Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Renungan Paskah [3]: Senantiasa Mengasihi

Purnawan Kristanto's picture


 
Kita sudah sering melihat lukisan Leonardo da Vinci berjudul “Perjamuan Terakhir”. Dalam lukisan itu, Yesus dan 12 murid-Nya duduk dalam satu meja panjang. Namun William Barclay punya pendapat lain. Dalam tradisi Yahudi, perjamuan makan dilakukan sambil rebahan. Satu meja hanya ditempati maksimal 3 orang saja. Dengan teori ini, setidaknya ada lima meja dalam ruang atas itu.
 Tuan rumah biasanya semeja dengan orang terhormat atau sahabat dekatnya. Pertanyaannya, siapa yang duduk semeja dengan Yesus? Barclay lalu membuat rekonstruksi imajinatif berdasarkan Alkitab. Menurut Alkitab, yang duduk di sebelah kanan Yesus adalah “murid yang dikasihi-Nya”(Yoh.13:23). Lalu siapa yang di sebelah kirinya? Yudas! Lho kok bisa?!! Penjelasannya ada di ayat 27. Dalam ayat ini, Yesus bisa berbicara langsung kepada Yudas saja, sedangkan murid-murid yang lain tidak mendengarnya. 
Ini luarbiasa. Yesus saat itu sudah tahu bahwa “waktunya” untuk menderita sudah datang. Ia juga sudah tahu siapa yang akan menjadi pengkhianat-Nya.   Meski begitu, “Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya.” Senantiasa berarti “terus-menerus, tidak ada henti-hentinya.”
Inilah kasih tanpa syarat. Kasih seperti ini patut dikembangkan dalam keluarga Kristen. Kita tak henti-hentinya mengasihi di antara anggota keluarga.
Kita harus senantiasa mengasihi, karena dunia ini digerakkan oleh cinta

Perikop: Yohanes 1:1-20

Nats:
“Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.” (Yohanes 13:1b)

 

Purnawan adalah penulis buku:"Tuhan Yesus tidak Tidur"

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

johajes's picture

@purnawan-saya mau cari bukunya

Saya mau beli bukunya..judul yg bagus krn akhir2 ini saya merasa Tuhan yesus memang tidak tidur tapi apa Dia mau mendengarkan doa saya, mungkin tidak terlalu penting jika dibanding dgn doa orang lain yg lebih urgent...saya hanya butuh tahu bahwa Dia masih beserta saya walaupun dosa saya banyak...dan apakah Roh kudus undur kalo kita tidak taat (sengaja atau tdk sengaja) ? walaupun saya ingin sekali mendengar suaraNya?

*Oleh kasih setia-nya

 

Purnawan Kristanto's picture

ayo bantu gereja

Tidak hanya judulnya, isinya juga bagus (promosi nih). Kalau Anda membeli buku ini berarti Anda telah menyumbang Rp. 2.650,- untuk pembangunan gereja.

“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@purnawan: katanya.......

Mas Pur, sy prnh baca (aduhh lupa bukunya apa, inilah kebiasaan buruk saya, suka lupa mencatat judul buku), katanya gambaran DaVinci akan "murid yang dikasihi" itu agak feminim ya? Katanya ini karena DaVinci homoseks, dan karena itu setiap kali menggambar pria muda selalu agak kefeminin-femininan. Betul ya mas?

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Purnawan Kristanto's picture

@kang Ebed

Honestly, saya tidak tahu. Ada banyak tafsiran dan rumor seputar lukisan itu. Seperti pepatah, semakin tinggi sebuah pohon, semakin besar angin yang meniupnya. Termasuk di antaranya bukunya Dan Brown. Kalau saya sih berpikiran positof saja. Lukisan itu telah menginspirasi dan menjadi berkat bagi banyak orang.


 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@purnawan: Tul, Mas Wawan...

Saya waktu itu memang benar-benar kaget saat membaca artikel tentang Da Vinci itu. Masak iya, pikir saya dalam hati. Jadi melototin gambar lukisan Da Vinci terus. Tapi betul kata mas Wawan. Always think positive, saya suka kalimat itu.

Btw tadi saya sempat mengunjungi kios mas Wawan  yang satunya lagi (hari Sabtu agak longgar, bisa kelayapan sebentar di dunia maya pagi-pagi, he..he..). Wah, bagus juga isi kiosnya ya, mas? Ada artikel tentang rice cooker segala. Saya senang tuh mas dengan sejarah barang-barang, dari dulunya sampai sekarang ini (misalnya dari walkman menjadi discman, sony betamax, dll). Kalau boleh usul, ditambah lagi tuh, mas, artikel-artikel seperti itu. Informatif. Omong-omong mas Wawan juga warga GKI Klaten, ya?

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Purnawan Kristanto's picture

@kang Ebed

betul, saja anggota jemaat GKI Klaten yang kurang ajar karena berani menghamili pendetanga [tapi secara sah lho] 

Terimakasih sudah mampir ke blog saya. Saya memang sering menulis tentang masalah konsumen karena saya aktivis di YLKI Yogyakarta [sekarang menjadi lembaga Konsumen Yogyakarta]. Dulu pernah menjadi kolumnis sebuah majalah dan nulis-nulis tentang perlindungan konsumen di beberapa media.

“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@purnawan

Ooo, jadi mas Wawan dari GKI ya? Di UKDW banyak juga lho mas pendeta-pendeta dari GKI (Pak Robert Setio, Pak Yahya Wijaya, Pak Jakub Santoja, Pak Wiyanto). Walau bukan warga GKI, saya punya banyak kenangan dengan saudara-saudara dari GKI, karena saat kuliah dulu saya hampir saja DO karena tidak ada dana, kalau tidak dibantu beasiswa dari GKI...unforgettable favor...Salam saya untuk teman-teman di GKI Klaten....

Shalom!

(..shema an qoli,.. adonai..)

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Purnawan Kristanto's picture

@kang Ebed

Pendeta kami juga mengajar di UKDW (pdt. Phan Bien Ton). Begitulah, saya merasa at home di GKI, meski sering diplesetkan "Gereja Kurang Iman". Tapi nggak apa-apa. Dulu saya dari GKJ, yang sering diplesetkan "Gereja Kurang Jelas."

-------------------------------

“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

M23's picture

@Purnawan

Salam kenal Pak Purnawan;

Pak, ada buku yg menyatakan bahwa yg dimaksud sebagai "murid yg dikasihiNya" itu adalah Lazarus, krn diyakini perjamuan teakhir itu di adakan di rumah Lazarus di Betania, jadi sebagai tuan rumah, dia duduk satu meja dg Tuhan Yesus. (Yoh 12)

Sedangkan ada juga yg mengartikan sebagai Yohanes anak Zebedeus. Bagaimana menurut Pak Pur? Terima kasih.

Tuhan Yesus memberkati

 

 

Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.

Purnawan Kristanto's picture

@M23

Setahu saya sih tidak disebutkan dengan pasti tempat Perjamuan terakhir. Alkitab hanya menyebutkan "Ruang Atas". Tapi baiklah nanti saya selidiki lagi. Sedangkkan soal bahwa "murid yang dikasihi" itu Lazarus, dapatkah Anda menyebut sumbernya? Penafsiran selama ini, yang disebur "murid yang dikasihi" adalah Yohanes. Dia termasuk di dalam 'three musketeer" yang menjadi inner circle Yesus. Saya akan menyelidiki lebih jauh. Soalnya, saya masih banyak harus belajar lagi.

Terimakasih untuk tanggapannya

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

M23's picture

@Purnawan

Pak, Judul bukunya What Have They Done With Jesus; beyond strange theories and bad history by Ben Witherington III. Beliau banyak mengupas tentang Lazarus sebagai "murid terkasih Tuhan Yesus."

Saya mendapatkan buku ini di toko buku Gramedia, mungkin masih tersedia. Andaikata pak tidak dapat, nanti saya kirimkan buku saya ini untuk pak Pur. Pak PM saja alamat pak ke saya. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.