Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rumah Turi, sebuah catatan.

sandman's picture

..So far from my homeland

I'm lost in time

My soul's still searchin'

For that peace of mind

Those sacred landscapes...

( Homeland by europe )

 

Kota ini masih misteri bagiku, orang-orangnya yang lalu lalang, kendaraan yang berkejaran dengan sang waktu, jalan jalanya yang berujung kepada kegelapan yang pekat. Sunyi menelisik kedalam relung batin, membangunkan jiwa yang terkantuk kantuk. Ah, malam belum jua pergi dan sang pagi belum jua muncul.

Mencoba keluar dari kukungan tembok-tembok yang berdiri kokoh dengan sombongnya, kulewati pintu menuju temaram lampu-lampu yang menyinari pilar-pilar penyangga. Kulihat ratusan cahaya memendar di sebuah ruangan menerangi gelapnya malam, mahluk hijau bergelantungan dimana-mana  diam membisu.Kujejakan kaki di dalam ruangan, kupilih tempat membelakangi gerbang pengetahuan. Ah, sungguh sunyi tempat ini tapi tak membuat sepi hati, kehangatan melingkupi dimana aku berada. Tempat ini seperti surga bagiku bukan karena kemewahannya, tapi ketulusan hati dan kehangatan yang terukir dalam setiap lekuk tembok, dan tergores di setiap kayu. 

Disudut ruangan ini, kulihat gerakan gerakan penuh dengan hormat dan kepatuhan bercampur dengan kelembutan. Aroma wangi wangian bertebaran terbawa oleh angin yang menyapa dengan malu malu melalui setiap lubang yang dapat ditemuinya. Ramah menyapa tersenyum menegur, berinteraksi seperti kawan yang lama tak bertemu, keterasingan hilang lenyap tak berbekas.

Kulihat begitu banyak orang meninggalkan jejak hati melewati gerbang, kembali ke sebuah tempat dimana  mereka berasal sembari menceritakan keindahan kenyamanan dan kehangatan tempat ini kepada setiap orang yang mungkin akan ditemuinya. Sinar mata memancarkan sebuah kepuasan disertai keyakinan jika suatu saat mereka ke kota ini mereka akan kembali menjejakan di tempa ini.

 

 

"Janganlah gelisah   hatimu; percayalah  kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ  untuk menyediakan tempat bagimu.  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali    dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

 

Pengembaraan di atas pengembaraan, keterasingan di atas keterasingan. Bukankah pada realitasnya semua manusia itu mengembara? Bukankah semuanya itu adalah sebuah keterasingan.  Ah manusia kemanakah engkau akan pulang setelah waktunya tiba?

Akankah setelah kau kembali kedalam pangkuan sang bunda alam  jiwamu akan pergi ke sebuah pulau nun jauh disana di tempat sang mentari tertidur? Ataukah engkau akan pergi ke sebuah pulau di ufuk timur? 

Sang jiwa, akankah kau mencari binatang berkaki empat dengan kedua tanduk dikepalanya? Ataukah pergi melewati batas menuju penguasa malam dan penguasa siang?  Dimanakah ladang Elysian itu? ladang dimana kuda para pembuat kebaikan bebas mengunyah rumput. Apakah manusia memerlukan goresan-goresan yang berisi petunjuk ke arah sana?

Kesadaranku kembali ke dunia realita, aku berada di sudut meja berada di pojok ruangan yang temaram, gelisah ini tiada jawab, tapi biarlah jawabku saat ini aku hanya bisa menjalani apa yang harus kujalani, besok atau lusa aku akan kembali ke kampung halamanku.

Setelah korban bakaran terakhir, aku akan kembali memenjarakan diri dalam tembok kokoh yang sombong dan angkuh. Menyembunyikan diri dalam kehangatan dan kelembutan. Kembali kedalam dunia mimpi, untuk kujelang dunia realitas yang lebih baik di esok hari.

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Tiyus's picture

Wah...

Wah, rumahe bagus bgt...

__________________

give me freedom

joli's picture

@sandman.. rumah turi spt rumah Bapa??

Sandman : Tempat ini seperti surga bagiku bukan karena kemewahannya, tapi ketulusan hati dan kehangatan yang terukir dalam setiap lekuk tembok, dan tergores di setiap kayu.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ  untuk menyediakan tempat bagimu

Wow, rumah turi sperti rumah bapa???

Mungkin juga bila dilihat dari angka2 rooms nya, walah malah mistik ;)

jumlah rooms rumah turi 9+9=18 (1+8=9)

jumlah rooms rumah bapa 144000 (1+4+4+0+0+0=9)

tafsir jurus mistik undian harapan.. ha..ha..

Tapi memang Rumah Turi tempat yang nyaman kok, bila sumpek kepingin menyatu dengan alam, selalu ke rumah turi di pojokan, dengerin suara gemericik air..

 

sandman's picture

@Joli Utak Atik Gatuk

Baru ngeh kalau Rumah Turi berjumlah 18 kamar, harap maklum saja, sebab pikiranku tersita dengan ENG ING ENG daripada memikirkan jumlah kamarnya.

Masalah "suatu tempat" ketika kembali dan hubungannya dengan rumah turi bukan begitu "benang merahnya" , tidak ada maksud menyamakan, namun ketika sedang korban bakaran, tiba-tiba teringat kampung  halaman.

Gak tahu bisa nyasar ke masalah kemana kita setelah mati, tapi itulah yang aku dapatkan, dari bacaaan yang iseng aku baca, aku jadi tahu beberapa tempat yang akan dijadikan tempat ketika mati. Sepertinya erat hubungannya dengan wahyu umum dan wahyu khusus.

Semisal orang Aborigin percaya jika setelah kita mati maka Roh kita akan pergi kesebuah pulau di daerah barat, atau orang Selandia Percaya tempat itu ada di daerah timur. Sampai akhirnya ingat ayat itu. Tempat tujuan orang orang pilihan adalah dimana Yesus berada, namanya? yah wanda tahu.. Rumah Bapa? atau Rumah Turi? terserah deh...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________