Reformasi, Theologi Reformed dan Gerakan Reformed Injili (Denny Teguh Sutandio)

REFORMASI, THEOLOGI REFORMED DAN GERAKAN REFORMED INJILI
(Sharing Misi dan Visi Gerakan Reformed Injili)

oleh: Denny Teguh Sutandio

Sejarah Reformasi : Akar Gerakan/Theologia Reformed
Gerakan/theologia Reformed dimulai dari gerakan Reformasi Protestan yang dilakukan oleh Dr. Martin Luther dari Jerman, seorang mantan rahib Katolik yang berhasil mendobrak ajaran Katolik Roma dengan empat prinsip/semboyannya sebagai reaksi terhadap penjualan surat pengampunan dosa (indulgensia) yang dijalankan oleh Gereja Katolik Roma atas instruksi Johan Tetzel, yaitu :
? Sola Gratia (hanya melalui anugerah Allah manusia yang berdosa dapat diselamatkan, bukan melalui jasa baik)
? Sola Fide (hanya melalui iman yang merupakan anugerah Allah, manusia dapat dibenarkan, bukan melalui perbuatan baik)
? Sola Scriptura (hanya melalui Alkitab, manusia dapat mengenal Allah dan Firman-Nya)
? Soli Deo Gloria (segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi nama Allah Trinitas)
Keempat semboyan di atas berpusat pada Solus Christus (=hanya Kristus saja).
Dengan empat semboyannya, Dr. Martin Luther memakukan 95 tesis di depan gereja Wittenberg, Jerman pada tanggal 31 Oktober 1517. Oleh karena itu, beliau adalah tokoh pendobrak ajaran yang salah dari Gereja Katolik Roma yang mulai menggantikan posisi Injil Kristus, anugerah, iman dan sentralitas salib (misalnya, ajaran mengenai purgatori/api penyucian dosa, berdoa kepada Maria dan para orang suci/sanctus, mendoakan orang mati, Paus adalah Kepala Gereja, perlunya jasa baik di samping anugerah Allah, dll) dan menyadarkan orang-orang Kristen pada waktu itu untuk bersama-sama back to the Bible. Semangat inilah yang menimbulkan Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman.

Semangat Reformasi, Munculnya Theologia Reformed dan Ajaran-ajaran Theologia Reformed
Semangat Reformasi ini diteruskan oleh para reformator lainnya, misalnya, Philip Melanchton, Ulrich Zwingli, Dr. Theodore Beza, John Calvin, Farell, dll. Dari sekian banyak para reformator, yang cukup terkenal, hanyalah Dr. Martin Luther, Ulrich Zwingli, dan John Calvin. Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa Martin Luther dipakai oleh Tuhan untuk mendobrak ajaran yang salah (Gereja Katolik Roma) dan John Calvin dipakai oleh Tuhan untuk membangun ajaran yang benar. Dari seluruh pemikiran para reformator, John Calvin (bekas penganut Katolik Roma) lah yang memiliki sistematika theologia yang begitu ketat melalui bukunya Institutes of The Christian Religion (Institutio Religiones Christianae) yang mengutip kira-kira 6000 ayat Alkitab. Selain itu, Calvin juga menerbitkan buku-buku tafsiran Alkitab. John Calvin lah yang akhirnya menjadi pendiri theologia Reformed (sayap Calvinist).

Apa saja yang dipercaya oleh theologia Reformed ?
? Doktrin Allah : inti theologia Reformed mempercayai bahwa Allah adalah Allah yang Berdaulat (The Sovereign God), Ia adalah Pencipta alam semesta, pemilik dan pemelihara. Ia telah menciptakan alam semesta, Ia pula lah yang memelihara alam semesta (The Providence of God/Pemeliharaan Allah). Allah sejati adalah Allah Trinitas, tiga Pribadi Allah dalam satu Esensi Allah (bukan berarti ada tiga Allah, tetapi juga bukan berarti satu Pribadi Allah).
? Doktrin Allah dan Wahyu : Allah yang Berdaulat menyatakan diri-Nya melalui dua sarana :
? Wahyu umum Allah (general revelation of God) : Allah menyatakan diri-Nya kepada semua manusia tanpa kecuali melalui dua sarana, yaitu hati nurani (secara internal) dan alam semesta (secara eksternal). Respon manusia terhadap wahyu umum Allah :
? munculnya agama dan kebudayaan (sebagai respon manusia terhadap hati nurani yang telah Tuhan tanamkan di dalam manusia), dan
? munculnya pengetahuan/science (sebagai respon manusia terhadap alam semesta).
Wahyu umum Allah tidak dapat menyelamatkan.
? Wahyu khusus Allah (special revelation of God) : Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah Bapa sebelum dunia dijadikan melalui dua sarana, yaitu Tuhan Yesus Kristus (wahyu Allah yang nyata/tidak tertulis) dan Alkitab (wahyu Allah yang tertulis). Pengenalan akan Allah hanya dapat mungkin dicapai ketika mereka (yang termasuk umat pilihan-Nya) menerima dan mempercayai wahyu khusus Allah, karena wahyu khusus Allah yang bersifat menyelamatkan.
? Doktrin manusia dan dosa (Christian Antropology) : manusia yang diciptakan menurut peta teladan Allah memiliki sifat-sifat Allah yang dikomunikasikan (communicable attributes of God) yaitu kasih, adil, cemburu, dll (sedangkan ada sifat-sifat Allah yang tidak dikomunikasikan kepada manusia/incommunicable attributes of God, misalnya, Mahatahu, Mahakuasa, dll), menjalankan pemerintahan Allah, memuliakan Allah dan bertindak sebagai raja (memerintah), imam (memberi persembahan) dan nabi (mengetahui kehendak Allah).
? Doktrin manusia dan dosa (Christian Antropology) : theologia Reformed mengajarkan bahwa manusia itu terdiri dari tubuh dan jiwa/roh (dikotomi) dan menolak dengan tegas konsep trikotomi yang mengajarkan bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (tidak sesuai dengan Alkitab).
? Doktrin manusia dan dosa (Christian Antropology) : semua manusia sudah berdosa (dibagi menjadi dua, yaitu dosa asal/original sin dari Adam, dan dosa aktual, dosa yang dilakukan oleh masing-masing individu manusia) dan telah mengurangi kemuliaan Allah (Roma 3:23).
? Doktrin Kristus (Kristologi) : Tuhan Yesus Kristus bernatur 100% Allah dan 100% manusia, yang merupakan satu-satunya pengantara Allah yang Mahakudus dengan manusia yang berdosa dan satu-satunya Tuhan dan Juruselamat umat manusia, yang menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa mereka dengan cara mati di kayu salib.
? Doktrin Kristus (Kristologi) : sifat kematian Kristus dibagi menjadi tiga, yaitu substitusi/penggantian (=Kristus berada di tempat yang seharusnya tidak berada?tempat orang berdosa digantikan Kristus), redemption/penebusan (=Kristus membayar hutang dosa kita) dan propisiasi (=kematian Kristus meredakan murka Allah).
? Doktrin Roh Kudus (Pneumatologi) : Roh Kudus adalah Pribadi Allah Trinitas ketiga yang bertujuan mengefektifkan karya penebusan Kristus  dan melahirbarukan umat pilihan Allah agar mereka boleh datang kepada Kristus, percaya dan taat kepada-Nya serta menerima percikan darah-Nya (1 Petrus 1:2). Roh Kudus juga berfungsi memperbaharui hidup orang percaya yang sudah ada di dalam Kristus (dikenal dengan istilah pengudusan terus-menerus/progressive sanctification).
? Doktrin Alkitab (Bibliologi) : Alkitab adalah satu-satunya 100% wahyu Allah yang tak mungkin bersalah baik dari segi sejarah, pesan maupun pengajarannya (infallibility and inerrancy of the Bible) dalam naskah asli (autographa)nya, yang menjadi satu-satunya pedoman dan dasar iman Kristen yang paling konsisten, jujur, bertanggungjawab dan setia di seluruh dunia. Alkitab di dalam Protestan hanya menerima dua Perjanjian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sedangkan kitab-kitab Apokrifa (atau Deuterokanonika) tidak diterima sebagai kanon Kitab Suci, karena isi-isinya bertentangan dengan keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan keseluruhan kitab suci Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Misalnya, salah satu kitab dalam Apokrifa mengajarkan doa untuk orang mati yang sama sekali tidak diajarkan baik oleh kitab-kitab PL, Tuhan Yesus dalam keempat Injil dan kitab-kitab PB. Apokrifa dimasukkan dalam kanon kedua dalam Alkitab Gereja Katolik Roma pada Konsili Trente sebagai reaksi terhadap “serangan” Reformasi waktu itu yang mengkritik ajaran purgatori/api penyucian dosa.
? Doktrin Alkitab (Bibliologi) : di dalam metode pendekatan/penafsiran Alkitab, theologia Reformed menggunakan pendekatan yang di dalam bahasa Yunani eksegese yang artinya kita menggali keluar firman Allah (dari dalam ke luar), dan bukannya eisegese yang memasukkan pikiran manusia yang berdosa ke dalam Alkitab supaya cocok dengan diri dan keinginannya (dari luar ke dalam).
? Doktrin Alkitab (Bibliologi) : theologia Reformed dengan tegas menolak adanya klaim “wahyu-wahyu” baru yang sekarang kerapkali digembar-gemborkan oleh mayoritas gerakan Karismatik/Pentakosta (pengaruh Gerakan Zaman Baru), karena theologia Reformed mempercayai bahwa wahyu Allah sudah selesai setelah kitab Wahyu ditulis atas inspirasi Allah dan kemudian Roh Kudus lah yang mencerahkan (mengiluminasikan ; Inggris : illuminate) pikiran manusia ketika manusia membaca Alkitab.
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : di dalam theologia Reformed, gereja dibagi menjadi dua, yaitu gereja yang kelihatan (visible church) yang terstruktur (organisatoris) dan gereja yang tidak kelihatan (invisible church) yang merupakan suatu organisme.
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : Gereja (dan orang Kristen) sejati harus menjalankan dua mandat yaitu mandat budaya (cultural mandate) yang artinya gereja sejati harus mampu menjadi garam dan terang bagi dunia yaitu mengintegrasikan iman Kristen ke dalam seluruh kehidupan sehari-hari, baik politik, ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan, dll dan mandat Injil (evangelism mandate) yaitu memberitakan Injil kepada semua manusia (Matius 28:19-20).
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : theologia Reformed melalui gereja-gereja Reformed mengakui dan menerima dua macam sakramen (sebagaimana yang dipercayai oleh gereja-gereja Protestan) yaitu sakramen Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : theologia Reformed melalui gereja-gereja Reformed menjalankan baptisan percik sebagai lambang Roh Kudus yang turun kepada manusia, bukan manusia yang menginjak-injak Roh Kudus (seperti baptisan selam, dll), tetapi tetap menerima baptisan selam ataupun baptisan siram (baptisan hanya lambang seseorang berada dalam Kerajaan Allah).
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : theologia Reformed melalui gereja-gereja Reformed menjalankan baptisan anak (infant baptism) sebagai suatu kesinambungan dari Perjanjian Lama yang mengindikasikan adanya perjanjian (kovenan) antara Allah dengan manusia (dalam PL, kovenan ini ditandai dengan sunat, sedangkan dalam Perjanjian Baru (PB), kovenan ini ditandai dengan baptisan). Anak harus dibaptis sejak kecil tidak perlu menunggu konfirmasi dari iman anak itu, karena anugerah Allah mendahului iman seseorang.
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : theologia Reformed melalui gereja-gereja Reformed/Calvinist menjalankan Perjamuan Kudus, di mana roti dan anggur sebagai simbol tubuh dan darah Kristus dan sebelum Perjamuan Kudus diselenggarakan, diberitakan Firman Tuhan untuk mengingat kematian Kristus di kayu salib, sehingga melalui Perjamuan Kudus, Tuhan memberkati kita. Di dalam Perjamuan Kudus, gereja-gereja Reformed menolak pandangan Katolik Roma (yang dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles tentang form and matter) yang mengajarkan bahwa ketika kita makan roti dan minum anggur berarti kita benar-benar memakan tubuh Kristus dan meminum darah-Nya (transubstansiasi), juga menolak pandangan Luther yang mengajarkan bahwa ketika kita makan roti dan minum anggur, pada saat itu Kristus menaungi di atas roti dan anggur itu (consubstansiasi), dan terakhir juga menolak pandangan Ulrich Zwingli yang mengajarkan bahwa roti dan anggur hanya sebagai lambang tanpa makna apa-apa.
? Doktrin Gereja (Ekklesiologi) : theologia Reformed melalui gereja-gereja Reformed memiliki sistem pemerintahan gereja Presbyterial, artinya, presbyters (para pendeta) memegang otoritas di dalam gereja/memegang kebijakan gereja (atas ke bawah), dan secara tanggung jawab, para jemaat yang memegang kendali. Gereja-gereja Reformed/Presbyterian menolak sistem pemerintahan Papal/Episkopal yang dipegang oleh Gereja Katolik Roma/gereja-gereja Pentakosta baru (New Pentecost) maupun sistem pemerintahan Kongregasional yang dipegang oleh gereja-gereja Pentakosta lama (Old Pentecost).
? Iman adalah anugerah Allah, dari iman, kita baru dapat mengerti segala sesuatu (Ibrani 11:3). Konsepnya BUKAN mengerti dahulu baru beriman (konsep dunia), tetapi beriman dahulu baru dapat mengerti (Bapa gereja, Anselm mengatakan, “credo ut intelligam”).
? Kelahiran baru mendahului pertobatan. Artinya seseorang bisa bertobat dan datang kepada Kristus setelah dilahirbarukan oleh Roh Kudus (1 Korintus 12:3).
? Dalam doktrin akhir zaman (Eskatologi), theologia Reformed menerima pandangan Amillenialisme yang mengajarkan bahwa Kerajaan 1000 tahun bukanlah kerajaan yang benar-benar berjangka waktu 1000 tahun, tetapi hanya sebagai simbol, karena arti Kerajaan 1000 tahun adalah suatu masa/periode antara kedatangan Kristus pertama (untuk menebus dosa manusia) dan kedatangan Kristus kedua (menjadi Hakim yang akan menghakimi orang yang hidup dan orang yang mati). Kerajaan 1000 tahun itulah yang sedang terjadi sekarang. Theologia Reformed menolak pandangan Premillenialisme dari golongan Anabaptis dan mayoritas Pentakosta/Karismatik yang membagi zaman menjadi tiga, yaitu zaman Allah Bapa, zaman Allah Anak dan zaman Allah Roh Kudus (tidak ada dasar Alkitabnya), mengartikan Kerajaan 1000 tahun sebagai kerajaan yang benar-benar berjangka waktu 1000 tahun dan mengajarkan bahwa Tuhan Yesus benar-benar mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini (khususnya di Israel/Yerusalem), ataupun pandangan Postmillenialisme yang mengajarkan Kerajaan 1000 tahun itu sudah terjadi (selengkapnya baca buku Alkitab dan Akhir Zaman yang ditulis oleh Prof. Anthony A. Hoekema, Th.D.).
? Terakhir, theologia Reformed mempercayai lima ajaran dasar Calvinisme (atau lebih dikenal dengan sebutan : Lima Pokok Calvinisme/Five Points of Calvinism), yaitu :
* Total Depravity (Kerusakan Total): semua manusia sudah berdosa dan mengurangi kemuliaan Allah. Ini tidak berarti manusia sama sekali tidak bisa berbuat baik, melainkan ketika manusia berbuat baik, perbuatan baiknya itu tidak sempurna. Pdt. Dr. Stephen Tong mengilustrasikan doktrin ini seperti satu buah baju putih yang kena tumpahan teh, akhirnya baju putih menjadi pudar warna putihnya, tetapi tidak berarti warna putihnya menjadi coklat semua.
* Unconditional Election (Pemilihan yang Tidak Bersyarat): Allah memilih manusia sebelum dunia dijadikan tanpa melihat jasa baik atau iman seseorang terlebih dahulu seperti yang dipercayai oleh theologia Arminian yang mengajarkan bahwa Allah memilih manusia setelah Ia melihat bahwa orang-orang tertentu dapat beriman kepada-Nya (foreknowledge of God). Allah memilih manusia mutlak atas kerelaan kehendak dan kasih-Nya (Efesus 1:3-5). Dalam kekekalan, Allah memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan “membuang” sebagian lainnya untuk masuk ke dalam neraka (reprobation/penolakan). Allah melakukan ini semata-mata karena anugerah dan kehendak-Nya yang berdaulat, manusia hanya perlu bersyukur atas anugerah-Nya.
* Limited Atonement (Penebusan yang Terbatas): Allah mengutus Putra Tunggal-Nya, Tuhan Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa umat pilihan-Nya (bukan semua orang).
* Irresistible Grace (Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak): anugerah-Nya melalui inisiatif Roh Kudus melahirbarukan orang-orang pilihan Allah tidak mungkin bisa ditolak oleh orang-orang tersebut.
* Perseverance of The Saints (Ketekunan Orang-orang Kudus): Allah yang telah menyelamatkan umat pilihan-Nya, Ia juga lah yang memelihara mereka sampai pada akhirnya, sehingga mereka tidak mungkin binasa selama-lamanya (Yohanes 6:39-40,44 ; 10:27-29 ; Roma 8:31-35).
Semangat Reformed ini akhirnya diteruskan oleh para theolog, pendeta, dan hamba Tuhan sepanjang sejarah, misalnya, Prof. Dr. Abraham Kuyper (mantan Perdana Menteri Belanda), Dr. Charles Hodge, Dr. A. Alexander Hodge, Dr. Benjamin B. Warfield, D.D., Rev. Jonathan Edwards, A.M. (Gereja Congregasional dan tokoh Great Awakening di Amerika Serikat), Rev. Charles Haddon Spurgeon (Gereja Baptis), Rev. George Whitefield (Gereja Methodist). Semua gereja-gereja Reformasi/Reformed disebut gereja-gereja Injili (Evangelical churches).
Tetapi semangat Reformed ini lama-kelamaan akhirnya pudar dikarenakan pada abad 19, gereja-gereja yang bertradisi Reformed diserang dan akhirnya berkompromi dengan filsafat-filsafat dunia pada waktu itu yaitu rasionalisme (mengutamakan rasio sebagai sumber pengetahuan) dan pencerahan (Jerman : aufklaerung), sehingga gereja-gereja tersebut menjadi liberal. Gereja-gereja ini mulai tidak mau memberitakan Injil dan bahkan meragukan Alkitab sebagai Firman Allah. Sebagai jawab atas masalah ini, di Belanda, Dr. Abraham Kuyper dan beberapa jajaran hamba Tuhan dan theolog yang mau setia kepada Alkitab memisahkan dari gereja-gereja Reformed di Belanda yang sudah menjadi liberal (Hervormd) untuk mendirikan gereja Reformed yang lebih setia kepada Alkitab : Greformeerd.

Panggilan Gerakan Reformed Injili Di Dalam Abad Postmodern
Dari sejarah, kita melihat semangat Reformed terus ingin kembali kepada Alkitab. Tetapi sayangnya, di era postmodern yang mementingkan relativitas (segala sesuatu adalah relatif), semangat ini pudar kembali dan mulai dikompromi dengan dua arus besar dalam keKristenan yaitu gerakan Karismatik/Pentakosta dan gerakan “injil” sosial (social “gospel”) yang lama-kelamaan menggerogoti iman Kristen. Lalu, ke manakah arah gereja ?

Sebagai jawab atas panggilan Tuhan, hamba-Nya yang setia, Pdt. Dr. Stephen Tong (lahir di Fukien, RRT pada tahun 1940, melayani Tuhan sejak tahun 1957) kembali menegakkan Gerakan Reformed Injili melalui Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) mulai tahun 1984, setelah beliau mendapat kuliah mengenai theologia Reformed ketika beliau masih kuliah di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang. Gerakan ini akhirnya menjadi lembaga : Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII) dengan tiga pendiri : Pdt. Dr. Stephen Tong, Pdt. Dr. Yakub B. Susabda  dan Pdt. Dr. Caleb Tong (kakak kandung Pdt. Dr. Stephen Tong). LRII ini akhirnya juga mendirikan Sekolah Tinggi Theologia Reformed Injili Indonesia (STTRII) pada tahun 1991. Kemudian, Pdt. Dr. Stephen Tong mendirikan Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) dan beliau menjadi ketua sinodenya. GRII ini akhirnya mendirikan Institut Reformed sebagai sarana pendidikan theologia yang khusus berafiliasi/sinkron dengan GRII dan panggilan Pdt. Dr. Stephen Tong.

Mengapa harus Gerakan (BUKAN Gereja) Reformed Injili ?
Gerakan Reformed adalah suatu semangat yang membawa sebanyak mungkin orang Kristen kembali kepada Alkitab dengan pengertian theologia Reformed (sayap Calvinist) yang konsisten dan bertanggungjawab dan sesuai dengan Alkitab (BERAKAR KE BAWAH), Gerakan Injili memotivasi banyak orang Kristen untuk memberitakan Injil Kristus kepada semua orang (BERBUAH KE ATAS), jadi Gerakan Reformed Injili menggabungkan keduanya demi pelebaran Kerajaan Allah. Gerakan Reformed tanpa Injili seperti ayah yang tampan tetapi tidak memiliki anak (hanya pintar beradu logika, tetapi tidak mau memberitakan Injil), sedangkan Gerakan Injili tanpa Reformed seperti orang tua yang memiliki banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak diberi vitamin yang cukup (penginjilan yang berapi-api tetapi tanpa pengetahuan doktrinal yang kuat), jadi Reformed Injili : membawa orang Kristen untuk kembali kepada Alkitab dan giat memberitakan Injil dengan hikmat, kuasa dan urapan Roh Kudus. Gerakan Reformed Injili mau mengajak sebanyak mungkin orang Kristen dari berbagai denominasi gereja untuk kembali kepada Alkitab dan mau memberitakan Injil. Ingat : Gerakan Reformed Injili bukan semata-mata milik Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII).

Gerakan Reformed Injili menekankan keseimbangan yang perlu antara :
? Keseimbangan antara pengetahuan doktrinal yang berdasarkan Alkitab dan pengalaman rohani sejati dari pengetahuan doktrinal/theologia tersebut (rasio dan afeksi).
? Keseimbangan antara pengetahuan doktrinal/theologia yang berdasarkan Alkitab dan semangat berapi-api dalam memberitakan Injil dengan kuasa dan urapan Roh Kudus.
? Keseimbangan antara mandat budaya dan mandat Injil.
? Keseimbangan antara penginjilan secara verbal (perkataan) dan perbuatan.
? Keseimbangan antara hal-hal jasmani dengan hal-hal rohani (hal-hal rohani lebih penting, tetapi tidak berarti meniadakan hal-hal jasmani).
? Keseimbangan antara menegakkan kebenaran dan tetap mengasihi tanpa kompromi.

Adapun tokoh-tokoh theolog, hamba Tuhan dan profesor theologia yang menganut theologia Reformed di abad 20-21 : Dr. Loraine Boettner, D.D.; Rev. Dr. John R. W. Stott (Gereja Anglikan); Prof. James I. Packer, D.Phil. (Gereja Anglikan dan Profesor di Regent College, Canada); Rev. Dr. R. C. Sproul, Prof. Richard L. Pratt, Jr., Th.D. (Profesor theologia di Reformed Theological Seminary, USA); Rev. Prof. Samuel Ling, Ph.D.; Rev. Lee Keng Ang, Ph.D.; Prof. Dr. Gordon D. Fee (dari Gereja Pentakosta dan Profesor theologia di Regent College, Canada) dan terakhir; Pdt. Dr. Stephen Tong (Gereja Reformed Injili Indonesia).

Disarikan dari (referensi-referensi mengenai Gerakan Reformed Injili) :
? Buku “Reformed Faith (Iman Reformed)” yang ditulis oleh Dr. Loraine Boettner.
? Buku “Gerakan Reformed Injili : Apa dan Mengapa?” dari Pdt. Dr. Stephen Tong.
? Buku “Reformasi dan Teologi Reformed” dari Pdt. Dr. Stephen Tong.
? Buku “Pengantar Ke Dalam Teologi Reformed” yang ditulis oleh Pdt. Dr. Yakub B. Susabda.
? Buku, “Apa Itu Baptisan?” yang ditulis oleh Dr. Robert G. Rayburn.
? Kaset khotbah Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) Khusus 2004 di Jakarta : “Stephen Tong Menjawab : Gerakan Reformed Injili dan Krisis Zaman” dari Pdt. Dr. Stephen Tong.
? Kaset khotbah Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) Khusus 2005 di Surabaya : “Gerakan Reformed Injili dan Arah Sejarah” dari Pdt. Dr. Stephen Tong.
? VCD Khotbah/Seminar : “Filsafat Asia (Chinese Philosophy)” dari Pdt. Dr. Stephen Tong.
? Buku “Five Points of Calvinism (Lima Pokok Calvinisme)” yang ditulis oleh Dr. Edwin H. Palmer.
? Buku “Teologi Sistematika (1-6)” yang ditulis oleh Prof. Dr. Louis Berkhof.
? Kuliah-kuliah theologia di Sekolah Theologia Reformed Injili Surabaya (STRIS) Andhika.
? Bahan-bahan katekisasi di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Andhika, Surabaya.
 

Silahkan mengunjungi situs-situs di bawah ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai Gerakan Reformed Injili :
? http://www.grii.org (sinode Gereja Reformed Injili Indonesia Pusat, Jakarta)

? http://www.grii-andhika.org (Gereja Reformed Injili Indonesia Andhika, Surabaya)

? http://www.grii-singapore.org (Gereja Reformed Injili Indonesia Singapore)

? http://www.grii.de (Gereja Reformed Injili Indonesia Jerman)

? http://www.sttrii.ac.id (Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia?STTRII, Jakarta)

? http://www.stephentong.org (website pelayanan Pdt. Dr. Stephen Tong di Singapore)

? http://www.stemi.org (Stephen Tong Evangelistic Ministries International?STEMI)

? http://www.geocities.com/thisisreformed

? http://www.pemudakristen.com

? http://www.prila.org (Persekutuan Reformed Injili Indonesia?PRII Los Angeles)

? http://www.monergism.com

? dll.