Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sekilas dari Keabadian (32)

John Adisubrata's picture

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

TERANG SINAR PANDANGAN MATA YANG BARU

“dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khalik-Nya.” (Kolose 3:10)

Menjelang sore, pada saat saya terjaga dari tidur, saya melihat Simon dan sahabat-sahabat Creole lainnya sedang berdiri berdesak-desakan di luar jendela kamar saya. Di antara mereka saya mengenali wajah-wajah Paul dan Spencer, dua orang travellers lainnya yang berasal dari Australia dan New Zealand. Sudah lama mereka menjadi tetangga-tetangga saya di Tamarin Bay. 

Ketika kelompok anak-anak muda itu mengamat-amati saya sedang tidur dari luar, Simon dan teman-temannya merasa yakin sekali, bahwa semenjak kemarin malam saya sudah mati. Mereka tahu, sebab oleh sengatan seekor ubur-ubur laut saja, korbannya pasti binasa, … apalagi saya! Bukankah saya sudah disengat oleh lima ekor?

Oleh karena itu pada saat mereka melihat kelopak-kelopak mata saya mulai bergerak-gerak dan tiba-tiba terbuka lebar, mereka menjadi panik sekali! Terbirit-birit mereka lari meninggalkan jendela rumah sakit tersebut sambil berteriak-teriak ketakutan. Tentu mereka menduga, bahwa saya sudah menjelma menjadi hantu!

Saya bisa memahami perasaan mereka, sebab saya mengenal tradisi-tradisi hidup mereka sehari-hari. Pada waktu itu penduduk lokal Creole adalah penyembah-penyembah berhala yang masih percaya akan segala sesuatu yang berkenaan dengan ketahayulan!

Paul dan Spencer, yang tidak menyadari keseriusan peristiwa yang terjadi pada diri saya semalam, melompat masuk melewati jendela kamar rumah sakit, menghampiri saya dan menganjurkan agar saya segera mengikuti mereka pulang kembali ke bungalo kami di Tamarin Bay.

Saya berusaha menjelaskan kepada mereka, bahwa semalam saya sudah meninggal dunia. Sesuai dengan laporan para dokter rumah sakit tersebut, saya dinyatakan ‘clinically death’ kurang lebih 15 menit lamanya.

Tetapi sebagai kaum muda yang masih gemar bercanda, mereka kelihatannya tidak tertarik sama sekali dengan kisah yang saya ceriterakan tersebut. Seolah-olah belum apa-apa mereka sudah menolak untuk mempercayainya. 

Termenung saya menggumam sendiri di dalam hati: “Apalagi jika mereka mendengar tentang kejadian-kejadian ajaib yang kualami pada saat kematianku itu! Tentang kenyataan neraka, terowongan cahaya panjang yang amat terang, planet baru yang menakjubkan, dan terutama, … tentang pertemuanku dengan Tuhan, Pencipta segenap alam semesta!”

Paul dan Spencer tetap memaksa untuk membawa saya pulang ke rumah. Oleh karena melihat botol-botol infusi yang tadinya bergantungan di samping tempat tidur saya sudah disingkirkan semua, saya menjadi yakin, bahwa kesehatan tubuh saya sudah pulih kembali secara total.

Bertentangan dengan keinginan saya sendiri, akhirnya mereka berdua berhasil menyelundupkan saya keluar dari dalam rumah sakit tersebut. Menggunakan taksi, mereka membawa saya pulang kembali ke bungalo-bungalo kami di Tamarin Bay.

Malam itu untuk pertama kalinya saya menyadari adanya serangan-serangan gencar kuasa-kuasa kegelapan yang terus-menerus berusaha untuk meruntuhkan kekokohan iman saya. Sepanjang malam saya harus bersandar penuh pada kuasa dan kasih karunia Tuhan saja. Tak henti-hentinya saya berdoa untuk memohon pertolongan dan perlindungan-Nya, sampai pada akhirnya saya berhasil menghalau roh-roh jahat tersebut pergi dari hadapan saya! (1)

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, saya pergi mengunjungi sahabat-sahabat saya di tepi pantai. Ketika para nelayan Creole itu melihat kedatangan saya dari jauh, mereka menjadi panik dan ketakutan sekali. Sambil berteriak-teriak keras mereka memunguti batu-batu untuk melempari diri saya. Selain itu mereka juga menggunakan potongan-potongan ranting pohon yang besar untuk menghalau saya pergi dari sana!

Pada saat itu untuk pertama kalinya saya menyadari kemampuan saya untuk bisa melihat semuanya melalui terang sinar pandangan mata yang berbeda! 

Tiba-tiba saja, seolah-olah saya bisa ‘membaca’ pikiran-pikiran mereka! Dan yang lebih menakjubkan lagi, saya mampu melihat ke alam roh yang menguasai atmosfir daerah pantai Tamarin Bay. Di sana saya menyaksikan kuasa-kuasa kegelapan sudah berhasil mengelabui, membelenggu, menguasai dan mempengaruhi kehidupan mereka.

Penuh ketakjuban saya bertanya kepada Tuhan: “Apakah yang terjadi pada diriku? Mengapa sekarang aku bisa melihat hal-hal seperti ini? Tuhan, aku tidak ingin terlibat di dalamnya.”

Sekali lagi Ia menjawab: “Ian, sekarang engkau mempunyai kemampuan untuk melihat mereka dengan terang sinar pandangan mata yang baru.” (2)

(Nantikan dan ikutilah perkembangan kesaksian bersambung ini)  

SEKILAS DARI KEABADIAN (33)

Kesaksian Ian McCormack

PULANG KE KAMPUNG HALAMAN

Raissa Eka Fedora's picture

Wow 32...

Wow.... 32 episode... banyak amat.. kupikir benar-benar sekilas....

keabadian memang tidak bisa pendek. maksudnya, hebat amat dari segitu banyak kata-kata bisa dirangkum dalam satu kata (KEABADIAN)... Aku kagum..

Ini membuat aku sadar. Kata keabadian yang menunjukkan Allah memang berarti sangat dalam dan <sekilas saja sebanyak itu, apalagi lengkapnya> aku menyadari kekuatanNya

 

Salam...

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

John Adisubrata's picture

Lebih Dikitan

Iya Raissa,

Maaf ... memang agak panjang. Tapi maklum deh, harus diceriterakan secara detil. Sebab yang penting justru detil-detilnya, ... pengalamannya. Kalau garis besarnya mah biasa aja: "Ian kena stung lima ubur-ubur laut di pantai pulau Mauritius, mati selama 15 menit, lalu bangun lagi."

Masih beberapa lagi serinya, hampir udahan kok. Thanks ya atas perhatiannya.

Gimana ujian-ujiannya? Lulusnya pasti dengan angka-angka bagus, bukan? Habis adik Raissa lama sekali kagak muncul-muncul, ... pasti belajar terus. 

Syalom,

John Adisubrata

Raissa Eka Fedora's picture

Hahahaha.. bagus

Bukan belajar terus, laptop gak bisa login. Iya sih akhir-akhir ini aku belajar untuk ulum, jadi gak bisa main ke sabda.

Nanya nilai? Bagus kok bagus, malah sudah rapotan nih, hasilnya yaaa lumayan juga masuk tiga besar di kelas... hehehehe. Tapi sekarang sudah libur, tiap hari bisa main ke sabdaspace.. hehehehehehehehehehehehehehehe

 

Walaupun panjang, bacanya asik juga.. malah lebih asik diperpanjang hehehehehehehe

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

John Adisubrata's picture

Congratulation Raissa!

Hi Raissa,

Hebat banget ... termasuk di Top Three! WOW! Bangga deh aku, sebagai saudara seiman, bisa mengenal kamu. 

Yang pasti, orang tuamu pasti lebih bangga lagi. Congratulation, yah!  Naik kelas berapa sekarang?

Thanks untuk tanggapannya.

Syalom,

John Adisubrata

Raissa Eka Fedora's picture

Naik kelas?

Baru semester satu, naik ke semester dua kak john

yoi donk!! mama papa bangga banget hehehehehehe.. Your Welcome John.. Have a nice day yah!

__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-

John Adisubrata's picture

Sori, Aku Keliru

Hi Raissa,

Sori, aku pikir sekolahan di Indonesia semesternya mulai di bulan Januari/Februari seperti di Australia. Kelihatannya kenaikan kelas di sana beda ya, ... sepertinya pertengahan tahun, ... Juli/Agustus-an?

Hanya ingin tahu saja, kamu semester dua dari kelas berapa sih?

Syalom,

John Adisubrata 

Puput Manis's picture

Udah Ga Sabar

Salam kenal buat John Adisubrata. Saya sangat antusias membaca kesaksian Ian McCormack yang Anda terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Rasanya tegang juga mengikuti pengalaman Ian saat membutuhkan pertolongan untuk keadaan yang gawat darurat, tapi orang-orang di sekitar tidak sigap menolongnya. Saya jadi ingat bagaimana Sang Gembala meninggalkan 99 ekor domba di padang gurun dan pergi mencari (hanya) seekor yang tersesat itu sampai menemukannya. Memang kalau semua dikembalikan kepada : "Bagaimana kalau yang seekor itu diriku sendiri", semuanya bisa jadi berbeda. Saya juga kagum sekali bisa ikut mengintip wajah Tuhan Yesus dalam kemuliaan-Nya serta suasana surga yang begitu indah melalui pengalaman Ian. Pasti lebih mengagumkan lagi kalau pengalaman Ian ini bisa dibuat film yaa.. Udah ga sabar nih saya menantikan kelanjutan kisah Ian.
John Adisubrata's picture

Salam Kenal Juga

Dear Puput,

Salam kenal juga! Thanks atas tanggapannya. Sangat memberi semangat ... yang memang kadang-kadang sering kali menjadi kendor sekali, karena ... malas!

Hanya ingin meluruskan, ... kisah 'Sekilas dari Keabadian' ini bukan terjemahan. Tetapi saya tulis sesuai dengan kisah yang diceriterakan oleh Ps Ian McCormack kepada saya secara pribadi.

Tentang movie-nya, sebenarnya sudah ada dua versi yang dikaryakan semenjak pertengahan tahun 90-an. Saya mempunyai kedua-duanya.

Menurut saya, ... dampaknya tidak ada yang bisa melebihi jika mendengarkannya dari mulut Ps Ian McCormack sendiri. Kes-Ber saya ini juga termasuk di dalamnya.

Jika dia yang menceriterakannya, seperti ada kuasa Roh Kudus yang bekerja secara luar biasa sekali di tengah-tengah para pendengarnya.

Sekali lagi terima kasih.

Syalom,

John Adisubrata

Puput Manis's picture

Aduh, Jangan Malas Dong..

Mohon jangan malas menceritakan pengalaman luar biasa Ian ini karena saya di sini udah ga sabar ingin tahu akhir ceritanya. Masih berapa seri lagi? Saya lebih kagum lagi karena ternyata bukan terjemahan. Saya merasakan sekali kuasa Roh Kudus yang ikut mengilhami Anda ketika menceritakan kisah Ian, sampai-sampai saya percaya, kalau Ian tidak mengalami sendiri, tak ada yang bisa bersaksi seperti itu. Apa nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku?

O ya, apa saya bisa melihat filmnya?

John Adisubrata's picture

Janji Dah, Scout's Honour!

Hi Puput,

Saya berjanji akan menyelesaikannya sampai rampung-pung. Masih kira-kira empat serie lagi, lalu ... selesai. Uhhhh (sambil tarik nafas dalam-dalam), ... rasanya lega banget!

Satu pertanyaan saja, bisakah Anda menghubungi saya lewat 'My inbox' di SABDA Space ini mengenai pertanyaan Anda yang kedua?

Syalom,

John Adisubrata

sujinto's picture

Akal dan budi perkerti mau diperbaharui selalu

Dear All,

Wooahh..... sungguh indah dan luar biasa, Puji Tuhan atas diingatkan lagi renungan untuk surat Kolose 3 tertutama "Manusia Baru" dan penjelasan-penjelasan sungguh menjadi mengerti arti hidup ini.

Tuhan Tolonglah aku untuk selalu mau diingatkan atas kebaikan dan kasih karunia yang telah Engkau curahkan......,sehingga kami benar-benar mendapat berkat di perbaharui selalu ……,dan teringat akan Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembahuran budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Terima kasih artikelnya, Tuhan akan selalu memberkati Pak John dimanapun berada sehingga kasih dari Allah Bapa yang berada di dalam diri Pak John kami dapat merasakan dan selalu kami mendapatkan pesan yang disampaikan.

Tuhan memberkati Raissa, Saya percaya kalau anak-anak Tuhan yang takut dan taat akan kehendak-Mu pasti akan selalu mendapat kepuasan yang luar biasa.

Tuhan menyertai anda puput, sungguh luar biasa pengenalan akan Gembala yang baik, saya yakin dan percaya Roh Kudus akan selalu menyertai puput dan kita dalam permintaan hikmat untuk mengerti kehendak Allah.

Salam sejahtera dalam nama kasih Yesus Kristus, kita akan selalu dapat di perbaharui selalu asal kita mau percaya saja kepada Yesus sebagai Gembala yang baik.

Amen GBU for of us

John Adisubrata's picture

Tidak Mudah

Dear Pak Sujinto,

Benar Pak, saya setuju sekali, ... diubahkan menjadi manusia yang baru, harus bersedia dan mau meninggalkan kebiasaan-kebiasaan manusia yang lama.

Memang ada beberapa hal (atau kebiasaan-kebiasaan) yang langsung dicabut oleh Tuhan secara supranatural, tetapi ada yang tidak!

Saya tahu, bahkan mengalaminya sendiri. Memang tidak mudah, tetapi ... salah satu ayat kesayangan saya yang dapat menghibur ketika hati terasa gundah oleh karena 'kegagalan' yang baru saja saya alami, dan yang tidak pernah meninggalkan diri saya lagi, adalah ayat ini:

"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya." (1 Tesalonika 5:23-24)

Syalom,

John Adisubrata

sujinto's picture

Bergandengan tangan....pasti

Dear Pak John,

Anda benar Pak John, terima kasih atas berkat ayatnya. Kita/saya harus berjaga-jaga selalu dan berusahalah dapat mengucapkan syukur selalu dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki Allah…..Marilah kita berlomba membuat kebaikan dan saling mengkasihi, dan saling mendoakan, agar kita didapatkan tidak bercak cela dan tercatat di dalam kitab kehidupan.

Sebagai ayat penghibur dan mengkuatkan pada diri saya diwaktu tak berdaya yaitu “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakkan, dan bertekunlah dalam doa!. “ (Roma 12:12)

Salam sejahtera, GBU for of us