Reinkarnasi

Pernahkah kamu berada di dalam neraka ? aku pernah berada disana. aku tidak perlu mati dahulu untuk pergi kesana. Karena neraka adanya di dalam dunia, ya di dalam dunia, bahkan letaknya berada di bumi dan berlokasi dalam hatiku.

Saat kukeraskan hatiku untuk menolak memberikan pertolongan atau perhatian kecil saja kepada orang lain yang membutuhkan, saat itulah salah satu kakiku sudah masuk kedalam pintu neraka.

Saat aku susah dan begitu miskinnya, sangat lapar dan tidak punya uang dan berharap orang lain menolong namun mereka acuh, saat itu aku sudah berada di dalam neraka.

Saat aku membaca alkitab dan membaca hukum Tuhan, kasihilah Tuhan Allah dan kasihilah sesamamu manusia dengan segenap akal budimu, namun aku tak menjalankannya, saat itu aku sedang berada di halaman depan pintu neraka.

Saat aku berada di dalam neraka, aku ingin mati saja, aku ingin jiwaku dari ada menjadi tiada, seolah tak pernah dilahirkan, tak berbekas, sehingga aku mustahil melewati pengadilan Tuhanku.

Mengingatnya saat kumulai tidur malam, dadaku menjadi sesak, tubuhku menjadi panas, keringat sebesar bulir jagung menetes keluar dari tubuhku, ketakutan dimasukan kedalam neraka, karena kutahu begitu banyak salah dan dosa yang telah kubuat. Berulang kali.

Kalau tidak ada reinkarnasi, mengapa mereka dilahirkan begitu kaya, begitu rupawan, begitu angkuh ? sedangkan aku terlahir begitu miskin, begitu jelek dan begitu hina ?. Bahkan sampai kubanting tulangku hingga begitu remuk, aku tak akan mungkin menjadi seperti mereka. Apakah kini aku sedang menjalankan hukumanku karena perbuatan salah dan dosa hidupku dahulu ? ?

Kalau tidak ada reikarnasi, seharusnya mereka dan aku dan kamu, dilahirkan begitu kaya, begitu rupawan dan begitu angkuh.

Walau aku tidak bisa menjadi kaya seperti mereka, menjadi rupawan seperti mereka dan menjadi angkuh seperti mereka, kini kakiku sudah berada diluar pintu neraka. Bukan karena aku berusaha lari dari sana, karena aku tidak sanggup lari lagi. Tetapi karena Tuhan yang menolongku. Sedikit doaku telah didengarNya, usahaku diberkatiNya perlahan.
Namun kesesakan jiwaku masih kurasa, seperti muntahan yang tertahan di dadaku.

Tetap aku berdoa dan berharap, agar Dia melupakan dosaku dan tak lagi mengingat kesalahanku, sehingga saat kelak ku mati, Dia tidak lagi mengadiliku, Namun Dia mau menyiapkan tempat bagiku dirumah BapaNya, seperti yang telah dijanjikanNya padaku. Itulah reinkarnasi bagiku.