toh? Berteologi juga lewat bahasa toh? Masa kita berfilsafat sambil gerak badan atau  pakai clurit? Nggak kan, kita berpikir, berdiskusi dan berfilsafat itu menggunakan bahasa kan? Makanya bahasa itu penting. Apa yang anda mau ungkap, ketika ditulis dan dibaca orang, sangat mungkin orang itu salah nangkap.

Mari kita lihat, Anda nampaknya terlalu malas memperhatikan tanda baca. Ataukah emang segitu cepat dan dahsyatnya ide-ide di otak Anda berlompatan sehingga tangan Anda tak mampou mengetikkannya dengan baik di keyboard??

__________________

.

agamaitucandu's picture

@tonypaulo: gimana sudah sesuai aturan blum?

Katanya menyatakan tolol itu ada aturannya. Eufemisme di komen saya atas itu sudah sesuai aturan blum?

__________________

.

tonypaulo's picture

@AIC apakah filsafat sudah berubah bentuk?

Setiap orang cerdas dalam hal tertentu dan tolol dalam hal lain. Saya sangat tolol dalam perkara numerik tapi saya istimewa dalam kemampuan melihat ruang/perspektif. Anda mungkin sangat istimewa dalam logika abstrak. Namun mungkin saja Anda sangat bego setengah mati dalam hal logika verbal.

jika @AIC ingin bicara multiple intelegency pun tidak ada ketentuan yang pasti yang sahih dan valid bahwa

Setiap orang cerdas dalam hal tertentu dan tolol dalam hal lain.

apakah ini sekedar asumsi saja atau penalaran dari akal sehat?

maaf jika saya terbiasa bicara dalam konteks yang ada, ketika @AIC bicara dari konteks akademis maka pengertian @AIC dibawah ini

Anda mungkin sangat istimewa dalam logika abstrak. Namun mungkin saja Anda sangat bego setengah mati dalam hal logika verbal

menjadi tidak memiliki bobot akademis dan kadar nalar yang dapat dipertanggung jawabkan

karena background pendidikan saya berkutat tetang ukuran-ukuran istimewa sampai dengan maaf "bego" inteligensi seseorang (Psikometri), maka kalibrasi yang valid untuk menentukan cerdas atau tidak seseorang dalam kemampuan abstrak dan verbal itu yang menentukan

seberapa istemewa sesorang atau kebalikanya dalam kemampuan abstrak dan verbal

menurut pengamatan saya sebagai praktisi, biasanya seseorang yang memiliki kemampuan tinggin dalam daya abstrak, memiliki juga kemampuan tinggi di kemampuan verbal

PB sedang belajar seni berkomunikasi, seni berkotbah atau apalah namanya. Dia sedang gemar menggunakan satir.

Lalu Anda mengomentari satir yang dia buat. Anda bilang satir itu ada aturannya. Mari kita buat model:

menurut @AIC berdasarkan pemahaman @AIC bahwa demikian adanya, namun esensi dari subtansi tentang satirpun tidak terbahas sama sekali

jika tidak teratur atau sembarangan pernah saya sampaikan

mungkin menghina orang lainpun akan disebut seni juga kalau demikian artikulasinya,

akhirnya semuanya adalah seni?, seni adalah semuanya?

sehingga seseorang yang mungkin terinspirasi menulis:

#@%^!~*&():><"{+_

dapat dinyatakan seni yang bernilai tinggi?

atau sesuatu yang sangat satir?

Cuma saja, Anda punya hambatan komunikasi. Kata Sapardi Djoko Damono: "maunya begini, bilangnya begitu", akhirnya reading is misreading.

mungkin saja, semua orang punya hambatan dalam berkomunikasi, namun biasanya semakin besar hambatan komunikasi yang dialami, semakin jelas antagonis dalam berkomunikasi

Anda mungkin pernah dengar ada yang bilang bahwa persoalan filsafat adalah persoalan bahasa? Karena kita berfilsafat lewat bahasa. Iya toh? Berteologi juga lewat bahasa toh?

babebubibubebu

walau persoalan bahas bukanlah  persoalan filsafat

kan @AIC sendiri yang menyampaikan

Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat yang paling bloon pun  tau itu.

apa masih bisa diartikan filsafat yang tidak punya bentuk? ketika dengan tegas dan jelas @AIC menyatakan Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat

kemudian ketika @AIC mengungkapkan

Masa kita berfilsafat sambil gerak badan atau  pakai clurit? Nggak kan, kita berpikir, berdiskusi dan berfilsafat itu menggunakan bahasa kan? Makanya bahasa itu penting. Apa yang anda mau ungkap, ketika ditulis dan dibaca orang, sangat mungkin orang itu salah nangkap.

betapa pesimisnya menganggap sangat mungkin orang itu salah nangkap

suatu generalisasi yang over context dan over contens

Mari kita lihat, Anda nampaknya terlalu malas memperhatikan tanda baca. Ataukah emang segitu cepat dan dahsyatnya ide-ide di otak Anda berlompatan sehingga tangan Anda tak mampou mengetikkannya dengan baik di keyboard??

apa ini hasil dari kemampuan verbal dalam merangkai suatu esensi berfilsafat?

aku tolol maka aku ada?

bukankah filsafat bicara tentang kebijakan, mencoba mencari bentuk kebenaran yang hakiki?

atau memang filsafat sudah berubah bentuk?

 

GBU

agamaitucandu's picture

@tonypaulo:

Semua yang saya tulis dalam komen berjudul "aku tolol maka aku ada" itu punya satu tujuan, yaitu sebuah eufemisme tentang ketololan. Terlepas dari isi detil-detilnya benar atau salah, pertanyaannya adalah apakah sudah memenuhi aturan untuk menyebut tolol?

Anda tau kan, keseluruhan tidak sama dengan bagian-bagian. Anda menyerang detil-detil. Malah Anda menyerang semuanya. Tapi Anda nggak menggubris yang inti keseluruhan. Malah Anda nggak tahu apa yang Anda mau.

Anda mau membuktikan bahwa Anda hebat? Bahwa Anda sangat menguasai  filsafat?

Lha... komen2 ini ada di blog berwujud satir. Kajilah sebagai satir.

Anda kayak petinju yang sedang nyasar nyari lawan

ke pertandingan catur... Jadi bahan tertawaan.

__________________

.

tonypaulo's picture

@PB intifada tidak ada dalam perbendaharaan hidup saya

Saya bingung apa yang anda mau.

Apakah anda komplen karena pemakaian kata Tuhan di sana, komplen karena saya bersatir sepertinya tentang Tuhan, yang jaman dulu Tuhan tidak boleh sembarangan disebut?

atau,

Apakah saya terlihat di mata anda seperti orang kepahitan makanya anda berkali2 membicarakan soal pahit?

atau,

Anda mau mereview satir yang sedang saya gunakan seperti yang komentar anda terakhir di atas ini? 

Atau semuanya?

Dari yang saya lihat, anda melakukan semuanya itu tanpa malu2.

mungkin @PB lupa pernah menyatakan

Tony, angggaplah saya setuju dengan definisi anda tentang satir . Bagian mana di blog saya di atas yang anda anggap bukan merupakan satir sesuai dengan definisi anda tersebut?

ketika @tonypaulo menyampaikan sesuatu

Dari yang saya lihat, anda melakukan semuanya itu tanpa malu2.

padahal semuanya dalam satu rangkaian yang tidak terpisahkan (komprehensif)

Makanya saya lihat anda mengajukan pertanyaan2 atau komentar2 yang sasarannya sembarangan seperti palestinans menimpuk batu. Dari yang semula terlihat anda gak setuju saya menggunakan satir atau kata Tuhan dan dan sepertinya anda menyimpulkan bahwa saya pahit/kepahitan, sampe anda berusaha memperbaiki tulisan satir saya.

yah sudah mau diapakan lagi kalau tidak boleh

namun berempatilah sedikit dengan teman-teman di Palestina yang menimpuk batu sembarangan

karena justru itu cerminan kesatiran yang sesungguhnya yang belum pernah @tonypaulo atau @PB rasakan

begitu satir hidup dalam situasi seperti itu

dan satirpun tidak pernah lepas dari hati nurani tanpa memandang ras atau agama

GBU

 

 

PlainBread's picture

@Tony Anda

keliatan sok pintar tapi sebenarnya bodoh.

Sudah ya, saya tidak akan respon anda lagi di blog ini. Kalo mau berkomentar silakan saja. Tapi begitu anda bilang "semuanya itu dalam rangkaian tidak terpisahkan (komprehensif)", saya langsung geleng2 kepala.

 

 

namun berempatilah sedikit dengan teman-teman di Palestina yang menimpuk batu sembarangan

 

karena justru itu cerminan kesatiran yang sesungguhnya yang belum pernah @tonypaulo atau @PB rasakan

begitu satir hidup dalam situasi seperti itu

dan satirpun tidak pernah lepas dari hati nurani tanpa memandang ras atau agama

Anda ngomong apa ya? Mau terlihat bijak tapi isinya kosong melompong. 

Kalo anda terus mau berkomentar, silakan saja. Tapi seperti yang saya bilang baru saja, saya tidak akan menanggapi lagi komentar2 anda di blog ini. Mulai dari soal kata Tuhan, kepahitan, elegan, anggun, konteks firman Tuhan, sampe aturan2 satir anda permasalahkan dan pertanyakan. Trus anda bilang lagi semuanya dalam rangkaian komprehensif. Ck ck ck. Anda gak sakit perut waktu nulis itu semua?

Ada 2 tipe orang dalam diskusi, tipe orang yang tau apa yang dia omongin, dan tipe orang yang GAK tau dia ngomong apaan tapi berasa tau. Anda itu tipe yang terakhir. 

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

@PB bagian saya adalah memberkati

keliatan sok pintar tapi sebenarnya bodoh.

Sudah ya, saya tidak akan respon anda lagi di blog ini. Kalo mau berkomentar silakan saja. Tapi begitu anda bilang "semuanya itu dalam rangkaian tidak terpisahkan (komprehensif)", saya langsung geleng2 kepala.

tidak sulit untuk mengatakan orang lain..............

saya bisa memahaminya dan bagian saya adalah memberkati saja kan?

Anda ngomong apa ya? Mau terlihat bijak tapi isinya kosong melompong. 

Kalo anda terus mau berkomentar, silakan saja. Tapi seperti yang saya bilang baru saja, saya tidak akan menanggapi lagi komentar2 anda di blog ini. Mulai dari soal kata Tuhan, kepahitan, elegan, anggun, konteks firman Tuhan, sampe aturan2 satir anda permasalahkan dan pertanyakan. Trus anda bilang lagi semuanya dalam rangkaian komprehensif. Ck ck ck. Anda gak sakit perut waktu nulis itu semua?

Ada 2 tipe orang dalam diskusi, tipe orang yang tau apa yang dia omongin, dan tipe orang yang GAK tau dia ngomong apaan tapi berasa tau. Anda itu tipe yang terakhir.

itu hak @PB untuk tidak mengomentari

saya hanya memperhadapkan realitas satir itu bukan sekedar di awang-awang

lihatlah dengan nurani yang jernih, bukan dengan kepahitan yang ada

 

GBU

tonypaulo's picture

@AIC memang saya sudah tidak bisa berharap banyak lagi kan?

Semua yang saya tulis dalam komen berjudul "aku tolol maka aku ada" itu punya satu tujuan, yaitu sebuah eufemisme tentang ketololan. Terlepas dari isi detil-detilnya benar atau salah, pertanyaannya adalah apakah sudah memenuhi aturan untuk menyebut tolol?

mungkin bisa menginspirasikan @AIC kepada cabang ilmu baru tolol-logi?

karena saya terbiasa dengan ukuran akademis dan rasio yang proposional, maafkan jika tidak bisa saya sembarangan dalam meletakan konteks yang ada

Anda tau kan, keseluruhan tidak sama dengan bagian-bagian. Anda menyerang detil-detil. Malah Anda menyerang semuanya. Tapi Anda nggak menggubris yang inti keseluruhan. Malah Anda nggak tahu apa yang Anda mau.

memang beda tipis antara menyerang dengan memberikan pendapat, berangkat dari suatu titik ide kemudian menjadi sebuah pemahaman, maafkan jika dalam subtansi esensinya saya berikan pendapat seluruhnya, jika tidak berkenan mungkin ada baiknya saya "bungkam" saja

Anda mau membuktikan bahwa Anda hebat? Bahwa Anda sangat menguasai  filsafat?

@AIC apakah sudah melupakan apa yang @AIC katakan ini

Kenapa?  Karena etika itu bagian dari seni.

Anak semester 1 jurusan seni atau filsafat yang paling bloon pun  tau itu.

saya memang sudah tidak berharap banyak lagi kan?

 

Lha... komen2 ini ada di blog berwujud satir. Kajilah sebagai satir.

Anda kayak petinju yang sedang nyasar nyari lawan

ke pertandingan catur... Jadi bahan tertawaan.

apa semua ini bicara tentang menang kalah?

apa pasti saya hadir untuk menjadi petarung di arena ini?

bahkan mengapa kajian saya sebagai satirpun dilewatkan @AIC

[Tuhan adalah keset kaki ku adalah satir-isme yang dramatikal atau teaterikal, jauh dari konteks FIRMAN yang ada, baik secara alegoris dan tekstual

sementara kisah-kisah satir begitu banyak bergelimpangan ditengah-tengah kita menunggu tersampaikan dengan elegan dan anggun]

kan begitu mudahnya menemukan kajian @tonypaulo dengan kesatiran @tonypaulo walaupun mungkin bukan bentuk kesatiran yang diharapkan oleh @AIC

GBU

agamaitucandu's picture

@PB

Nah ... di kalangan teman2 saya ada istilah diskusi anak sore.

Ya gitu deh.

__________________

.

PlainBread's picture

@AIC

Diskusi anak sore maksudnya apa, AIC? Maklum blom pernah denger.



"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

agamaitucandu's picture

@PB: anak sore

Yang kuliahnya sore itu biasanya S1-ekstensi atau S2 (yang S1-nya ga nyambung sama S2-nya). Kalau kami-kami lagi sibuk serius main kartu di kantin, mereka-mereka ini sibuk diskusi tidak jauh dari meja kami.

Maklum, mata kuliah sore/malam banyak dikompres. Meski yang diomongin konsep-konsep berat, tapi hal mendasar malah mereka nggak ngerti.

Tentu saja 'anak sore' itu label.

__________________

.

Luky_Gitaris's picture

@penuh sastrawan

wow, ternyata sabda space penuh sastrawan.. orang awam model gw sampe bingung memahami apa yang diomongin.. harus belajar lagi nih

tonypaulo's picture

pb. mari dilanjutkan disini uneg2 anda

kira-kira mana komentar saya yang kurang santun bagi anda?

apa ada saya menyebut anda tolol? bodoh? bahkan gila?

ukuran kesantunan apa yang anda pakai sebenarnya