Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Segan dan Hormat
Dalam pertemuan di antara penulis, kami biasa membawa laptop masing-masing. Biasanya kami lalu bertukar program atau data yang kami miliki. Dalam kesempatan itu, saya menyalin sebuah video klip yang cukup inspiratif, yang mengisahkan perjiangan Dick dan Rick Hoyt. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang ikut lomba lari marathon di Massachusetts. Mereka juga ikut lomba triathlon. Mereka juga mendaki gunung dan berjalan melintasi Amerika sejauh 5.976 km.
Yang menarik, Rick sebenarnya tidak dapat berjalan dan berbicara. Pada saat lahir, tali pusat melilit lehernya sehingga otaknya kekurangan oksigen. Akibatnya otaknya tidak berfungsi normal. Dokter berkata tidak harapan untuk Rick.
Dick dan istrinya menetapkan hati untuk membesarkan Rick dengan cara yang "normal." Dia disekolahkan di sekolah umum. Meski tak dapat berbicara tapi Rick dapat berkomunikasi menggunakan komputer yang dirancang secara khusus. Pada umur 15 tahun, Rick menulis pesan pada ayahnya bahwa dia ingin ikut lomba lari amal di kotanya. Dick, ayahnya, sebenarnya bukan pelari. Namun demi anaknya, dia rela mendorong kursi roda Rick untuk ikut lomba itu. Dari sini, mereka kemudian ikut berbagai lomba lari.
Kerjasama ayah dan anak memberikan inspirasi kepada banyak orang. Tentang ayahnya, Rick menuliskan kesannya, berikut: "Ayah menjadi teladan saya. Jika dia memutuskan untuk melakukan sesuatu maka dia akan melakukannya dengan sekuat tenaga. Contohnya, ketika kami memutuskan ikut lomba triathlon, dia berlatih keras selama lima jam sehari, sekalipun dia juga harus bekerja."
Sebagai kepala keluarga, Dick dihormati dan disegani oleh anaknya. Ia mendapatkannya karena telah menunjukkan teladan yang baik dalam hal mengasihi dan menerima anaknya apa adanya. Segan dan hormat tidak dapat dipaksakan. Semua itu terbentuk melalui sikap, perkataan dan perbuatan kita.
“Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.” (1 Timotius 3:4)
__________________
------------
Communicating good news in good ways
Belum ada user yang menyukai
- Purnawan Kristanto's blog
- 4849 reads
Father...
Kalo model papa di dunia seperti itu, apa lagi PAPA di Sorga?
Cerita yang sangat bagus. Inspiratif, bro!!!
video papi
Film itu juga saya tonton bersama mereka yang ikut pemuridan Pria Sejati di Bogor beberapa waktu lalu, sungguh membuat terharu dan kagum akan kasih seorang Bapa Dick tersebut. Tapi kenyataannya video papi yang baik sudah dirusak oleh tayangan TV yang setiap hari menayangkan film-film kartun kekerasan, ayah yang tidak bertanggung jawab, sinetron tak bermutu:suami-suami takut istri dst, yang sudah membuat image seorang Bapa/ayah kabur di mata anak dan istri. Jadi perlu merubah kebiasaan menonton TV yang sampai bisa ber-jam2 sampai ketagihan dan waktu untuk bersama keluarga berkurang.Bahkan sudah tidak mempunyai keintiman lagi dengan Tuhan. Saatnyalah pria-pria dipulihkan, supaya keluarga dipulihkan, masyarakat dipulihkan, bangsa dipulihkan, negara Indonesia dipulihkan.
waktu lahir
aku juga bersyukur kalo aku nggak sampe separah Rick keadaannya.. waktu aku lahir juga tali pusar melilit leherku sampe 2 ato 3 lilitan sampe mukaku biru dan nggak nangis.. hehe.. tapi gara gara itu mungkin aku malah jadi kayak gini.. kalo kata ACC: "matang" sebelum waktunya.. hehehe
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
pernah liat....
saya juga pernah liat videonya, yang diputar waktu presentasi Compassion, juga pernah liat waktu temen saya khotbah.
Dua kali menonton, dua kali pula menangis.
sangat menyentuh hati!!
Pernah lihat juga di SPK
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-