Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Siapakah Yesus Kristus Ditinjau Dari Tiga 'Era' KeberadaanNya
Yesus Kristus adalah pribadi yang luar biasa! Tidak ada satu tokohpun didunia ini yang sefenomenal tokoh ini. Ia bukan saja dihormati, di puji dan di sembah oleh para pengikut-Nya, tetapi juga di hina, di caci dan di anggap sebagai mahluk ciptaan belaka.
Tak terelakkan pro dan kontra mengenai tokoh ini, menimbulkan perdebatan yang sengit. Para sarjana dan tokoh-tokoh agama melakukan debat dan adu argumentasi tentang siapakah sesungguhnya Yesus itu.
Jika ingin mengetahui siapakah Yesus Kristus yang sesungguhnya, kita tidak boleh hanya melihat salah satu bagian dari eksistensi Kristus. Ini sangat penting, karena kalau hanya melihat satu sisi saja, maka penafsiran kita pasti menyesatkan. Misalnya: kalau melihat Yesus hanya pada saat Dia ada di dunia, maka bisa saja disimpulkan bahwa Dia hanyalah seorang manusia biasa, orang saleh, utusan Tuhan, nabi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kita harus melihat keseluruhan keberadaan Kristus, bukan hanya saat berada di dunia, tapi saat Dia belum di dunia dan setelah Dia naik ke sorga.
Inilah yang saya maksudkan dengan tiga “era” keberadaan-Nya; Masa Pra-inkarnasi, masa inkarnasi dan keberadaan Kristus setelah naik ke sorga.
A. Keberadaan Yesus Kristus dalam kekekalan masa lampau (Pra-Inkarnasi)
“Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” Kej. 1:26
Kata “kita” dalam ayat diatas, merupakan kata ganti orang bentuk jamak, yang menunjuk kepada Allah. Allah yang sebagai pencipta itu, ternyata berada dalam bentuk yang “jamak”.
Kejadian 1:26, merupakan ayat yang pertama kali mengindikasikan adanya semacam “kejamakan” tertentu dalam diri Allah.
Kalau memang Sang pencipta itu ada dalam bentuk yang jamak (lebih dari satu pribadi), lalu ada berapa pribadikah Mereka? Siapakah pribadi-pribadi itu ? Tentunya dengan mempelajari seluruh bagian Kitab Suci, dapat disimpulkan bahwa pribadi-pribadi yang dimaksud, tidak lain adalah Yesus Kristus, Roh Kudus dan Allah Bapa sendiri. Kej 1:26, merupakan salah satu dasar dari doktrin Allah Tritunggal.
Tetapi disini saya tidak akan membahas doktrin Allah Tritunggal, namun hanya mengkhususkannya pada diri Yesus Kristus.
1. Yesus Kristus adalah Allah yang kekal
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Yoh 1:1.
Yunani: “En arche en ho logos kai ho logos en pros ton theon kai theos en ho logos”
Kata “Firman” dalam ayat ini, jelas berbicara tentang Yesus (lihat ayat 14-18). Yesus Kristus, sebelum hadir didunia, adalah “Sang Firman”, Allah yang kekal !
“Kata-kata ‘pada mulanya’ diterjemahkan dari ungkapan kata-kata bahasa Yunani ‘en’ yang berarti ‘di dalam’ atau ‘pada’ dan ‘arche’ yang berarti ‘purbakala’ (tanpa artikel), maka ini berarti purbakala itu tak terbatas (timeless existence). Ditambah pula dengan penggunaan bentuk ‘imperfect’ yaitu keterangan waktu ‘past continuous’ bagi kata ‘adalah’ (en), maka teranglah sudah yang dimaksudkan disini adalah masa lampau yang tak terbatas atau kekekalan masa lampau. Kata ‘bersama-sama dengan’ berasal dari kata ‘pros’ (face to face) yang dalam pikiran Yunani berarti satu kesatuan, menunjukkan bahwa Kristus yang adalah Firman itu bukan saja ada terus menerus di masa lampau yang tak terbatas (kekal), juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah” (Yesus Kristus Allah, manusia sejati, oleh Chris Marantika, Th.D, hal 15-16).
Kalimat “bersama-sama dengan Allah” dalam bahasa Yunani disebut “Pros ton Theon”, secara hurufiah berarti “berhadapan muka dengan Allah”, ini menunjukkan bahwa saat itu “Firman” dan Allah adalah 2 pribadi yang saling berhadapan muka.
Jadi, kata “Firman” dalam Yohanes 1:1, jelas berbicara tentang suatu pribadi yang berbeda dengan Allah (Bapa dan Roh Kudus). Keberadaan dari “Sang Firman”, merupakan keberadaan yang tanpa titik awal. Hal ini membuktikan bahwa “Firman” itu adalah Allah.
Rasul Yohanes menegaskan hal ini secara jelas, dengan mengatakan bahwa “Firman itu adalah Allah”.
Keberadaan Yesus Kristus yang kekal pada masa yang lampau, juga telah diungkapkan oleh nabi Mikha dan Yesaya, jauh sebelum kelahiran-Nya.
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” Mikha 5:1.
Ini merupakan nubuatan kelahiran Yesus di Betlehem, namun ditekankan bahwa Dia sudah ada sejak purbakala, sejak dahulu kala. Ungkapan ini mengandung pengertian waktu yang kekal, yang tak terbatas.
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” Yesaya 9:5.
Yesus disebut sebagai "Bapa yang Kekal", istilah Ibraninya adalah ABI AD, yang seharusnya lebih tepat dikatakan Bapa keabadian / kekekalan. Disini bukan membicarakan pribadi Allah Bapa, tetapi pribadi Anak Allah (Yesus Kristus). Sebutan itu mengusulkan praeksistensi dan kekekalan; Ia menguasai zaman dan berada diatas waktu.
Para Rasul juga telah menyatakan hal ini dengan gamblang;
• Yesus telah ada sebelum Yohanes ada (Yoh 1:15),
• Yesus ada terlebih dahulu dari segala sesuatu (Kol 1:17).
Bahkan, Yesus sendiripun bersaksi tentang diri-Nya bahwa Dia telah ada sebelum Abraham.
“Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”. Yoh 8:58
NIV/NASB: Before Abraham was born, I am (= Sebelum Abraham dilahirkan, Aku adalah).
Yohanes 1:1, menunjukkan dengan jelas tentang keberadaan Yesus Kristus sebelum berinkarnasi; Pada masa lampau yang kekal, Ia terus menerus ada, tidak pernah suatu saat Dia tidak ada, Ia kekal adanya.
2. Yesus Kristus adalah Pencipta
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” Yoh 1:3.
Karya yang menonjol saat pra-inkarnasi adalah penciptaan. Kitab Suci mencatat bahwa Yesus Kristus adalah pencipta segala sesuatu !
“Segala sesuatu”, berarti semuanya, apapun itu !
Bandingkan dengan Kolose 1:16,
“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” Kol 1:16.
Pengertian “Segala sesuatu” disini, mencakup:
1) Yang ada di sorga maupun di bumi
2) Yang kelihatan dan yang tidak kelihatan
3) Singgasana maupun kerajaan
4) Pemerintah maupun penguasa
Kata-kata “Tanpa Dia” dalam Yoh 1:3, menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber dari segala sesuatu yang telah diciptakan. Tanpa-Nya maka tidak ada suatupun yang jadi. Dengan kata lain, tanpa Yesus, maka: Langit dan bumi, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, para malaikat, dan segala yang ada, tidak akan pernah ada !
Kesimpulan yang dapat diambil tentang keberadaan Yesus sebelum hadir di dunia adalah:
- “Sang Firman” yang adalah Yesus itu kekal adanya (Yoh 1:1)
- Yesus adalah pencipta segala sesuatu (Yoh 1:3)
- Yesus Kristus adalah Allah (Yoh 1:1)
Jadi, yang dimaksud dengan “Firman” di ayat ini adalah, suatu pribadi ! Pada mulanya, Yesus bukanlah hanya sekedar kata-kata Allah saja, tetapi sejak masa lampau yang kekal Dia adalah suatu pribadi, Dia adalah Allah yang kekal, pencipta segala sesuatu !
B. Keberadaan Yesus Kristus saat di dunia (Inkarnasi Kristus)
Kristus berinkarnasi, menunjuk pada tindakan Anak Allah, yang mengambil bagi diri-Nya natur / hakekat tambahan yaitu natur manusia, melalui kelahiran dari seorang perawan.
"Kata ini berasal dari kata bahasa Latin IN [= in (= dalam)] + CARO / CARNIS [= flesh (= daging)].
Jadi, inkarnasi bisa diartikan ‘masuk ke dalam daging’. Tentu saja yang dimaksud dengan ‘daging’ bukan hanya tubuh, tetapi seluruh manusia". (Christologi, oleh Pdt. Budi Asali)
Ada banyak orang Kristen punya konsep yang salah tentang hal ini. Mereka menganggap bahwa ketika Allah berinkarnasi, Ia hanya menjadi manusia 100% saja, segala atribut / sifat-sifat keAllahan-Nya ditanggalkan-Nya.
Ajaran seperti ini, sering disebut dengan teori Kenosis. Tetapi, apakah ini adalah ajaran Kitab Suci ?
Alkitab mencatat dengan jelas bahwa pada mulanya, Yesus adalah Allah, lalu menjelma menjadi manusia, tetapi Dia tidak pernah melepaskan keilahian-Nya. Dia hanya menambah natur / hakekat yang lain yaitu hakekat manusia, sehingga Dia menjadi Allah dan manusia sejati.
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Filipi 2:5-8
Ayat 6b-7 , dijadikan dasar oleh para penganut Teori Kenosis. Teori ini mengajarkan bahwa “Anak Allah mengesampingkan sebagian / seluruh sifat-sifat ilahiNya supaya Ia bisa menjadi manusia yang terbatas”.
Misalnya dalam Matius 24:36 , disitu dijelaskan bahwa Yesus tidak maha tahu. Jadi karena Dia tidak maha tahu, maka berarti keilahian-Nya telah ditanggalkan-Nya.
Tetapi, Teori Kenosis ini salah! Mengapa salah ?
Pdt Budi Asali memberikan beberapa alasannya:
- Yesus adalah Allah dan karena itu Ia tidak bisa berubah. Allah tidak bisa berhenti menjadi Allah, sekalipun hanya untuk sementara!
- Kalau Teori Kenosis itu benar, maka pada saat Yesus menjadi manusia, Allah Tritunggal bubar!
- Kalau Teori Kenosis itu benar, maka Kristus bukanlah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia! Ia hanya manusia biasa, tanpa keilahian! Dan kalau ini benar, maka penebusanNya tidak bisa mempunyai nilai yang tak terbatas.
Menurut saya, penafsiran yang benar terhadap ayat ini adalah:
“Pengosongan” bukan merupakan pengurangan / penanggalan, tetapi merupakan penambahan.
Perhatikan konteks dari Filipi 2:7-8
- Mengambil rupa seorang hamba
- Menjadi sama dengan manusia
- Dalam keadaan / rupa manusia
- Ia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati
Jadi, pengosongan yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah pengurangan, tetapi justru penambahan. Apa yang ditambahkan ? Yang ditambahkan adalah hakekat yang baru / yang lain, yaitu hakekat manusia. Sehingga saat Anak Allah berinkarnasi, Dia menjadi Allah dan Manusia yang sejati.
1. Yesus Kristus adalah manusia sejati
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” Yesaya 7:14.
Ini adalah nubuat dari nabi Yesaya sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Kristus. Dan dalam Matius 1:23; 2:6, nubuat itu terjadi secara tepat.
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita” Matius 1:23.
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel" Matius 2:6
Kelahiran Yesus dari seorang manusia (Maria), menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah anak manusia / manusia sejati.
Berikut adalah beberapa alasan tentang kemanusiaan Yesus:
1). Yesus memiliki unsur manusiawi:
• Tubuh (Mat 26:26,28; Luk 24:39)
• Jiwa / roh (Mat 27:50; Luk 23:46)
2). Ia memiliki kelemahan-kelemahan manusia:
• Lapar (Mat 4:2)
• Sedih (Mat 26:37)
• Tidur (Mat 8:24)
• Haus (Yoh 19:28)
• Mati (Yoh 19:30)
3). Bertumbuh seperti manusia biasa (Luk 2:40-52)
4). Kitab suci mencatat bahwa Allah telah menjadi manusia (Yoh 1:14; 1Tim 3:16; 1Yoh 4:2)
Semua hal ini, menunjukkan bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh manusia yang sejati. Dalam segala hal, Dia sama dengan manusia kecuali dalam hal dosa. Dia tidak pernah melakukan dosa, Ia suci (2 Korintus 5:21; Ibrani 4:15; 7:26).
2. Yesus Kristus adalah Allah yang sejati
Pada abad-abad awal, masalah kemanusiaan Yesus sangat ditentang, tetapi yang terjadi sekarang, sebaliknya; keAllahan-Nya yang justru ditentang.
Teologi Liberal dengan gencar mengekspresikan penyangkalan terhadap keAllahan Yesus. Kelompok Kristen Tauhid mengatakan bahwa Yesus pada mulanya adalah malaikat, Dia bukan Allah yang sejati. Saksi Yehova menganggap Yesus sebagai “allah kecil”, Dia bukan Allah dalam arti yang sebenarnya. Bahkan ada kelompok Kristen tertentu yang menganggap Yesus (Firman) itu hanyalah merupakan ‘sifat’ dari Allah tetapi Dia bukan Allah.
Berikut adalah dua contoh ajaran sesat tentang Yesus:
Henney Sumali (dosen pakar dalam Kristen Orthodox Syria):
“Suatu ketika Almarhum Nurchollis Madjid yang dipanggil akrab dengan Cak Nur bertanya Kristen Orthodox Syria, ajaran Allah Tritunggal itu penjelasan yang sebenarnya itu bagaimana? Lalu saya menjawab, yang satu adalah wujud Allah yang lain adalah sifat-sifat Allah. Dari penjelasan yang sederhana itu Cak Nur akhirnya mengetahui dan memahami apa maksud sebenarnya dari ajaran Tritunggal” kisah Henney. (Sumber:Tabloid Gloria edisi 380 – Minggu I Desember 2007, halaman 6).
Tabloid Gloria:
"Diketahui rekaman khotbah berdurasi 36 menit 48 detik ini, menyebutkan Tuhan Yesus adalah ciptaan. Hal ini berdasarkan Wahyu 3:14 yang berbunyi “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodekia : Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah” (LAI terjemahan 1974).
Yesus diciptakan Allah, namun Yesus adalah Allah itu sendiri.
Selanjutnya, pengkotbah menjelaskan, bahwa Yesus itu yang keluar dari Bapa adalah ciptaan, ciptaan yang mula-mula sama dengan kita juga asalnya diciptakan. Namun perbedaannya adalah bahan kejadian (asal) kita berasal dari tanah sedangkan Yesus memakai bahan / tubuh-Nya Bapa." (Sumber : Tim ‘Kontra Bidat-Paguyuban AMIN’, Dikutip dari Tabloid Gloria, edisi 379 – Minggu V November 2007. Ini merupakan khotbah dari Ev. Yusak Tjipto, tentang Kitab Wahyu bag. 7).
Pengertian Kristus adalah Allah, tidaklah berarti hanya mengatakan Ia “seperti Allah” atau Ia adalah manusia “setengah Allah”. Kristus secara mutlak setara dengan Allah !
Saat di dunia, Dia bukan hanya manusia sejati, tetapi juga adalah Allah yang sejati.
Bukti-bukti keilahian Kristus:
1. Yesus Kristus memiliki sifat-sifat ilahi yang hanya dimiliki oleh Allah:
- Maha hadir
“ Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” Yohanes 14:23.
- Maha tahu
“Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia” Yohanes 2:23-25.
“Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah" Yohanes 16:30.
- Maha kuasa
“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa ... ” Markus 2:10
“Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok." Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul” Lukas 9:14-17
“Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi" Yohanes 11:17,43’44
- Maha suci
“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” Yohanes 8:46
“Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya" Lukas 23:22
- Sifat tetap / tidak berubah
“ Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” Ibrani 13:8
2. Saat di dunia, Yesus disembah dan Dia mau menerima penyembahan itu.
• Orang-orang menyembah-Nya
“Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku" Matius 8:2
“ Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!" Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya” Yohanes 9:35-38.
• Murid-murid menyembah-Nya
“ Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: ‘Sesungguhnya Engkau Anak Allah" Matius 14:33
3. Yesus adalah Anak Allah
“ Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah” Yohanes 5:18.
“Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah" Yohanes 19:7
Pada saat itu, pada waktu Yesus menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah, semua orang-orang Yahudi tahu bahwa Ia memaksudkan diri-Nya sebagai Allah.
4. Adanya ayat-ayat yang secara explicit menunjukkan Yesus sebagai Allah
“ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” Yohanes 1:1,14.
“Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Yohanes 20:28
“ Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” Filipi 2:6-7.
“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” Roma 9:5
Kitab Suci menjelaskan bahwa sekalipun Yesus adalah seorang “manusia”, tetapi Dia tetap adalah Allah.
5. Alkitab mencatat, Yesus Kristus dan Bapa adalah satu
“ Aku dan Bapa adalah satu" Yohanes 10:30
Ayat ini menunjukkan kesatuan antara Yesus dan Bapa, secara esensi / hakikat.
6. Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah / Yahweh itu sendiri
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” Yesaya 9:5.
“Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita” Yeremia 23:5-6.
Ini merupakan nubuat tentang Yesus yang akan lahir di dunia, tetapi anehnya, Dia tetap disebut sebagai Allah / Yahweh.
Kesimpulan yang dapat diambil tentang keberadaan Yesus pada saat di dunia adalah:
1. Yesus Kristus adalah manusia sejati
2. Yesus Kristus adalah Allah yang sejati
Kedua hakekat ini, ada di dalam satu pribadi. Dalam keadaan-Nya sebagai Allah dan manusia sejati, ada semacam dualisme dalam diri Yesus; Di satu saat sisi keAllahan-Nya yang muncul tapi disaat yang lain, sisi kemanusiaan-Nya yang muncul, tetapi dalam semua hal ini Yesus tetap satu pribadi.
Akibat dari kesatuan dua natur / hakekat dalam diri Yesus, maka Dia disebut sebagai pribadi Theanthropik (Allah dan manusia). Keberadaan Yesus Kristus sebagai Allah dan manusia sejati, berlangsung seterusnya sampai selama-lamanya.
C. Keberadaan Yesus Kristus setelah bangkit dan naik ke sorga
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Yesus pernah mati didunia ini. Tetapi, fakta juga membuktikan bahwa Dia bangkit dari kematian ! Pada hari yang ketiga, Dia bangkit dari antara orang mati (Kis 26:23; Kolose 1:18).
Sebagai orang percaya, kita harus percaya baik kematian maupun kebangkitan-Nya. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati, membuktikan bahwa Dia adalah Allah.
Namun yang jadi pertanyaannya adalah: setelah bangkit dan naik ke sorga, keberadaan Yesus seperti apa ? Dia adalah Allah sejati saja, atau Allah dan manusia?
Telah disinggung sebelumnya, bahwa kesatuan dua hakekat dalam diri Yesus itu berlangsung sampai selama-lamanya. Jadi ketika berada di sorga, Dia tetap adalah Allah dan manusia.
1. Sebagai manusia
• Alkitab mencatat dalam segala hal Yesus sama dengan manusia
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut” Ibrani 2:14
“Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa” Ibrani 2:17 .
Ayat ini sedang menjelaskan sisi kemanusiaan dari Yesus, Ia sama dengan kita yaitu terlahir dari darah dan daging.
Manusia, setelah mengalami kematian, sebetulnya dia tidak berhenti ada / tidak musnah, tetapi hanya berpindah tempat ke surga atau neraka. “Kemanusiaan” dari manusia itu tidak musnah / hilang, dia tetap seorang manusia sampai selamanya.
Demikian pula dengan Yesus, saat lahir didunia sebagai manusia, “kemanusiaan-Nya” tidak pernah berhenti, Ia tetap sebagai manusia sampai selama-lamanya.
Ibrani 2:17 mencatat bahwa dalam segala hal, Yesus sama dengan manusia. Jadi dalam hal apapun, Dia sama dengan kita, kecuali satu hal yaitu dosa. Yesus Kristus adalah manusia tanpa dosa (Ibrani 4:15; 2 Korintus 5:21).
• Setelah mengalami kematian, manusia Yesus itu bangkit secara jasmani dan naik ke surga dengan tubuh jasmani-Nya.
“Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka” Lukas 24:39-40.
“Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" Kisah 1:9-11.
• 1 Timotius 2:5 mencatat, saat di surga, Yesus tetap seorang manusia.
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”
Bandingkan dengan Ibrani 4:14-15
“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”.
• Lukas menjelaskan bahwa saat Yesus datang untuk kedua kalinya, Ia akan datang sebagai seorang manusia.
“Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati" Kisah 17:31
Bandingkan dengan Matius 16:27
“Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Yesus sebagai manusia, itu bukan hanya ketika Ia terlahir didunia, menderita di salib sampai mati, tetapi juga setelah Dia bangkit dan naik ke surga dan sampai selama-lamanya.
2. Sebagai Allah
Salah satu sifat Allah yang tidak bisa dimiliki oleh semua mahluk hidup adalah sifat-Nya yang tetap / tidak berubah. Hewan dan tumbuh-tumbuhan suatu saat akan musnah. Manusia, hanyalah mahluk ciptaan-Nya yang pada mulanya tidak ada. Tetapi Allah, tetap ada, tahun-tahun-Nya tidak pernah berkesudahan Ia kekal bukan hanya ke masa depan, tetapi juga kekal ke masa lampau.
“Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!" Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan” Mazmur 102:25-28.
a) Saat di surga Yesus disembah.
Rasul Yohanes mencatat, disurga Yesus akan menjadi sasaran penyembahan oleh segala mahluk.
“Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi." Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah” Wahyu 5:6-14.
Bandingkan dengan Filipi 2:10-11
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Tidak ada seorangpun manusia, malaikat atau setan yang layak menerima penghormatan, pujian dan penyembahan selain dari Allah sendiri!
Disurga Yesus disembah, menunjukkan Dia adalah Allah!
b). Yesus sendiri bersaksi; saat disurga, Dia adalah Allah yang kekal.
“Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. ‘Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" Wahyu 1:7-8.
Ayat ini, jelas berbicara tentang Yesus. Bandingkan dengan Wahyu 2:8,
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali”
Istilah “Alfa dan Omega” menunjuk pada kekekalan Kristus. Dia adalah Allah yang kekal.
c). Yesus adalah Hakim pada akhir zaman
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya” Matius 25:31-33.
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Yesus ada di surga dan suatu saat nanti, Ia akan menjadi Hakim bagi semua orang.
Yang dihakimi disini adalah semua bangsa, yang akan dikumpulkan di hadapan Yesus. Bayangkan, ada berapa milyard jumlah orang dari zaman Adam sampai kedatangan-Nya nanti ?
Bisakah Yesus menghakimi sebegitu banyaknya orang, kalau Dia hanya seorang manusia biasa?
Bisakah Yesus menghakimi dengan adil, kalau Dia hanya seorang manusia?
Tentunya Hakim itu haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Maha Bijaksana,
2. Maha Tahu dan
3. Maha Adil
Yesus sebagai Hakim pada akhir zaman, membuktikan Dia adalah Allah.
Kesimpulan yang dapat diambil, tentang keberadaan Yesus saat disurga adalah:
1) Yesus Kristus adalah manusia
2) Yesus Kristus adalah Allah sejati
Kedua hakekat ini tetap ada didalam diri Yesus Kristus sampai selama-lamanya.
Kesimpulan akhir
1) Pada mulanya, sebelum Anak Allah berinkarnasi, Dia adalah Allah sejati
2) Setelah berinkarnasi (saat didunia), Dia adalah Allah dan Manusia sejati
3) Saat naik ke surga, Dia tetap Allah dan Manusia sampai selama- lamanya.
Penerapan & Penutup
Karena Yesus Kristus adalah Allah yang sejati, maka semua manusia yang ada didunia ini, (tak perduli dari suku, bangsa, ras, golongan dan agama apapun juga), harus percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, jika ingin mendapatkan pengampunan dosa dan hidup yang kekal.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” Yohanes 3:16-18.
“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” Yohanes 14:6.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” Kisah 4:12.
“Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” 1 Yohanes 5:11-13.
Saudara yang terkasih, saya telah membuktikan dengan jelas, bahwa setelah ditinjau dari tiga “era” keberadaan-Nya yaitu masa Pra-Inkarnasi, masa Inkarnasi dan keberadaan Kristus setelah bangkit naik ke surga, terbukti bahwa Yesus Kristus adalah Allah !
Sekarang bagaimana tanggapan saudara ?
Suatu saat, diatas kapal, ketika dalam perjalanan pulang dari suatu kota, saya membaca satu buku berjudul “Penderitaan Yesus Kristus” yang ditulis oleh John Piper. Diakhir tulisannya, ada satu doa yang dinaikkannya pada Bapa di surga. Diantara penggalan doanya itu, ia mengatakan:
“Saya berdoa agar perhatian kami tidak dialihkan dari tujuan utama penderitaan Kristus. Jagalah agar kami tidak dipengaruhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting seperti siapa yang membunuh Anak-Mu. Kami semua terlibat didalamnya karena dosa kami”.
Ketika saya membaca kalimat terakhir ini, tiba-tiba air mata saya langsung menetes keluar. Saya tak tahu mengapa hal itu terjadi. Tetapi yang jelas saat itu Tuhan menjamah saya. Dia kembali mengingatkan betapa berharganya pengorbanan Kristus diatas kayu salib.
Sebenarnya, semua manusia yang ada didunia ini adalah orang yang berdosa dan layak menerima penghukuman kekal di neraka (Roma 3:23; 6:23a).
Tetapi karena kasih-Nya, Ia datang ke dunia, mati diatas kayu salib, supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” Roma 10:9-10.
Sudahkah saudara percaya pada-Nya?
Satu hal yang ingin saya ingatkan pada saudara, tujuan akhir dari hidup kita di dunia ini, sebenarnya hanya dua: Surga atau Neraka. Dimana kita akan berada nanti, itu sangat tergantung dari apakah kita percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan atau tidak.
Ada satu ungkapan yang mengatakan “Banyak jalan menuju Roma”, tetapi saya mau beritahu pada saudara, Alkitab mencatat hanya ada SATU JALAN menuju surga, yaitu lewat Yesus Kristus.
Percaya pada-Nya membuat saudara hidup kekal selama-lamanya disurga.
Tetapi sebaliknya, tidak percaya pada-Nya, itu juga membuat saudara binasa selama-lamanya di neraka !!!
Diakhir tulisan ini, saya ingin mengajukan satu pertanyaan penting pada pembaca sekalian; Siapakah Yesus Kristus itu menurut anda ???
Ingat ! Hidup anda di akhirat nanti, akan sangat dipengaruhi oleh jawaban anda terhadap pertanyaan ini.
Tuhan memberkati saudara.
- Adrina's blog
- Login to post comments
- 11765 reads
Adrina
1.Adrina deal dengan apa yang kamu katakan
Karena itu dari dulu saya mengakui Yesus adalah 100 persen Tuhan dan 100 persen manusia.
2.Suatu saat, diatas kapal, ketika dalam perjalanan pulang dari suatu kota, saya membaca satu buku berjudul “Penderitaan Yesus Kristus” yang ditulis oleh John Piper. Diakhir tulisannya, ada satu doa yang dinaikkannya pada Bapa di surga. Diantara penggalan doanya itu, ia mengatakan:
“Saya berdoa agar perhatian kami tidak dialihkan dari tujuan utama penderitaan Kristus. Jagalah agar kami tidak dipengaruhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting seperti siapa yang membunuh Anak-Mu. Kami semua terlibat didalamnya karena dosa kami”.
Ketika saya membaca kalimat terakhir ini, tiba-tiba air mata saya langsung menetes keluar. Saya tak tahu mengapa hal itu terjadi. Tetapi yang jelas saat itu Tuhan menjamah saya. Dia kembali mengingatkan betapa berharganya pengorbanan Kristus diatas kayu salib.
Adrina jika kamu menangis untukNya, ijinkan aku juga numpang nyanyi untukNya dong :(
Incomparable kindness to less than the least
To the broken, the battered, and weak
To all who are hungry there comes a call
To be filled with the fullness of God
It's beyond all you can see
Farther than you'd believe
It's a mystery
My prayer for you is that you would know
How wide, and how long, and how high, how deep is the love
How deep is the love of Christ
The width of two arms outstretched on a tree
The length of the road to Calvary
The height of the crown on a cruel cross
The depth of the pain is the cost
All for you, all for me
All for love did He bleed
All to set us free
My prayer for you is that you woul know
How wide, and how long, and how high, how deep is the love
How deep is the love….how deep is the love of Christ…..:)
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@GODARMY, Layani DIA sampai titik darah penghabisan !
Ketika saya membaca kalimat terakhir ini, tiba-tiba air mata saya langsung menetes keluar. Saya tak tahu mengapa hal itu terjadi. Tetapi yang jelas saat itu Tuhan menjamah saya. Dia kembali mengingatkan betapa berharganya pengorbanan Kristus diatas kayu salib.
Adrina jika kamu menangis untukNya, ijinkan aku juga numpang nyanyi untukNya dong :(
Terima kasih buat pujiannya,
Tetapi ingat Godarmy, kita bukan hanya bisa nangis-nangis melulu. Apa gunanya kita nangis, kalau kita tak mau melayani Dia yang telah berkoban untuk kita.
Mari kita BANGKIT ! Layanilah Dia sampai titik darah penghabisan !!!
Hai hai, saya tantang anda debat !!!
Hai hai, saya telah berulang kali menunjukkan kesesatanmu di SS ini, tapi anda selalu ngacir melulu.
Sekarang saya menantang anda dan seluruh tim anda untuk debat mengenai hal ini !!!
Dibawah ini, saya akan berikan daftar segala kesesatanmu, silahkan anda beri pertanggung jawabannya.
Kesesatan Hai hai yang pertama:
Hai hai berkata:
Sebelum Yesus naik ke sorga, murid-murid tidak menyembah-Nya ketika betemu dengan-Nya. Namun, setelah Dia naik ke Sorga baik Paulus maupun Yohanes trsungkur menyembah ketika bertemu dengan-Nya.
Tanggapan Adrina:
LIHAT BAIK-BAIK AYATNYA:
Mat 8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Mat 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Mat 14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Joh 9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Disini terlihat dengan JELAS, saat Yesus masih ada didunia, orang-orang (termasuk murid-murid-Nya), MENYEMBAH Dia !
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN !!!
Secara "implicit", disini saya melihat Hai hai tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan !
Hai hai, ini kesesatan anda yang pertama.
@Adrina, Etika Mengutip
Adrina, ketika mengutip tulisan saya sebaiknya anda beritahu blogger yang lain, dari blog mana atau komentar mana kalimat tersebut diambil agar blogger lainnya dapat memeriksanya. Hal yang saya juga harus anda lakukan ketika mengutip tulisan orang lainnya, termasuk di dalamnya ketika anda mengutip tulisan-tulisan Budi Asali.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
kESESATAN Hai hai yang kedua:
“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-mnalaikat disorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” Matius 24:36
Hai hai:
"Adrina, saya sudah tahu bahwa anda PASTI akan menggunakan argumentasi TOLOL itu untuk menentang ajaran Alkitab. Coba anda baca kembali Matius 24:36 dan Markus 13:32 tersebut di atas dengan teliti dan hati-hati. Setelah itu cobalah berpikir dengan dengkul anda bila otak anda nggak mampu mencernanya dengan baik, apa arti kata, " hanya Bapa sendiri." alias "hanya Bapa saja."?
Mungkin dengkul anda juga nggak akan mampu memahaminya baiklah saya beritahu bahwa frasa " hanya Bapa sendiri." dalam Matius 24:36 dan "hanya Bapa saja." dalam Markus 13:32 berarti Roh Kudus juga TIDAK TAHU. Itu berarti argumen TOLOL Yesus punya dua hakekat yang anda ajukan itu benar-benar KONYOL dan asal nyeruduk seperti kambing bandot.
Tanggapan Adrina:
Hai hai, anda jangan seenaknya omong besar, tanpa membandingkan semua ayat-ayat yang berhubungan dengan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Pernyataan anda itu bertentangan dengan ayat di bawah ini:
Yesus adalah Allah (Yes 9:5; Yoh 1:1; Kis 20:28; Ibr 1:8)
Roh Kudus adalah Allah (Kis 5:3-4)
Yesus Maha Tahu (Yoh 2:24-25; Yoh 6:64; Yoh 4:18)
Roh Kudus Maha Tahu (1 Kor 2:10-11; Yes 40:13)
Mereka adalah Allah, dan karena itu Mereka juga MAHA TAHU !
Disini Hai hai telah melakukan penghinaan kepada Tuhan Yesus dan Allah Roh Kudus, dengan mengatakan Mereka TIDAK MAHA TAHU. Dan jelas, Hai hai sudah MENYANGKALI KETUHANAN DARI YESUS !
Hai hai, ini kesesatan anda yang kedua.
KESESATAN Hai hai yang ketiga
Hai hai berkata:
“Alkitab mengajarkan bahwa YHWH adalah TUHAN Allah dan TUHAN Allah adalah Yesus Kristus, Yesus Kristus bukan Allah Bapa. YHWH memang mencipta Tuhan Yesus, namun Dia mencipta diri-Nya sendiri menjadi Allah dalam wujud manusia bukan mencipta Tuhan Yesus dari TIDAK ada”.
Tanggapan Adrina:
Saya melihat, disini hai hai menciptakan satu jurus baru yaitu “jurus membingungkan orang”. Tetapi sebetulnya Hai hai hanya bisa melakukannya untuk orang bodoh, karena hanya orang bodoh yang bisa dipengaruhi oleh kata-katanya ini.
1) Hai hai berkata: “YHWH memang mencipta Tuhan Yesus”.
Yang saya soroti disini adalah kata “MENCIPTA TUHAN”. Kalimat ini jelas membuktikan bahwa Hai hai menganggap bahwa Tuhan Yesus sebelumnya belum ada / tidak ada, lalu YHWH menciptakannya, sehingga Ia menjadi ada. Kata-kata Hai hai ini jelas telah bertentangan dengan Yohanes 1:1-3 yang mengatakan:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan”.
Ayat ini menjelaskan 2 hal:
a) “Sang Firman” yang adalah Yesus, telah ada bersama-sama dengan Allah sejak kekekalan masa lampau yang tanpa titik awal.
b) “Sang Firman” yang adalah Yesus Kristus, adalah PENCIPTA segala sesuatu.
Jadi, karena Yesus Kristus telah ada bersama-sama dengan Allah sebelum berinkarnasi, dan Dia juga adalah Allah pencipta segala sesuatu, maka YHWH tidak mungkin MENCIPTA Tuhan Yesus !!!
2) Hai hai berkata: “Dia (YHWH), mencipta diri-Nya sendiri menjadi Allah dalam wujud manusia bukan mencipta Tuhan Yesus dari tidak ada”.
Yang pertama, Hai hai berkata: “Dia (YHWH) mencipta diri-Nya sendiri menjadi Allah dalam wujud manusia”. Kata-kata Hai hai ini, kembali dengan jelas menunjukkan kebodohannya! Dia menganggap bahwa YHWH yang adalah TUHAN Allah yang adalah Yesus Kristus mencipta diri-Nya sendiri menjadi Allah dalam wujud manusia. Berarti, disini telah terjadi “perubahan” dalam diri Allah, yang tadinya Allah yang sempurna (Maha Kuasa, Maha Tahu, dsb), kini telah menjadi Allah yang “tidak sempurna” (bisa menjadi tidak Maha Tahu, bisa memiliki kelemahan-kelemahan manusia, dsb).
Hal ini bertentangan dengan Mazmur 102:25-28
“Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!" Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan”
Salah satu sifat Allah yang tidak bisa dimiliki oleh semua mahluk hidup adalah sifat-Nya yang tetap / tidak berubah. Hewan dan tumbuh-tumbuhan suatu saat akan musnah. Manusia, hanyalah mahluk ciptaan-Nya yang pada mulanya tidak ada. Tetapi Allah, tetap ada / sama, tahun-tahun-Nya tidak pernah berkesudahan Ia kekal dan tidak pernah mengalami perubahan apapun.
Yang kedua, Hai hai berkata: “Bukan mencipta Tuhan Yesus dari tidak ada”.
Kata-kata Hai hai dalam kalimat ini saling kontradiksi satu dengan yang lainnya. Yang pertama dia mengatakan “YHWH mencipta Tuhan Yesus”, lalu kalimat berikutnya dia mengatakan “Bukan mencipta Tuhan Yesus dari tidak ada”. Saya tidak habis pikir bagaimana jalan pikiran Hai hai ini ! Bagaimana mungkin kedua kalimat ini bisa harmonis / saling berkaitan satu dengan yang lainnya ??? Dua kalimat ini BERTENTANGAN!
Hai hai, saya menyarankan anda untuk belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar dulu, setelah itu baru anda boleh membuat tulisan.
Hai hai ini adalah kesesatanmu yang KETIGA.
KESESATAN Hai hai yang keempat
Hai hai berkata:
“Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mengajarkan baik tersurat maupun tersirat bahwa Yesus Kristus memiliki dua hakekat (nature). Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab sungguh MENGGELIKAN. Mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Alkitab sebagai ajaran Alkitab, benar-benar MENGENASKAN. Itu sebabnya saya katakan, "ajaran Diofisitisme MENGELIKAN dan MENGENASKAN."
“Apabila Diofisitisme benar bukankah itu berarti Yesus Kristus memiliki dua PRIBADI? Satu pribadi dengan hakekat Ilahi yang lainnya pribadi dengan hakekat manusia. Kenapa disebut DUA pribadi? Karena masing-masing memiliki KARAKTER khusus tersendiri. Pribadi yang satu mahakuasa dan mahatahu pribadi yang lain fana.”
“Ajaran Diofisitisme, Kristus satu pribadi dua hakekat bukan ajaran Alkitab bahkan bertentangan dengan ajaran Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa Kristus adalah satu hakekat dan satu pribadi Dia adalah Allah sejati.”
Tanggapan Adrina:
Memang istilah “hakekat” dan “pribadi”, tidak ada dalam Alkitab. Hal itu sama dengan istilah “Tritunggal” juga tidak ada dalam Alkitab. Tetapi, mengapa anda “percaya” pada Allah Tritunggal? Dan menggunakan istilah (Tritunggal) tersebut?
Dalam Alkitab, kita memang tidak menemukan satu kalipun istilah “Tritunggal”. Tetapi, apakah berarti penggunaan istilah tersebut salah / bertentangan dengan Kitab Suci?
Mengapa orang –orang Kristen menggunakan istilah itu dan percaya pada Allah Tritunggal?
Karena dalam Kitab Suci, ada banyak ayat-ayat yang menunjukkan KETUNGGALAN Allah dan banyak ayat-ayat lain yang menunjukkan adanya semacam “KEJAMAKAN” dalam diri Allah. Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu, kita tidak bisa hanya percaya pada KETUNGGALAN Allah dan membuang “KEJAMAKAN-NYA”. Keduanya harus diterima dan harus digunakan bersama-sama, sehingga tidak bisa tidak, semua orang Kristen HARUS percaya pada doktrin Allah Tritunggal!!!
Demikian pula dengan istilah “hakekat”, dari mana kita bisa simpulkan bahwa Yesus punya dua hakekat? Dari Kitab Suci itu sendiri.
Dalam Alkitab ada banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah (Yes 9:5; Yoh 1:1; Rom 9:5; Ibr 1:8; Fil 2:6; Tit 2:13, dsb), tetapi ada banyak juga ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia sejati (Yes 7:14; Mat 1:23; Yoh 1:14; 1 Tim 3:16; 1 Yoh 4:2, dsb). Kedua bagian ayat ini, menunjukkan bahwa Yesus Kristus punya dua hakekat / natur; hakekat Allah dan hakekat manusia.
Hai hai berkata: “Apabila Diofisitisme benar bukankah itu berarti Yesus Kristus memiliki dua PRIBADI? Satu pribadi dengan hakekat Ilahi yang lainnya pribadi dengan hakekat manusia. Kenapa disebut DUA pribadi? Karena masing-masing memiliki KARAKTER khusus tersendiri. Pribadi yang satu mahakuasa dan mahatahu pribadi yang lain fana.”
Tanggapan Adrina :
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Filipi 2:5-8.
Ayat ini sedang berbicara Yesus sebagai Allah dan manusia sejati.
Sebagai Allah, itu terlihat dengan adanya kata-kata “Dalam rupa Allah” dan “Kesetaraan dengan Allah”.
Sebagai manusia, terlihat dari adanya kata-kata “Mengambil rupa seorang hamba”, “Menjadi sama dengan manusia”, “Dalam keadaan sebagai manusia” dan kata-kata “Mati di kayu salib”.
Akibat yang ditimbulkan adalah: Yesus punya dua esensi / hakekat ! Secara hakiki, Dia adalah Allah dan secara hakiki pula Dia adalah manusia sejati.
Jadi, ayat ini sedang menjelaskan bahwa pada mulanya Yesus adalah Allah (seorang pribadi), lalu “mengosongkan diri-Nya” artinya Dia mengambil hakekat yang lain / baru yaitu hakekat manusia. Tetapi Allah tidak mengambil “pribadi manusia”, namun hakekat manusia. Hakekat Allah dan hakekat manusia adalah berbeda dan mempunyai sifat-sifatnya masing-masing.
Hakekat Allah dan hakekat manusia berpadu dalam satu pribadi Allah Anak, tetapi kedua hakekat itu tidak bercampur baur.
Jadi, setelah berinkarnasi, Yesus Kristus punya dua hakekat tetapi satu pribadi..
Hai hai berkata: Ajaran Diofisitisme, Kristus satu pribadi dua hakekat bukan ajaran Alkitab bahkan bertentangan dengan ajaran Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa Kristus adalah satu hakekat dan satu pribadi Dia adalah Allah sejati.
Adrina menjawab:
Kalau anda berpendapat bahwa Yesus hanya punya satu hakekat yaitu hakekat Allah, maka anda sebetulnya telah membuat ayat-ayat dalam Alkitab menjadi kacau balau dan saling kontradiksi satu dengan yang lainnya.
Disamping itu, dengan mempercayai Yesus hanya punya satu hakekat yaitu hakekat Allah, maka Hai hai telah melakukan penghinaan / penghujatan terhadap Allah!!!
Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu, kita tidak boleh hanya percaya pada bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci. Kita tidak boleh hanya mengambil ayat-ayat yang menunjukkan “keAllahan” dari Yesus, tetapi membuang ayat-ayat yang menunjukkan “kemanusiaan-Nya”. Keduanya harus diterima, dan tidak bisa tidak, orang Kristen HARUS percaya pada ajaran bahwa Yesus Kristus punya dua hakekat dalam satu pribadi.
KESESATAN Hai hai yang kelima
...supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, filipi 2:10
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" Wahyu 5:13
Hai hai berkata:
“Apabila Diofisitisme benar, bukankah seharusnya Yesus bertekuk lutut menyembah diri-Nya sendiri, karena CIPTAAN harus menyembah PENCIPTANYA? Bukankah hakekat manusia-Nya harus menyembah hakekat Allah-Nya?”
“Apabila Diofisitisme benar bukankah setiap makluk yang menyembah Yesus sedang menyembah manusia yaitu hakekat manusia Yesus yang adalah manusia? Menyembah manusia sebagai Allah berarti menyembah berhala.”
Tanggapan Adrina:
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Filipi 2:9-11.
Ayat ini tidak bisa tidak, juga harus ditafsirkan menunjuk pada dua hakekat yang ada di dalam Yesus.
Kata-kata “Meninggikan Dia” dan “Mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama”, jelas menunjuk pada Yesus sebagai manusia.
Tetapi, kata-kata “Dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan", itu bukan menunjuk pada kemanusiaan Yesus, tetapi berbicara tentang Yesus dalam hakekatnya sebagai Allah.
Jadi, pada saat segala mahluk bertekuk lutut, menyembah Yesus, mereka tidak menyembah “kemanusiaan” dari Yesus, tetapi KeAllahan-Nya.
Ayat ini sama sekali tidak menjelaskan bahwa “kemanusiaan” Yesus harus menyembah “keAllahan-Nya”, mengapa? Karena ayat ini memang tidak sedang bermaksud untuk menjelaskan hal itu, demikian juga dengan Wahyu 5:13, juga tidak menjelaskannya. Lalu dari mana Hai hai punya penafsiran yang tolol seperti itu?
Kalau kita menganggap demikian, maka kita sebenarnya telah MEMISAHKAN keilahian dan kemanusiaan-Nya. Kitab Suci menjelaskan bahwa kedua hakekat dari Yesus itu tidak terpisah namun tidak bercampur, kedua hakekat itu ada di dalam satu pribadi.
Ayat ini hanya menunjukkan bahwa semua manusia, suatu saat nanti akan bertekuk lutut, menyembah dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Oleh karena itu, sebelum hal itu terjadi, siapapun anda, dan apapun agama yang anda anut, anda HARUS cepat-cepat percaya kepada-Nya sebagai TUHAN dan Juruselamat. Sebelum semuanya terlambat, sebelum saudara dipaksa untuk mengakuinya, tetapi semuanya sudah terlambat, yang pada akhirnya menghantar saudara pada kebinasaan yang kekal, selama-lamanya di neraka!
KESESATAN Hai hai yang keenam
Hai hai berkata:
“Diofisitisme mengajarkan bahwa Yesus memiliki DUA kesadaran dan DUA kehendak. Kadang-kadang Yesus berpikir dan merasa sebagai Allah di lain kesempatan Dia berpikir dan merasa sebagai manusia. Walaupun memiliki dua kehendak, namun kehendak manusia-Nya adalah SUCI itu sebabnya tidak terjadi pertentangan kehendak di dalam Pribadi Kristus. Apabila ajaran Diofisitisme benar, bukankah itu berarti bertentangan dengan ajaran kejatuhan total, di mana sifat hakekat manusia adalah mustahil tidak berbuat dosa? Sebagian teolog menjawab bahwa hal itu terjadi karena kehendak manusia Yesus SUCI sebab hakekat manusianya takluk kepada PRIBADI-NYA. Apabila hal demikian benar, kenapa KESADARAN manusia-Nya tidak takluk kepada pribadi-Nya? Teolog lain menjawab: Kehendak manusia Yesus SUCI karena Roh Kudus melindungi-Nya sehingga tidak tercemar oleh dosa warisan sejak di dalam kandungan. Apabila benar demikian, kenapa Roh Kudus tidak melakukan hal yang sama kepada semua umat manusia? Bukankah dengan demikian, Kristus tidak perlu mati menebus dosa asal?”
Tanggapan Adrina:
Mengapa manusia Yesus itu suci dan tidak mungkin berdosa ?
Saya setuju dengan pendapat bahwa Yesus SUCI karena Roh Kudus terus menjaga-Nya sejak dari pembuahan dalam kandungan supaya Ia bebas dari dosa.
“Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu” Mazmur 45:8.
“Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang” Yesaya 11:2-3.
Ini merupakan nubuat untuk Yesus yang akan diurapi secara luar biasa melebihi semua orang / manusia yang lain. Tujuan dari pengurapan ini adalah supaya Yesus bisa melaksanakan kehendak Allah dengan sempurna.
Hai hai berkata: “Apabila benar demikian, kenapa Roh Kudus tidak melakukan hal yang sama kepada semua umat manusia? Bukankah dengan demikian, Kristus tidak perlu mati menebus dosa asal?”
Adrina menjawab:
Anda benar-benar mahluk yang kurang ajar! Apa dasarnya sampai-sampai anda berani mengatur Tuhan ? Apa anda pikir anda lebih hebat dari Allah? Apa anda pikir anda lebih bijaksana dari Allah? Apa anda pikir anda lebih berkuasa dari Allah?
Kalau Allah Roh Kudus tidak melakukannya untuk semua orang, apa hak anda untuk melarang-Nya?
Kalau Kristus ingin menebus seluruh dosa manusia, apa hak anda untuk melarang-Nya?
Hai hai, jangan sok mengatur Tuhan, Dia adalah Allah yang tahu apa yang terbaik untuk Dia lakukan bagi manusia.
Kalau Kristus tidak perlu mati untuk menebus dosa manusia, maka saya yakin anda akan memikul dosa itu selama-lamanya di NERAKA!!!
Ingat, anda hanyalah mahluk ciptaan-Nya! Yang harus anda lakukan adalah TUNDUK sepenuhnya pada kedaulatan-Nya.
Hai hai berkata: “Apabila ajaran Diofisitisme benar, bukankah itu berarti bertentangan dengan ajaran kejatuhan total, di mana sifat hakekat manusia adalah mustahil tidak berbuat dosa?”
Adrina menjawab:
Keberadaan Yesus yang suci, tidak menentang ajaran Total Depravity yang merupakan salah satu ajaran Calvinisme.
Perhatikan definisi “Total Depravity” menurut Pdt. Budi Asali:
“Ini mengajarkan bahwa seluruh manusia sudah dipengaruhi secara negatif oleh dosa, dan ini menyebabkan manusia itu sendiri sama sekali tidak bisa melakukan hal-hal yang betul-betul baik di mata Allah dan tidak bisa percaya kepada Yesus dengan kekuatan dan kemauannya sendiri.”
Yesus pada mulanya adalah Allah lalu berinkarnasi. Mungkinkah Allah yang menjadi manusia itu bisa / dapat berbuat dosa ?
Yesus Kristus adalah pribadi Allah. Mungkinkah pribadi Allah itu bisa dipengaruhi secara negative oleh dosa ?
Kalau memang manusia Yesus bisa berbuat dosa, maka itu akan menentang banyak ayat yang mengatakan bahwa Yesus itu SUCI.
“Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” Yohanes 8:46
“Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya" Lukas 23:22
Jadi, adalah tindakan yang sangat konyol kalau ada orang yang menyamakan antara “kemanusiaan” Yesus dengan manusia pada umumnya. Keduanya jelas berbeda dan tidak bisa disamakan !
KESESATAN Hai hai yang ketujuh, cc: Samuel
Kejadian 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Hai hai berkata (dalam tulisannya “Allah Yang Maha Tahu tidak tahu”):
"Kejadian 3:22 adalah percakapan antara Allah Tritunggal. Frasa "salah satu dari Kita" berarti HANYA satu dari Kita. Mustahil frasa "salah satu dari Kita" berarti KITA bertiga. HANYA ada satu Allah yang tahu berarti ada DUA Allah yang tidak tahu."
"Lebih lanjut Adrina mengajarkan bahwa memahami Kejadian 3:22 secara hurufiah berarti MENGHINA atau MENGHUJAT Allah karena Allah sejati MUSTAHIL tidak tahu. Namun dia lupa bahwa dengan menafsirkan Kejadian 3:22 seperti yang dilakukannya berarti membuat BERHALA yang diberinya kuasa untuk MUSTAHIL tidak tahu dan dinamainya Allah. Kejadian 3:22 mengajarkan dengan gamblang dan tegas bahwa Allah Tritunggal yang menyatakan diri lewat Alkitab adalah Allah yang TIDAK mustahil tidak tahu.
Kejadian 3:22 mengajarkan dengan TEGAS dan GAMBLANG bahwa hanya SATU Allah dari Allah Tritunggal yang tahu hal yang baik dan yang jahat sementara DUA Allah yang lainnya tidak tahu. MUSTAHIL menyangkalnya! Dari pada berlaku TOLOL dan sia-sia menyangkalnya, menurut saya adalah bijaksana menerima kebenaran tersebut lalu berusaha memahaminya."
Ajaran Hai hai ini, ternyata mendapat dukungan dari salah seorang “muridnya” yang bernama Samuel Franklin.
Samuel berkata:
“Nah dalam blog ini maka ketidak tahuan Allah Yang Mahatahu itu adalah dalam konteks antar sesama Allah Tritunggal. Dari sudut pandang manusia maka Allah Mahatahu akan tetapi tidak dari sudut pandang sesama Allah Tritunggal.”
Tanggapan Adrina:
Disini saya kembali melihat betapa bodohnya Hai hai. Karena begitu bodohnya, sampai-sampai, ia telah mengalahkan kebodohan para Saksi Yehova dan Unitarian. Ya, dia telah memecahkan rekor sebagai orang terbodoh di seluruh SS bahkan di dunia.
Mengapa saya katakan demikian ?
Karena, bahkan para bidat seperti Saksi Yehova dan Kristen Tauhid-pun tahu arti dari kata “tidak tahu”. Kata itu, kalau diterapkan bagi Allah, tentunya sangat tidak memungkinkan / mustahil ! Mengapa ? Karena Allah Yang Maha Tahu, tidak mungkin tidak tahu. Hanya yang bukan Allah yang bisa “tidak tahu”. Oleh karena itu mereka (para bidat) menganggap Yesus Kristus BUKAN Allah yang sejati, karena ternyata Dia “tidak tahu” kapan Dia akan datang kembali.
Namun berbeda dengan Hai hai, dia menganggap Yesus Kristus dan Roh Kudus tidak Maha Tahu, tetapi anehnya, mengapa dia “TETAP” mengatakan bahwa Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah Allah ??? Sungguh aneh bin ajaib !!!
Hai hai berkata: “Kejadian 3:22 mengajarkan dengan TEGAS dan GAMBLANG bahwa hanya SATU Allah dari Allah Tritunggal yang tahu hal yang baik dan yang jahat sementara DUA Allah yang lainnya tidak tahu.”
Yang pertama: Kata-kata Hai hai ini telah menentang Kejadian 3:5.
Kej 3:5 “Tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Ayat ini tidak mengatakan bahwa ketika manusia memakan buah itu, maka dia akan menjadi seperti SALAH SATU dari Allah Tritunggal, tetapi menjadi seperti Allah (Ibrani = Elohiym).
Elohiym adalah kata benda bentuk jamak dan menunjuk pada pribadi-pribadi dari Allah Tritunggal.
Perhatikan terjemahan dari King James:
KJV: “For God doth know that in the day ye eat thereof, then your eyes shall be opened, and ye shall be as gods, knowing good and evil.”
Kalau mau diterjemahkan secara hurufiah, maka Kejadian 3:5 akan berbunyi:
“Tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti ‘Allah-Allah’, tahu tentang yang baik dan yang jahat”
Atau akan berbunyi:
“Tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti ‘para Allah’, tahu tentang yang baik dan yang jahat”
Kalau Kej 3:22 harus dipahami bahwa hanya satu dari Allah Tritunggal yang tahu tentang yang baik dan yang jahat, maka itu menjadi bertabrakan dengan Kej 3:5, yang menjelaskan bahwa bukan hanya satu dari Allah Tritunggal yang tahu hal yang baik dan yang jahat, tetapi semua Allah dalam ketritunggalan.
Yang kedua: Hai hai telah menentang ayat-ayat yang mengatakan bahwa ketiga pribadi Tritunggal itu adalah Allah dan Mereka adalah Allah Yang Maha Tahu.
Bapa adalah Allah:
1 Korintus 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Yesus Kristus adalah Allah:
Roma 9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Roh Kudus adalah Allah:
Kisah 5:3-4 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
Bapa Maha Tahu:
Matius 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Yesus Maha Tahu:
Yohanes 16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."
Roh Kudus Maha Tahu:
1 Korintus 2:10-11 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
Allah / YHWH, identik dengan Maha Tahu:
Mazmur 139:1-24 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia. Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
1 Samuel 2:3 Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
Kalau memang ajaran Hai hai itu benar / sesuai dengan Kitab Suci, lalu mengapa ajarannya itu justru sangat bertentangan dengan banyak ayat dalam Kitab Suci ?
Kalau memang Kejadian 3:22 harus di pahami bahwa hanya satu dari Allah Tritunggal yang tahu tentang hal yang baik dan yang jahat, lalu mengapa ada banyak ayat dalam Kitab Suci yang mencatat bahwa ketiga pribadi Tritunggal adalah Allah dan Mereka adalah Allah Yang Maha Tahu ?
Samuel berkata:
“Nah dalam blog ini maka ketidak tahuan Allah Yang Mahatahu itu adalah dalam konteks antar sesama Allah Tritunggal. Dari sudut pandang manusia maka Allah Mahatahu akan tetapi tidak dari sudut pandang sesama Allah Tritunggal.”
Adrina menjawab:
Samuel, anda sama seperti Tuhan Yesus yang tidak berubah. Tetapi “ketidak berubahan” anda itu, berbeda dengan Tuhan Yesus; Yesus Kristus tetap sama dahulu, sekarang dan selama-lamanya, Dia adalah Allah yang sejati, tetapi anda tetap sama, bukan karena anda adalah Allah, namun karena anda sangat setia pada suhu anda. Itu anda lakukan terus menerus, sekalipun ajaran suhu anda itu SESAT.
Samuel, anda katakan “ketidak tahuan Allah Yang Mahatahu itu adalah dalam konteks antar sesama Allah Tritunggal”.
Coba tunjukkan mana ayat yang mengatakan demikian ???
Samuel, anda katakan “Dari sudut pandang manusia maka Allah Mahatahu akan tetapi tidak dari sudut pandang sesama Allah Tritunggal.”
Coba tunjukkan mana ayat yang mengatakan demikian ???
Samuel, apakah juga berarti “kemahatahuan” anda dengan guru anda si Hai hai, juga ada dalam konteks sesama BIDAT ???
Tolong di jawab Samuel !
Ajaran Hai hai ini, jelas BUKAN ajaran Kitab Suci, dan HARUS di tolak mentah-mentah!
@Adrina, Tulisan Anda Tidak Bermutu
Adrina, mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak akan menanggapi komentar anda panjang lebar karena komentar anda sama sekali tidak bermutu.
Kejadian 3:5 adalah ucapan Iblis alias Adam kepada Hawa, hanya orang-orang Kristen TOLOL seperti anda yang menjadikannya standard kebenaran untuk memahami Kejadian 3:22.
Di samping itu, bila anda mengajarkan bahwa Kejadian 3:22 harus dipahami dengan Kejadian 3:5 sebagai standard kebenaran maka itu berarti TUHAN Allah benar benar TOLOL karena berfirman kepada Musa seperti tertulis dalam Kejadian 3:22.
Anda tahu, Pdt DR Stephen Tong suatu waktu pernah berkata kurang lebih begini, "Hanya ada satu ayat yang mengajarkan bahwa manusia itu TRIKOTOMI sementara banyak sekali ayat yang mengajarkan bahwa manusia itu DIKOTOMI. Mustahil demi satu ayat kita mengorbankan banyak ayat lainnya." Sampai hari ini Pdt. Dr Stephen Tong menganut paham DIKOTOMI.
Manusia memang DIKOTOMI namun manusia anak-anak Allah TRIKOTOMI. Itu yang BELUM dipahami oleh Pdt. Dr Stephen Tong. Banyak ayat tidak MENGHAPUS satu ayat Alkitab. Itulah yang saya katakan kepada murid-murid Pdt. Dr Stephen Tong lainnya. Oh ya, walaupun tidak akrab dengannya namun saya adalah murid Pdt. Dr Stephen Tong. Ketika kebanyakan muridnya yang lain menganggapnya mustahil salah, saya sepaham dengannya bahwa dia hanya manusia biasa itu sebabnya saya mengikuti anjurannya untuk menguji semua ajarannya dengan Alkitab sebagai standard kebenaran. Itu sebabnya saya mendalami DEMONOLOGI alias IBLISLOGI, hal yang luput dari perhatiannya ketika semua muridnya yang lain berlomba-lomba menguras ilmu-ilmunya yang dikotbahkan dari mimbar ke mimbar.
Adrina, silahkan kutip sebanyak ayat mungkin ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah Tritunggal mahatahu namun ayat-ayat tersebut mustahil MENIADAKAN Kejadian 3:22 yang mengajarkan bahwa hanya ada SATU Allah yang tahu tentang hal yang baik dan yang jahat dan Matius 24:36 yang mengajarkan bahwa hanya Allah Bapa yang tahu kapan Anak Manusia akan datang kembali ke dunia.
Allah Tritunggal mahatahu namun Kejadian 3:22 dan Matius 24:36 mengajarkan bahwa Allah Tritunggal juga bisa tidak tahu pada suatu ketika.
Anda menyangkali kedua ayat itu karena YAKIN bahwa Allah Tritunggal MUSTAHIL tidak tahu, namun izinkan saya untuk memahami Alkitab apa adanya. Bila Alkitab mengajarkan bahwa Allah Tritunggal TIDAK TAHU suatu ketika, maka saya meyakininya karena itulah ajaran Alkitab.
Silahkan memahami Alkitab dengan hikmat manusia, namun izinkan saya memahami Alkitab apa adanya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai hai, saya SALAH !!!
Saya mohon MAAF sebesar-besarnya pada seluruh pembaca SS. Saya telah salah memakai Kejadian 3:5 sebagai dasar untuk ‘membenarkan’ pandangan saya bahwa Allah Tritunggal adalah Allah Yang Maha Tahu yang tidak mungkin tidak tahu.
Kej 3:5, merupakan kata-kata iblis kepada Hawa dengan tujuan untuk membujuk / menghasut Hawa agar dia mau memakan buah pohon pengetahuan tersebut.
Sebetulnya ini merupakan dasar yang bagus untuk mendukung pandangan saya, tetapi karena ini merupakan kata-kata ‘DUSTA’ dari iblis, maka saya tidak akan menggunakannya.
Tetapi, bukan berarti saya menarik seluruh pengertian / pandangan saya bahwa Allah Tritunggal adalah Allah Yang Maha Tahu !!!
Pandangan ini, akan TETAP saya PERTAHANKAN sampai kapanpun! Dan seluruh ayat-ayat yang saya gunakan untuk menunjukkan bahwa Allah Tritunggal adalah Allah Yang Maha Tahu, adalah benar secara MUTLAK!
Mengenai kasus dalam Kejadian 3:22, saya termasuk yang mendukung tafsiran dari Pdt Budi Asali M.Div, bahwa hal ini “tidak boleh diartikan secara hurufiah. Itu adalah irony (= ejekan). Tuhan mengatakan itu karena Adam / Hawa percaya pada kata-kata setan dalam ay 5.”
Mengenai persoalan Pdt. Stephen Tong yang menurut Hai hai memegang pandangan 'dikotomi', sekalipun ada ayat yang mengajarkan Trikotomi,
saya berpendapat kalau memang demikian, berarti pak Tong telah SALAH dalam hal ini. Mengapa? Karena ayat-ayat Alkitab tidak mungkin saling bertentangan satu dengan yang lainnya, pasti hanya ada satu yang benar dan kebenaran itu tidak bisa disertai dengan adanya ‘pertentangan’ dalam ayat-ayat itu sendiri.
Hai hai berkata:
"Adrina, silahkan kutip sebanyak ayat mungkin ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah Tritunggal mahatahu namun ayat-ayat tersebut mustahil MENIADAKAN Kejadian 3:22 yang mengajarkan bahwa hanya ada SATU Allah yang tahu tentang hal yang baik dan yang jahat dan Matius 24:36 yang mengajarkan bahwa hanya Allah Bapa yang tahu kapan Anak Manusia akan datang kembali ke dunia."
Ini jelas adalah pernyataan yang paling TOLOL didunia ! Allah tidak mungkin mempunyai lidah yang 'bercabang', dimana perkataan-Nya bisa saling bertentangan satu dengan yang lainnya.
Saya tidak percaya pada Allah seperti ini. Ini jelas adalah Allah hasil ciptaan dari si bodoh Hai hai.
Catatan / tantangan buat Hai hai:
Anda jangan hanya menanggapi point tentang hal ini saja. Saya menantang anda untuk mempertanggung jawabkan seluruh KESESATAN anda !
Anda jangan berlaku seperti seekor Tupai yang sukanya melompat-lompat untuk menghindari ‘bahaya’. Kesesatan anda bukan hanya SATU, tapi untuk sementara ini ada TUJUH! Silahkan anda partanggung jawabkan itu satu persatu mulai dari point / kesesatan yang pertama, lalu kesesatan kedua, dan seterusnya. Kalau kesesatan pertama sampai keenam tidak anda tanggapi, berarti saya menganggap anda telah mengakui bahwa ajaran anda memang ajaran SESAT.
Kalau anda menganggap bahwa ajaran anda bukan ajaran sesat, silahkan anda mempertanggungjawabkannya di hadapan seluruh pembaca SS.
Kalau dalam debat nanti saya KALAH karena ternyata ajaran saya bertentangan dengan Kitab Suci, saya akan mengikuti anda untuk menganut ajaran TOLOLLOGI.
@Adrina, Kejadian 3:5
Adrina, tentang Kejadian 3:5 silahkan klik di sini agar anda memahaminya dengan benar.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai hai, persoalan ELOHIM
Ok, saya akan menanggapinya disini.
Berikut adalah ulasan Hai hai tentang kata Elohim, yang akan saya tanggapi secara langsung.
Elohim Yang Mahaesa
By hai hai - Posted on Januari 5th, 2010
Ketika diikuti kata kerja TUNGGAL, LAI menerjemahkan ELOHIM menjadi Allah. Bila diikuti kata kerja jamak, LAI menerjemahkannya sebagai ilah-ilah atau allah lain. Para teolog mengajarkan bahwa kata ELOHIM adalah bentuk jamak dari kata ELOAH. Mereka menggunakan ajaran demikian sebagai salah satu dasar doktrin Allah Tritunggal. Menurut mereka ELOHIM artinya Allah Tritunggal. Ketika Alkitab mencatat kata ELOHIM yang dimaksudkannya adalah Allah Tritunggal. Apakah yang diajarkan oleh para teolog itu benar?
Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. Kejadian 4:26
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Keluaran 6:2
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Kejadian 14:18
Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, Kejadian 14:19
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Kejadian 14:20
Kejadian 4:26 mengajarkan bahwa sebelum Enos, manusia belum memanggil Sang Pencipta (TUHAN) dengan NAMA. Kejadian 6:2 mengajarkan bahwa kepada Abraham, Ishak dan Yakub, Sang Pencipta menggunakan nama Allah Yang Mahakuasa (El Shadday). Kejadian 14:18-20 mengajarkan bahwa Melkisedek memperkenalkan Allah Yang Mahatinggi (El Elyown) sebagai nama Sang Pencipta. Itu berarti baru kepada Musalah Sang Pencipta menggunakan nama YHWH (TUHAN) dan ELOHIM (Allah).
Mustahil meragukan apa yang diajarkan oleh para teolog ahli bahasa Ibrani bahwa ELOHIM adalah bentuk JAMAK dari ELOAH. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai nama-Nya atau bentuk jamak dari ELOAH? Apakah bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama Sang Pencipta atau bentuk jamak dari ELOAH?
Menurut saya Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai nama-Nya itu sebabnya bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama Sang Pencipta BUKAN bentuk jamak
dari ELOAH.
Tanggapan Adrina:
Yang bilang Elohim bukan salah satu nama dari Allah siapa ? Yang bilang Elohim hanya bentuk jamak dari Eloah siapa ? Hai hai, jangan buat lelucon lagi ya… Mayoritas para penafsir menganggap bahwa Elohim adalah salah satu sebutan untuk Allah yang mempunyai bentuk tunggal Eloah.
Hab 3:3 Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.
Kata “Allah” pada ayat di atas, berasal dari kata Ibrani “Eloah”. Eloah adalah bentuk tunggal dari kata Elohim, tetapi bukan tunggal secara mutlak.
Kenapa menarik kesimpulan demikian? Dari generasi ke generasi bangsa Israel percaya bahwa Sang Pencipta yang mereka sembah adalah Sang Pencipta Yang Mahaesa alias SATU alias ECHAD. Apabila bangsa Israel memahami ELOHIM adalah bentuk JAMAK dari ELOAH mustahil mereka kekeh-jumekeh meyakini bahwa Sang Pencipta yang mereka sembah adalah ECHAD alias MAHAESA alias SATU. Apabila Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai bentuk jamak dari ELOAH mustahil Dia membiarkan bahkan mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa diri-Nya adalah ECHAD alias MAHAESA alias SATU.
Tanggapan Adrina:
Echad = Satu = Maha Esa ? Ha ha ha ha … Anda kembali buat lelucon baru. Hai hai, anda tahu dari mana? Dari buku apa? Atau anda dapat wahyu baru lagi?
Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Kata “esa” dalam ayat diatas, menunjukkan bahwa TUHAN itu esa dalam hal esensi / hakekat. Mengapa saya katakan demikian? Karena, kalau diartikan “satu pribadi” atau “satu yang tunggal mutlak”, itu akan bertentangan dengan banyak ayat yang menunjukkan adanya semacam kejamakan tertentu dalam diri Allah. Misalnya: Kejadian 1:26 dan Kejadian 11:7.
Bandingkan Yakobus 2:19,
“Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Ayat ini juga menunjukkan Allah satu dalam esensi / hakekat, bukan satu secara mutlak.
Disamping itu, kata Echad juga berarti “gabungan kesatuan; satu kesatuan” (The Moody Handbook of Theology, Paul Enns, hal. 245).
Kejadian 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Kata “satu” di ayat tersebut diterjemahkan dari kata Ibrani “Echad”. Kalau Echad berarti tunggal secara mutlak, lalu apakah Adam dan Hawa adalah pribadi yang tunggal mutlak? Jelas, yang dimaksud disini adalah “jamak” tetapi bermakna “tunggal”.
ELOHIM memang bentuk jamak dari ELOAH namun ketika menggunakan kata tersebut, TUHAN Allah memaksudkannya sebagai nama dari Allah Bapa, bukan bentuk jamak dari ELOAH.
Tanggapan Adrina:
Kata-kata anda ini bertentangan satu dengan yang lainnya. Yang pertama anda katakan:
“Menurut saya Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai nama-Nya itu sebabnya bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama Sang Pencipta BUKAN bentuk jamak dari ELOAH.”, “Apabila Sang Pencipta menggunakan ELOHIM sebagai bentuk jamak dari ELOAH mustahil Dia membiarkan bahkan mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa diri-Nya adalah ECHAD alias MAHAESA alias SATU.”
Tetapi dikalimat berikutnya, anda justru menentang kata-kata anda sendiri dengan mengatakan:
“ELOHIM memang bentuk jamak dari ELOAH namun ketika menggunakan kata tersebut, TUHAN Allah memaksudkannya sebagai nama dari Allah Bapa, bukan bentuk jamak dari ELOAH.”
Hai hai, semakin hari anda bukannya semakin bagus dalam berargumentasi, tetapi justru sebaliknya semakin kacau balau. Gimana orang bisa percaya pada seorang yang plin-plan seperti anda? Hai hai anda bukan hanya telah membuat ayat-ayat dalam Alkitab bertentangan satu dengan yang lainnya, tetapi bahkan anda telah membuat kata-kata anda sendiri bertentangan satu dengan yang lainnya.
Dari mana anda tahu bahwa ketika kata Elohim digunakan, TUHAN memaksudkannya sebagai nama dari Allah Bapa ?
Atas dasar apa anda mengatakan hal itu ?
Bangsa Israel memahami ELOHIM sebagai nama lain dari YHWH alias YHWH Elohim Alias Malak YHWH karena mereka tidak tahu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah Tritunggal.
Tanggapan Adrina:
Memang, menurut saya bangsa Israel saat itu belum memahami kata Elohim secara tepat. Mungkin mereka tahu bahwa itu hanya merupakan ‘sebutan’ suatu Pribadi yang dianggap ‘Allah’ atau ‘ilah’. Berbeda dengan kata YHWH, itu merupakan nama diri dari Allah (Elohim-nya) bangsa Israel. Tetapi yang jelas “Elohim” adalah kata benda bentuk jamak.
Menurut Strong, kata “Elohiym” berarti:
Plural (=jamak) of H433; gods in the ordinary sense; but specifically used (in the plural thus, especially with the article) of the supreme God; occasionally applied by way of deference to magistrates; and sometimes as a superlative: - angels, X exceeding, God (gods) (-dess, -ly), X (very) great, judges, X mighty.
Sebagai contoh, perhatikan Kejadian 1:1,
Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Kata “Allah” pada ayat diatas berasal dari kata Ibrani “Elohim”. Saya yakin, kata ini tidak bisa tidak, jelas menunjukkan pada “kejamakan” dalam diri Allah. Mengapa saya yakin ? Karena ini didukung oleh Kejadian 1:26, dan banyak ayat lainnya dalam Kitab Suci.
Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kata “kita”, merupakan kata ganti orang bentuk jamak, yang tentunya menunjuk pada Allah. Jadi, dengan hanya menghubungkan dua ayat ini saja, kita bisa tahu bahwa “Elohim” adalah kata benda bentuk “jamak” yang dalam konteks ini, jelas menunjuk pada diri Allah.
Bagaimana orang Kristen yang mengetahui bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah Tritunggal HARUS memahami ELOHIM? Alkitab Perjanjian Lama mencatat dengan konsisten bahwa ELOHIM digunakan secara KONSISTEN oleh TUHAN Allah untuk nama Allah Bapa. Alkitab Perjanjian Lama juga mencatat dengan konsisten bahwa ELOHIM digunakan secara KONSISTEN oleh manusia Perjanjian Lama sebagai nama lain dari TUHAN Allah.
Tanggapan Adrina:
Hai hai, Alkitab bukan hanya terdiri dari Perjanjian Lama saja, tetapi juga Perjanjian Baru. Salah satu prinsip penafsiran yang benar adalah: jika kita menafsirkan satu ayat, maka penafsiran kita itu, tidak boleh menentang ayat-ayat yang lainnya. Kalau anda mengartikan kata itu hanya merupakan nama Allah atau harus dipahami sebagai satu Allah secara mutlak, maka anda telah membuat ayat-ayat dalam Alkitab menjadi kontradiksi satu dengan yang lainnya. Kalau ayat-ayat Alkitab memang saling bertentangan, lalu buat apa lagi kita mempercayainya sebagai Firman Allah? Bukankah lebih baik kita membuangnya ke tong sampah, karena itu ternyata hanyalah “bualan” dari Allah?
Persoalan Allah Tritunggal, tidak bisa hanya dilihat dari Perjanjian Lama saja, tetapi juga dari Perjanjian Baru. Allah Tritunggal dalam PL, masih samar-samar, tetapi ketika masuk di PB, hal itu terlihat jelas / terang benderang.
‘Elohim’, merupakan kata benda bentuk jamak. Kalau hanya melihat di PL saja, kita tidak bisa tahu, yang ‘jamak’ apanya? Tetapi ketika masuk di PB, hal itu terlihat jelas bahwa ternyata yang ‘jamak’ adalah pribadi dari Allah itu sendiri.
Saya sarankan anda untuk belajar “Hermeneutik” dulu, setelah tahu dengan benar, baru anda bisa membuat tulisan lagi, Ok? Saya kira saudara Gondrong telah beberapa kali memberi anda referensi buku pelajaran tentang hal itu, coba anda responi.
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kejadian 3:5
Bagaimana kita harus memahami Kejadian 3:5? Ayat tersebut mencatat perkataan Adam alias Iblis kepada Hawa. Yang berinteraksi dengan Adam adalah TUHAN Allah. Itu berarti Adam HANYA mengenal SATU Allah. Itu berarti Adam hanya tahu bahwa Allah itu SATU. Itu berarti ELOHIM di dalam ayat tersebut yang dimaksudkan oleh Adam alias Iblis adalah TUHAN Allah. Itu berarti MUSTAHIL memahami bahwa ELOHIM di dalam ayat tersebut adalah Allah Bapa karena yang dimaksudkan oleh Adam adalah TUHAN Allah. Itu sebabnya saya katakan hanya orang Kristen bodoh yang menggunakan ayat tersebut sebagai STANDARD untuk memahami Kejadian 3:22. Bukan karena ayat tersebut diucapkan oleh Iblis sebagai DUSTA namun karena diucapkan oleh Iblis alias Adam alias Ular yang saat itu hanya tahu bahwa Allah itu MAHAESA alias SATU alias ECHAD.
Tanggapan Adrina:
Untuk menjawab hal ini, saya tak perlu pakai dasar Alkitab, karena sudah diberikan diatas. Disini saya hanya mengutip kata-kata dari para Bidat / pengajar sesat.
Para Saksi Yehova berkata bahwa kata “Elohim” itu menunjuk pada “allah-allah”, yang menurut mereka ada lebih dari satu allah dan bukan menunjuk pada pribadi Allah (Haruskah anda percaya pada Tritunggal).
Frans Donald (salah seorang penganut Unitarian / Kristen Tauhid), berkata bahwa istilah “elohiym”, merupakan bentuk plural (Menjawab Doktrin Tritunggal, hal. 31).
Para bidat itu memang tidak percaya pada Allah Tritunggal, dan karena itu mereka menafsirkan kata Elohim itu menurut pikiran mereka sendiri. Tetapi, bahkan para bidat-pun mengakui bahwa kata “Elohim” adalah bentuk “jamak”, lalu mengapa anda yang ngaku sebagi orang “Kristen” dan bergereja disalah satu gereja, kok begitu ngotot mengatakan bahwa Elohim itu berarti SATU Allah yang tunggal secara mutlak???
Hai hai, mungkinkah anda adalah penganut salah satu sekte sesat yang baru ?
Saya ingin bertanya: Apa nama aliran anda itu ?
Kata “Elohim”, dalam Alkitab digunakan sekitar 2500 kali dan kata “Eloah” digunakan sekitar 250 kali. Kalau Allah tunggal secara mutlak, mengapa kata Elohim digunakan sangat banyak, melebihi kata Eloah ?
Elohim bukan berarti ‘banyak Allah’ (lebih dari satu), Eloah bukan berarti ‘tunggal secara mutlak’.
Untuk mengharmoniskan kedua bagian ini, tidak bisa tidak, kita harus percaya pada doktrin Allah TRITUNGGAL. Allah secara hakekat adalah SATU, tetapi punya kejamakan tertentu (tiga pribadi).
Anda katakan: “Itu sebabnya saya katakan hanya orang Kristen bodoh yang menggunakan ayat tersebut sebagai STANDARD untuk memahami Kejadian 3:22. Bukan karena ayat tersebut diucapkan oleh Iblis sebagai DUSTA namun karena diucapkan oleh Iblis alias Adam alias Ular yang saat itu hanya tahu bahwa Allah itu MAHAESA alias SATU alias ECHAD.”
Silahkan anda pelajari kembali dengan teliti, setelah itu baru boleh mengeluarkan 'pernyataan'. Saya kira, kata-kata “Kristen bodoh”, itu lebih tepat ditujukan buat anda dan bukan untuk kami.
@Adrina, Silahkan Belajar Lagi
Adrina, saya tidak akan menanggapi komentar anda ini karena isinya menunjukkan bahwa anda belum memahami blog saya yang ini. Silahkan membacanya kembali dengan seksama setelah anda memahaminya baru komentar kembali nona.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@Hai hai: JURUS yang konsisten
Inilah jurus yang selalu konsisten dari suhu Hai hai: NGACIR terbirit-birit dan mencari-cari seribu satu alasan.
Kalau memang tak bisa jawab, ngaku aja dan BERTOBAT, tak usah berbelit-belit gitu.
hai-hai : tidak ada kata terlambat utk belajar Kristologi
Adrina ; biarlah blog anda ini dapat menguatkan iman setiap pembacanya tentang 2 natur Kristus yang sejati yaitu 100% Allah dan 100% manusia.Beserta uraiannya masing-masing
hai-hai ; belajarlah Kristologi dari blog ini dan dari sini. Tidak ada kata terlambat utk belajar Alkitab baik-baik.
Apa yang dituliskan dan diajarkan Adrina pada blog ini sudah sangat jelas. Biarlah kita yang mau belajar Alkitab baik-baik boleh diperlengkapi dari blog ini tentang SIAPAKAH KRISTUS !!! Agar pemahaman kita dan pemaknaan hidup (seperti yang dikatakan IIK J) boleh berkesesuaian dengan Injil Kristus.
Soli Deo Gloria
@Adrina
Saya hanya berdecak kagum melihat saudari seperguruan saya menulis blog ini. Nice, Sis!, seraya berkomentar : Kristologi yang singkat namun padat dan mengena akan sasaran yang ingin dituju!
GBU.
You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.
You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.
PNIEL tukang JILAT
DAsar TUKANG JILAT!
@ Alvarez, anda sama dengan Samuel tidak berubah
Alvarez, kelakuanmu semakin hari semakin KACAU !!!
Anda sama dengan Samuel, TIDAK BERUBAH. Tapi agak sedikit beda, Samuel tidak berubah karena SETIA sama suhunya Hai hai, tapi Alvarez tidak berubah KELAKUANnya, semakin hari semakin kacau balau.
Kalau kamu mau mendukung suhu Hai hai, silahkan dukung dengan cerdas yaitu bantu dia untuk menjawab semua kesesatannya itu.
Jangan buat ONAR melulu.
Kalau kamu mau menjilat, silahkan jilat tulang-tulang anjing milik suhu Hai hai.
Jangan NYAMPAH disini !!!
@Gondrong, @Pniel, semoga jadi berkat
Gondrong dan Pniel SAUDARAKU, mari kita berdoa bersama-sama semoga tulisan ini boleh menjadi berkat bagi setiap orang yang membacanya. Biarlah HANYA nama Tuhan Yesus yang dipermuliakan !
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman" Roma 1:16-17.
"Bagi Dia yang duduk diatas tahta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya" wahyu 5:13b
GBU.
hai hai ; silahkan pertanggungjawabkan ajaran anda
hai, adrina telah mengupas kesesatan artikel anda secara gamblang, bahkan dalam komentarnya dia telah mengupas kekacauan pemahaman dan ajaran anda tentang Kristologi.
Hai, maaf saya agak out of text.....saya melihat ada perbedaan luar biasa dari artikel pengajaran anda dengan artikel pengajaran adrina. Anda tahu tidak bahwa pengajaran anda itu kering dan tidak ada APLIKASI kehidupan sama sekali. Sedangkan pengajaran dari adrina, ada APLIKASI kehidupan yang sangat segar bagi para pembaca. Hai, mungkin anda dapat membeli buku Building a Christian World View jilid I dan II (Editor : W. Andrew Hoffecker) dan anda pelajari baik-baik.