Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tidak percaya presdestinasi berarti anti iptek!
Allah yang menciptakan Alam semesta ini adalah Allah yang sama yang berfirman melalui Alkitab sehingga kita juga dapat belajar tentang sifat-sifat Allah melalui alam semesta ini ( wahyu umum).
Paling tidak ada satu hukum, satu teori, dan satu hasil perkembangan teknologi yang mendukung kebenaran doktrin predestinasi di dalam Alkitab, yaitu teori relativitas Einstein, hukum sebab akibat dan kode DNA pada manusia..
Hukum Sebab Akibat dan Doktrin Presdestinasi
Setiap hal yang terjadi pasti ada penyebabnya. Itulah hukum sebab akibat yang sangat sederhana. Apapun yang terjadi di dalam jagat raya ini pasti ada sebab musababnya. Tidak ada satu halpun yang terjadi jika tidak ada penyebabnya (tentu saja Allah sebagai perkecualiannya). Demikian juga dengan apapun yang dilakukan dan akan dilakukan oleh manusia juga ada penyebabnya. Dengan demikian manusia tidak bebas, hanya Allah yang bebas karena Ia tidak tunduk pada hukum sebab akibat!
Contoh sederhana : Jika Anda makan, itu bukan karena kehendak Anda, tetapi karena tubuh Anda dicipta sedemikian rupa sehingga Anda perlu makan. Andapun tidak bisa memilih baju sesuai dengan kehendak bebas Anda. Baju yang akan Anda pilih pasti tergantung dengan jenis kelamin, usia, dan selera Anda. Selera Andapun tidak bebas karena sangat ditentukan oleh kode DNA Anda (akan saya jelaskan nanti).
Kesimpulannya adalah apapun yang Anda ingin lakukan dan kerjakan itu tergantung pada faktor-faktor diluar kemampuan Anda untuk mengontrolnya sehingga Anda tidak benar-benar bebas untuk menentukan apapun juga. Karena kita percaya bahwa Allah pencipta dari segala sesuatu dan tidak ada satupun berada di luar kontrol Allah, maka bagaimana mungkin kita dapat membantah bahwa kehidupan kita juga ditentukan oleh Allah sebelumnya? Allah yang kekal, yang tidak punya waktu lampau dan waktu yang akan datang?
Percaya bahwa manusia punya kehendak bebas dalam arti mutlak, berarti menjadikan manusia sebagai penyebab utama, dengan demikian menjadikan manusia sebagai Allah!
Teori Relavitas dan Doktrin Predestinasi.
Teori relativitas Einstein menyatakan bahwa waktu, ruang, dan massa bergantung pada kecepatan gerak benda yang diukur. Jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya, maka waktu, ruang, dan massa benda tersebut akan menyusut. Sebagai contoh misalnya Anda pergi ke bintang Sirius dengan roket berkecepatan sangat tinggi sejauh sembilan tahuh cahaya. Seandainya kecepatan roket tersebut 99,99% dari kecepatan cahaya, maka menurut rumus kecepatan klasik perjalanan Anda akan memakan waktu 18 tahun, tetapi yang akan Anda perlukan hanyalah sebungkus makan untuk makan siang. Perjalanan dengan kecepatan itu akan memperlambat Arloji Anda dengan suatu faktor 70.000. Jantung, pernafasan dan pencernaan Anda juga akan menjadi lambat dengan perbandingan yang sama. Jadi jika Anda meninggalkan bumi pada pagi hari, maka Anda akan sampai di Sirius siap untuk makan siang dan kembali ke bumi lagi sebelum makan malam. Arloji Anda akan menunjukkan bahwa dua belas jam telah berlalu. Tetapi Anda akan menemukan semua teman-teman Anda akan menjadi 18 tahun lebih tua, kalender di rumah Anda akan telah berganti 18 kali! Sesungguhnya jika Anda mencapai kecepatan yang sama dengan cahaya, waktu akan berhenti. Jantung Anda akan berhenti berdetak namun Anda tidak mati, Anda akan menjadi pipih berbentu garis yang sangat kurus. Tetapi Anda sendiri tidak melihat hal yang aneh dan luar biasa pada diri Anda! Sesungguhnya, jika Anda dapat bergerak dengan kecepatan jauh di atas kecepatan cahaya, Anda dapat hidup di masa lalu, bahkan massa sebelum Anda lahir!
Nah, Allah adalah roh dan berdasarkan Mazmur 139: 7 – 10 kita dapat menyimpulkan bahwa Allah “bergerak” dengan kecepatan tak terhingga sehingga Ia maha hadir dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Bagi Allah tidak ada waktu lampu dan waktu yang akan datang, itulah artinya Allah bersifat kekal. Sekalipun Allah menciptakan alam semesta ini termasuk di dalamnya bumi dan manusia yang mempunyai waktunya sendiri, tetapi Allah tetap bersifat kekal dan waktu manusia itu ada di dalam waktu-Nya Allah. Sehingga dalam sudut pandang Allah, apapun yang terjadi di jagat raya ini walaupun telah terjadi ribuan tahun yang lalu dan yang akan terjadi ribuan tahun yang akan datang itu adalah peristiwa yang terjadi pada saat ininya Allah.
Rasul Petrus dengan ilham Roh Kudus dengan tepat telah menyatakan teori relativitasnya Einstein dengan menyatakan Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Lalu apa hubungannya dengan doktrin predestinasi? Kesulitan utama dari orang-orang yang menolak doktrin ini adalah bagaimana memahami bahwa apapun yang akan terjadi di jagad raya ini telah ditentukan oleh Allah sebelumnya! Mereka tidak akan mengalami kesulitan jika terlebih dahulu memahami teori Eeinstein dan Surat Petrus di atas! Kesulitan mereka karena menyamakan waktu Allah dengan waktu manusia, mereka membatasi Allah dengan waktu manusia. Sekali lagi, sekalipun Allah menciptakan manusia yang hidup di dalam waktu dan ruang, Allah tetap bersifat kekal dan tidak tergantung dengan waktu dan ruang manusia yang semuanya adalah ciptaan-Nya. Dengan kita mengasumsikan bahwa Allah bergerak dengan kecepatan tak terhingga, maka dengan mudah kita dapat memahami Allah dapat berada di masa lalu , sekarang, dan masa yang akan datang-nya manusia, itulah artinya Allah bersifat kekal. Dengan Allah hadir di setiap periode kehidupan manusia dan mengontrol segala sesuatu, maka dengan mudah kita memahami bahwa apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita itu ada di dalam kontrol dan penentuan Allah!
Kode DNA dan Doktrin Predestinasi
Bagi Anda penganut doktrin kehendak bebas dan menolak doktrin presdestinasi, Anda harus melihat Video yang dibuat oleh BBC ; How to build a human seri 2 – THE PREDICTOR, yang di Indonesia di distribusikan oleh PT Intermedia Prima Vision. Dengan melihat video tersebut dan jika pikiran Anda masih normal alisan dapat berfungsi dengan baik, Anda mungkin tidak akan percaya lagi dengan doktrin kehendak bebas yang sangat berbau humanisme itu , dan beralih percaya doktrin predestinasi.
Dari hasil penelitian terbaru tentang kode DNA manusia didapatkan hasil bahwa sebenarnya kehidupan manusia itu mempunyai cetak biru yang tersimpan di dalam kode DNA. Bentuk tubuh, warna kulit dan rambut, jenis penyakit yang akan di deritanya, sifat-sifatnya, bahkan berapa usianya dapat dipredeksi dengan melihat kode DNA-nya. Dan kode DNA seseorang ditentukan oleh kode DNA kedua orang tuanya.
Sebagai contoh dari kasus yang diteliti dan yang ditayangkan dalam video tersebut adalah kasus cacat tidak punya jari manis dan kelingking dan seseorang yang tiba-tiba melakukan tindakan kriminal. Dalam kasus yang pertama, ada keluarga besar dari beberapa generasi yang sebagian besar anggota keluarganya tidak punya jari kelingking dan jari manis ternyata disebabkan oleh kerusakan DNA pada salah satu nenek moyang mereka dan kerusakan DNA ini terus diturunkan pada anak cucunya sampai generasi yang sekarang. Pada kasus yang kedua, ada seseorang yang secara mendadak melakukan tindakan kriminal, dan pembela orang tersebut menemukan bahwa dulu nenek moyangnya juga pernah melakukan hal yang sama.
Dan seorang ahli DNA yang pernah meraih hadiah nobel beberapa tahun yang lalu ( maaf saya lupa namanya ) dengan yakin menyatakan bahwa jika perkembangan pengetahuan tentang DNA seperti saat ini, maka pada akhir abad 21 ini hanya dengan setetes darah bayi, kita dapat meramalkan / memprediksi mau jadi seperti apa bayi itu pada kehidupannya di masa yang akan datang, bahkan waktu hidupnya juga dapat diprediksi..
Untuk itu, dengan penemuan kode DNA ini, kalau seorang atheis-pun mengakui bahwa hidupnya ternyata mempunyai cetak biru, dan dia hanya sekedar menjalani sesuai dengan cetak birunya itu, masakan kita tidak mempercayai apa yang telah ditulis di dalam Alkitab : mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya ( Mazmur 139 : 6
Kesimpulan dari semuanya :
Doktrin Presdestinasi tidak hanya kita jumpai di dalam Alkitab, tetapi dapat kita jumpai di dalam hukum-hukum yang mengatur alam semesta ini. Makanya tidak mengherankan apabila orang yang sungguh-sungguh menghayati kehidupan ini dengan mengamati apa-apa yang terjadi di alam semesta ini akan mudah percaya doktrin presdestinasi ini dan doktrin ini juga dapat kita temui di banyak aliran kebatinan seperti kejawen.
Penemuan terbaru tentang kode DNA semakin mengukuhkan doktrin ini. Jadi percaya doktrin presdestinasi bukanlah tindakan anti ilmiah, tetapi justru tindakan yang ilmiah banget. Sebaliknya, orang yang tidak percaya doktrin presdestinasi justru orang yang sok modern tetapi tidak ilmiah!
Iptek untuk Kemuliaan Allah
- ion's blog
- Login to post comments
- 4727 reads
@ion...
saudara ion...bolehkah saya menamakan sistem bawah itu adalah sistem yang dibuat oleh Allah (yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah termasuk manusia dengan cara berfikirnya)
dan sistem atas (Allah) yang membuat sistem bawah tersebut...?
dengan fakta bahwa apa yang dibuat oleh Allah salah satunya yaitu manusia...hanya sebatas itulah kehebatan bahkan cara berfikir manusia tsb.....
namun apabila manusia tsb bisa berfikir tentang sistem atas...maka hanya apabila sistem atas tersebutlah yang memberikan jalan pengetahuan tsb...bukan cara atau usaha sistem bawah untuk mengertinya....
Salam...
Salam...
to Ion
saya tidak tahu apa artikel anda ini ingin menanggapi berbagai diskusi tt Predestinasi, izinkan saya bertanya, statemen anda ini:
Allah “bergerak” dengan kecepatan tak terhingga sehingga Ia maha hadir dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
tidakkah penafsiran ini terlalu dipaksakan? saya pikir anda pro IPTEK, lalu cari ayat pendukung dari Alkitab, sayang penafsiranmu tidak kena.
hari minggu lalu, tema khotbah diambil dari Mazmur 139, dimana tiap 6 ayat menyatakan bait2 indah, YAHWEH Maha Tahu, YAHWEH Maha Ada/Hadir, YAHWEH Maha Kudus, YAHWEH Maha ..... dst. GBU
dede wijaya
dede wijaya
@ Ion, meluruskan..
Salam kenal Sdr. Ion,
Kamu KEBABLASAN deh.. Saya perlu meluruskan bahwa DOKTRIN PREDESTINASI adalah dalam HAL KESELAMATAN saja! Bukan hal yang lain!
Orang yang menentang doktrin PREDESTINASI seperti saya ini, tidak pernah menentang bahwa banyak juga yang Allah tetapkan: misal lahir sebagai laki-laki atau perempuan, cantik atau jelek, suku dan kebangsaan, normal atau cacad, dst..
Alkibat mengajarkan bahwa Allah memberi 5, 2 dan 1 talenta sesuai dengan kemurahan Allah, tapi tidak untuk hal keselamatan. Karena bila demikian maka Allah tidak adil !
Alkitab mengajarkan bahwa Allah menuntut 5 dari yang diberi 5 talenta sehingga talentanya menjadi 10, Allah menuntut 2 dari yang diberi 2, dan menuntut 1 dari yang diberi 1. Allah menghukum orang yang tidak melipat gandakan/ mendaya gunakan talenta yang ada pada nya. Anda tahu hukumannya? Ya, dicampakkan ke tempat yang paling gelap yaitu NERAKA! (Matius 25:30).
Kesimpulannya bila Allah tidak memberi talenta sama sekali kepada kita, maka Allah tidak akan menuntut apapun !!
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...