Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Puasa
Puasa Ramadhan tahun ini bukan pertama kalinya aku ga puasa. Tp kali ini rasanya beda. Kalau tahun-tahun sebelumnya, aku ga puasa karena malas, dll, kali ini karena alasan yg berbeda.
Tapi kenapa ya aku merasa ga enak hati?
Tahun kemarin aku juga ga puasa tp aku ketawa2 saja kalau ada yg mergokin aku lagi makan atau minum. Bahkan terkesan ga peduli kalau orang lain menganggapku badung atau apalah.
Tapi tahun ini aku merasa bersalah pada lingkungan yg mengenalku, karena aku membohongi mereka. Rasanya aku ingin bilang pada mereka alasanku tahun ini tidak puasa. Aku cape harus bohong terus, aku ga mau jadi manusia munafik. Aku ingin mereka tau aku ga puasa karena aku bukan seorang muslimah lagi!
Keadaan di rumah bikin aku makin sedih. Justru setelah aku mendapat iman baru, anggota keluargaku juga makin terasa seperti sebuah keluarga yg taat. Abangku, the black sheep of the family, kelihatan dah sadar dan mulai rajin ibadah. Semalam, setelah pulang kumpul2 dgn teman2 Kristiani, aku dapati rumah kosong. Semuanya pergi taraweh, padahal dulu cuma aku, kadang2 papa juga, yg pergi taraweh. Sedih rasanya.......cuma aku yg beda sendiri.
Aku sebenarnya bahagia melihat mereka menjalankan ibadah, tanda taat pd Tuhan, walaupun berbeda cara denganku. Tapi aku sedih karna aku tidak bisa jujur, tidak bisa bebas menunjukkan ibadahku.
Entah bagaimana aku harus melewati bulan Ramadhan ini, apalagi kalau aku nanti harus ikut shalat Ied. Aku malu sama Tuhan!!
- theis's blog
- 5602 reads
Temanku, siapa pun engkau,
Temanku, siapa pun engkau, jangan lemah, jangan biarkan keadaan di sekitarmu menggoyahkan mu. Ingat aja Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang benar dan satu2 nya yang benar. Karena Dia memang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Coba baca beberapa ayat dibawah ini ya, untuk menguatkan :
1. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?
2. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?
3. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?
4. Kol 3 : 4
5. Ef. 6 : 10 - 18
6. 2 Tes 3 : 3
7. Ingat bahwa kita adalah orang2 yang sudah dimerdekakan Kristus, Gal 5 : 1
Dear Theis, Aku juga sedih