Pada bulan Juni 2010 ini, pesta dan pentas olahraga tunggal terbesar di muka bumi digelar di Afrika Selatan meskipun dikabarkan tiket tidak / belum laku terjual. Satu bulan penuh para penggemar bola akan dimanjakan tontonan yang ( semoga ) enak dinikmati. Tak pelak ekspresi dan emosi akan ikut menyeruak, plus begadang tidak akan ketinggalan. Ada 32 negara akan mengikuti perebutan piala dunia ini termasuk tuan rumah.
Negara negara yang tradisi sepakbolanya kuat atau langganan juara dunia hampir semua ikut lolos. Tak ketinggalan mantan juara dunia Perancis yang tak pernah lagi kelihatan mengkilap prestasinya, meski lolos dibantu tangan Tuhan jilid 2 Thiery Henry dan menyebabkannya dihujat dan dicaci maki baik di negeri sendiri maupun seantero dunia.
Ada 4 negara yang selalu saya jagokan bahkan semenjak SMP yang juga lolos ke Afrika Selatan. Mereka adalah Brasil, Inggris, Jerman dan Belanda. Sulit menerangkan secara logis mengapa keempat negara ini yang saya kagumi bukan yang lain. Boleh orang bicara teknis setinggi langit memuji tim lain, boleh orang bicara sejarah panjang dan hebat tim lain, pandangan saya tidak akan goyah. Pokoknya saya imani sampai titik darah penghabisan.
Teman semenjak kecil saya mempunyai tim kesayangan yang berseberangan dengan saya. Dia adalah penggila Argentina, Italia dan Denmark. Tak pernah ada kata sepakat ketika kami membicarakan mengenai kehebatan tim favorit kami masing masing. Debat kusir pasti terjadi dari tahun ke tahun hingga saat ini jika kami bertemu dan berbicara tentang bola.
Saya berpandangan bahwa tim sepak bola ideal adalah tim dengan perpaduan Brasil yang hebat dengan goyang sambanya karena teknik individu pemainnya, ditambah Inggris dengan kick and rushnya yang terkenal akan sportivitas dan kekuatan fisiknya dilengkapi dengan Jerman dengan staying power dan kecermatan permainan bak sebuah mesin dan disempurnakan dengan Belanda dengan total footballnya yang menyebabkan pemainnya begitu dinamis dalam menyerang dan bertahan.
Tentu teman saya tentu akan membantah habis habisan dan membanggakan tim gabungan favoritnya. Tim dengan goyang tangonya yang pernah memiliki pemain yang di Tuhankan si Maradona yang kini menjadi pelatih. Barangkali, mottonya adalah Jika Tuhan di pihak kita siapakah yang mampu melawan kita ? Tim ini kemudian dipadukan dengan Italia dengan pertahanan gerendel / catenaccionya yang juara piala dunia terakhir ditambah ledakan dinamit Denmark yang sayangnya sekarang tidak lolos ke piala dunia. Ini yang menjadi tim impian teman saya yang sungguh sempurna..
Berbicara mengenai Argentina sungguh tidak akan pernah ada habisnya meskipun merupakan tim yang tidak pernah saya sukai semenjak dulu. Bakat bakat besar selalu ada mulai sebut saja nama Mario Kempes, tentu saja Maradona maupun kini dengan penerusnya Lionel Messi yang masih berusia 22 tahun namun berprestasi begitu luar biasa. Messi bahkan dinilai sama hebat dengan Maradona namun mempunyai kelebihan kecepatan dibanding Maradona. Saya tak pernah habis pikir mengapa Maradona yang reputasi pribadinya jelek pengonsumsi narkoba dan gemar berpesta seks bisa dipilih menjadi pemain terbesar sepanjang masa mengalahkan Pele. Belum lagi gol “tangan Tuhan” nya yang membuat Inggris bertekuk lutut kala itu. Tidak sampai di situ Argentina dibanyak kesempatan mempecundangi Inggris dengan cara yang sedikit nakal bahkan kontroversial. Tapi untungnya Inggris menang melawan Atgentina di pertempuran Malvinas. He he he menghalalkan segala cara.
Menulis kelebihan tim tim tersebut mau tidak mau jadi mengingat Bang Muji yang memuji beberapa “hamba Tuhan” yang katanya diurapi dengan istilah si A kuat di sini yang lain kuat di situ. Apa bukan kuat….ir ya ??
Mengutak atik tim impian gaya saya maupun teman saya memang mudah dan mengasyikan namun apakah sedemikian mudah ? Jika mudah maka tidak ada istilah “Bola itu bundar”. Real Madrid yang berusaha mewujudkan Los Galaticos II hingga kini masih terengah engah meskipun sudah memimpin klasemen di La Liga Spanyol. Tapi prestasi di Champions Cup amburadul banget hingga dihempaskan klub yang tak punya tradisi juara di Champions Cup dari Perancis, Lyon.
Dari sejarah panjang persepakbolaan Piala Dunia, juara sepak bola jarang sekali, jika tak boleh disebut tidak ada, negara yang bertabur pemain bintang. Biasanya hanya satu atau paling banyak dua saja pemain bintang sisanya meski mereka juga bukan pemain sembarangan pamornya tidak sementereng bintang mereka.
Belanda ketika memiliki bintang bintang sepak bola dunia seperti Ruud Gullit, Van Basten, Frank Rijkard dan lain lain pun bahkan bermain buruk dan tak meraih hasil bagus baik di piala Dunia maupun Piala Eropa. Hingga kini Belanda belum pernah menjadi juara dunia.
Tentu banyak faktor yang mempengaruhi, namun bola itu bundar tetap bukan istilah yang mudah ditaklukan begitu saja.
Arswendo Atmowiloto di Kompas ( 22 Maret 2010 ) menulis dengan sudut pandang berbeda namun bisa direnungkan secara mendalam Menurutnya sekalipun bola itu bundar namun ia tetap terikat dan harus mengikuti aturan antara lain lapangan yang berbentuk persegi-empat, garis pembatas gawang yang persegi-empat juga. Belum lagi ada garis di kotak penalti dan titik putih tempat bola di dalamnya. Semua harus terikat aturan, etiket atau tata karma, tidak peduli kostumnya berwarna apa, lengannya panjang atau pendek.
Meramu tim sepak bola dengan pemain hebat itu mudah, namun meramunya menjadi tim pemenang itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Entah jika lawannya tim PSSI.
__________________
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
@ekspor tahu
Konon ketika pecah perang malvinas, indonesia ngekspor tahu ke argentina... barter sama emas. Makanya tahun 80an tahu-tahu harga emas anjlok karena kebanjiran pasokan emas dari sana.
Kebayang nggak sih. tentara argentina perang lauknya tahu :p
.
Indonesia VS Inggris
Kebayang tidak kalau orang Indonesia sedang makan berdampingan dengan orang Inggris tapi sama sama terbatas vocab nya :
Indonesia : Tahu tahu ?
Inggris : I Know
Indonesia : Ini tahu ( sambil menyodorkan tahunya )
Inggris : I know
Indonesia : Tahu ( menawarkan tahunya )
Inggris : No
Indonesia : Ini tahu
Inggris : No ( sambil geleng geleng kepala )
Indonesia : situ gebleg, tahu ?
Inggris : I know
Orang Indonesia dan orang Inggris sama sama geleng geleng kepala .....
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Orang Indonesianya anggota SS
Si orang Indonesia karena anggota SS, dia pernah baca tulisan Hai Hai ini :
Guru berkata, “You, kuberitahu apa itu tahu. Bila tahu katakan tahu, bila tidak tahu katakan tidak tahu, itulah tahu.” Lunyu 2:17 – Weizheng
Pikirnya: "yang penting ini kan mengenai tahu'" he he he he he maksa
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Hidup Persib...
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Narsis abis ...!!??
Saya pernah mencoba mengutak atik jika tim impian saya di tambahkan dengan Arema bisa jadi apa atau dengan kata lain kelebihan apa yang bisa disumbangkan ke dalam tim impian tersebut ??
Jawabnya... The Three Mad Lion ha ha ha ha ha
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
asyiiik ...
ada yang ngomongin bola!
biarpun telat, tetep nekat komen nih. Dari jaman Klinsi sampe Ballack, aku tetep ngefans sama Jerman euy!
eha
eha
@EH
Silahkan berkomentar tidak dilarang kok...
Jerman sekarang merupakan gabungan dari Jerman Barat dan Timur, namun tetap mayoritas ( atau semuanya ? ) Jerman Barat. Tim ini dari dulu tidak pernah menghasilkan pemain bintang yang sangat fenomenal mungkin hanya si Kaisar Beckenbauer dan Lothar Mathaus saja yang di atas rata rata.
Sekalipun menggemari Jerman, tetapi ketiga trio Jerman memperkuat Inter Milan dan menjadi sumber kekuatan tim, saya tidak pernah ngefans klub tersebut sampai sekarang
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?