Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Penghiburan di Tengah Tekanan
Pertengahan Mei 2007 aku menghadapi tekanan yang cukup berat. Ini adalah puncak tekanan yang aku hadapi. Enam bulan yang lalu aku menolong seorang teman yang membutuhkan, namun kebaikanku dibalas dengan kejahatan. Tanpa kusadari ternyata aku telah tertipu. Janji untuk melunasi kewajibannya pada waktu yang telah disepakati tidak ditepati. Reaksi pertamaku adalah marah besar karena merasa dipermainkan seperti bola di tengah lapangan. Sebagai seorang pria, sulit bagiku menerima kenyataan telah dipermainkan oleh seorang wanita yang bebal dan licik. Energiku banyak terkuras jika memikirkan hal ini.
Sementara itu aku juga harus menyelesaikan beberapa kewajibanku; tagihan asuransi, kendaraan dan beberapa lainnya. Kondisi keuanganku tidak begitu stabil saat itu. Keadaan ini menimbulkan tekanan buatku. Biasanya ketika menghadapi tekanan, aku type orang yang terus-menerus memikirkan bagaimana menyelesaikannya. Bahkan aku susah tidur pada malam hari. Secara fisik, tubuhku lebih cepat lelah. Aku sudah memperhitungkan dan mempertimbangkan banyak hal, namun kelihatannya aku menemui jalan buntu. Inilah saat-saat dimana aku merasa tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah datang kepada Bapa dan menceritakan semua tekanan yang sedang aku hadapi. Aku minta ampun kalau reaksiku salah selama menghadapi tekanan. Namun aku berdoa supaya Bapa memberiku kekuatan untuk menghadapi “musim” ini. Setelah berdoa dan menyembah, aku merasa lebih baik meskipun keadaan belum berubah.
Sabtu malam, 12 Mei 2007 aku memenuhi undangan pernikahan teman SMA-ku. Aku menyukai saat-saat seperti ini karena bisa bertemu teman lama kembali. Serasa reuni. Seperti biasanya, di penghujung acara pasti ada acara lempar bunga. Aku sebenarnya tidak terlalu berminat untuk ikut serta dalam acara ini. Namun karena didorong beberapa teman akhirnya aku maju ke depan diantara beberapa wanita dan pria lajang lainnya.
Tidak seperti pasangan lainnya, temanku dan suaminya melempar delapan kuntum bunga mawar. Tujuh berwarna merah muda dan satu berwarna merah marun. Pembawa acara pun memberi aba-aba kepada mempelai untuk melempar bunga. 1…2 ….3!!! Kedelapan bunga mawar dilempar dan…. Hap! Aku mendapatkan satu kuntum bunga mawar. Ahaa… aku mendapatkan bunga mawar berwarna merah merah marun. Ternyata itu adalah bunga yang berhadiah. Malam itu aku mendapat satu buah cincin emas putih. Wonderful!
Aku telah berulang kali mengikuti acara lempar bunga, namun belum pernah mendapatkannya. Tapi malam itu, aku begitu bersukacita karena bunga mawar merah marun itu jatuh tepat di hadapanku. Entah kenapa tiba-tiba aku merasa Tuhan sedang menghiburku dan menguatkanku menghadapi tantangan hidup hari-hari ini melalui pengalaman sederhana ini. Bahwa Tuhan perduli terhadap tantangan yang sedang kuhadapi dan pertolongan-Nya pasti tidak pernah terlambat.
Hari itu, secara nyata keadaan belum berubah. Orang yang membohongiku juga belum melunasi kewajibannya dan aku pun belum bisa membayar beberapa tagihanku. Namun, melalui pengalaman sederhana tersebut aku dikuatkan dan dihibur. Hati dan pikiranku dibaharui kembali. Aku pun terus melanjutkan hidupku dengan keyakinan bahwa di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar.
- Kendrick Sumolang's blog
- 5498 reads
Sejak dulu lelaki di tipu wanita!
Bung Kendrik,ikutan sedih karena anda baru menyadari bahwa wanita itu benar benar wanita. Adam makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, karena pemberian dan bujukan Hawa. Silahkan belajar sendiri dech tentang wanita-wanita yang mengubah sejarah. Perlu anda ketahui, salah satu wanita yang mengubah sejarah Argentina, negerinya Maradona adalah seorang wanita yang memulai karirnya sebagai pelacur.
Kalau anda membaca cerita-cerita silat Tiongkok kuno, maka anda akan berkali-kali diingatkan bahwa wanita adalah salah satu makluk paling berbahaya di dunia. Semoga anda segera dapat menstabilkan kondisi keuangan anda. Memang, uang sekolah itu mahal bung.
Karena di surga, yang terbesar adalah anak-anak!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Baru 'bangun' dari tidur...
Akhirnya aku ter'bangun' dengan informasi dari bung hai-hai. Thx a lot bung. Mungkin selama ini aku terlalu dekat dengan kaum hawa sehingga mataku kabur. bukankah kalau melihat objek terlalu dekat maka pandangan kita akan jadi kabur??
tapi bagaimanapun ini kaum yang paling kita butuhkan bukan? cuma sekarang kita yang mesti bermain cantik ya bung.
Penghiburan di Tengah Tekanan
>>>GOD=LOVE=YOU>>