Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
siapakah yang telah menyalibkan Yesus?
Apakah kesalahan Yesus yang membuat Dia harus mati disalibkan?
Jawabannya tidak ada. Tidak ada satu kesalahan pun yang ada pada Yesus sehingga Dia harus mati dengan cara di salibkan. Dan hal ini di pertegas di dalam Alkitab.
1. Pontius Pilatus menyatakan berkali-kali bahwa Yesus sebenarnya tidak bersalah ( Lukas 23 : 4 , 14 , 22 )
23:4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
23:14 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
23:22 Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."
2. Herodes juga tidak mendapati kesalahan pada diri Yesus ( Lukas 23 : 15 )
23:15 Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.
3. Kepala pasukan yang menjadi pimpinan eksekusi penyaliban pun menyatakan hal yang sama dengan Pontius Pilatus dan Herodes ( Lukas 23 : 47 )
23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
4. Penjahat yang di salib bersama - sama Yesus juga mengakui bahwa Yesus tidak bersalah ( Lukas 23 : 41 )
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
5. Kerumunan orang banyak yang semula berseru-seru salibkan Dia....salibkan Dia....ternyata menyesali diri dengan memukul-mukul diri mereka ( Lukas 23 : 48 )
23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
Dari kelima hal di atas, sudah cukup membuktikan bahwa Yesus sebenarnya tidak bersalah. Dan apakah Yesus pantas di salibkan?
jawabannya tentu saja tidak. Bahkan pengadilan Mahkamah Agama Yahudi yaitu di hadapan Imam besar Kayafas, para ahli Taurat dan tua-tua Yahudi sebenarnya juga tidak bisa membuktikan bahwa Yesus bersalah, walaupun mereka membawa banyak saksi-saksi palsu ( Matius 26 : 59 - 60 )
26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
Jadi Yesus sebenarnya tidak pantas di hukum mati...apalagi dihukum mati dengan cara disalibkan.
Artinya....semua usaha manusia untuk membuktikan bahwa Yesus bersalah sebenarnya sia-sia saja. Usaha itu gagal. Tetapi kenapa vonis hukuman mati itu bisa jatuh kepada Yesus?
Kita lihat dari pengakuan Yesus yang menyatakan bahwa diri-Nya sebagai "Ani hu ( Yunani = Ego eimi yang artinya Akulah Dia ) " yaitu Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa. Maka Yesus dianggap telah menghujat Allah. Dan menurut hukum orang-orang Yahudi, penghujatan kepada Allah, yaitu hukuman mati. ( Matius 26 : 63 - 66 )
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Perlu kita ketahui, pernyataan Yesus yang sama yaitu menyamakan diri-Nya dengan Allah pernah dikatakan-Nya sebelum persidangan di hadapan Imam Besar Kayafas, para ahli Taurat dan tua-tua Yahudi ( Yohanes 10 : 33 )
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Mari kita lihat tradisi orang Yahudi yang menghakimi orang yang dianggap menghujat Allah....yaitu dengan cara dilempar batu sampai mati.
Pernyataan Yesus ketika berada di hadapan Imam Besar Kayafas, seharusnya adalah hukuman mati dengan cara dilempar batu. Bukan dengan cara di salib.Tetapi kenapa Yesus sampai bisa di salib?
Hal ini membuktikan bahwa Salib bukanlah berasal dari manusia. Tetapi Salib datangnya dari Allah Sendiri. Yesus berkuasa menentukan kapan Dia harus mati, dan dengan cara bagaimana Dia harus mati.
Artinya...Yesus Kristus sendiri yang telah mendalangi kematian-Nya sendiri. Bukan penghakiman dari manusia.
GBU all
GBU
- hiskia22's blog
- 6261 reads
Rancangan Tuhan di atas rancangan manusia
Allah bukan hanya merupakan Bapa yang Mahakasih tetapi juga Hakim yang Mahaadil. Ketika menemukan anak-Nya dalam keadaan bersalah, maka sebagai Hakim yang Mahaadil, Dia tetap menjatuhkan hukuman dan tidak membebaskan anak-Nya. Akan tetapi, sebagai Bapa yang Mahakasih, Dia kemudian rela menanggung beban hukuman atas kesalahan anak-Nya. Keadaan ini tidak bisa dipahami oleh penganut agama Islam yang menganggap bahwa Allah tidak mungkin dihakimi oleh manusia dan bahkan dilecehkan serta disalibkan oleh manusia. Tetapi rancangan dan keputusan Allah sungguh tidak mungkin dipahami oleh manusia yang memiliki rancangan berbeda dengan Rancangan Allah seperti dikatakan dalam Amsal 19:21, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana."
andryhartandryhart