Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ponari dan Dewi bersaing dalam bisanis tahayul
Salam para pembaca,
Siapakah yang tidak kenal dengan nama Ponari, bocah asal Jombang yang dihebohkan secara tidak tersengaja telah menemukan "Batu Sakti" yang konon berkhasiat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Menurut rumor,Ponari diceritakan menemukan sebuah batu sakti disaat sedang bermain-main dibawah guyuran hujan.Pada saat itu, dikatakan bahwa Ponari sempat "disambar" oleh geledek, sebelum ahirnya menemukan jodoh dengan batu sakti mandraguna yang kemudian menghebohkan seantero Jombang.
Sejak saat itu beredarlah kabar seantero Jombang bahwa batu temuan Ponari ternyata memiliki isi/ penghuni yang dikenal dengan panggilan Rono ( roh batu kok namanya rono..he he he..).Beredar juga kabar bahwa roh penghuni batu tersebut telah memerintahkan bocah Ponari untuk memulai praktek pengobatan bagi khalayak ramai.
Pokoknya khasiat batu tersebut dikatakan sangatlah multi fungsi, multi guna, dan sangat tokcer.Segala macam jenis sakit penyakit dipercaya dapat disembuhkan melalui teknik pengobatan ala Ponari yang tentunya dilakukan dengan bantuan media batu nan sakti mandraguna.
Mungkin banyak diantara para pembaca yang sudah mengetahui bahwa teknik penyembuhan yang dilakukan oleh Ponari melibatkan/menggunakan medium air, dimana air putih/mineral biasa dipercaya akan berubah menjadi air sakti berkhasiat jika sampai bersentuhan dengan si batu sakti.Oleh karena itu maka Ponari dalam pelaksanaannya seringkali mencelupkan batu sakti tersebut kedalam gelas/wadah air ,sebelum air rendaman batu sakti tersebut diminumkan kepada orang-orang yang ingin sembuh dari penyakit yang mereka derita.
"Ponari mencelupkan batu ke media air"
Para pembaca yang budiman, jika kita menyingkapi fenomena Ponari maka sekilas kita akan berpikir mengenai kemampuan penyembuhan ala Ponari dan Batu Ajaibnya.
Apakah betul Ponari dan batu Ajaib bisa menyembuhkan bermacam-macam penyakit seperti yang dikatakan oleh banyak orang?
Aapakah betul bahwa roh penunggu batu milik Ponari mempunyai kesaktian yang bisa menyembuhkan sakit penyakit?
Penulis seringkali bertanya-tanya di dalam hati mengenai hal-hal tersebut.Alangkah hebatnya Ponari dan Batu Ajaib made in Jombang tersebut jika memang benar-benar mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit tampa melalui media obat-obatan.
Jikalau memang benar batu yang dicelupkan kedalam air dapat meyembuhkan beragam penyakit, tentunya ini merupakan sebuah penemuan yang besar!!!!!
Sampai saat ini saya masih rajin mengikuti perkembangan berita tentang Ponari.Bukan apa-apa...... saya sedang menunggu berita tentang orang-orang yang berniat untuk menyelidiki dan meneliti batu dan air ala Ponari secara ilmiah agar dapat dijelaskan apa yang sebenarnya dipercaya oleh masyarakat Jobang tersebut.
Memang heran, setelah beberapa korban jiwa berjatuhan serta munculnya kabar tentang kemungkinan penipuan serta pembodohan masyarakat, pemerintah pusat dan daerah masih saja acuh beiii'beeh dalam menanggapi kasus Ponari.
Alih-alih meneliti air dan fenomena batu ajaib, mentri kesehatan malah tidak berani mengemukakan opininya terhadap kasus Ponari ( cuplikan berita ttg Menkes-Ponari klik di sini).Pemerintah daerah juga malah terkesan melindungi praktek-praktek ala Ponari di sekitar Jombang.Apakah mungkin ,Jombang yang juga terkenal sebagai kota Santri ternyata banyak berisikan orang-orang yang percaya kepada tahayul/mistik ?
Hanya ada dua kemungkinan atas kesaktian Ponari:
1) Ponari benar-benar sakti dan bisa menyembuhkan.
2) Ponari hanyalah alat yang digunakan untuk mendukung kepercayaan mistik yang digunakan untuk alat pencetak uang....alias....semua kabar tentang Ponari adalah Bo'ong besar!!!!!
Nah, siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk menjari jawaban atas hal-hal di atas?
Pemerintah? rakyat Jombang? Pemda Jombang? MUI? FPI?
Pada kemana orang-orang yang biasanya suka sok concern.....kok nggak kelihatan batang hidungnya?
Sekarang ini, selain Ponari juga telah muncul Dewi yang juga mengaku memiliki batu ajaib.Yang lebih lucu lagi adalah pengakuan dari pihak Dewi yang mengaku bahwa penunggu batu miliknya bersaudara dengan penunggu batu milik Ponari ( aya-aya wae...).
Para pembaca yang budiman, mungkinkah fenomena Ponari menular ke daerah-daerah lain di kemudian waktu?Mengingat tidak adanya tindakan pengawasan dari pemerintah serta pihak-pihak berwenang yang terkait.
Kasus Ponari jika diamati secara cermat terlihat sebagai sebuah fenomena dimana kelompok masyarakat yang masih mempercayai hal-hal tahayul dan irasional ,termakan umpan serta bereaksi terhadap Ponari (sebagai pihak yang melemparkan umpan).
Ponari memang hanyalah seorang bocah yang masih polos.Akan tetapi di belakang Ponari terdapat orang-orang dewasa yang bermain dan menyetir Ponari agar keadaan yang sedang berlangsung dapat memberikan hasil yang maksimum bagi mereka.
Ponari sekarang telah berkembang menjadi sebuah alat penghasil uang bagi pihak-pihak tertentu.Uang pulalah yang menjadi pemikat bagi duplikat-duplikat Ponari di sekitar Jombang untuk memulai praktek pengobatan ala Ponari.
Selain daripada hal-hal di atas, penulis kembali menekankan beberapa point yang tentunya sering menjadi pertanyaan seputar praktek pengobatan ala Ponari.
Beberapa pertanyaan seperti:
Siapakah yang pernah mencatat jenis-jenis penyakit yang pernah disembuhkan oleh Ponari?
Siapakah yang tahu persis, berapa jumlah orang yang telah sembuh dan yang tidak sembuh setelah meminum air Ponari?
Kemanakan orang-orang yang pernah disembuhkan oleh Ponari, bagaimanakah nasib mereka?
Apakah terdapat perubahan terhadap air, sebelum dan sesudah dicelup dengan batu Ponari?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sepertinya sengaja dibiarkan tidak terjawab, oleh karena tidak adanya pihak-pihak yang pedulu untuk mencari tahu akan hal-hal tersebut.Keadaan juga diperparah dengan pemerintah yang terkesan menutup sebelah mata terhadap kasus Ponari.
Selama pihak pemerintah dan pihak berwenang terkesan hanya berdiam diri, maka Ponari-ponari lain akan terus bermunculan.Proses pembodohan masyarakat akan terus berlangsung,dimana tentunya hanya akan menghasilkan kualitas masyarakat yang antipati terhadap hal-hal yang rasional.
Menyedihkan memang....tapi memang itulah keadaan masyarakat kita.Masyarakat yang sangat percaya terhadap hal-hal tahayul dan mistik melebihi akal pikiran rasional.masyarakat yang memilih air Ponari daripada obat doktor.
sebagai penutup, penulis sekedar menghimbau para pembaca agar Fenomena Ponari tidak sampai terjadi di dalam komunitas ke-Kristenan (semoga...).
Di dalam komunitas Kristen, mungkin kita tidak akan menemui Ponari.....
Akan tetapi terdapat kecenderungan dimana penyembuh-penyembuh Kristen juga beraksi mirip seperti Ponari.Mungkin media yang mereka gunakan bukanlah batu ajaib beserta air.Mungkin mereka juga bukan berwujud bocah kecil yang polos.
Para pembaca yang budiman....
Say NO kepada praktek ala Ponari!!!!!!
From OZ...far...far..away
xxx
- Penonton's blog
- Login to post comments
- 11819 reads
Mukjizat VS Perdukunan
Saya tidak ingin menghakimi Ponari. Menurut saya, Allah punya kedaulatan untuk menggunakan siapa saja sebagai penyembuh. Meski begitu, reaksi masyarakat memang sudah berlebihan. Ditambah lagi pemberitaan media yang mengamplifikasi peristiwa tersebut.
Menarik pertanyaan Penonton berikut:
Siapakah yang pernah mencatat jenis-jenis penyakit yang pernah disembuhkan oleh Ponari?
Siapakah yang tahu persis, berapa jumlah orang yang telah sembuh dan yang tidak sembuh setelah meminum air Ponari?
Kemanakan orang-orang yang pernah disembuhkan oleh Ponari, bagaimanakah nasib mereka?
Apakah terdapat perubahan terhadap air, sebelum dan sesudah dicelup dengan batu Ponari?
Saya kemudian teringat berbagai KKR kesembuhan yang mengklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sayangnya, klaim-klaim tersebut tidak didukung bukti-bukti yang kuat.
1. Apakah panitia/penyelenggara mencatat setiap mukjizat/kesembuhan yang terjadi?
2. Apakah kesembuhan tersebut dapat dibuktikan secara medis atau dapat dibuktikan secara ilmiah. Misalnya, kalau ada klaim kesembuhan dari penyakit jantung, mestinya dapat dibuktikan dengan test yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Apakah ada laporan bahwa penyakit yang diklaim telah sembuh secara ajaib tersebut ?
Saya tidak skeptis terhadap mukjizat, tapi merasa perlu supaya kita dapat mempertanggunjawabkan setiap apa yang kita yakini.
Wawan
“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe
------------
Communicating good news in good ways
Ponari sebagai boneka pencetak uang
Salam Pak Pur,
Masalah Ponari memang tidak terlepas daripada peran media berita sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam menularkan wabah Ponari ke seantero Indonesia.
Coba bayangkan, dalam sekejab saja beribu-ribu orang datang dengan penasaran hanya gara-gara berita Ponari diliput oleh media-media yang doyan gosip.
Masih ingatkah dengan kasus Manusia Kawat yang juga mendadak heboh gara-gara koran KOMPAS menyiramkan bensin kepada api.Demikian juga kasus Ponari, bagaikan api disiram bensin, berkobar, panas, dan meng-hebohkan banyak orang.Gara-gara berita Ponari Jombang seakan-akan digoyang oleh banjiran orang-orang pencari berkat serta kesembuhan ala paranormal.
Bagi sebagian orang mungkin Ponari hanyalah seorang anak yang beruntung.Beruntung karena menemukan sebuah batu yang kemudian dipercaya sebagai sakti dan mampu menyembuhkan penyakit, meskipun dalam kenyataannya uanglah yang menjadi tujuan ahir daripada Ponari and the Gang.
Dalam hal ini kita tentunya harus secara jeli menyingkapi orang-orang di sekitar Ponari yang secara cerdik dan brilian telah memanfaatkan keadaan dan situasi demi mengeduk keuntungan yang maksimum.
Marilah kita mengamati perkembangan kasus Ponari secara bertahap.
Pertama-tama....
Setelah berhembusnya rumor dan gosip yang menghembuskan cerita dimana seakan-akan Ponari memiliki kekuatan gaib (dibantu dengan media batu), tentunya orang-orang yang jeli akan keadaan di sekitar Ponari juga sangat berperan penting, sehingga Ponari bisa lancar memainkan peranan menjadi Dukun Cilik pencetak uang.
Masih ingatkah ketika Ponari pertama kali membuka praktek pengobatan?
Bukankah ponari tidak memasang tarif khusus bagi para pemburu air sakti?
Lalu mengapa tiba-tiba muncul tiket seharga Rp 2000,00 yang kemudian malah menjadi Rp 5000,00 bagi kebanyakan pasien yang hendak berobat?
Disini terlihat bahwa, pihak Ponari mungkin menetapkan tarif Rp2000,00 untuk setiap pasien.Rp 2000,00 tersebut kemudian ditambahkan Rp 3000,00 oleh calo-calo penjaga gerbang, sehingga para pasien ahirnya dikenakan biaya sebesar Rp 5000,00.
Uang,uang,dan uang......
Harus saya akui Ponari and The Gang memang jeli dalam melihat serta memanfaatkan keadaan.Mereka melihat kesempatan yang datang termakan umpan kabar burung yang telah disebar sebelumnya.
Anyway...
Yang namanya uang memang sering membawa masalah, sehingga perpecahan terjadi di dalam kelompok Ponari and The Gang, hanya untuk memperebutkan hak asuh Ponari.
Sebutlah pihak-pihak yang terlibat dalam panggung lakon Ponari menjadi semakin bervariasi dan bertambah dari hari ke hari.Sebutlah Kak Seto, Mentri Kesehatan, Bupati Jombang, Pemda Jombang, Tokoh tetua lokal, Kapolda, RT,RW, dan seabreg lainnya.
Nah anehnya dari sekian banyak orang-orang penting yang mendadak turut peduli kepada kasus Ponari, tidak ada satupun yang berusaha untuk berpikir secara logig....
Tidak ada satupun yang berusaha mencari tahu akan seluk beluk batu milik Ponari.....
Termasuk Kak Seto, malah menyarankan agar membangun fasilitas yang dapat mendukung praktek Ponari.....ck...ck...ck.....Kak Seto...Kak Seto.....gimana nih.....
Mentri Kesehatan.....jangan ditanya...nggak berani komentar.....
Kapolda?.....ooo...oo...oo......malah memerintahkan bawahannya agar melindungi Ponari.....
Pokoknya Ponari bagaikan barang antik yang wajib dijaga secara hati-hati....
Jikalau kita melihat Ponari and The Gang yang begitu mudahnya membodohi masyarakat serta konon berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 500.000.00-Rp 1.000.000.000,00 dalam waktu yang relatif singkat, maka tidaklah heran jikalau banyak imitasi Ponari yang kemudian bermunculan di sekitar jombang.
Wong mudah kok......tinggal ngaku nemu batu...trus orang pada datang bawa duit.....siapa yang gak kepingin coba?
Saya berharap supaya suatu hari nanti, terdapat seseorang yang cukup waras ,sehingga berani meminjam batu Ponari guna diteliti kesaktiannya, sehingga terbukalah semua yang menjadi misteri pengobatan Ponari selama ini....
Mungkinkah???
.....jangan-jangan Ponari malah nangis ...gara-gara batunya dipinjem.....
From OZ....far...far...away..
xxx
@Penonton&Purnawan
Salam kenal mas Penonton dan mas Purnawan!
@mas Penonton: Saya kira yang dimaksud dengan "pihak Ponari" ini perlu diklarifikasi dulu mas. Saya lihat beritanya di tv (cmiiw) katanya ayahnya Ponari sebetulnya tidak mau anaknya dikomersilkan, tapi mbok'e karo tonggo2ne yang kelihatannya jadi mata duitan. Saya malah simpati dengan ayah Ponari, yang katanya malah masuk RS karena dianiaya tonggone dewe.
@mas Purnawan: Saya setuju dengan pendapat mas Pur, kalau memang Ponari ini memang benar bisa menyembuhkan (terbukti dari uji klinis), maka tidak ada masalah. Asal sembuh, ngapain mahal-mahal ke dokter bukan? Masalahnya, MUI setempat sudah melarang aktivitas penyembuhan Ponari tersebut, yang saya tidak apa alasan yang jelas di baliknya. Masalah tarifkah? Masalah membludaknya pasienkah (sehingga jadi berbahaya)?Atau, ada sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam dari pengobatan Ponari tersebut?
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@Ebed_adonai: tentang Ponari and The Gang
Salam kenal Ebed_adonai,
Saya sejujurnya memang tidak bersimpatik sama sekali terhadap praktek ala Ponari.Bagi saya lebih banyak sisi negatifnya ketimbang positif dari praktek pengobatan ala Ponari.
Belum genap satu hati 24 jam saya menuliskan tentang Ponari, hari ini telah muncul dua kabar yang mengancam kelanggengan praktek Ponari and The Gang.
Pertama-tama tentunya adalah berita tentang kematian seorang pasien Ponari yang tentunya masih terus akan terjadi jika Ponari and The Gang tidak dihentikan oleh pihak yang berwajib.Sebagai tulisan jelasnya dapat anda baca di sini.
Mengapa sampai ada pasien yang meninggal?
Bukankah Ponari and The Gang mempunyai batu ajaib yang berisikan penunggu yang sakti mandraguna?
Siapakah yang lebih bertanggung jawab terhadap kematian tersebut selain daripada Ponari and The Gang yang telah secara sembrono beranni membuka praktek pengobatan ala para pemuja batu?
Saya terus terang merindukan tanggapan dari pihak Ponari and The Gang, jikalau sampai ada warga Jombang ataupun pihak-pihak yang mungkin secara kebetulan mengenal Ponari and The Gang.
Kedua,....
Ahirnya ada juga pihak-pihak yang berani secara terbuka berbicara tentang kemungkinan untuk menutup praktek Ponari and The Gang, guna menghindari kejadian-kejadian seperti di atas.
Untuk sementara ini beberapa pejabat sekelas mentri telah mulai membicarakan kemungkinan untuk menutup secara TOTAL segala macam praktek-praktek ala Ponari di seputar Jombang dan daerah-daerah lainnya.Hal ini juga didukung oleh MUI sebagai mediator penyampai kepada masyarakat.
Sdr Ebed, seringkali kita harus bertindak tegas dalam menyingkapi kasus-kasus model Ponari and The Gang.Sekarang ini dikabarkan bahwa masyarakat di seputar jawa dan madura dipercaya telah termakan isue-isue yang tidak bertanggung jawab.
Banyak bahasa yang dipakai dalam membahas masalah ini.Kaum Muslimin mungkin menyebutnya dengan "perbuatan anti gerakan sirik", dimana kelompok masyarakat perkotaan menyebutnya dengan usaha anti pembodohan masyarakat.
Secara pribadi saya meyakini bahwa praktek Ponari and The Gang adalah murni karena uang.Tidak ada bukti-bukti yang menyebutkan bahwa Ponari dan batunya telah berhasil melakukan mujizat di bidang kedokteran.Sementara korban jiwa dan materi terus bertambah sejalan dengan mengalirnya pundi-pundi masyarakat ke kantong Ponari and The Gang.
Mengenai masalah ayah Ponari, saya juga sempat membacanya.Sekali lagi saya hendak bertanya....
Apakah yang menyebabkan pihak keluarga bertengkar memperebutkan hak asuh Ponari? Anda mungkin sudah bisa menebak jawabannya.......yak betul.....jawabannya adalah karena Ponari bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit.
Uang,uang,uang.....telah membutakan Ponari and The Gang.....
Lets wait and see....
Apakah kapolda berani langsung menangkap pihak Ponari and The Gang?
Atau mungkin harus menunggu instruksi langsung dari pak President?
From OZ....far...far...away..
xxx
kasihan ponari
iba yah liat ponari.. nanti dia putus sekolah gara gara batu. apalagi kalo suatu saat ketahuan boongnya.. udah putus sekolah, gak ada uang, mo jadi apa coba.
Ponari mungkin gak tahu apa yang dilakukannya, tapi kalau ia harus putus sekolah, menanggung malu karena "membodohi" banyak orang. gak ada mata pencaharian, bagaimana coba..
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
Ponari di bibir jurang....
Kalau boleh saran,
Ponari and The Gang seharusnya mendengarkan hati nurani mereka dan berhenti melakukan pembodohan masyarakat.
Lebih cepat lebih baik.....
Di dalam hati mereka sebenernya mengakui bahwa mereka sedang melakukan penipuan.Tapi apa boleh dikata......hati mereka telah dibutakan oleh uang.
Untung Indonesia hukumnya belum benar-benar dijalankan.Kalau kasus Ponari sampai terjadi di negara maju......habis deh...dituntut balik oleh orang-orang yang merasa ditipu dan dibodohi.
NB: Beranikah Ponari menerima tantangan untuk menyembuhkan penyakit seseorang di Australia?
Apa yang Ponari minta kalau orang tersebut bisa sembuh?
Dan apa yang jadi harga yang harus Ponari bayar,jika orang tersebut tidak sembuh?
From OZ....far...far...away..
xxx
ponari..ponari
gak peduli mau ia diapakan sama masyarakat, tapi lambat laun itu bisa menghancurkan masa depannya, dan kalau ia putus sekolah... [termenung]
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
@REF
tapi lambat laun itu bisa menghancurkan masa depannya, dan kalau ia putus sekolah... [termenung]
*kalo putus pacar ngga papa ya?*
*ngunyah baso. trus bakwan. trus nasi goreng sisa pagi.*
[melentung]
.
@aic
Nasi gorengnya sisa kemarin pagi? He3x
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed_adonai: rengginan
Nasi gorengnya sisa kemarin pagi? He3x
Mau ya mas? Yang sisa kemarin sudah dijemur untuk digoreng jadi rengginan.
*ngemut es kacang merah*
.
@ aic : lha itu aku gak tau yah
lha aku belum pengalaman putus pacar... hehe.. anda udah ? kalo anak kecil gitu udah pacaran.. ck ck.. melangkahi aku yang udah remaja ^^
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
ponari-dewi-siti-irfan maulana.. siapa lagi menyusul..
Dalam sebuah diskusi dengan beberapa teman via conference-nya YM, beberapa waktu lalu membahas ponari, sy menulis, "halah... nanti sebentar lagi akan muncul 'ponari' lainnya". Dua hari kemudian keluar berita muncul Dewi, (dan teman saya langsung mengirim message ke saya, "benar mas yang kamu katakan kemarin...). Selanjutnya menyusul berita tentang Siti, selanjutnya Irfan Maulana (Rida`ie).--saat menulis itu saya tidak sedang meramal, tapi sedang berpikir logis karena memang masyarakat 'kita' seperti itu.
Ada teman yang bertanya ke saya, "bagaimana fenomena itu dipandang dari sudut Kawruh Jiwa (KJ)",
Kebetulan sore harinya saya menghadiri diskusi di Komunitas KJ Salatiga, ya saya tulis, "bagi orang-orang KJ, fenomena Ponari itu 'sudah benar', ya memang begitulah masyarakat... jadi orang-orang KJ tidak heran dengan munculnya Ponari, itu hal yang wajar saja, tidak perlu dipuja, tidak perlu dibenci"
Kenapa kita pusing dengan Ponari, atau Dewi atau Siti atau Irfan? Kemudian pusing apakah itu dari Tuhan apa dari Setan? Teman saya menjawabnya, "dari petir".
Yang sinis pada Ponari, " kalau memang sakti, memang menyembuhkan, tak lagi perlu dokter dan rumah sakit "
Saya bisa juga beranalogi: "kalau memang Yesus menyembuhkan, kalau memang KKR kesembuhan rohani "manjur", kenapa masih perlu dokter dan rumah sakit?"
Kalau Ponari memang sakti, tentu tidak ada yang tidak sembuh..
Kalau Yesus memang menyembuhkan, kenapa banyak orang Kristen terbaring di rumah sakit?
Ponari and The Gang seharusnya mendengarkan hati nurani mereka dan berhenti melakukan pembodohan masyarakat.
saya punya teman, yang kadang bertindak sebagai 'dukun' dan memberikan obat-obat kepada orang-orang, bilang, "orang-orang lebih senang jika saya berbohong, daripada saya jujur mengatakan yang sebenarnya..."
Hint: Ponari and the gang, tidak sedang merasa melakukan pembodohan masyarakat.
Kenapa anda tidak sarankan itu pada Lia Eden (misalnya) atau pemimpin-pemimpin aliran-aliran (yang dianggap) sesat?
NB: Beranikah Ponari menerima tantangan untuk menyembuhkan penyakit seseorang di Australia?
Apa yang Ponari minta kalau orang tersebut bisa sembuh?
Dan apa yang jadi harga yang harus Ponari bayar,jika orang tersebut tidak sembuh?
Kenapa Yesus tidak mengusir Roh Jahat dalam diri Yudas Iskariot? Apa akibatnya?
Kenapa Tuhan yang maha kuasa, membiarkan "nabi-nabi palsu" menyesatkan manusia? Lho.. katanya Tuhan ingin semua manusia selamat masuk surga..
Kenapa Tuhan tidak melenyapkan neraka saja? kenapa Tuhan membiarkan setan tetap bekerja di bumi ini? (Oh ya.. kenapa Setan berani mencobai Yesus ketika Dia puasa -- Apakah setannya tidak tahu siapa Yesus, kenapa Yesus tidak mengusirnya? )
Orang Kristen katanya menerima Roh Kudus, kenapa banyak orang Kristen yang berbuat jahat? Masih banyak orang Kristen berbuat dosa?
Kenapa anda tetap 'memegang' iman Kristen, sedangkan 'kontradiksi-kontradiksi' dalam kekristenan juga berlimpah ruah.
(kita mungkin bisa menjelaskan sesuai dengan keyakinan dan keinginan kita, namun saudara-saudara kita yang Muslim (misalnya) juga tak habis mengerti kenapa kita tetap memilih iman Kristen, kenapa kita tetap percaya pada Yesus -- yang bahkan tak mampu menyelamatkan diri dari tiang salib itu). Demikian juga dalam kasus Ponari, 'kacamata' kita tak akan mampu menangkap 'gambar' itu semua.
Jikalau kita melihat Ponari and The Gang yang begitu mudahnya membodohi masyarakat serta konon berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 500.000.00-Rp 1.000.000.000,00 dalam waktu yang relatif singkat, maka tidaklah heran jikalau banyak imitasi Ponari yang kemudian bermunculan di sekitar jombang.
Pendeta-pun bisa berkotbah yang berapi-api dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mengumpulkan banyak rupiah persembahan jemaat, dengan iming-iming "Tuhan akan kembalikan berlipat kali ganda". Dan jemaat tidak merasa tertipu khan?!
Gereja bisa jualan 'minyak' (minyak urapan yang sudah diberi mantra eh.. doa khusus), Ponari bisa jualan 'air' (air ajaib yang sudah dicelupi batu).Dewi bisa jualan air yang diberi mantra. APA BEDANYA? (cuma beda minyak dan air)
Dunia ini (hal-hal yang kelihatan maupun yang tan kelihatan) tidak sesederhana dirumuskan dengan hitam-putih. Kalau kita memandangnya hitam-putih, (keyakinan-iman) kita mungkin akan tertohok sendiri...
bandingkan dengan: Kalau memang anak Tuhan, kenapa kalah sama dhemit Baru Klinting. Anda bisa menjelaskan? (saya yakin anda akan memberi argumentasi-argumentasi yang tidak 'mengancam' keyakinan anda selama ini tentang Tuhan dan kekristenan) -- Apakah anda membayangkan pertanyaan itu dilontarkan kepada anda oleh orang diluar gereja: katanya "roh yang ada padamu lebih besar..", katanya, "tuhan tidak merancang kecelakaan". Kok 'kalap' di Rawa Penig?
Kesimpulan saya, Ponari, Dewi, Siti, Irfan dan lain-lain berikutnya, itu adalah sebuah fakta yang membuktikan bahwa institusi agama dan pemuka agama bahkan Kitab Suci, ternyata tidak mampu membentuk masyarakat yang 'cerdas' dan yang sungguh-sungguh percaya pada Tuhan. Kalau jemaat (hanya) dibuat percaya pada pendeta, atau tokoh gereja --dengan doa-doa mujarab-nya--, apa salahnya jika masyarakat dibuat percaya pada Ponari --dengan batu ajaibnya--.
Tak ada bedanya...
Oh ya.. gimana kabarnya Selvi Bungge bocah prempuan dari desa Meko, Pamona Selatan, Sulawesi yang SAKTI itu? masihkah SAKTI hingga sekarang? Beranikan Selvi ditantang menyembuhkan orang sakit di Australia?
Hayo... siapa yang percaya pada Selvi?
nih tentang Selvi (klik disini.):
Pada org2 yg blm percaya Selvi katakan : silahkan berdoa menurut keyakinan anda, saya akan berdoa kpd Tuhan Yesus tetapi utk sembuh anda harus percaya bahwa Tuhan Yesus ada dan sanggup menyembuhkan anda.
Gimana kalau Ponari bilang:
"Silakan berdoa kepada Tuhan anda masing-masing, berdoa menurut agama anda masing-masing dan saya akan menggunakan BATU ini dan untuk sembuh anda harus percaya bahwa BATU ini nyata dan sanggup menyembuhkan anda."
Apa bedanya? Apakah Selvi bukan takhayul? Apakah Yesus bukan takhayul?
ha ha ha.. silakan pusing... orang yang berada dalam kegelapan, melihat segalanya tampak "hitam", dan orang yang sedang 'silau' semua tampak 'putih', hanya orang yang berada pada terang yang 'benar' yang mampu membedakan segala warna, itupun dengan catatan, tidak buta warna.
Selvi, Ponari dan lain-lain adalah 'warna' tertentu di dunia ini,mereka SUNGGUH ada, tapi ya itu...terang yang kita miliki dan 'kesehatan' mata kita yang akan membuat kita dapat melihat mereka secara jelas.
Kagum pada Selvi? Mencemooh Ponari? Kagum pada Selvi dan Ponari? Mencemooh Selvi dan Ponari? ha ha ha.. saya pilih 'rumus' dalam KJ, "tanpa guru tanpa murid, tanpa ngalem tanpa nacad, tanpa dhemen tanpa sengit, lan tanpa nesu"
(tanpa guru tanpa murid, tanpa memuja tanpa mencela, tanpa 'jatuh cinta', tanpa membenci, dan tanpa marah)
Untung Indonesia hukumnya belum benar-benar dijalankan.Kalau kasus Ponari sampai terjadi di negara maju......habis deh...dituntut balik oleh orang-orang yang merasa ditipu dan dibodohi.
ya.. saya pernah baca Benny Hinn di Amerika pernah dituntut oleh seseorang yang tidak sembuh dari sakitnya..(entah benar atau tidak, saya tidak tahu). Apakah Benny Hinn "habis", nggak tuh.. tetap dipuja-puji oleh banyak orang Kristen...
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@Mas Pwijayanto: yang sakti Ponari atau batunya?
Kepada Yth Mas Pwijayanto,
Halo mas Pwi, kembali kita berbincang-bincang seputar masalah kebatinan, klenik, tahayul and mistik.
Saya berharap semoga kita dapat tetap berbincang-bincang layaknya obrolan minum kopi, dimana serius tapi santai.....siapa tahu ada banyak wartawan-wartawan serta redaksi media (baik Islam maupun kristen) yang kebetulan lewat dan membaca obrolan kita...he he he...
Mas pwi yang terhormat, tampa bermaksud buruk ijinkanlah saya bertanya akan sebuah hal.
Menurut Mas Pwi, yang sakti itu Ponari atau batu yang ditemukan oleh Ponari?
Setahu saya, sebuah pengakuan meluncur dari mulut Ponari sendiri, bahwa yang sebenarnya memiliki kemampuan adalah "sang batu geledek" yang ditemukan secara tidak sengaja.
Hal ini diperkuat dengan cara Ponari melakukan ritual penyembuhannya, dimana Ponari and The Gang mencelupkan batu sakti tersebut kedalam wadah berisikan air, sebelum air tersebut diminumkan kepada pasien-pasien yang bersangkutan.
Mengamati hal ini, jika kita berpikir secara rasional , maka tentunya Ponari hanyalah seorang bocah biasa, jika sampai Ponari tidak pernah bertemu serta berjodoh dengan batu tersebut.
Saya akan mengutip penggalan kalimat mas pwi dimana tertulis:
Gimana kalau Ponari bilang:
"Silakan berdoa kepada Tuhan anda masing-masing, berdoa menurut agama anda masing-masing dan saya akan menggunakan BATU ini dan untuk sembuh anda harus percaya bahwa BATU ini nyata dan sanggup menyembuhkan anda."
Mas pwi yang budiman, menurut pendapat saya, kalimat diatas tidak pantas diucapkan oleh seorang Ponari, mengapa?
Sebab jika benar Ponari menganjurkan orang-orang untuk berdoa kepada Tuhan'nya masing-masing, maka hal itu sama saja dengan menyatakan bahwa Tuhan sang pasienlah yang sebenarnya "berkuasa" untuk menyembuhkan penyakit, dan bukan Ponari...serta bukan juga Si Batu Sakti.
Jikalau ada saja salah seorang daripada anggota Ponari and The Gang yang cukup pintar dan cerdik, tentunya mereka tidak akan membiarkan perkataan seperti itu meluncur daripada mulut seorang Ponari.
Mengapa?
Sekali lagi, perkataan diatas secara langsung telah meng-kontradiksi perkataan Ponari yang lain, dimana Ponari pernah mengucapkan bahwa batu tersebutlah (bersama penunggunya) yang sebenarnya membantu Ponari untuk menyembuhkan orang banyak.
Kita bermain-main dengan sedikit logika disini.Behubung Ponari tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bocah yang sakti mandraguna, dan tidak pernah memerlukan sebuah batu murahan untuk bisa menyembuhkan seorang sakit, maka kita dapat melihat beberapa rumusan:
pertama,
Ponari PASTI dan HARUS selalu bersama-sama dengan batu yang di-claim sebagai batu Sakti, sebab Batu tersebutlah sumber kekuatan Ponari.Tampa Batu Sakti, Ponari sama saja dengan Bocah biasa yang tampa kemampuan untuk mengobati orang banyak.
Mas Pwi, setuju dengan rumus diatas?
Kedua,
Ponari tampa Batu, besar tidak akan bisa menarik kepercayaan orang banyak untuk berbondong-bondong meminta Ponari mencelupkan batunya kepada wadah air yang mereka bawa.
Wong yang sakti menurut Ponari adalah sang batu kok...bukan dirinya.....
Mas Pwi, setelah mendapatkan rumus diatas, setujukah mas pwi jika penyelidikan harus difokuskan kepada Sang Batu, sesuai dengan pengakuan sang pemilik dan data-data di lapangan?
Apakah pantas, jika kita sebagai manusia yang diberikan akal budi oleh Tuhan, oleh ALLAH, oleh Sang Pencipta serta merta mempercayakan khasiat kesembuhan kepada sebuah Batu yang berbicara melalui media seorang anak yang berasal dari jombang?
Ingat!!!
Pada mulanya ponari mengaku bahwa mahluk halus penunggu batu telah berbicara kepada ponari melalui mimpi.
Apakah sekarang Ponari juga mau mengumumkan bahwa roh penunggu batu menganjurkan Ponari untuk memberitahu kepada orang-orang agar berdoa kepada Tuhan dan kepercayaan mereka masing-masing sebelum disembuhkan dengan ritual penyembuhan ala Ponari?
He..he...he....yang sakti disini siapa? Ponari,batu geledek, atau tuhan?
Kembali kepada keinginan penonton untuk menyelidiki batu geledek milik Ponari.....
Bersyukur kepada mentri agama, dimana kalau sampai terjadi atas seijin ALLAH maka penyedikan atas Batu Geledek milik Ponari, akan segera dilakukan, mengingat banyaknya pihak-pihak yang menginginkan ponari and The Gang terus melakukan praktek ritual penyembuhan ala penyembah batu.
Menurut pendapat saya, Ponari and the Gang terbukti Guilty as a Sin!!!!
Mereka terbukti jelas-jelas memberikan harapan palsu,melakukan penipuan,pembodohan masa, mengakibatkan kematian, dan dapat dituntut oleh hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak ada jalan lain bagi Ponari selain daripada menyerahkan batu tersebut untuk diteliti, dan kemudian menerima semua konsekwensi dari hasil penyelidikan tersebut
OR
Menghentikan praktek Ponari and the Gang, dimana pengembalian uang masyarakat menjadi pilihan yang dipertimbangkan.
So...
Bisakah Ponari membuktikan bahwa batu tersebut bisa meloloskan Ponari dari lubang jarum?
Lets wait and see...
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton, yang penting memang batu-nya
OK, saya setuju bahwa yang utama adalah BATU-nya.. (terbukti juga bahwa 3 orang lainnya, Dewi, Siti dan Irfan, juga karena BATU yang ditemukannya)
Nah.. masalahnya adalah ketika orang lain ingin menguji BATU itu, saya menduga batu itu kalau diuji, tak ada apa-apanya...
(kecuali kalau kita percaya pada "The Power of Water" yang terbukti bahwa molekul air bisa menjadi lebih teratur ketika "dibisiki" kata-kata baik -- silakan googling di internet tentang hal ini...)
Kenapa harus via Ponari., Dewi, Siti dan Irfan (dan entah nanti siapa lagi....
tidak bedakah dengan di Kristen, kenapa 'karunia' penyembuhan, karunia bernubuat ada pada orang-orang tertentu. Padahal kita merasa/mengakui punya 'roh' yang sama?
Apakah bisa seorang pendeta berkarunia 'bernubuat' kemudian diteliti?
Batu mungkin bisa diteliti, tapi kalau benar di dalam batu itu diam "makhluk gaib", apakah si mahkluk gaib dengan rela menyerahkan diri untuk diketahui 'rahasia'nya oleh publik.
Kenapa juga Selvi di Sulawesi, tidak bisa melakukan apa-apa ketika diajak ke Jakarta? bahkan saya baca, dia juga tak mau keluar dari desanya?
Apakah BATU Ponari akan tetap sakti jika dibawa keluar daerah?
Tidak semudah itu membuktikannya. Dan kalau dibuktikan dengan cara itu (entah cara apa) saya menduga TIDAK TERBUKTI.
Saya punya kenalan, jago hipnotis, mendirikan klinik hypnoterapy, mendirikan asosiasi para penghipnotis, dan suatu ketika saya (plus 2 orang teman saya yang lain) datang ke dia untuk "kursus" hipnotis, dan kami bertiga tidak ada yang bisa dihipnotis. Apakah kemudian saya TIDAK PERCAYA bahwa dia tidak pandai menghipnotis? (karena ketika kami uji dia ternyata GAGAL -- dengan berbagai argumentasi...)
Namun saya juga melihat sendiri, orang lain yang hadir bersama kami, sekali tepuk langsung pulas tertidur.
Kesimpulan saya, teman ini memang AHLI HIPNOTIS, tapi masih kalah dengan "ilmu" saya untuk menangkal hipnotis (baca tulisan saya: orang Kristen tidak dapat kena santet dan hipnotis) ha ha ha...
Jadi... kalau kita memang berniat untuk membuktikan KETIDAKBERDAYAAN BATU Ponari... ha ha.. ya sudah pasti nanti akan terbukti bahwa batu itu TIDAK BERDAYA.
Bung..., saya punya beberapa pengalaman berkaitan dengan "benda-benda sakti"
misalnya: Buku berisi mantra-mantra ilmu kanuragan, ketika dibakar, buku itu meloncat dari api pembakaran (dan akhirnya juga terbakar juga)
Barang-barang pusaka, ketika kamera diarahkan ke benda itu, layar LCD cuma "gelap", barang-barang itu sulit dibakar, tapi dengan doa singkat, benda-benda itu akhirnya juga dapat difoto dan dihanguskan.
Sebuah keris sakti di rumah seseorang yang sangat dihormati oleh pemiliknya, oleh teman saya dicabut dari sarungnya, diludahi, taruh dilantai dan diinjak. Pemiliknya ketakutan dengan perbuatan teman saya itu dan teman saya cuma senyum-senyum saja .. "nggak pa-pa khan.
Beberapa tahun lalu, saya diajak ayah saya mencari sebuah rajah yang dikirim oleh seorang dukun, dan menyebabkan orang yang dikirimi sakit-sakitan. Rajah itu akhirnya kami temukan di kolong tempat tidurnya, dan saya bakar begitu saja, dan orang itu kemudian berangsur sembuh dari sakitnya.
Jadi, saya bisa percaya kalau BATU Ponari memang sakti, tapi kalau diuji batu itu-pun akan terbukti tidak sakti. Kalau batu itu tetap sakti setelah diuji oleh banyak orang... hm.... nggak usah ke masjid atau gereja lagi.. cukup nyembah BATU itu saja..
Alam gaib itu rumit Bung.... tidak bisa dilihat secara hitam-putih.
Masih ingat kasus MANUSIA KAWAT? Gimana kelanjutannya sekarang? Apakah kawatnya hanya rekayasa? Kalau rekayasa, bodohkah wartawan-wartawan surat kabar dan televisi tidak bisa mengetahui bahwa itu hanya rekayasa?
Jika BATU Ponari tidak sakti, bodohkan semua orang itu berbondong-bondong hanya demi air yang dicelupi batu?
Coba saja anda ambil batu di sekitar rumah anda, kemudian anda praktekkan seperti yang dilakukan Ponari (lakukan konspirasi awal dengan beberapa orang - untuk menyebarkan cerita bahwa anda bermimpi ditemui kakek tua bersorban putih dan memberikan batu itu kepada anda dengan pesan, "gunakan batu ini untuk menolong orang sakit dan orang miskin" ), saya akan tunggu beritanya, apakah rumah anda akan juga ramai oleh orang-orang yang datang berobat? Jika anda berhasil.... maka anda dapat saja mengambil kesimpulan bahwa Ponari berbohong.
Apakah anda kalah pandai dibandingkan Ponari and the gang, untuk menipu masyarakat?
(jangan anda bilang "tidak mau menipu", saya jamin... eh saya yakin... anda tidak berani karena anda yakin bahwa anda tidak akan berhasil)
Saya tidak membela Ponari dan BATUnya.. tapi sikapi saja bahwa memang FAKTAnya demikian... Kenapa ingin membuktikan bahwa Ponari bohong? Karena KASIH? atau karena IRI? atau karena ingin membuktikan bahwa keyakinan kita "lebih benar" dari pada keyakinan banyak orang yang "dibodohi" itu?
Hm.. tidak perlu itu dilakukan...biarkan saja... Orang-orang lebih senang mengalami dan menikmati hal-hal demikian itu..
Anda berani menguji KEAMPUHAN air ZAM-ZAM dari Arab itu? ha ha ha.. silakan kalau berani, uji di laboratorium, kemudian umumkan ke seluruh dunia bahwa air ZAM-ZAM itu kandungan mineral nya ini-itu sehingga secara klinis memang BISA atau TIDAK BISA menyebabkan ini-itu?
Atau mengapa tidak menguji MINYAK URAPAN yang dijual oleh gerejanya Pdt. Pariaji? Buktikan bahwa MINYAK itu hanya MINYAK BIASA yang tidak ada keistimewaannya, dan anda akan mendapatkan bukti demikian, sesuai dengan keinginan anda.
Keyakinan tidak perlu dibuktikan Bung...
(kenapa tidak berminat membuktikan bahwa surga/neraka itu ada atau tidak ada? jangan-jangan sebagian besar orang didunia ini telah dibohongi oleh ajaran tentang surga dan neraka, siksa kubur dan api penyucian?
ha ha ha.... maaf.....jangan tulisan saya ini bikin anda bingung ya....
sekali lagi..... alam gaib itu rumit... tidak bisa dilihat hanya dengan "hitam-putih".
hint: kalau anda masih bingung dengan fenomena Ponari dkk, silakan pererat lagi hubungan anda dengan Tuhan, mintalah petunjuk Tuhan untuk membukakan rahasia-rahasia yang tersembunyi...
Matius 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Markus 4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Coba anda baca BERITA tentang JENGKLOT INI, apa kesimpulan anda? Bingung khan?! (itu jelas ada FOTO-nya lho.. bukan rekayasa. wartawan)
-- saya pernah lihat sendiri yang namanya jenglot itu ---
ha ha.. carilah info mengenai asal-usul jenglot, supaya anda tidak bingung dengan berita itu.
(ada yang pernah meneliti jengklot, dan tidak dapat mengambil kesimpulan. yang dapat diakui secara umum)
banyak hal diluar sana yang tidak tersentuh oleh kotbah dan PA di gereja... dan itu semua adalah NYATA, bukan cuma cerita isapan jempol.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@mas Pwi: memfokuskan pokok pembicaraan ttg Ponari and The Gang.
Dear Mas Pwi,
Saya berusaha untuk dapat mempersempit area pembicaraan kita agar tidak terlalu melebar kemana-mana.Itulah sebabnya saya mencoba menjabarkan melalui tulisan yang disusun secara sistematis, agar pokok bahasan/pembicaraan kita tidak terlalu melebar kemana-mana.
Melanjutkan pembicaraan seputar Ponari and The Gang, saya melihat bahwa antara penulis dan mas Pwi telah menyatukan pendapat dimana Batu Geledek menjadi sentral/pusat dari kemampuan supranatural Ponari.
meskipun demikian ,berbeda dengan Mas Pwi yang telah berpraduga bahwa , kemungkinan Batu geledek Ponari tidak akan bisa menunjukan reaksi di dalam pemeriksaan, maka saya Penonton memilih untuk mendapatkan jawaban melalui pengujian secara ilmiah.
*//>Mas pwi wrote:
Nah.. masalahnya adalah ketika orang lain ingin menguji BATU itu, saya menduga batu itu kalau diuji, tak ada apa-apanya...
Bagi saya jika sampai Batu Geledek milik Ponari sampai tidak bisa menunjukan reaksi atau kesaktiannya di dalam pengujian, maka hal itu dengan PASTI dan YAKIN telah membuktikan bahwa claim kesaktian sang Batu Geledek adalah bohong belaka.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan...
Saya menyarankan agar Ponari diperbolehkan beraksi dengan Batu geledek miliknya, sambil tentunya tim penguji melakukan pemantauan serta pengujian atas reaksi yang diberikan oleh Batu Geledek terhadap media air setelah mengalami kontak sentuh.
Jika Ponari sendiri sebagai pemilik Batu Geledek yang melakukan ritual pengobatan ,maka kecil kemungkinannya untuk sang roh penunggu untuk bisa beraksi malu-malu kucing atau mungkin malah sampai ngumpet dan ngadat nggak mau menyembuhkan pasien gara-gara grogi.
Saya setuju dengan pendapat mas pwi yang berpendapat bahwa masalah mistik dan klenik tidak dapat dilihat secara hitam-putih semata-mata.
But...
Sedikitnya kita dapat memainkan peranan agar masalah yang sebelumnya terkesan rumit dan misterius dapat terungkap sedikit demi sedikit, sampai dengan tahap dimana terdapat kemungkinan untuk terpecahkan seluruh misterinya.
Apakah melakukan pengujian terhadap Batu Geledek dan reaksinya terhadap media air menjadi terlalu rumit bagi bapak-bapak pemda dan asisten Bupati Jombang?
Sebagai masukan, kunci dari cara pengujian yang sistematis terhadap kasus Ponari adalah :
1)kemauan untuk mendata jumlah pasien yang berobat beserta jenis penyakit yang mereka derita.
2)kemauan untuk mencatat secara detil dan akurat waktu/tanggal terjadinya mujizat kesembuhan oleh Ponari,.
3) kemauan untuk mencatat berapa banyak jumlah pasien yang telah berhasil disembuhkan selama ini termasuk dengan jumlah pasien yang gagal disembuhkan.
Jangan lupa alamat, no tlp/Hp para pasien harus tercatat secara jelas, guna pemeriksaan di kemudian waktu.Pemakaian media kamera video, kamera foto, dan alat perekam audio visual juga disarankan guna mencapai hasil yang maksimum.
Kembali kepada pembicaraan kita....
Bagaikan polisi yang melakukan reka ulang kejadian sebuah aksi kriminalitas, maka kasus Ponari jika di reka ulang akan terlihat seperti:
Ponari and The Gang melempar isu ke masyarakat ---- > Masyarakat termakan umpan dari ponari and The Gang ---- > Masyarakat yang penasaran berbondong-bondong mencoba khasiat Batu geledek milik Ponari
Disini terlihat jelas bahwa hukum sebab akibat tergambarkan dengan cantik sekali.
Disebabkan oleh isue-isue yang dilemparkan oleh Ponari and The Gang, maka masyarakat menjadi penasaran untuk mencoba kesaktian batu milik Ponari.
jikalau Ponari and the gang tidak pernah melemparkan isu, maka tidak akan pernah ada yang namanya Praktek Dukun Cilik Sakti asal Jombang.
Jika Ponari tidak membuka praktek pengobatan, maka tidak mungkin ada korban jiwa berjatuhan.
Dan jika-jika yang lain....
Apakah penjelasan diatas cukup mudah dimengerti oleh Mas Pwi?
Mas pwi yang terhormat, memang benar bahwa di komunitas kristen'pun kadang-kadang kita menemukan praktek-praktek yang mirip dengan praktek yang dilakukan oleh Ponari.
Pernahkah mas Pwi terbeban untuk memainkan peranan guna menyadarkan rekan-rekan kristen agar tidak sampai menjadi korban praktek-praktek ala Ponari?
Melalui tulisan komentar Mas Pwi, saya cenderung merasakan Mas Pwijayanto yang cenderung meng-iya-kan praktek-praktek ala Ponari.Mungkin bagi Mas Pwi, praktek ala Ponari adalah syah-syah saja asalkan dilakukan dengan kondisi tertentu.
Asalkan tidak merugikan, kenapa harus dilarang?
Mas Pwi yang terhormat, sadarkah anda bahwa Ponari and The Gang secara hukum telah terbukti secara sengaja terlibat dalam rencana menghilangkan nyawa seseorang?
Berhubung telah jatuh korban jiwa, maka kasus Ponari and The Gang tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Apakah kita rela jika rekan-rekan kristen secara konyol menjadi korban praktek-praktek ala Ponari?
Siapakah yang harus bertanggung jawab untuk mencegah serta mengingatkan saudara-saudara yang lain, guna terhindar daripada praktek ala Ponari?
Saya rasa masing-masing dari kita (termasuk Mas pwi) harus bisa turut memainkan peranan guna memberikan masukan bagi masyarakat dan komunitas kristen pada khususnya.
Perkataan yang mengatakan bahwa masyarakat yang menjadi pasien Ponari adalah orang-orang yang bodoh, tentunya sama sekali tidak dapat dibenarkan.
Salahkah sekelompok masyarakat yang tertarik untuk mencoba hal-hal yang baru?
Patutkah mereka dipersalahkan?Tentu saja tidak!!!
Sebagai penutup, penulis hendak menghimbau kepada Mas pwi dan para pembaca agar tidak membiasakan diri untuk menerima hal-hal klenik /mistik serta menelannya secara bulat-bulat tampa mengujinya.
1 Tes 5:21
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik."
Bertindaklah sekarang!!!!
From OZ....far...far...away..
xxx
trus kalau sudah diuji?
Melalui tulisan komentar Mas Pwi, saya cenderung merasakan Mas Pwijayanto yang cenderung meng-iya-kan praktek-praktek ala Ponari.Mungkin bagi Mas Pwi, praktek ala Ponari adalah syah-syah saja asalkan dilakukan dengan kondisi tertentu.
hm.. ya... biarkan saja, lha wong setan saja dibiarkan sama Tuhan untuk tetap 'eksis' di dunia ini kok.....apa kita mau membersihkan setan-setan di dunia ini? (memangnya mau mengikat setan seperti Tony Daud?)
Pernahkah mas Pwi terbeban untuk memainkan peranan guna menyadarkan rekan-rekan kristen agar tidak sampai menjadi korban praktek-praktek ala Ponari?
Hm.. ya kalau ada yang ketemua diskusi dengan sy secara langsung, sy bisa berikan pendapat sy, kalau lewat tulisan gini, ya dari komentar2 saya yang "berantakan" ini dapat diambil kesimpulan bagaimana sikap saya.
Apakah melakukan pengujian terhadap Batu Geledek dan reaksinya terhadap media air menjadi terlalu rumit bagi bapak-bapak pemda dan asisten Bupati Jombang?
OOT: apakah menguji air ZAM-ZAM begitu rumit? apakah menguji isi Ka'abah itu apa terlalu rumit? bukankah tinggal dibuka tutupnya, difoto, dianalisis dan diumumkan ke seluruh dunia bahwa Ka'abah itu isinya ini, bahwa air ZAM-ZAM itu kandungan mineralnya ini.
Sebagai penutup, penulis hendak menghimbau kepada Mas pwi dan para pembaca agar tidak membiasakan diri untuk menerima hal-hal klenik /mistik serta menelannya secara bulat-bulat tampa mengujinya.
hm.. ketika klenik diuji, dan waktu pengujian tidak terbukti, maka akan diambil kesimpulan, bahwa klenik itu BOHONG.
Tidak semudah itu mas.
Ketika mbah buyut saya meninggal dunia, semua foto yang diarahkan ke wajahnya tidak ada yang bisa dicetak (hanya tampak hitam) sedangkan foto-foto lain yang tanpa wajahnya tercetak baik, kesimpulannya adalah tukang fotonya nggak profesional, atau itu hanya kebetulan belaka.
Ketika orang mengaku bertemu Tuhan Yesus, kesimpulan paling gampang adalah "halusinasi" (karena memang tidak dapat dibuktikan)
(sudah baca berita tentang JENGLOT di Parangkusumo yang saya sarankan diatas?- gimana, kira-kira, itu nyata atau tipuan?). Manusia kawat, nyata atau tipuan (kamera)?
Kalau sudah diuji, dan tidak terbukti apa-apa, lantas apa kesimpulannya? Ponari melakukan penipuan?
Kalau sudah diuji, dan terbukti air setelah dicelup berubah komposisi kimianya (misalnya), trus mengapa? Akan lebih dikomersialkan? bikin AMDK "ponari sweat"?
Itu dibiarkan saja..., nanti lama-lama sepi sendiri kok Mas.... sama halnya dengan Selvi di Sulawesi, yang sampai masuk TV segala, juga manusia kawat di Kalimantan.. mana beritanya sekarang?
Nanti modusnya ganti, bukan batu geledek lagi.. bisa ganti batu akik, atau keris tiban atau apa gitu yang lain....
Lha wong.. (maaf) tai kerbau bule saja jadi rebutan? apa mau diteliti, kandungan kimiawi tai kerbau itu apa saja? Apa mau diteliti, air cucian (jamasan) pusaka di malam 1 Suro itu kandungan kimianya apa saja? Sejak jaman baheula sampai jaman rudal antar benua, air cucian pusaka di Kraton Solo atau Jogja tetap jadi rebutan Mas... (dan ini malah jadi obyek wisata spiritual.)
Ponari dan batunya, bisa lebih baik tetap dipelihara... (bukan saya menyarankan lho..), sehingga efeknya nanti jalan ke kampung Ponari bisa beraspal, tetangga-tetangga bisa jualan AMDK, apalagi jika mau kerjasama dengan AMDK merek tertentu... dan diisyukan air yang cocok sama BATU-nya Ponari hanya merek tertentu gitu.. wah.. makin menguntungkan kok mas.., (dan masyarakat tetap nyaman-nyaman saja mengikuti isue-isue itu...saya selalu ingat kata-kata teman saya, "lha wong orang-orang itu lebih senang kalau diapusi (ditipu) dari pada diberitahukan yang sebenarnya..")
Tahu ayam cemani (hitam) Mas? kenapa harganya mahal? karena ayam cemani itu yang cocok digunakan untuk ritual tertentu, bukan ayam Leghorn atau ayam kampung biasa.
Oh ya.. kenapa anthurium dan gelombang cinta berharga mahal, padahal hanya daun-daun hijau seperti itu?
Mas.. sekarang ini jamannya bisnis persepsi, dan persepsi itulah yang menggerakkan dunia ini. Jangan dihentikan.
kenapa harus mengundang pengkotbah Peter Youngren, atau Benny Hinn, atau Gilbert Lumoindong, atau Petrus Agung? Kok nggak cukup KKR oleh pendeta setempat? Alkitabnya sama, doanya sama, Tuhannya sama, kotbahnya ya sama saja, kenapa harus mereka yang "besar-besar" itu?
Atau kenapa nggak cukup diputarkan saja VCD/DVD di lapangan terbuka, kasih proyektor layar lebar, ... toh Tuhan tahu?! Toh Roh Kudus itu tidak dibatasi ruang dan waktu, mbok biarkan saja Peter Y, atau Benny Hinn dirumahnya sendiri.. bisa pakai Video Conference khan.. (murah pakai YM saja) gimana?
Kenapa doa Bapa Kami tidak direkam saja, dan diset otomatis di komputer, tiap pagi dilantunkan?
Ha ha ha.. maaf ya Mas.. , komentar saya seperti ini
Mas Pwi yang terhormat, sadarkah anda bahwa Ponari and The Gang secara hukum telah terbukti secara sengaja terlibat dalam rencana menghilangkan nyawa seseorang?
Dari sudut pandang mana anda melihat?
Apakah Yesus atau Nabi Mohammad harus bertanggung jawab atas perang salib, terbukti khan, karena mempercayai mereka, terjadi perang, bunuh-bunuhan antar manusia.
Tujuan menguji BATU Ponari untuk apa?
2 tujuan itu bisa dicapai semua Mas... tergantung maunya gimana, dan tujuan itu dapat dicapai dengan cara lain.
1a. ciptakan ponari-ponari lain, sehingga konsetrasi massa terbagi.
1b. biarkan saja, nanti kalau sudah banyak yang mati (karena desak-desakan) orang akan sadar sendiri bahwa "jalan menuju ponari" sulit, sehingga kemungkinan orang tidak mau datang lagi pada Ponari.
(bukankah kasus Selvi di Meko, Sulawesi juga demikian, ada yang mati karena berdesak-desakan... Orang naik haji juga berulang kali mati di Mekkah karena berdesakan lho Mas, apakah penyelenggaraan Haji harus ditinjau ulang karena membuat orang menjadi mati??)
Sama dengan gerakan kharismatik, mau diuji bahwa itu roh kudus atau roh jahat? sampai sekarang-pun kesimpulannya tetap 2 khan?! satu berpendapat (dengan berbagai argumentasi), bahwa kharismatik tidak benar, lainnya berpendapat, bahwa kharismatik benar.
Nggak usah buru-buru menguji Mas... nanti akan diketahui mana emas mana loyang, mana gandum mana lalang..
coba Mas baca tulisan ini, teman saya butuh beberapa bulan sehingga akhirnya tahu bahwa yang menemuinya BUKAN Yesus.
kenapa tulisan saya tentang Ponari, "Ketika Sang Dukun Sakit". tidak banyak yang merespons?
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@Mas Pwi:anda tidak peduli dengan nyawa orang lain?
Komentar balasan,
Sungguh luar biasa komentar balasan yang ditulis oleh mas Pwi....
Semakin jelas saja gambaran yang saya peroleh mengenai mas Pwijayanto melalui komentar-komentar anda.
Salah satu hal yang sangat saya sayangkan adalah ketidak pedulian mas Pwijayanto terhadap nyawa orang lain.Apakah harga sebuah nyawa begitu murahnya dimata mas Pwijayanto sehingga anda sampai menuliskan kalimat yang terkesan meremehkan nyawa seorang manusia?
Pwijayanto menulis:
1b. biarkan saja, nanti kalau sudah banyak yang mati (karena desak-desakan) orang akan sadar sendiri bahwa "jalan menuju ponari" sulit, sehingga kemungkinan orang tidak mau datang lagi pada Ponari.
Mas Pwi, darimanakah keyakinan anda berasal? Apakah anda yakin bahwa masyarakat akan menjadi kapok oleh karena semakin banyaknya korban jiwa akibat dari mengantri giliran bertemu dengan Ponari?
Kalimat anda jelas-jelas diawali dengan kata "biarkan saja" , sehingga jelas terlihat bahwa anda sebenarnya sama sekali tidak peduli terhadap nyawa seorang manusia.Mungkin bagi anda nyawa seseorang hanyalah barang murahan yang tidak penting.Apakah benar begitu mas Pwi?
Bagi saya, satu nyawa manusia teramat sangat penting harganya...
Jika ada hal-hal yang saya dapat lakukan untuk dapat menyelamatkan nyawa seorang manusia, maka saya pasti akan mengusahakannya.
Mungkin anda tidak akan pernah mengerti apa yang saya maksudkan, berhubung nyawa seorang manusia tidaklah berharga di mata anda.
Kembali menanggapi masalah pengujian Batu Geledek milik Ponari.
Pwijayanto menulis:
hm.. ketika klenik diuji, dan waktu pengujian tidak terbukti, maka akan diambil kesimpulan, bahwa klenik itu BOHONG.
Tidak semudah itu mas.
Penonton menjawab:
Tentu saja pengujian akan dilakukan secara bertahap dan berulang.Apakah mas Pwi mengira bahwa pengujian hanya akan dilakukan satu kali saja?
Saya bisa menuliskan contoh sistematis pengujian secara bertahap jika Mas pwi belum pernah melakukan percobaan pengujian secara bertahap.Yang namanya proses pengujian secara bertahap, tentunya bukan hanya dilakukan sekali saja.Beberapa tahapan dalam pengujian akan dicobakan kepada objek tujuan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, agar dapat memperoleh jawaban yang diinginkan.
Memang hasil pengujian akan menjadi 50:50 dimana kemungkinan Batu Geledek milik Ponari benar-benar memiliki kesaktian sama besarnya dengan kemungkinan sebaliknya (Batu Geledek hanyalah batu biasa).
Jika memang ternyata hasil pengujian bertahap menunjukan bahwa Batu geledek milik Ponari ternyata memang benar-benar bisa menyembuhkan sakit penyakit, maka hasil dari penyelidikan bertahap dapat digunakan untuk menyempurnakan praktek pengobatan ala Ponari (termasuk memdaftarkan ke departeman hak cipta kalau perlu).
Akan tetapi, jikalau ternyata batu Geledek hanyalah batu biasa yang tidak mempunyai khasiat apa-apa, maka sudah pasti pihak Ponari and The Gang harus bisa mempertanggungjawabkan segala perkataan, claim, dan janji yang pernah mereka ucapkan.
Apakah tujuan daripada pengujian Batu Geledek masih belum bisa dimengerti oleh mas Pwi?
Mas Pwi, jikalau praktek pengobatan ala Ponari begitu baik seperti yang anda katakan, mengapa Mentri Agama berniat untuk menghentikan praktek pengobatan Ponari and The Gang?
Mengapa MUI juga berkeinginan untuk menutup praktek Ponari?
Bisakah anda menuliskan alasan anda serta sanggahan kepada Mentri Agama dan pihak MUI?
Lagipula, langkah apakah yang pertama kali akan ditempuh oleh Mentri Agama dan MUI guna menghentikan praktek Ponari and The Gang selain daripada melakukan penyelidikan terhadap Batu Geledek milik Ponari?
Apakah mungkin Mentri Agama menghentikan kegiatan Ponari secara semena-mena tampa melakukan pemeriksaan yang mendalam?
Bagaimana pihak Ponari akan bisa mengerti akan alasan penutupan bisnis mereka, jika sampai dilakukan tampa pengujian terhadap Ponari dan Batu Geledeknya terlebih dahulu?
Tampa pengujian....bagaimana jika memang Batu Geledek milik Ponari ternyata memang benar-benar sakti?
Mas Pwijayanto, praktek pengobatan ala Ponari harus segera dihentikan.Entah cara apa yang akan dipakai, dalam pelaksanaanya praktek Ponari akan segera berahir.Saya berharap agar Ponari segera menghentikan prakteknya oleh karena telah adanya korban jiwa di pihak masyarakat.Jangan ada lagi korban jiwa akibat daripada percaya kepada hal-hal klenik/mistik/dan tahayul.
Sebagai penutup....
cobalah lihat penggalan kalimat di bawah ini:
Ponari dan batunya, bisa lebih baik tetap dipelihara... (bukan saya menyarankan lho..), sehingga efeknya nanti jalan ke kampung Ponari bisa beraspal, tetangga-tetangga bisa jualan AMDK, apalagi jika mau kerjasama dengan AMDK merek tertentu... dan diisyukan air yang cocok sama BATU-nya Ponari hanya merek tertentu gitu.. wah.. makin menguntungkan kok mas.., (dan masyarakat tetap nyaman-nyaman saja mengikuti isue-isue itu...saya selalu ingat kata-kata teman saya, "lha wong orang-orang itu lebih senang kalau diapusi (ditipu) dari pada diberitahukan yang sebenarnya..")
Penonton berkomentar dalam hati:
Mas pwi sungguh ruarrr biasaaa...(sambil ngelus dada),
Lets wait and see...
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton, bukan saya tidak peduli...
saya yakin anda pernah baca ayat ini:
Markus 6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
kalau mereka masih suka berdesak-desakan berebut celupan batu, dengan SUDAH TAHU risikonya, bukankah lebih baik kita biarkan saja..
bukan sy tidak peduli dengan nyawa satu orang, apakah kepedulian terhadap nyawa orang, harus menghentikan (misalnya) ibadah haji? Lihat faktanya, berapa nyawa melayang sewaktu ibadah haji berlangsung? Anda mau menghentikan ibadah haji, dengan alasan "kasihan" buat mereka yang mati di sana?
Ha ha.. mereka yang mati di sana itu malah senang Bung, merasa mati syahid.
Demikian juga yang mati di tempat prakteknya Ponari, nggak bisa menyalahkan Ponari, salah mereka sendiri, mengambil risiko berdesak-desakan.
Anda tahu arti "dilulu" (bahasa Jawa), ya.. tulisan saya diatas sebenarnya dalam rangka "nglulu" itu.
Kalau memang tak dapat diberitahu, ya biarkan saja...
Apakah berita koran, televisi, peringatan polisi di tempat, masih kurang jelas? Dan mereka masih tetap datang ke sana.
Menteri agama? MUI? hm... terserah mereka mau apa dan alasannya apa? Karena timbul kematian di sana, atau karena menganggap praktek Ponari itu 'musyrik'?
Mereka sudah biasa menjadi "hakim" bagi berbagai fenomena. Rokok diharamkan (kebetulan minggu lalu saya berkunjung ke pabrik rokok Djarum di Kudus, nggak bisa bayangkan jika pabrik rokok itu ditutup, gara-gara rokok haram..), golput diharamkan. menghadiri perayaan Natal juga diharamkan (fatwa tentang Natal ini sampai sekarang masih berlaku). Praktek Ponari-pun bisa juga nanti diharamkan.
Saya berharap agar Ponari segera menghentikan prakteknya oleh karena telah adanya korban jiwa di pihak masyarakat.Jangan ada lagi korban jiwa akibat daripada percaya kepada hal-hal klenik/mistik/dan tahayul.
Bung.., kalau anda cermat, masyarakat di Indonesia (Jawa khususnya) sehari-hari memang akrab dengan klenik/mistik/tahayul. Dan korban jiwa akibat percaya mistik, adalah hal yang 'biasa', itu konsekuensi yang sudah disadari sedari awal.
Apakah anda akan mengusulkan kepada MUI atau Menteri Agama, agar ibadah haji ditinjau ulang, karena sudah TERBUKTI banyak yang mati ketika sedang menjalankan ibadah haji?
Saya tidak menyamakan ibadah haji dengan Ponari, tapi kalau alasan anda hanya karena "menimbulkan kematian", itu terlalu menyederhanakan masalah.
Apakah agama harus ditiadakan, karena terbukti agama menyebabkan perang dan menimbulkan banyak korban nyawa. Apakah agama juga bukan "tahayul" atau "mistik". Ingat kasus Ambon dan Poso !
Keyakinan bahwa mati syahid masuk surga, apa juga bukan tahayul? Siapa yang bisa membuktikan bahwa yang mati di pertempuran agama benar-benar masuk surga?
Anda berani mengusik keyakinan itu, dengan menyarankan PENGUJIAN? (entah caranya bagaimana pengujiannya..), karena keyakinan itu sungguh telah menimbulkan korban jiwa.
Jangan berstandar ganda Bung...
Di tempat praktek Selvi dulu, beritanya juga ada yang mati lho Bung.., kenapa tidak pernah ada usulan untuk menghentikan praktek penyembuhan ala Selvi, apa karena Selvi memakai "mantra" doa Bapa Kami (dan itu bukan mistik?)
Sekarang? Mana berita tentang Selvi? Apakah di Tentena sekarang sudah tidak ada Puskesmas dan Rumah Sakit, dokter dan perawat menjadi pengangguran, karena semua orang sakit disana sudah disembuhkan oleh Selvi?
Itu semua fakta Bung..., dihadapi saja, dicatat saja sebagai pelajaran berharga untuk menumbuhkembangkan iman kita kepada Tuhan yang benar.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@Mas pwi: pertanyaan untuk anda...
Dear Mas pwi,
Bisa tolong kasih tau kepada para pembaca dan Penonton ttg kebaikan daripada praktek Ponari and The Gang selain daripada murah dan kemungkinan bisa menyembuhkan beberapa penyakit ringan?
Dan...
Apakah Mas Pwi akan mendukung, jika kiranya pengujian terhadap Batu Geledek bisa dilaksanakan?
Jika tidak....alasannya?
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton: jawaban untuk anda.. baik/buruk - benar/salah
Dear Penonton, (dan semua pembaca)
baik-buruk, itu hanya masalah penilaian, demikian juga benar-salah.
saya tidak terlalu pusing dengan baik-buruk, benar-salah, sebab, apa yang kita pandang baik, bagi orang lain belum tentu, demikian juga apa yang kita anggap benar, orang lain bisa menganggapnya berbeda.
Saya memandang semua hal yang terjadi adalah sebagai "fakta", dan fakta itu timbul karena pilihan dan setiap pilihan memiliki konsekuensi.
Ponari bisa saja memilih "diam" tidak memanfaatkan batu itu untuk menarik kerumunan massa. (atau misalnya menyerahkan batu itu kepada orang lain, atau ekstrimnya MEMBUANG batu itu. -- ini contoh alternatif yang bisa dipilih)
[ contoh yang lain: saya pilih tidak menggunakan kata "Allah" untuk menyebut Tuhan saya, apakah baik? buruk? benar? salah? hm... saya tidak pusing dengan itu, tapi pilihan ini mengandung konsekuensi, dan saya sanggup menanggung semua konsekuensinya.]
Berdesak-desakan, berkonsekuensi mati. Apakah itu buruk? buruk bagi siapa? Jika yang mati itu orang yang sudah lama menderita, mungkin saja kematian adalah jalan yang baik untuk membebaskannya dari penderitaan.
OK contoh ekstrimnya, apakah kematian seorang penjahat itu baik? bagi istri dan anak-anaknya kemungkinan kematian seorang penjahat itu sebuah hal yang buruk, tapi bagi masyarakat, itu baik.
Atau contoh yang lain: apakah orang sakit itu buruk? Buruk bagi si sakit dan keluarganya, tapi bagus buat dokter dan perawat. Baik-buruk, benar-salah, itu sangat tergantung dari sudut pandangnya.
Jadi sangat sulit bagi saya untuk mengatakan, baiknya begini-begini, buruknya begitu-begitu. Sekali lagi, yang ada di dunia ini adalah PILIHAN dan KONSEKUENSI.
Pilih pengobatan ala Ponari, konsekuensinya tak selalu sembuh, bahkan bisa mati ditempat karena berdesak-desakan.. (demikian juga yang ke dokter, nyatanya juga demikian tidak semua yang ke dokter menjadi sembuh..)
Hint: Pengkianatan YUDAS atas YESUS, hingga YESUS ditangkap dan disalib itu baik atau buruk? Benar atau salahkah tindakan para prajurit menyalibkan YESUS?
Setan dibiarkan "berkeliaran" dibumi ini baik atau buruk? Baikkah jika misalnya setan dan roh jahat itu semua dimusnahkan dan semua manusia tidak ada yang tersesat. Neraka ditutup, direnovasi menjadi surga yang baru, sehingga semua manusia masuk surga. Bagaimana pendapat Anda?
(bukankah membingungkan jika kita harus menilai baik-buruk, benar-salah?)
Apakah Mas Pwi akan mendukung, jika kiranya pengujian terhadap Batu Geledek bisa dilaksanakan?
Hm.. ya silakan saja, pengujian itu akan membawa konsekuensi lebih lanjut.
Saya tidak punya kepentingan apakah pengujian itu menghasilkan kesimpulan bahwa batu itu memang "YA" atau "TIDAK" bertuah. Tapi saya menduga, kalau batu itu diuji, akan terbukti bahwa batu itu "tidak ada apa-apanya". Tapi bagaimana akan dijelaskan, jika ternyata batu itu "tidak ada apa-apanya, tapi pasien sembuh?". Ini akan membingkan, sebab pengujian-pengujian yang dilakukan atas banyak fenomena di dunia ini adalah pengujian yang "fisika" sedang yang "metafsika" tidak dilakukan, kalaupun dilakukan pengujian secara "metafisika" bagaimana dapat dipercaya? (karena akan dikatakan "TIDAK ILMIAH").
Kenapa saya menduga demikian? Kalau batu itu diuji dan terbukti "benar bertuah", apalagi "benar-benar dihuni mahkluk gaib yang suka menolong" hm... konsekuensi selanjutnya akan terlalu jauh..... dan saya menduga, tidak akan sampai demikian. Dunia ini berjalan tidak dengan perubahan-perubahan drastis yang mengacaukan sistem-sistem "nilai" dan "kepercayaan/keyakinan" yang sudah ada..
Akan ada perubahan-perubahan ke arah tertentu tapi tidak secara drastis.
Anda pasti tahu yang namanya efek "placebo" dari sebuah obat. Tidak mungkinkah air celupa batu itu mengandung efek placebo? karena yakin, karena percaya, maka orang sembuh.
Hm.. kemarin sore saya berdiskusi dengan 3 orang teman (2 orang mahasiswa dan 1 orang sudah lulus -- dan mereka semua orang-orang yang menurut saya cukup "berpengetahuan", banyak buku dibacanya, baik tentang ekonomi, politik, filsafat dan sebagainya), dan antara lain kami membahas beberapa hal yang "metafisika". Ada teman yang tidak percaya hal metafisika, pernah ditunjukkan oleh seseorang bahwa "metafisika" itu sungguh ada, dengan pengujian "memakan cabe". Dan yang ditunjukkannya adalah: yang makan cabe si A, tapi yang mulutnya ke-pedas-an si B. Bagaimana bisa dijelaskan?
( itu hanya contoh, kalau pembuktian hanya dilakukan secara FISIKA, dan itu yang dianggap ILMIAH, itu belum cukup untuk menjelaskan semua fenomena di dunia ini. CONTOH: Sudah baca berita tentang jenglot ini? Gimana pembuktian "fisika" nya? )
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Mas Pwijayanto....coba fokus donk...
Maaf Mas Pwi,
Saya bukannya tidak mau membicarakan soal "Jenglot", air Zam-zam, dan fenomena mistik yang pernah anda alami secara pribadi...
Saya hanya berusaha menjaga agar alur pembicaraan kita nggak melebar kemana-mana.
Cobalah menerapkan pola berpikir yang kritis Mas Pwi, hal tersebut akan membantu untuk memperjelas berbagai macam hal yang mungkin sebelumnya terkesan membingungkan (meskipun tidak semua hal bisa langsung ditemukan jawabanya).
Sedikitnya kita telah mencoba...
Saya mengerti, bahwa banyak hal-hal di dunia ini yang mungkin malah tidak bisa dijawab oleh metode pengujian sistematis sekalipun...
Tapi...
Kita akan selalu berusaha, agar suatu hari nanti jawaban yang kita perlukan dapat segera ditemukan.
Mas Pwi saya rasa bukanlah seorang yang bodoh...
Akan tetapi alih-alih mencoba melakukan pengujian, Mas Pwi lebih condong ke arah membiarkan hal-hal yang mungkin bisa dicari penjelasannya.
Seperti meletakan sebuah perahu kertas di tepi aliran sungai, mas Pwi memandang dari kejauhan, ingin tahu....kemana sih larinya si perahu kertas yang terbawa oleh aliran sungai.....sampai suatu saat, perlahan-lahan si perahu kertas menghilang dari pandangan Mas Pwijayanto dan terlupakan oleh pikiran.
Cobalan untuk memperkecil ruang lingkup pandangan anda......jangan terlalu melebar kemana-mana.....bisa bingung mas....
From OZ....far...far...away..
xxx
OK, sekarang jangan hanya lihat PONARI-nya
sekarang coba merenung...
ribuan orang yang datang ke Ponari itu, pasti orang-orang yang BERAGAMA dan merasa BERTUHAN,
pertanyaannya:
Kenapa Tuhan membiarkan orang-orang itu percaya pada (batu) Ponari? -- apakah ke-membiarkan-nya ini tidak mengancam kredibilitasNya sebagai Tuhan seperti yang diajarkan via agama2?
hint: karena mereka sudah dibutakan oleh ilah jaman ini...
maka.... ayo berTuhan yang benar...supaya nggak bingung...
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Namanya Juga Usaha
Biayanya murah, Kalau sembuh ya syukur, kalau nggak sembuh, ya namanya juga usaha.
itulah pemikiran orang-orang yang berobat ke ponari. Pemikiran yang sama dengan orang-orang yang bertanya kepada praktisi hongsui dan dukun serta Kebaktian Kebangunan Rohani. Namanya juga usaha. Bila benar, berarti tidak menyalahi namun bila tidak benar, ya nggak apa-apa, namanya juga usaha.
Sebagian yang lain sudah putus asa namun tidak putus harapan dan terus berusaha.
Banyak pengkotbah pura-pura dalam perahu, kura-kura tidak tahu ketika mengagul-agulkan kehebatan dirinya karena mampu menarik orang-orang beragama lain untuk datang BEROBAT ke KKR-nya. orang-orang itu datang dalam rangka usaha.
Jadi, terserah anda memberinya nama, batu sakti, batu geledek, jenglot, suling sakti, cek holiang, Kristus, acong atau kutu kupret. Mereka datang dalam rangka usaha. Biayanya sukarela, bila sembuh wow ... kalau nggak sembuh, ya, namanya juga usaha kan?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@setuju, gak usah dipikir "dalam-dalam" gitu loh..
Jadi, terserah anda memberinya nama, batu sakti, batu geledek, jenglot, suling sakti, cek holiang, Kristus, acong atau kutu kupret. Mereka datang dalam rangka usaha. Biayanya sukarela, bila sembuh wow ... kalau nggak sembuh, ya, namanya juga usaha kan?
ya ya ya... setuju...
kalau cari benar-salah, wow.... bisa menjadi benar, bisa menjadi salah...
Ponari? paling tidak bisa jadi bahan kotbah banyak pendeta....
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Mas Pwijayanto bersikap masa bodoh.....
Salam para pembaca,
Bertolak belakang dengan tulisan mas Pwi yang menyatakan dengan tegas bahwa masalah Ponari tidak bisa dilihat secara sederhana atau dilihat secara hitam putih, penulis melihat bahwa dalam pelaksanaannya Mas Pwi justru bertindak berlawanan dengan perkataan/tulisan yang dilontarkannya.
Jika kita melihat judul komentar tulisan Mas pwi tetanggal 22/2/09 yang berjudul "@setuju,gak usah dipikir dalam-dalam begitu loh...." maka akan terlihat jelas bahwa, Mas Pwi memilih untuk bersikap masa bodoh dan acuh bei-beh dalam menyingkapi kasus Ponari.
Mungkin bagi seorang Pwijayanto, masalah-masalah seperti Ponari and The Gang beserta segala fenomena yang beredar di sekitar Jombang bukanlah sebuah persoalan yang cukup layak untuk menjadi sebuah pokok perhatian.Meskipun di dalam kesehariannya telah banyak keganjilan serta hal-hal negatif dimana korban jiwa dari golongan masyarakat menjadi taruhannya.
Mas Pwijayanto, tetap berkeras bahwa masalah Ponari and The Gang sebaiknya jangan diusik-usik dikarenakan oleh adanya kemungkinan bahwa masalah tersebut akan meredup dengan sendirinya (menurut tanggapan Mas Pwijayanto).Mas Pwi juga malah sempat melontarkan pendapat yang menyinggung ttg segi positif daripada praktek Ponari and The Gang dari sisi ekonomi keuangan bagi warga sekitarnya.
Lain pada Mas Pwijayanto, lain juga tanggapan orang-orang dalam menyingkapi permasalahan Ponari and The Gang.Masalah Ponari and The Gang pada dasarnya malah jauh daripada meredup seperti yang disangkakan oleh Mas Pwi.
Bagaikan sebuah bola salju yang menggelundung, menjadi semakin besar dan menelan apapun yang berada di hadapannya, begitulah gambaran akan kasus Ponari and The Gang.
Sebuah kabar terbaru daripada media KOMPAS menuliskan bahwa kalangan praktisi dunia medis-pun mulai merasa gerah dan menunjukan reaksi mereka dengan cara menarik semua fasilitas mobil Puskesmas di sekitar area praktek Ponari and The Gang.
Mengapa begitu???
Bagi para pambaca yang tertarik untuk membacanya silahkan klik di sini....
Menyingkapi masalah Ponari and The Gang, penulis pernah menyimpulkan bahwa segala sumber permasalahan kasus Ponari adalah berasal daripara perbuatan yang berakar kepada Cinta Uang.
Sebagai bukti, marilah kita membaca artikel di bawah ini....
Klik di sini!!!
Setelah membaca artikel di atas, apakah tanggapan rekan-rekan sekalian?
Pernahkah rekan-rekan membayangkan jika seluruh rakyat yang tinggal di sekitar Ponari, bahu-membahu mendukung cerita Ponari ,oleh karena mereka tahu bahwa praktek Ponari and The Gang bisa memberikan keuntungan bagi mereka?
Mereka mengetahui bahwa, Ponari and The Gang telah melakukan penipuan...
Akan tetapi berhubung besarnya maanfaat yang bisa didapat oleh warga sekitarnya, alih-alih menasihati serta menghentikan praktek Ponari, mereka malah menutup mata mereka dan mendukung praktek-praktek pembohongan masyarakat.
Kembali kepada Mas Pwi...
Apakah Mas Pwi merupakan bagian daripada orang-orang tersebut?
Orang-orang yang memilih untuk mengesampingkan bisikan hati nurani dan pikiran logika, dengan alasan-alasan tertentu?
Orang-orang yang mendukung praktek Ponari, terutama bagi mereka-mereka yang menyarankan agar Ponari dapat melanjutkan prakteknya tampa melalui sebuah proses pemeriksaan terlebih dahulu (terhadap batu geledek), sungguh patut dipertanyakan isi hati dan pikirannya.
Lets make it simple!!!!!
Jangan dibuat pusing dan membingungkan!!!!
Kalau ternyata setelah diselidiki ternyata Ponari dan Batu Geledek BENAR-BENAR SAKTI....welll.....go ahead....monggo...silahkan bae......please.....lanjutkan saja praktek-praktek tersebut....
But...tapi....jikalau.....however......
Jika sampai ternyata Ponari dan Batu Geledek hanyalah sebuah kebohongan besar......
Bagaimana donk sebaiknya yang harus dilakukan Mas Pwi????
NB: bagaimana kita bisa mengetahui bahwa Ponari benar-benar sakti atau bohong jika tidak melakukan pengujian?
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton, nggak mungkin lah yauw...
Kalau ternyata setelah diselidiki ternyata Ponari dan Batu Geledek BENAR-BENAR SAKTI....welll.....go ahead....monggo...silahkan bae......please.....lanjutkan saja praktek-praktek tersebut....
ha ha ha.. nggak mungkin Bung...nggak mungkin terbukti...
cara kerja "dunia gaib" tidak seperti itu...
===
masih ingat kisah Manusia Kawat beberapa waktu lalu?
ceritanya Ki Joko Bodho-pun datang ke sana untuk membantu mengatasi "kawat-kawat" itu, Apakah berhasil? TIDAK.
Apakah Ki Joko Bodho kurang sakti? Apakah selama ini Ki Joko Bodho hanya MENGAKU-AKU sakti saja?
Saya percaya Ki Joko Bodho memang sakti, tapi mengapa kalah sakti sama "kawat"?
Sekali lagi.. alam gaib tidak dapat dilihat secara hitam-putih. Tidak dapat dilihat secara "sederhana".
( tadi pagi di kelas kuliah, saya tunjukkan ke mahasiswa --sebagai intermezzo dari kuliah yang membahas angka-angka -- sebuah rekaman video yang didalamnya tertangkap 'seorang' hantu perempuan tinggi besar rambut gondrong acak-acakan. Sebagian mahasiswa menutup mukanya tak mau melihat tayangan itu. Itu bukan video rekayasa. Ada yang bisa menjelaskan: siapa gerangan hantu itu? mengapa dia menampakkan diri? kenapa tidak dilihat langsung oleh mata telanjang, tetapi tertangkap oleh lensa camcorder? -- itulah sebagian dari alam gaib. RUMIT )
(tapi saya tidak akan membahas 'kerumitan' alam gaib di forum ini. Apalagi pembicaraan di forum ini harus berdasarkan Alkitab, padahal Alkitab tidak secara gamblang menjelaskan tentang alam gaib/supranatural. Alkitab menulis "jin", "roh jahat", "bezebul", "setan", "penguasa di udara", "kuasa kegelapan", dan lain-lain, tapi tidak secara rinci membahas itu semua.
Tanyakan saja ke pendeta anda, bagaimana beliau memahami 'alam gaib')
Apakah memang saya tampak "masa bodoh" terhadap fenomena Ponari ini? Baca juga tulisan saya (PONARI: Benar atau Salah? Baik atau Buruk?)
hm.. ya silakan jika anda menganggapnya demikian.
saya berdiskusi tentang Ponari tidak hanya di forum ini, dengan beberapa teman, kapan itu via conference-nya YM, kami berdiskusi. Saya dan beberapa teman juga bertemu langsung untuk berdiskusi tentang Ponari. Apa hasil diskusi kami? Ya cuma "senyum-senyum" saja. Ada teman yang berniat ke Jombang melihat langsung fenomena "masyarakat" di tempat praktek Ponari, tapi sayang, waktu yang sangat terbatas menyebabkan kami tidak bisa berangkat ke sana. Seandainya ini masa liburan kuliah, mungkin saja saya dan beberapa teman (yang punya "jiwa" jurnalistik) akan ke sana.
==OOT:
hm... ketika saya "memberitakan nama Tuhan" (bahwa nama Tuhan "kristen' adalah YHWH, bukan Allah) saja, banyak rekan yang masa bodoh, nggak peduli Tuhan itu dipanggil Allah atau Yahweh, dianggapnya sama saja, diyakininya bahwa Tuhan saja tidak mempermasalahkan dipanggil apapun. (bahkan beberapa teman menganggap saya yang bodoh).
Apakah persoalan nama Tuhan tidak lebih penting daripada persoalan tentang Ponari?
==end of OOT==
sedikit OOT,
Apakah yang sakit dan datang ke KKR-nya Benny Hinn di Jakarta beberapa waktu yang lalu semua menjadi sembuh? Tidak khan? Apakah Benny Hinn menipu?
Saya dengar-dengar, untuk dapat menghadiri makan malam bersama Benny Hinn di sebuah hotel di Jakarta perlu membayar lebih dari Rp 1 juta per orang. Ini bisnis 'rohani' atau bukan?
(komentar saya waktu itu: biaya untuk sekali makan malam bersama Benny Hinn, cukup untuk biaya hidup sebuah keluarga hamba Tuhan di desa atau di kota kecil selama sebulan) -- dan Benny Hinn tetap dielu-elukan.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Mas Pwi apakah anda seorang dosen klenik?
Apa Kabar Mas Pwi,
Sungguh menarik komentar balasan yang anda tulis kali ini...
Coba perhatikan bagian ini:
( tadi pagi di kelas kuliah, saya tunjukkan ke mahasiswa --sebagai intermezzo dari kuliah yang membahas angka-angka -- sebuah rekaman video yang didalamnya tertangkap 'seorang' hantu perempuan tinggi besar rambut gondrong acak-acakan. Sebagian mahasiswa menutup mukanya tak mau melihat tayangan itu. Itu bukan video rekayasa. Ada yang bisa menjelaskan: siapa gerangan hantu itu? mengapa dia menampakkan diri? kenapa tidak dilihat langsung oleh mata telanjang, tetapi tertangkap oleh lensa camcorder? -- itulah sebagian dari alam gaib. RUMIT )
Memperhatikan penggalan kalimat di atas saya berpendapat bahwa Mas Pwi memang hobby menanamkan rasa ingin tahu kepada sesama rekan ataupun mungkin kepada teman-teman Mas Pwijayanto (atau bahkan kepada murid-murid Mas Pwi...).
Sayangnya hal tersebut hanya mentok disitu saja, alias sama saja dengan mengatakan bahwa masalah mistik/klenik/supranatural adalah hal-hal yang boleh menjadi perhatian.....tapi kalau mau di selidiki lebih dalam ...oo..o...o....jangan deh, nggak akan berhasil.....terlalu rumit......dan nggak bisa dilihat secara hitam putih.
Mungkin bagi Mas Pwi, masalah mistik (termasuk kasus Ponari) hanyalah masalah yang cukup dibicarakan saja, sedangkan kalau mau dipikir lebih jauh......mungkin dianggap hanya akan abis-abisin tenaga doank...
Apa betul seperti itu Mas Pwi?
Coba bayangkan, anda membawa sebuah video yang berisikan tayangan sosok gondrong yang tidak jelas apa sebenarnya.....
Trus anda bertanya kepada saya....sama dengan anda bertanya kepada murid-murid di kelas anda....
"Hmmm...iya yah.....siapa tuh yang nongol di depan kamera....nggak pernah lihat tuh.......pasti bukan tetangga sebelah deh........dan pasti bukan tante tukang potong rambut di sebrang kampus.......ck...ckk..ck...."
Lhooo.....jadi apa maksud dan tujuan dari Mas Pwi membawa serta menunjukan video tersebut dihadapan murid-murid?
Apakah mungkin mas Pwi juga malah memang hanya bermaksud bertanya kepada murid-murid....siapa tau lhoo...ada diantara murid-murid yang kenal atau bertetangga dengan si sosok wanita tinggi gondrong?
Cara Mas Pwijayanto itu, sama saja dengan menanamkan rasa ingin tahu kepada murid-murid, tentang hal-hal yang cenderung membingungkan/mengambang.....tampa menyarankan/mendidik untuk menyelidiki siapakah sosok wanita besar nan gondrong tersebut.
Lain halnya jika selain menunjukan kepada murid-murid, Mas pwi juga menjelaskan akan kemungkinan-kemungkinan tertentu yang berhubungan dengan kejadian / hal-hal yang terkait dengan video yang dimaksud.
Saya jadi penasaran, dengan cerita Mas Pwi mengenai pemutaran video tersebut...
Apakah bisa dijelaskan, mengapa sampai terpikir untuk mempertontonkan video tersebut?
Apakah tujuan yang Mas Pwi cari, melalui pertunjukan video tersebut,terlebih-lebih sampai menunjukannya dihadapan siswa?
Atau mungkin memang seperti yang saya perkirakan......hanya memperlihatkan doank...kalau mau tanya-tanya lebih jauh sih....ogah ah....
mohon komentar Mas Pwi...
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton, silakan anda ambil kesimpulan....
Lhooo.....jadi apa maksud dan tujuan dari Mas Pwi membawa serta menunjukan video tersebut dihadapan murid-murid?
hm.., sy hanya menunjukkan kepada mahasiswa, bahwa kuliah hitung-hitungan angka (itu di kelas metode kuantitatif) itu masih lebih mudah daripada hal-hal metafisika, jadi mahasiswa jangan mengeluh kalau hanya mengalami kesulitan belajar yang "fisika" itu. Di luar kelas kuliah, masih banyak hal yang rumit jika dipelajari. Gitu Bung...biar mahasiswa tambah PD belajar matakuliah yang sudah ada silabus dan buku-buku acuannya.
Belajar klenik? nggak ada buku acuannya Bung.. Yang mau ngajari juga sangat jarang...
Beberapa orang kadang sombong dengan pengetahuannya, tetapi ketika dihadapkan denga hal-hal yang nyata tapi tak terlihat, menjadi bungkam tidak dapat menjelaskannya. Termasuk beberapa hamba Tuhan yang sok tahu, tapi ternyata nggak bisa menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat, dan kalau bingung cuma bilang "itu kehendak Tuhan", atau "Tuhan punya rencana yang terbaik buat kita".
Misalnya, jika hujan adalah kehendak Tuhan, kenapa pawang hujan bisa memindahkan turunnya hujan? (ini "klenik" juga khan? -- dan banyak yang tidak percaya hal ini -- silakan baca Kompas 25 Januari 2009, di tulis satu halaman penuh -- atau cari yang online saja, ada kok... ha ha ha..)
[ saat ini saya sedang chating dengan YM dengan seorang teman, bercerita ketika pendetanya ditanya apakah benar Yesus ke Tibet atau tidak, bingung tidak bisa menjawab dengan memuaskan. Alasan yang paling gampang adalah "di Alkitab tidak dijelaskan" . Pernah juga seorang teman, ketika dihadapkan pada pertanyaan yang sulit bilang, "saya tidak perlu memikirkan itu, yang penting saya membaca Alkitab".]
Jadi.. kalau anda bertanya: "dosen klenik", ha ha ha.. ya silakan saja...anda bebas mengambil kesimpulan. Anda nggak tahu sepenuhnya tentang saya khan... tapi anda boleh merasa tahu kok...
Sebagian tentang saya silakan baca-baca tulisan saya di http://gkmin.net (apakah YHWH itu juga perkara "klenik" ?)
==
ingat.."jika kamu melekat pada sesuatu, kamu tidak akan menemukan kebenaran".
Jika anda sudah punya "kesimpulan" tentang alam gaib, anda tidak akan mengerti alam gaib yang sebenarnya....
Jika anda sudah punya "kesimpulan" bahwa Yesus tidak ke Tibet, anda tidak akan tahu sebenarnya Yesus ke Tibet atau tidak ke Tibet.
Jika anda sudah punya "kesimpulan" tentang Ponari dan batu geledeknya, anda tidak akan tahu yang sebenarnya...
(mungkin saja "kesimpulan" anda memang benar, tapi juga mungkin "kesimpulan" anda adalah salah total, tapi anda tetap MERASA benar)
Jika anda sudah punya "kesimpulan" bahwa saya dosen klenik, maka anda tidak akan tahu saya yang sebenarnya....
hm.. gitu dulu ya Bung..
kata-kata ini saya pasang di Facebook saya (karena saya "sangat" suka):
Hidup penuh bakti ini bukan dijalani untuk menipu orang atau untuk mengajak orang mengikuti ajaran kita. Hidup penuh bakti ini dijalani agar bisa memandang ke dalam semua hal, dan memahaminya. (Ituvuttaka Sutta)
kita hanya perlu "melihat", "tahu" dan perlu "paham", tidak perlu men-judge begini-begitu. kita bukan hakim....atas segala fenomena 'alam' ini.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@all nanti juga hilang...
Paling nanti juga hilang tuh batu, entar kalau dah ilang pasti minta syarat.. hahahaha strategi lama setan.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Usaha untuk menghentikan Ponari terus berlangsung
Salam para pembaca,
Kembali penulis menyingkapi perkembangan lanjutan daripada praktek pengobatan yang dilakukan oleh Ponari and The Gang.
Penulis pernah menuliskan tentang kemungkinan-kemungkinan dimana usaha-usaha untuk menghentikan praktek pengobatan ala Ponari and The Gang dapat dilakukan dengan beberapa cara dan usaha.Cara-cara yang diusahakan untuk dapat menghentikan praktek sesat Ponari and The Gang salah satunya adalah dengan melalui jalur hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Sementara ini, berdasarkan pantauan penulis,berbagai pihak telah mulai memikirkan untuk dapat segera mengajukan gugatan terhadap pihak Ponari and The Gang, hal ini tentunya dimaksudkan agar dapat dengan segera menghentikan segala macam praktek dan kegiatan mereka (klik di sini).
Terbukti bahwa kegiatan-kegiatan sejenis praktek pengobatan ala Ponari and The Gang telah mendapatkan respon penolakan yang keras dari kelompok masyarakat dan pihak yang berwenang.
Sekjen Komnas ,Aris Merdeka Sirat berpendapat bahwa panitia praktik pengobatan Ponari dapat dipidanakan karena telah melakukan eksploitasi anak.
Dalam hal ini, para pembaca dapat melihat bahwa terdapat kecenderungan daripada kelompok masyarakat tertentu untuk melakukan upaya-upaya guna memperjelas dan mencari tahu segala hal yang dirasakan masih menjadi sebuah misteri yang terselubung, dibalik praktek-praktek ala Ponari.
Hal ini dirasakan perlu, mengingat reaksi dan respon masyarakat yang semakin berkembang dari hari ke hari.Masih banyaknya elemen masyarakat yang mempercayai hal-hal mistik/klenik juga membuat keadaan menjadi semakin tidak terkendali.Kelompok masyarakat tersebut seakan-akan dibutakan oleh keadaan, sehingga bergerak berbondong-bondong menuju sang penyesat.
Oleh karena itu....
Penulis merasa bahwa, melakukan pengujian terhadap Ponari dan Batu Geledek'nya menjadi pilihan utama,dalam daftar urut.
Penulis berharap agar jika sampai proses pengujian dapat dilaksanakan maka,pengujian terhadap Batu Geledek dan Ponari sedikitnya akan bisa memperlihatkan gambaran yang lebih jelas terhadap isu-isu yang beredar seputar kabar burung yang terkait kepada sosok Ponari itu sendiri.
Setelah pengujian dilaksanakan, masyarakat sedikitnya akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh, dimana kebenaran akan kabar kesaktian Ponari dan Batu Geledek menjadi semakin jelas.
Pengujian sedikitnya juga dapat memperlihatkan kepada masyarakat ,tentang daftar sakit penyakit yang mungkin bisa saja disembuhkan oleh Ponari and The Gang.
Melalui pengujian, segala macam hal-hal yang tidak sesuai dengan claim perkataan Ponari and The Gang juga akan dapat terlihat jelas.
Masalah Ponari jika dibiarkan begitu saja, akan menjadi sebuah fenomena bola salju .Bagaikan sebuah bola salju yang menggelundung, menjadi semakin besar dari waktu ke waktu, sehingga suatu saat nanti menjadi terlalu besar dan hampir mustahil untuk dihentikan.
Jadi tunggu apa lagi????
Tolak praktek-praktek ala Ponari!!!!
From OZ....far...far...away..
xxx
Salut, Kapolres Jombang!!!Ponari telah tamat selamanya!!!!
Salam para pembaca,
Mengahiri perdebatan pro dan kontra masalah Ponari and The Gang, penulis ahirnya memperoleh kabar berita yang menggembirakan!!!!
Salut kepada Kapolres baru Jombang!!!!
Bpk Kapolres Jombang yang baru yaitu Bpk Tomsi Tohir telah mengambil keputusan yang berani, dengan menutup praktek Ponari and The Gang untuk selamanya.
Kapolres Tomsi Tohir yang baru saja menggantikan kapolres yang lama, memang layak mendapat acungan jempol.
Kapolres yang baru ini, langsung menggebrak tampa menunggu lebih lama lagi....
Hanya satu hari (tepatnya hari pertama)setelah menjabat menjadi Kapolres Jombang,Kapolres memutuskan untuk bermusyawarah dengan para pejabat serta pihak-pihak yang terkait guna membahas penutupan praktek pengobatan ala Ponari and The Gang.
Hasilnya sungguh luar biasa....
Dengan keputusan bersama, Kapolres Jombang menyatakan bahwa Ponari and The Gang tidak lagi melakukan praktek pengobatan dengan menggunakan Batu Geledek.
Maju terus Pak Kapolres!!!!
Untuk berita lengkapnya, silahkan klik di sini!
From OZ....far...far...away..
xxx
@penonton
Eh, penontonnnn,... (kayak acara 'ngelenong yuk"aja, )
Tapi kata berita di tv tadi malam mereka masih nerusin lho, mas, walau katanya cuma untuk menghabiskan sisa kupon. Ya, semogalah bukan cuma sekedar alasan untuk, entah bagaimana, meneruskan kembali praktek tersebut...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
TUNTUT Pengkotbah Alam Roh
Ponari tidak pernah memasang iklan atau menjanjikan kesembuhan. Pasien datang sendiri. Mereka bukan pasien, namun orang-orang yang datang untuk minta tolong.
Ponri tidak minta bayaran. Pengunjung memberi uang secara sukarela, memasukkannya ke dalam kotak. Uang pendaftaran Rp. 5.000,- adalah jatah panitia. Mereka menganggapnya balas jasa karena ikut membantu mengatur agar yang datang dapat antri dengan tertip.
Dalam kasus ponari, tidak ada hukum yang dilanggar. Cara termudah untuk menguji adalah dengan memeriksa orang-orang yang katanya sembuh lalu menjelaskannya kepada masyarakat.
Pengkotbah Alam Roh MENJANJIKAN kesembuhan. PASTI sembuh. Cara mengujinya sama saja. Pastikan mereka yang dibilang sembuh itu memang tadinya sakit dan benar-benar sembuh. Dulu para pengkotbah Alam roh mengaku melakukan MUJIZAT KESEMBUHAN, namun sekarang mereka mengaku melakukan KESEMBUHAN ILAHI. Mujizat kesembuhan, langsung sembuh, kesembuhan ilahi, sembuhnya pelan-pelan.
Orang kena stroke bisa jalan tanpa tongkat itu kesembuhan ilahi. Bila seminggu kemudian dia bawa tongkat lagi, itu namanya kemunduran iman. Dia boleh datang lagi ke KKR untuk mengalami kesembuhan ilahi lagi. Lama-lama dia menjadi pintar dan paham bahwa bila memaksakan diri sebenarnya dia bisa berjalan kapan saja tanpa tongkat. Dia juga menjadi bijaksana. Tidak perlu memaksa diri untuk jalan untuk tahu apakah dia sudah sembuh atau belum.
Penonton dan handai taulan sekalian, Sebelum menuntut Ponari, tuntutlah pengkotbah alam roh. Sebelum mencerdaskan masyarakat, cerdaskanlah orang Kristen duluan. Sebab segalanya harus dimulai dari Yerusalem lalu meluas hingga ke ujung bumi.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Antara Menuntut Pengkotbah Alam Roh dan mencerdaskan Masyarakat.
Dear Ko Hai,
Saya akan mencoba memberikan tanggapan atas komentar tulisan Ko Hai terkait kasus Ponari and The Gang.
Ko Hai Menulis:
Ponari tidak pernah memasang iklan atau menjanjikan kesembuhan. Pasien datang sendiri. Mereka bukan pasien, namun orang-orang yang datang untuk minta tolong.
Penonton Menjawab:
Saya sejujurnya memang kurang tahu tentang pernah atau tidaknya seorang Ponari memasang iklan yang terkait dengan praktek pengobatan dengan media sebuah batu.
Satu hal yang pasti adalah sebuah pengakuan yang keluar daripada mulut seorang Ponari, dimana seorang Ponari mengaku bahwa dirinya telah menemukan sebuah batu yang berisikan roh penunggu sakti mandraguna,yang kemudian katanya seakan-akan memberikan signal kepada bocah Ponari agar memulai praktek pengobatan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.
Hal tersebut saya anggap sebagai sebuah bentuk lain daripada iklan, dimana kadang-kadang cerita yang beredar dari mulut ke mulut menjadi lebih efektif ketimbang model iklan yang sering kita lihat melalui media TV,koran,Internet.
Selain sosok bocah Ponari, masyarakat seringkali juga melupakan orang-orang yang berada di sekitar Ponari.Orang-orang yang saya maksud tentunya adalah orang tua,saudara,teman-teman,rekan-rekan yang sebenarnya berperan sebagai "puppet master" bagi seorang Ponari.
Mereka inilah yang sebenarnya menjadi "dalang" di belakang layar.mereka jugalah yang membantu menghembuskan isu-isu seputar kisah kesaktian Batu Ponari di seputar Jombang.
Sebuah isu yang mereka hembuskan, ditambah dengan keadaan masyarakat di sekitar Jombang yang cenderung mempercayai hal-hal mistik / supranatural menjadi resep mujarab guna menciptakan ledakan reaksi sensasi di seputar Jombang.
Ko Hai Menulis:
Ponri tidak minta bayaran. Pengunjung memberi uang secara sukarela, memasukkannya ke dalam kotak. Uang pendaftaran Rp. 5.000,- adalah jatah panitia. Mereka menganggapnya balas jasa karena ikut membantu mengatur agar yang datang dapat antri dengan tertip.
Penonton menjawab:
Memang......
Pada mulanya dikatakan bahwa Ponari melakukan praktek penyembuhan yang tulus, tampa adanya keinginan-keinginan untuk mendapatkan imbalan materi ataupun uang.
sejalan dengan waktu....
Kegiatan tulus seorang Ponari mulai bergeser menjadi sebuah praktek bisnis yang tidak dapat dipandang dengan sebelah mata.Sebagai masukan, silahkan klik di sini.
Memang benar bahwa kebanyakan pengunjung merasa rela memberikan Rp 5000,00 sebagai uang jasa bagi Ponari.Mereka merasa bahwa Rp 5000.00 masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang harus mereka keluarkan untuk Doktor.
Sayangnya hal tersebut tidaklah bertahan lama....
Uang jasa yang dimulai dari Rp 5000,00 secara perlahan beranjak naik.....naik....naik teruuus.....sampai sempat mencapai Rp 50.000,00......
Siapa yang bisa tahan?
Ko Hai menulis:
Dalam kasus ponari, tidak ada hukum yang dilanggar. Cara termudah untuk menguji adalah dengan memeriksa orang-orang yang katanya sembuh lalu menjelaskannya kepada masyarakat.
Penonton menjawab:
Berdasarkan asas praduga tak bersalah, Ponari and The Gang memang tidak bisa di anggap melanggar hukum, sampai pada saat Hukum menyatakan Ponari bersalah.
Oleh karenanya....
Meskipun Kapolres Jombang telah menyatakan untuk menghentikan praktek Ponari, Penonton menyarankan agar pengujian terhadap Batu Geledek milik Ponari tetap dilaksanakan.
Siapa tahuu.....batu geledek ternyata memang benar-benar sakti....
Who knows???
From OZ....far...far...away..
xxx
Penonton, Untuk Tahu Berita Indonesia
Penonton, untuk tahuberita di Indoensia secara online, anda boleh coba klik di sini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@penonton & all
Tadi malam sekilas saya nonton berita di tv, lupa stasiun apa (sudah ngantuk tenan), katanya menurut penelitian di Unair (cmiiw), air celupan batu Ponari mengandung sejenis kristal yang tidak diketahui. Selanjutnya saya tertidur, jadi tidak tahu lagi terusannya bagaimana. Bro penonton mungkin bisa mengupdate lagi kabar tentang itu? Thks.
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
Menuntaskan pemadaman fenomena Ponari
Salam Para Pembaca,
Kembali melanjutkan liputan perkembangan terahir dari Jombang yang berkaitan dengan fenomena Ponari and The Gang.
Berdasarkan perkembangan terahir , Jawapos online memberitakan bahwa di dalam pelaksanaan usaha-usaha guna menghentikan praktek Ponari and the Gang ternyata tidak cukup dilakukan hanya dengan memberikan perintah penutupan praktek oleh Kapolres.
Hasil pantauan Jawapos dan team pemantau berita online Pasar klewer menyimpulkan, bahwa sampai hari ini beberapa kelompok masyarakat masih berusaha untuk mendapatkan upaya penyembuhan dari Ponari and The Gang.(berita lengkap silahkan klik di sini)
Tercatat bahwa kemarin 1 maret 2009 Kapolres Jombang sempat memerintahkan agar aparat keamanan terkait dapat melakukan "sweeping" guna menghimbau anggota masyarakat yang masih berada di sekitar rumah Ponari, agar segera meninggalkan area dengan segera.
Hal tersebut merupakan reaksi balasan atas kecurigaan aparat yang berwajib, terkait masih adanya kantong-kantong di sekitar daerah Jombang yang menampung orang-orang yang mendambakan keajaiban dari praktek ala Ponari and The Gang.
Proses sweeping tersebut dikabarkan sempat mendapat reaksi perlawanan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan atas perintah penutupan praktek tersebut.
Waspada online menuliskan bahwa salah satu pihak yang diduga melakukan pelemparan terhadap aparat kepolisian adalah pihak panitia yang berkeberatan atas penutupan praktek pengobatan tersebut.
Menurut sumber dilokasi, insiden lempar lumpur yang dilakukan panitia adalah bentuk kekecewaan dengan ditutupnya tempat praktik bocah berusia 9 tahun itu. Namun demikian, aksi tersebut tidak berlangsung lama dan berhasil diredam oleh aparat kepolisian. "Aksi lempar lumpur itu seharusnya tidak sepatutnya dilakukan, karena dikhawatirkan akan memperkeruh masalah," ujar sumber itu.(berita lengkapnya klik di sini)
Satu hal lain yang menarik adalah telah dilakukannya upaya pengujian secara langsung terhadap air celupan batu geledek yang di sebut-sebut berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Upaya tersebut dilakukan pertama kali oleh tim dokter dari Sentra Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Jatim.Upaya dilakukan antara lain dengan mendatangi pasien-pasien Ponari yang mengaku telah sembuh setelah meminum air rendaman batu geledek.
Hal tersebut dilakukan semata-mata guna membandingkan keadaan pasien sebelum dan sesudah claim kesembuhan.Beberapa pasien diminta membuktikan keadaannya (dengan menunjukan surat keterangan dokter) sebelum mendapat kesembuhan dari praktek Ponari and The Gang.
Untuk sementara ini, hasil sementara menunjukan bahwa claim kesembuhan oleh air rendaman batu geledek adalah BOHONG BESAR!!!
Hasil penyelidikan juga berhasil menemukan bahwa untuk sementara ini telah tercatat penyakit-penyakit seperti pusing-pusing, encok, gila/gangguan jiwa, dan kencing batu sebagai penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh khasiat batu geledek (sesuai dengan claim saksi mata).
Tidak ada bukti-bukti lapangan atas kemampuan Batu Geledek untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti kangker, buta, rematik akut, kangker kulit, tuli, lumpuh, bisu, dan penyakit bodoh.....
Untuk sementara ini, team peliput berita Pasar Klewer masih akan memantau perkembangan terbaru daripada kasus Dukun Cilik Jombang...Ponari and The Gang.
Dari depan layar monitor Penonton menyampaikan,
Terima Kasih,
From OZ....far...far...away..
(Untuk berita tambahan silahkan klik di sini)
xxx
Coba Kalau Ada Majalah Kristen Yang ...
Penonton, coba kalau ada majalah Kristen yang mengirim wartawannya untuk meliput klaim-klaim kesembuhan di KKR. Setelah pulang mereka lalu mengikuti perkembangan orang yang katanya sembuh itu.
Ha ha ha ha ha ... Ayo siapa yang mau keluar modal untuk bikin Tabloid dengan nama MUJIZAT itu NYATA. Isinya adalah liputan klaim-klaim kesembuhan di KKR lalu perkembangannya kemudian. Dijamin, Tukul Arwana akan kehilangan omzetnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Menguji claim kesembuhan KKR
Salam para pembaca,
Sekedar menanggapi komentar ko Hai mengenai kemungkinan untuk meliput klaim-klaim kesembuhan oleh KKR....
Saya berpendapat bahwa hal tersebut akan segera terlaksana sesuai dengan rencana.Yang menjadi kendala disini adalah faktor kematangan persiapan dan faktor waktu pelaksanaan.
Sudah ada pihak-pihak yang akan segera menjalankan test uji-coba, guna menerapkan sistem pengujian terhadap claim mujisat/kesembuhan.
Yang menjadi sasaran tentunya tidak hanya KKR Kristen semata-mata.Praktek-praktek nyeleneh semodel praktek Ponari and The Gang, praktek pengobatan ala dukun serta kegiatan-kegiatan sejenis akan menjadi sasaran pengujian.
Mohon kiranya dukungan doa dan semangat dari rekan-rekan sekalian agar orang-orang / kelompok yang terbeban untuk menjalankan pengujian, dapat selalu memperoleh kelancaran dan agar dapat dijauhkan daripada gangguan (dari pihak-pihak yang tidak menginginkan proses pengujian dilaksanakan).
Saya pribadi berharap ,agar proses pelaksanaan pengujian terpadu dan bertahap terhadap klaim-klaim kesembuhan atau mujizat dapat segera diterapkan di setiap KKR kesembuhan ataupun kegiatan sejenis.
Dengan adanya sekelompok pengawas/penguji di setiap KKR,semoga akan bisa menciptakan keadaan KKR yang bebas dari tipu daya, kepura-puraan, serta sandiwara.
Maukah kita semua turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut?
Mohon dukungan rekan-rekan sekalian!!!!
From OZ....far...far...away..
xxx
Penonton, Sejak Tahun Lalu
Penonton, sejak Agustus tahun lalu saya membuat blog ini namun tidak punya waktu yang cukup untuk belajar tentang blog dan mengelolanya. Ada yang mau membantu? Untuk melihatnya silahkan klik di sini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ponari kembali ingin buka praktek!!!!
Salam Para Pembaca,
Setelah kurang lebih 2 minggu lamanya, dimana berita-berita seputar Ponari and The Gang perlahan-lahan mulai meredup dan mulai dilupakan pasca ditutupnya praktek pembodohan masyarakat tersebut oleh pihak yang berwenang, tiba-tiba saja muncul sebuah berita yang cukup mengejutkan bagi masyarakat luas.
Kabar ini terkesan bukan hanya kabar kabur yang berasal dari antah berantah.Kabar ini juga bukan gosip minum kopi yang beredar di antara kelompok pasangan usia menengah keatas.Yang pasti, desas desus tentang Ponari and The Gang seakan-akan mulai kembali berdenyut berkaitan dengan keinginan Ponari and The Gang untuk kembali membuka praktek penyembuhan ala pemuja batu seperti sedia kala.....edaaan.....
KOMPAS.com ((beritanya klik di sini)dalam laporannya menuliskan keinginan Ponari (pribadi) untuk kembali menjalankan praktek-prakteknya seperti sedia kala.Dikabarkan juga bahwa pihak Ponari kabarnya konon telah menuliskan sebuah surat pernyataan yang kemudian disampaikan kepada publik umum dengan melalui perantaraan seorang pengacara.
Di saat penulis membaca penggalan berita tersebut,sekilas terlintas sebuah kekhawatiran di dalam benak penulis.Ke-khawatiran penulis tentunya berkaitan erat dengan "trauma" masa lalu, dimana hasil-akibat negatif daripada praktek pengobatan ala Ponari and The Gang masih segar melekat didalam ingatan kebanyakan orang.
Bayangkan jika Ponari and The Gang kembali bergentayangan dan dengan bebasnya melakukan praktek pembodohan masyarakat serta praktek-praktek lainnya yang sarat serta rentan terhadap manipulasi/penipuan
Penulis sejujurnya menyimpan sebuah rasa penasaran terhadap Ponari and The Gang.Sebagaimana ratusan-ribu anggota masyarakat yang sempat mengikuti alur perkembangan kasus Ponari and The Gang, kita semua tentunya masih ingat akan saat-saat dimana Ponari and The Gang (bersama Kapolres dan elemen masyarakat)membuat permohonan untuk dapat mengahiri praktek pengobatan yang sedang mereka jalankan.Mereka pada saat itu terkesan bagaikan pihak yang merasa tertekan,depresi,kehilangan kebebasan, dan banyak lagi alasan lainnya.
Mereka jugalah yang menyatakan kekhawatiran mereka atas perkembangan kejiwaan serta keadaan kesehatan Ponari yang konon selalu mengeluh karena kecapaian dikala melayani ribuan orang-orang yang membutuhkan kesembuhan.Sekedar mengingatkan, pernyataan tersebut juga dipertegas dengan dikeluarkannya pernyataan yang serupa oleh Kapolres dan Kepala Desa terkait (untuk video, klik di sini)
Nah....jika sebelumnya pihak Ponari and The Gang terkesan memohon-mohon agar mereka diijinkan untuk berhenti "melayani" masyarakat.....
Kenapa sekarang, secara tiba-tiba mereka langsung berubah pikiran ...dan ingin kembali membuka praktek nyeleneh tersebut?
Keadaan yang secara tiba-tiba berubah halauan tersebut sewajarnya memberikan "image" bagi Ponari and The Gang sebagai pihak yang tidak tulus serta terkesan menyembunyikan sesuatu.
Tidak jelas apa yang menjadi "kerinduan" bagi seorang Ponari, sehingga rela menggadaikan usia sekolahnya demi "melayani" masyarakat.
Jikalau memang tujuan utama dari Ponari and The Gang adalah untuk melayani masyarakat ....wah....wah...wah.......penulis benar-benar salut deh....
Jarang sekali ada seorang anak kecil berusia +/- 9tahun yang bisa berpikir untuk melayani masyarakat.......sungguh luar biasa........RUAR BIASAAA...!!!!!
Tapi.....penulis berharap agar Ponari tidak membebankan biaya apapun terhadap masyarakat tersebut......
Dengan tidak membebankan apapun terhadap masyarakat sebagai imbalan.....itu barulah bisa disebut MELAYANI.
JIKA ternyata Ponari and The Gang menetapkan TARIF/BIAYA pengobatan kepada Masyarakat, maka hal tersebut tidaklah bisa disebut sebagai Ponari yang melayani masyarakat dengan tulus.
Dengan menetapkan atau memungut BIAYA/TARIF/UANG LETIH/UANG ADMINISTRASI/Lain-lain itu berarti sama saja dengan Berbisnis!!!!!!
Memang....
Tindakan Ponari and The Gang akan membuahkan banyak pertanyaan.Motifasi mereka yang menginginkan untuk membuka kembali praktek-praktek pengobatan seperti sedia kala sungguh patut dipertanyakan.
Konon masyarakat yang sempat mencicipi sedikit "berkah" dari praktek pengobatan tersebut dikatakan sebagai pihak-pihak yang paling mendukung kembalinya Ponari and The Gang.Para pedagang dadakan, jasa penyewaan kamar, tukang parkir, dan pak ogah juga tidak ketinggalan turut mendukung kembalinya Ponari and The Gang.Bagi mereka, kegiatan Ponari and The Gang dipercaya dapat menjadi generator perekonomian penunjang dapur keluarga mereka.
Sampai saat ini, usaha-usaha untuk melakukan penelusuran terhadap "korban-korban" Ponari and The Gang masih terus dilakukan.Upaya-upaya untuk menemukan khasiat Batu Geledek milik Ponari juga masih terus berjalan.
Mengenai akan diberikannya ijin bagi Ponari and The Gang untuk dapat kembali melakukan praktek pengobatan ala penyembah batu, penulis masih akan terus menunggu dan mengamati perkembangan selanjutnya.
Kembalinya Ponari and The Gang sungguh bukanlah sesuatu hal yang patut ditunggu-tunggu apalagi dibanggakan.Apapun alasannya, praktek-praktek sejenis hanyalah sebuah alat akal-akalan untuk mencari uang.
Mungkin pihak Ponari and The Gang merasa senang oleh karena masih banyaknya anggota masyarakat di Indonesia yang dapat dibodohi, dikibuli, ditipu oleh praktek pengobatan mereka.Oleh karena alasan yang sama, mereka juga berkeyakinan bahwa "easy money" masih bisa mereka peroleh dengan mudah.
Lets wait and see...
Apakah Ponari and The Gang akan dapat berhasil ...bangkit kembali.....untuk kembali menghisap pundi-pundi rakyat kecil ?
Marilah kita amati....
From Oz far...far...away
xxx
Tendangan Ponari
Salam para pembaca,
Fenomena-fenomena aneh bin ajaib dikabarkan semakin marak bermunculan di Republik ini.Dari sekian banyak kejadian-kejadian aneh tersebut,salah satu yang paling menghebohkan serta menyedot perhatian banyak orang tidak lain adalah fenomena made in Jombang alias Fenomena Dukun Ponari.
Fenomena Ponari yang konon sempat terhenti untuk sementara waktu (oleh karena permintaan penutupan daripada pihak keluarga dan kelompok masyarakat setempat), ternyata kembali berdetak ,bergentayangan serta kembali menghantui masyarakat Jombang dan sekitarnya bagaikan nyamuk jantan lapar yang bersiap-siap untuk menyedot darah orang-orang di sekitarnya.
Berbagai upaya dan cara yang pernah ditempuh guna menghentikan praktek pengobatan ala Ponari terbukti kandas di tengah jalan.Upaya keras aparat keamanan serta Pemerintah Daerah Jombang juga terbukti mandul serta tidak dapat menghalangi Ponari untuk bangkit dari absennya.
Sekilas, tentu saja banyak pihak-pihak yang merasa penasaran akan keadaan serta kabar-kabur terbaru tentang Ponari.Dalam kesempatan kali ini, penulis berkesempatan untuk menuliskan kabar-kabar terbaru seputar fenomena Ponari sang Penyembah Batu.
Kabar terbaru tentang Ponari berasal dari portal berita internet yang mencatat tentang keadaan Ponari yang terkesan semakin aneh dan belagu ( Sombong, berlagak, sok, menyebalkan, ogah-ogahan)...
Cobalah lihat foto di bawah ini:
"Ponari dibuka kembali. Dalam mengobati, kini Ponari lebih garang ".
"Tendangan Ponari"
Menyimak foto diatas tentunya kita akan dapat dengan jelas melihat seorang Ponari yang menghadiahi sebuah "tendangan" kepada seorang Polisi.....
Apakah yang menyebabkan seorang bocah Ponari sampai berani untuk melayangkan sebuah tendangan kepada Pak Polisi?
Apakah Ponari memang telah menjelma menjadi seorang "Dewa" cilik yang kebal hukum, sehingga merasa tidak perlu untuk menghormati seorang aparat kepolisian?
"Dulu masih dipercik, sekarang berani guyur orang tua"
Foto diatas memperlihatkan Ponari yang semakin berani beraksi....
Jika dahulu, Ponari hanya mencelupkan batunya kedalam wadah berisikan air, maka sekarang (melalui foto diatas) terdapat aksi tambahan seperti "pegang kepala", "kaki naik ke pundak", "guyur air" dan hal-hal lain yang terkesan seperti tidak menghormati orang dewasa.
Sekarang ini......boleh percaya boleh tidak......buktinya begitu banyak orang-orang yang sepertinya telah kehilangan akal warasnya, sehingga mereka mau mencoba apa saja demi mendapatkan sebuah tujuan.Tidak peduli apakah mereka berasal daripada golongan petani, pedagang, tuan tanah, pejabat, dan bahkan pegawai negri, mereka semua sama saja satu dengan yang lainnya..........telah termakan umpan kebohongan Ponari!!!!
"Yang seharusnya menjadi contoh"
Ck..ck...ck.....sampai-sampai anggota TNI juga termakan "aji kibul" sang Ponari....
Para pembaca yang budiman.....
Setelah melihat foto-foto di atas, apakah tanggapan anda sekalian?
Apakah ada diantara para pembaca yang mungkin juga pernah menjadi pasien Dukun Ponari?
Saya harapkan jangan pernah ada!!!!!
Penulis sempat berusaha untuk mencari tahu tentang alasan-alasan Ponari yang berkeinginan untuk membuka kembali praktek pengobatan ala Pemuja Batu'nya.Hasil penelusuran sementara penulis, menyimpulkan bahwa faktor "Uang" adalah alasan nomor satu bagi Ponari and The Gang untuk tetap melanjutkan prakteknya.
Meskipun tidak pernah menyatakan secara langsung, konon pihak Ponari juga sempat memberikan pernyataan seputar alasan Ponari yang "kekeuh" berkeinginan untuk membuka kembali praktek pengobatannya (klik di sini untuk beritanya ).Sungguh lucu memang....berhubung pihak Ponari selalu membawa-bawa masalah mistik sebagai alasan........he he he.....
Lain Ponari...lain juga dengan pihak-pihak yang merasa gerah dengan sepak terjang bocah Ponari.Sebutlah ormas-ormas seperti MUI yang telah mulai bergerak guna "menumpas" praktek-praktek model Ponari.Muhamadiyah juga dikabarkan telah mendatangi Kapolres Jombang Tomsi Tohir guna mengungkapkan keberatan mereka atas dibukanya kembali praktek Ponari (klik di sini untuk beritanya).
Gerakan "anti" Ponari tersebut juga mendapat dukungan dari praktisi kedokteran, dimana para dokter dikabarkan tengah bersiap-siap untuk melaksanakan "pengujian" terbuka.Pengujian yang dimaksud disini adalah dengan cara mengundang Ponari untuk datang ke Rumah Sakit tertentu agar bisa diperhadapkan secara langsung dengan pasien-pasien tertentu yang telah dipersiapkan.
Baik Ponari ataupun praktisi medis akan diberikan kesempatan untuk menunjukan kesaktian mereka masing-masing.Pada saat yang bersamaan, masyarakat juga dipersilahkan untuk dapat melihat dan mengamati proses penyembuhan tersebut.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat akan dapat melihat "kenyataan" yang sebenarnya berkenaan dengan claim kesaktian Dukun Ponari yang terkesan penuh dengan tipu daya.
Kembali kepada Ponari.....
Dikala banyak pihak yang serba sibuk untuk menumpas praktek pengobatan ala Ponari.....
Ponari sendiri sepertinya nggak peduli dengan semua pemberitaan media yang berseliweran selama ini ( berhubung Ponari mungkin nggak bisa baca...akibat males sekolah).....
Foto di atas kiranya dapat menjelaskan segalanya.....
(untuk berita terkait gambar, silahkan klik di sini)
Sebagai penutup....
Penulis percaya bahwa masyarakat Indonesia akan semakin menyadari bahwa praktek-praktek model Ponari hanyalah sekedar akal-akalan demi mendapatkan tujuan-tujuan tertentu.
Meskipun mungkin Indonesia membutuhkan waktu agar dapat secara tuntas menghentikan praktek-praktek ala Ponari......akan tetapi hal tersebut bukanlah berarti bahwa praktek ala Ponari tidak akan pernah lagi bermunculan di lain waktu.
Selain daripada tindakan aparat keamanan terkait, peran serta masyarakat pada umumnya juga dirasakan perlu guna menciptakan masyarakat yang cerdas dan terbiasa untuk menggunakan akal pikiran rasional.
Dengan terciptanya masyarakat yg cerdas, semoga suatu hari nanti......kelompok-kelompok seperti Ponari and The Gang, tidak akan bisa, menyedot serta menghisap darah rakyat seenaknya seperti sekarang....
Terima Kasih,
From Oz far...far..away...
xxx