Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
#Shifting
Pernah membaca tulisan Pak Rhenald Kasali yang judulnya Lawanlah "Shifting" dengan Inovasi? Bisa dibaca di website kompas kolom Rhenald Kasali, atau saya copas saja link addressnya untuk memudahkan https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/06/080714226/lawanlah-shifting-dengan-inovasi, dan pernahkah membaca tulisan Pak Yuswohady "Welcome Leisure Economy", ini linknya http://www.yuswohady.com/2017/10/28/welcome-leisure-economy/
Bagaimana dengan gereja? Apakah terjadi "Shifting" juga? Jelas ada, contoh yang mudah, dulu dulu sekali gereja-geraja tradisional puji-pujiannya selalu memakai lagu "hymne", lagu jaman abad 18 dan 19, sekarang terjadi pergeseran banyak gereja tradissional mulai menyanyikan lagu kontemporer, alat musiknya dari hanya piano/pipe organ, sekarang ada gitar, band etc, tadi pagi saya mengikuti ibadah di sebuah gereja Presbyterian, lagu yang dinyanyikan pun ada lagu kontemporer dan alat musiknya spt band :), ehh... saya ke sana karena hari ini tidak bisa ikut kebaktian, harus bantuin di fund raising, jadi bukan maksudnya mau membelot ataupun jajan di luar ya :P
Lalu bagaimana dengan gereja kita di Singapore, apakah terjadi shifting juga? Jelas terjadi, dulu jemaat kita sering disebut sebagai jemaat transit, tetapi sekarang apakah masih disebut sebagai jemaat transit? Tahun lalui saya pernah protes keras ke seseorang, karena masih menyebut gereja kita sebagai jemaat transit, dia sebagai jemaat yang sudah lama di gereja kita, tetapi tidak bisa melihat perubahan yang terjadi di gereja, jemaat transit itu adalah mindset yang lama, yang sudah harus ditinggalkan :) Shifting masih terus berlanjut di gereja kita, anak-anak sekolah minggu hampir 100% lahir di Singapore, begitu juga dengan komisi remaja, sebagian besar juga lahir di Singapore dan dari sekolah Minggu, dan mau tidak mau bahasa menjadi kendala, dan akan menjadi kendala yang sangat besar jika kita tidak mengajar berbicara bahasa Indonesia, seperti saya walaupun ngomong berbahasa Indonesia dengan anak2 (kadang campur Inggris jika mrk tidak ngerti), tetapi itupun untuk mereka mendengarkan kotbah dalam bahasa Indonesia, hanya dapat menangkapnya terbatas sekali, tidak 100% mengerti, karena kalimat di dalam kotbah sangat berbeda dengan perkataan sehari-hari, karena itu saya bisa mengerti jika ada teman dari keluarga muda yang protes kenapa komisi remaja sering libur, sehingga terpaksa anaknya ikut di Kebaktian Umum, mendengarkan kotbah di korem saja sudah sulit, apalagi dengerin kotbah di Kebaktian Umum :)
Singapore 04 Mar 2018
- yujaya27's blog
- Login to post comments
- 4111 reads
HAPPY BIRTHDAY SABDA SPACE
Shifting juga terjadi di Sabda Space. Banyak penulis handal SS akhirnya memindahkan ekspresi "free speech" mereka ke media maya lain. Saya yang sangat menikmati ekspresi free speech di SS 10 tahun yang lalu, sangat merasakan kehilangan dengan hengkangnya mereka-mereka. Karena tidak berpartisipasi aktif di SS saat gejolak terjadi, saya tidak tahu mengapa? Tanya kenapa, Jesus Freaks?
Guru Kongzi pernah berkata: "Wu you benmo; shi you zhongshi. Zhi suo xianhou, ze jindao yi". Segala perkara pasti ada permulaannya, segala hal pasti ada asal usulnya. Jika kita mengetahui mana itu permulaan dan mana itu akhir, disanalah kita akan menemukan pemahaman yang sejati.
HAPPY BIRTHDAY SABDA SPACE