Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tepo Seliro
Dua orang atasanku adalah cewek (*ya iyalah wong se jawa timur aja cowoknya cuman 3!), dua-duanya masih single padahal mereka sudah berkepala tiga. Memang kerja mereka lebih fokus dan amat sangat berkompeten dalam ngurusi kerjaan, tapi kemarin aku dapat melihat sisi lain akibat dari terjadinya ketidak seimbangan.
Setiap kepala toko di tempatku bekerja, berada di bawah koordinasi Area Manager (AM) dan Regional Operational Manager (ROM). Di Jawa Timur kurang lebih ada 20an store yang tersebar diberbagai pelosok kota. Dari sekian banyak toko tadi rata-rata yang mengepalai adalah cewek, cuman tiga orang cowok yang menempati posisi kepala toko, satu orang di banyuwangi, satu di malang dan yang terakhir ada di surabaya. Para ibu yang menjabat kepala di tempatku kerja berasal dari berbagai macam latar belakang, ada yang dari background pendidikan yang sama dengan aku, tapi ada juga yang berasal dari disiplin lain terutama ekonomi. Umumnya mereka sudah menikah. Dengan tuntutan kerja yang lumayan berat dan jam kantor yang ga tau waktu, aku dapat merasakan betapa kerjaan mereka telah banyak memotong “jatah hidup normal” mereka, sebagai ibu, sebagai isteri, maupun sebagai bagian dari suatu masyarakat.
Celakanya Area Manager (AM) dan Regional Operational Manager (ROM) di tempatku bekerja adalah para “latest girl”, gadis-gadis yang saking sibuknya bekerja sampai lupa menikah. Kemarin, aku mengantarkan pulang seorang kepala toko, temanku, dia sudah menikah dengan satu orang putra berumur 1,5 tahun yang dia ikutkan bersama orang tuanya. Suaminya bekerja di suatu ekspedisi pelayaran yang hanya bisa pulang 1 tahun sekali. Kemarin seluruh kepala toko se-surabaya meeting mulai jam 4, dan diakhiri jam 10, padahal para kepala toko diharuskan masuk pagi (jam 8). Jadi dapat dibayangkan mulai jam 8 pagi sampai jam 10 malam, para ibu itu harus “melepaskan tugas utama mereka”. Aku ga akan ngomong banyak klo rapatnya benar-benar efektif, tapi yang terjadi, rapatnya ngelantur kemana-mana. Sang Area Manager (AM) dan Regional Operational Manager (ROM) ngomong kesana kemari tanpa ada list agenda. Mimpin rapat hanya sekedar berdasarkan tuntunan perasaan sehingga banyak materi yang hanya diulang-ulang, yang akibatnya waktu pulang molor.
Teman yang aku antarkan pulang tadi cuman bisa bilang, “emang mereka (AM dan ROM) ga punya kewajiban lain di rumah, mereka dengan seenak hati memforsir kita kerja tanpa mempertimbangkan keberadaan keluarga kita, ya maklumlah… mereka kan belum berkeluarga”.
Kemarin aku belajar, banyak hal yang bisa didapatkan dari membaca atau mendengarkan pengalaman orang lain, tapi untuk bisa pada tahap “merasakan” kita harus “mengalami” terlebih dahulu.
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
- Anak El-Shadday's blog
- Login to post comments
- 5100 reads
@aes : the bright side
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@ JF
tu para pratu udah tua-tua klaeeeeee... udah out of date :P. yang bener aja dirimu merekomendasikan mereka buat diriku?!!! hahahahaha...
cari yang lain aja dulu lah hahahaha...
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
@AES : SORI DEH
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
beda swasta beda pegawai negri ya?
Wah, kejam nian tuh para pratu...hehehe...
Beda lho sama noni.
Kalo di kantor, kebetulan saya yang masih berstatus 'bujangan'. Dan status ini seolah menghalalkan mereka-mereka sang pemegang kebijakan untuk memberikan saya pekerjaan 'lebih' karena saya belum 'serepot' mereka-mereka yang sudah berkeluarga. Dan kata-kata yang sering muncul ketika mereka menugaskan saya adalah : "mumpung masih legan, mbak!" atau "kan masih sendiri, jadi belum terbeban mesti momong anak" kadang-kadang : "waktunya kan banyak yang masih luang, apa salahnya punya 1 tugas lagi".
Ketika tahun ini saya berniat 'istirahat' dari tugas bendahara kegiatan karena sejak kerja di kantor yang sekarang saya selalu kejatah jadi bendahara, tak ada satupun yang mau menggantikan posisi saya dan berkeras bahwa saya mesti sekali lagi mengerjakan tugas sebagai bendahara karena saya satu-satunya yang belum dibebani tugas sebagai ibu/bapak rumah tangga. Karena saya belum berkeluarga, jadi menurut mereka saya masih punya banyak waktu untuk mengerjakan tugas bendahara yang seabreg-abreg itu. Hufff......meski saya belum berkeluarga, bukan berarti saya tidak memiliki kehidupan lain di luar kantor kan? Dengan nada berseloroh, saya bilang jika tahun ini saya ingin sedikit memfokuskan pada masalah pasangan hidup. "Kalau jadi bendahara terus, kapan saya punya waktu untuk mencari pasangan Pak?" Dan Puji Tuhan, setelah melobi sana-sini, tahun ini saya terbebas dari tugas itu, tapi tidak sepenuhnya terbebas tugas, karena kemudian saya masih harus terlibat dalam kegiatan itu, tapi bertugas sebagai staf administras. Tapi lumayanlah, setidaknya tak serepot menjadi bendahara. Akhirnya saya punya waktu untuk mengejar sesuatu di luar karir saya, hahahaha.....
@ JF & Noni
@ JF: bella saphira??? ogah ah, masih ketuaan. doain agnes monica aja ya?? hehehehehe
@noni: inti dari pengalamanku dan apa yang kmu alami adalah, bagaimana kita menempatkan diri pada posisi orang lain di sekitar kita. saya rasa klao dari temen2 kerja noni mencoba berposisi seperti posisi noni mungkin mereka akan sedikit bijak dalam ngasih kerjaan. sebaliknya juga kalo noni bisa menempatkan diri pada posisi mereka, mungkin kerjaan sebanyak apapun akan noni jalani dengan riang gembira. tul ga?? :))
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
pratu..
beneran bkl jd pratu seumur hidup mereka itu..
gk bkl naek pangkat jadi sersan..
mea culpa, mea culpa, mea maxima culpa..