Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Resensi Film: Tropic Thunder

ebed_adonai's picture

 

Judul Film          :          Tropic Thunder
Produksi         :        DreamWorks 2008
Para pemain     :          Ben Stiller, Steve Coogan, Robert Downey Jr., Jack Black, Nick Nolte, Jay Baruchel, Tom Cruise, Matthew McConaughey, Danny McBride
 
Baru-baru ini saya menonton sebuah film komedi-parodi-satire unik, yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pembaca yang hobi menonton film bergenre komedi, yaitu “Tropic Thunder”, yang dibintangi, ditulis, disutradarai, dan diproduksi (wow!) oleh Ben Stiller, seorang komedian terkenal (“There’s Something About Mary”, “Along Came Polly”, “Night at The Museum”). Yah, karena di kota tempat saya tinggal bioskopnya tidak begitu up-to-date seperti di Jogja, maka saya harus sabar menanti film-film yang sedang beredar di berbagai sinema muncul di rak-rak penyewaan vcd orisinal di kota saya, termasuk film yang satu ini. Kalau di bioskop-bioskop, film ini sudah lama beredar (paruh ke-dua tahun 2008), jadi mungkin anda sudah banyak melihat ulasannya di mana-mana, dan  mungkin juga sudah menontonnya sendiri. Jadi resensi ini mungkin lebih tepat jika dikatakan sebagai refleksi pribadi saya atas film tersebut.
 
Film ini berkisah tentang kekacauan pembuatan sebuah film (yang judulnya merupakan judul dari film ini sendiri; film di dalam film tepatnya), yang dibintangi oleh aktor-aktor terkenal. Dan justru keterkenalan mereka itulah yang mengakibatkan mandegnya proses syuting film tersebut. Bahkan saking kacaunya, dikatakan bahwa dalam lima hari masa syutingnya, film itu sudah ketinggalan jadwal satu bulan (ha..ha..). Kebingungan setelah ditinggal mati oleh sang sutradara nyentrik Damien Cockburn (Steve Coogan, “Around The World in 80 Days”), yang meledak setelah bertingkah pongah dengan menganggap dirinya Yesus, akhirnya para aktor itu terjebak dalam ganasnya rimba Vietnam, tersesat entah ke mana, dan tanpa sengaja bertemu dengan gerombolan gembong narkoba. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitu kira-kira gambaran situasi yang mereka alami saat itu. Namun justru di tengah kekacauan itulah, akhirnya, para aktor tersebut akhirnya menemukan jati diri mereka yang sesungguhnya. Kalau anda penyuka film-film bergenre komedi (“Hot Shot!”, “Naked Gun”, “Scary Movie”, dll), dijamin anda pasti suka juga film yang satu ini.
 
Namun yang membuat film ini begitu berkesan bagi saya adalah masalah “pengingkaran diri” dan “rasa tidak percaya diri”, yang begitu kental mewarnai film ini. Inilah nilai plus dari film ini. Anda bisa menyimaknya dari karakter-karakter dimainkan di dalamnya. Tugg Speedman (Ben Stiller) sebenarnya bermain sangat baik sebagai seorang idiot dalam film “Simple Jack”. Namun ia tidak menghargai talentanya tersebut, karena aktingnya dalam film itu diolok-olok oleh rekan mainnya, Kirk Lazarus (Robert Downey Jr., “Iron Man”), dan juga tidak meraih penghargaan apa pun dari lembaga perfilman (ia justru mendapatkannya dari sekelompok gembong narkoba, yang menjadi penggemar beratnya). Terpancing dengan ulah Kirk, ia lalu merasa bahwa dia harus mampu (namun kenyataannya tidak) memerankan karakter tentara profesional yang sangar sekaligus emosional (bisa menangis), yang diperankan dengan sangat baik oleh Kirk Lazarus. Kirk Lazarus sendiri, terbuai oleh ketenaran sebagai seorang aktor papan atas peraih lima penghargaan, akhirnya terjebak dalam berbagai karakter yang diperankannya, dan mau melakukan apa saja demi itu, termasuk mengubah warna kulitnya menjadi hitam dan tampil sebagai seorang afro-amerika, sehingga akhirnya ia jadi tidak mengenal siapa dirinya yang sesungguhnya. Begitu juga dengan karakter-karakter lain seperti Jeff Portnoy (Jack Black, “Shallow Hal”, “School of Rock”, “King Kong”), yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa narkobanya; Alpa Chino (Brandon T. Jackson), seorang homoseks yang selalu menutupinya dengan tampil semacho mungkin; Kevin (Jay Baruchel), yang rupanya ingin memakai ketenaran sebagai alat untuk mendapatkan seks; dan terakhir John “Four Leaf” Tayback (Nick Nolte, “48 Hours”, Lorenzo’s Oil”), sang veteran perang palsu, yang ternyata adalah mantan petugas kebersihan, yang hidup dalam fantasinya sebagai pahlawan kebanggaan Amerika. Ironisnya, satu karakter dalam film ini yang betul-betul jujur pada dirinya sendiri justru seorang produser bengis, yang tega melakukan apa pun untuk kesenangannya sendiri, yang bernama Less Grossman (Tom Cruise, “Top Gun”, “Mission Impossible”).
 
Dan tatkala selesai menonton film itu, sambil memasukkan kembali CDnya ke kantong plastik untuk mengembalikannya (filmnya masih baru, jadi masa sewanya hanya satu hari, hiks), saya jadi merenung sendiri. Hmm, agaknya apa yang ditampilkan di dalam film tersebut tidak lain adalah cerminan diri kita sendiri, pikir saya. Baiklah, saya mohon maaf, memang tidak semua, hanya sebagian (besar) dari kita saja, kan? Anda tidak setuju dengan saya? Saya serahkan kembali ke anda semua…
 
                                                                                      Shalom!
__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

cahyadi's picture

Boleh pinjem ndak?

Baca resensinya jadi kepengen nonton nih...

Mas Ebed... boleh pinjem VCDnya ndak?

ebed_adonai's picture

@cahyadi

Sdh dikembalikan mas,..ha..ha..ha..

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

hiskia22's picture

@cahyadi

klik di sini saja. Tapi kurang lengkap. Ya itung - itung biar ga penasaran.

GBU 
 

__________________

GBU

KEN's picture

@ebed, Ini dia nih...

Jarang2 gue temuin blog di SS yg menyangkut hobi gue. Inti dari tulisan anda itulah yg selalu saya perhatikan dalam hampir di setiap film Hollywood yg memberi pesan dan kesan yg sangat membangun karakter, pola pikir, dsb yg membuat saya pecinta film Hollywood, dari segi moral, mutu gambar, jalan pikir sang sutradara2 yg penuh trik dan intrik dan seperti tak pernah kehabisan akal untuk menuangkannya di dalam setiap film Hollywood yg saya tonton dan tentunya ackting para acktor dan acktrisnya... hmmm... sangat profesional... i love it!

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

          If Not Us, Who?

        If Not Now, When?

ebed_adonai's picture

@KEN: Tebul...

Tebul, eh, betul. Saya setuju. Pesan-pesan tersembunyi itulah yang menjadi hal yang menarik dalam kita menonton film, selain berrekreasi bukan? Bahkan dari film kartun seperti SpongeBob pun kita bisa mendapat pelajaran berharga, seperti boleh baik tapi jangan terlalu lugu (SpongeBob), jangan bersikap dingin ke orang lain (SquidWard), jangan terlalu pelit (Mr. Krab). Dan kita sebagai orang-orang Kristen tidak terlarang bukan, untuk mengapresiasi film? Dan film yang layak untuk diapresiasi IMHO tidak selalu harus film-film rohani. 

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

KEN's picture

@ebed: tebul

tebul eh betul, intinya kita harus membuka pikiran untuk hal2 yg membangun, dari mana pun asalnya, asalkan tetap berpegang teguh pada Alkitab sebagai saringan/standard kebenaran.

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

          If Not Us, Who?

        If Not Now, When?

Ari_Thok's picture

Belum Nonton Sepenuhnya

Sabtu kemaren baru aja dapat filmnya dari warnet, kualitas videonya bening sih, cuma gak ada teks indonesia nya. Belum sempat lihat dari awal sampai akhir, cuma sekilas-sekilas. Ntar kalo sudah lihat filmnya baru komentar lagi :D

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

ebed_adonai's picture

@Ari_Thok: Dari warnet..?

Dari warnet? Betul ngunduh film itu,... atau ngunduhhh.............................postingan teman-teman di SS,... maksud saya gitu lhoh, he..he..he.. Ok, tak entheni komenmu, Bro....

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

jofie's picture

film..

Saya sudah melihat film ini beberapa bulan lalu, dan menurut saya kelucuan yang ditampilkan tidak terlalu lucu sebagai sebuah film komedi..

Mungkin masih lebih bagus " click " nya Adam Sandler atau " Bruce Almighty " nya Jim Carey.. Selain menghibur kedua film yang saya sebutkan terdapat pesan moral yang cukup bagus...

ebed_adonai's picture

Salam kenal jofie! Yah,

Salam kenal jofie!

Yah, mungkin ini hanya masalah selera dan sensitivity saja. Btw anda suka Bruce Almighty (saya tidak lupa dengan akting dan mimik khas Bruce yang tampak sangat lucu sewaktu ia sedang marah kepada Tuhan sambil berteriak: "Smite me...!! O,..mighty smiter...!") ya? Kalau begitu sudah menonton sequelnya (Evan Almighty), nggak? Lucu juga lho, walau bukan diperankan oleh Jim Carrey lagi. Tapi Morgan Freeman masih berperan sebagai Tuhannya....Jadi tidak beda-beda jauhlah dengan yang pertama...

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)