Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
TERHIPNOTIS PANIK
Aku begitu terburu-buru. Kelas terakhirku selesai pukul 6 sore tepat. Aku tak bisa mengakhirinya lebih awal karena hari itu memang ditujukan untuk tes akhir semester, padahal ada undangan untuk kebaktian ucapan syukur tempatku bekerja pada pukul 5 sore. Maka, setelah kelasku selesai, akupun bergegas menuju kantor kecil kami di gedung SD untuk mengambil undangan.
sialnya, undangan itu tak ada di sana. Kalau tidak di kantor mungkin undangan itu ada di kelas walianku. Anehnya begitu kucari undangan itu juga tidak ada. Tidak mungkin pikirku karena tadi pagi aku melihatnya entah dimana. Ah! mungkin saja undangan itu tertinggal di rumah. Tapi teleponku ke rumah menggagalkan kemungkinan itu. Undangan itu tak ada di mana pun.
Situasi saat itu memang mudah sekali menstimulus kepanikan. Apalagi aku memang gampang panik kalau ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba mencari sekali lagi. Bedanya, kali ini aku pasrah. Kalau memang undangan itu tidak ketemu, ya sudah aku tak jadi datang ke kebaktian itu. Orang nekat mana sih yang berani datang tanpa undangan, terlambat pula.
Ternyata pencarian itu tak butuh waktu lama. Tak sampai lima menit kemudian, undangan itu sudah ada di tanganku. Ternyata undangan itu tergeletak manis di atas lemari file kelasku. Aku jadi tertawa sendiri. Pasalnya, undangan itu memang kuletakkan di sana supaya mudah mengambilnya. Lalu, bagaimana mungkin benda itu tak terlihat padahal aku sudah menjungkirbalikkan seisi ruangan demi mencarinya?
Mungkin saja karena saat itu aku terhipnotis oleh kepanikkanku sendiri. Ya, ternyata kekhawatiran,apa pun bentuknya, dapat begitu hebatnya mengaburkan pandangan, tujuan, prinsip dan keyakinan kita. Kekhawatiran bisa membuat kita menyerah dengan begitu mudahnya; membuat kita merasa tak ada jalan keluar padahal ada pintu yang terbuka lebar tepat di depan kita. Wah.. hebat juga ya pengaruh kekhawatiran.
Sedikit mengutip Matius 6:25, "Karena itu Aku berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu . . ." Ya, memang kita tak perlu kuatir karena kekuatiran hanya akan membius kita dengan keputus asaan.
Tapi ceritanya tak berhenti sampai di situ. Ternyata, panitia kegiatan tidak mengharuskan tamu menunjukkan undangan untuk memasuki gedung. Ya ampun, kalau begitu kenapa saya harus berpanik ria membongkar seisi ruangan demi undangan itu???
- clara_anita's blog
- 4093 reads