Di suatu waktu, di suatu masa aku menemukan sebuah kampung kecil dalam perjalanan pengembaraanku. Kampung itu terlihat asri, aman dan tentram. Kampung Rembulan namanya.
Aku melihat-lihat suasana kampung itu dan akhirnya memutuskan untuk menetap sementara di sana.
Di kampung itu ada orang-orang dari berbagai kampung lain, ada yang dari kampung Mars, kampung Uranus, kampung Neptunus dan masih banyak lagi. Pak RTnya sendiri berasal dari kampung Venus.
Tidak lama kemudian datanglah seorang pengembara lain dan dia pun sepertinya menyukai Kampung Rembulan. Dia langsung memutuskan untuk menetap di Kampung Rembulan. Namanya adalah Bejo.
Pada awalnya aku tidak terlalu memperhatikan sepak terjang Bejo biarpun sesekali kami saling bertegur sapa sewaktu kami berpapasan di pasar. Namun kemudian kudengar Pak RT mengangkat Bejo menjadi salah seorang pengurus kampung.
Karena tertarik dengan keputusan Pak RT aku pun mulai memperhatikan lagak si Bejo ini. Dia terlihat sopan, ramah dan bersahaja tapi ternyata tidak berlangsung lama.
Sekali waktu aku terlibat percakapan dengan warga kampung lainnya dan Bejo pun ikut nimbrung. Dia berbicara panjang lebar tapi sedikit pun aku tidak mengerti kata-katanya.
Aku mencoba bersabar dan menjelaskan tapi dia sepertinya tidak mengerti kata-kataku.
"Mungkin karena kami berasal dari kampung yang berbeda." Kataku dalam hati sambil mencoba bersabar.
Kemudian dia melontarkan kata-kata yang arogan dan merendahkan warga lain. Aku pun menegurnya di muka umum dan menyatakan ketidaksetujuanku dengan sikapnya.
Lalu aku pun pergi meninggalkannya.
Begitu aku tiba di gubukku, aku menemukan sepucuk surat. Dari Bejo.
Dia meminta maaf kalau dia sudah menyinggungku. Dia tidak pernah bermaksud begitu, katanya. Namun karena aku masih sebal, aku melemparkan suratnya ke lantai.
Ternyata maaf tinggal maaf. Keadaan tetap tidak berubah, malah semakin buruk. Berkali-kali kutemukan Bejo mengganggu warga kampung lainnya dengan sikapnya yang arogan dan kadang menyudutkan. Beberapa warga kampung pun melampiaskan rasa prihatin mereka kepada Pak RT tapi Pak RT mempercayai Bejo dan memberinya kesempatan berulang kali.
Suatu hari ada seorang pengembara lain yang mendatangi Kampung Rembulan dan Bejo pun memulai aksinya. Dia mendatangi pengembara itu dan menyudutkannya. Bejo mengikutinya kemanapun si pengembara pergi dan membuat si pengembara merasa disudutkan. Akhirnya pengembara itu meninggalkan Kampung Rembulan dengan susah hati.
Aku dan warga kampung lainnya menjadi marah dengan sikap Bejo ini. Kami menegur Bejo di muka umum dan melaporkannya ke Pak RT tapi seperti biasa Pak RT sepertinya tidak melakukan apa-apa.
Namun tidak lama setelah itu akhirnya Pak RT tidak bisa berdiam diri lagi. Bejo pun diturunkan statusnya dari seorang pengurus menjadi penjaga pintu gerbang.
Di satu pihak aku senang karena kampung kami terasa lebih tenang tapi di pihak lain hatiku kasihan setiap kali aku melihat Bejo berdiri di pintu gerbang memandangi kami dari kejauhan.
Biarpun dia sudah menulis surat permohonan maaf yang kemudian dipajang di dinding pengumuman di kantornya Pak RT tapi masih banyak warga yang tidak bisa melupakan kelakuannya. Dia mencoba berubah dan kulihat dia beberapa kali minta maaf kepada warga kampung lainnya. Aku pun jadi makin kasihan dan sedikit malu karena aku pribadi tidak akan punya nyali untuk menghadapi orang-orang yang sepertinya tidak menyukaiku dan minta maaf seperti itu.
Biarpun aku tetap tidak setuju dengan sikapnya dulu dan sering kali aku tidak sepaham dengannya tapi entah kenapa aku kok jadi agak salut sama dia.
Beberapa bulan kemudian aku pun memutuskan untuk melanjutkan pengembaraanku. Kusinggahi kampung demi kampung tapi tidak menemukan kampung yang menarik hati. Akhirnya kubiarkan kakiku membawa diri ini kemana mereka mau dan aku pun tiba di Kampung Rudal.
Aku memutuskan untuk singgah sementara di kampung yang ramai ini tapi ternyata banyak pengembara lain yang mendatangi Kampung Rudal juga, termasuk Bejo.
Tidak seperti warga Kampung Rembulan, beberapa warga Kampung Rudal memukuli Bejo karena mereka tidak menyukainya. Setiap hari kulihat Bejo dipukuli dan dinista. Tidak sedikit yang meludahi muka Bejo sambil memakinya.
Bejo mencoba membela diri sembari melindungi kepalanya dengan tangan tapi pukulan demi pukulan diterimanya setiap hari.
Ingin rasanya aku membantu Bejo karena entah kenapa saat kulihat Bejo, aku jadi teringat seorang pengembara miskin di kampung lain yang dianggap gila oleh orang banyak sampai mati dibunuh warganya.
Kemudian diketahui bahwa pengembara itu ternyata seorang yang kaya raya dan dia meninggalkan harta warisan yang tidak ternilai untuk orang-orang yang sudah membunuhnya.
Maafkan aku, Bejo. Kamu sudah mengajariku banyak hal.
"Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." (Mat 25:42-45)
__________________
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@ HANNA
MrLapu
imajinasi anda sangat bagus.... anda dapat mebuat latar cerita yang unik dan tokoh-tokoh fiktif yang mempunya karakter yang saling mendukung.... boleh juga tuh kalo belajar dari kamu....
Aku tunggu jawabannya....
GBU
MrLapu
@merdiaris
merdiaris: Aku tunggu jawabannya....
Pertanyaannya apa, mas?
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Hannah
merdiaris: Aku tunggu jawabannya....
Pertanyaannya apa, mas?
imajinasi anda sangat bagus.... anda dapat mebuat latar cerita yang unik dan tokoh-tokoh fiktif yang mempunya karakter yang saling mendukung.... boleh juga tuh kalo belajar dari kamu....
yang dibold itu pertanyaannya,..karena seperti yang tante paku bilang, hati hati dalam menulis,..smile juga kasih saran agar merdiaris ga curi curian waktu mau main internet dan masuk situs SS, jadinya ga buru buru,...
pertanyaannya harusnya :"Bolehkah saya belajar dari kamu, Hannahku, oh sayangku???hihihihi...
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Ternyata sekampung
hannah,,wah kalau gitu kita pernah sekampung dong.Saya juga dulunya tinggal di kampung rembulan di sebelah pos kamling.
Saya juga kenal si Bejo itu.memang dia itu orangnya kalau bicara sulit dimengerti,tapi sebenarnya ada makna yang sangat dalam pada kata-katanya.
Tapi saya baru tahu kalau dia itu sudah dihukum pak RT jadi penjaga pintu gerbang.kasian juga sih ya,,,?
Salam.
Wah sempitnya dunia..
Jangan2 dulu kita pernah bertegur sapa di Kampung Rembulan? hihihi
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Si Bejo
Si Bejo datang ke kampung langsung mau mengajar di kelas dan memberikan kritik sama orang2 yang lalu lalang, padahal kenalan aja belum. Gak nunggu seminggu atau sebulan, tapi hari pertama langsung seperti itu.
Si Bejo sepertinya hanya tau soal akademis, tapi sayang gak bisa berbasa basi dan ngobrol2 ringan. Orang2 gak nyambung sama si Bejo, karena di sekolah dan di kerjaan, mereka sudah capek mendengar dan memakai kata2 yang berat.
Awal si Bejo masuk ke kampung, langsung ambil toa dan teriak2. Bahkan yang lagi ngobrol2 sambil seruput kopi pun diteriakinya dengan ayat2 kitab suci. Ayat2 yang pasti harus berlaku buat orang lain, tapi tidak dengan dirinya.
Terakhir liat si Bejo, dia lagi menegur orang yang lagi kencing di pagar rumah orang, katanya kencing lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Menegurnya pun dengan cara unik, yaitu sambil kencing juga di tempat yang sama. Tapi Bejo percaya apa yang dia lakukan itu benar. Satu kampung dianggapnya tidak mengerti. Cuma yang setuju dengan dia yang dia anggap mengerti.
Bejo datang. Bejo pergi. Bejo2 bakal ada di mana2, dari dulu sampe sekarang.
One man's rebel is another man's freedom fighter
Pokoke...
Ketika ada anak kecil yang melihat dan protes "Kok kamu ikutan kencing juga" Bejo menjawab "Loh aku kan seorang yang mengajar tentang kesopanan. Pokoke --ini hal benar-- aku memberi contoh yang nggak boleh kalian lakukan"
Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25
Semut,bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, Amsal 30:25
contest
Ha..ha.. Antowi bisa aja.,,
"Kok kamu ikutan kencing juga?"
Bejo menjawab : " mau lihat jauh mana.."
Oooo nampaknya mau ikutan "PEE CONTEST" ya? smoga bukan miss Hanna yang jadi juri nya
Sorry Han, koment nggak nyambung, ni joli lagi kumat isengnya kok..
Adu mancur
Hahahaha adu pipis! Yg paling jauh mancurnya dapet donat
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Plainbread = Bejo 2
Elo juga mirip Bejo.
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Oh ya?
Coba deh elu tulis blog mengenai Bejo 2, elu kan pakarnya bikin blog tentang orang lain, walaupun gak pernah tunjuk langsung ke orangnya atau pake nama samaran.
Ntar kalo elu bikin, kasih tau gue ya kalo itu buat gue, supaya gue gak "cucian deh lu, kegeelan, emang sapa bilang itu buat elu" hehehe.
One man's rebel is another man's freedom fighter
Ah PB
Wah gw gak pernah mikir utk nulis ttg Bejo 2.. ide yg menarik. Coba nanti gw pertimbangkan ya tp kalo pun gw nulis ttg Bejo 2 mungkin gak akan gw pajang di alun2 kek gene seh.
Believe it or not biarpun kita sering brantem mulut gene tp gw pun banyak belajar ttg diri gw sendiri dr ngeliatin lagak lo. I guess I owe you my thanks, too.
"dol dol dol... tatatatattttt.. bang bang! kenaaaa!" hahahahahaha
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Sering?
Sering? Hehehe.
Belajar banyak supaya gak belagak cadel telus ya kalna gue ingetin umul elu? :)
Belajar banyak supaya bisa bedain Bejo yang minta maaf pura2 karena udah nyusahin ORANG LAIN sama bedain permintaan maaf yang tulus ya? :)
Belajar banyak supaya kalo mau nyindir atau negur orang lain, jangan pake nyinyir alias ngumpet2 ya? :)
Bejo sakit jiwa, stalking orang ke komunitas laen sampe ikutan daftar karena belum puas meraja lela di kampung satunya. Kalo di state tempat elu tinggal, orang stalking orang lain hukumannya apaan?
One man's rebel is another man's freedom fighter
Elo juga belajar ya
Terima kasih tipsnya.
Elo juga belajar ya supaya gak nitpicking ma tulisan orang. Ingat2 kata2 B7 di blognya Smile tuh.
Elo juga belajar utk gak menghina orang ya krn siapa tau someday elo butuh pertolongan mereka dan ingat2 malunya kayak apa coba pas ternyata org yg lo hina itu malah membantu elo tanpa pamrih. Bayangkan gimana BC lompat2 dgn penuh kemenangan saat dia menolong elo dan menaruh bara api itu di kepala lo.
Elo juga belajar ya utk gak sensi dan dikit2 merasa disindir kayak cewe. Cewe kalo sensi bisa kasih alasan krn lagi dateng bulan, nah elo alasannya apa coba?
Elo juga belajar ya utk jangan sok pinter bhs Inggris dan (sekali lagi) menghina blognya org lain yg kurang mahir bhs Inggris krn ternyata bhs Inggris elo pun gak hebat2 amat. You can write Indonesian in English, yes, but most kids in grade school can do that, as well, if you give them a dictionary and a computer.
Elo juga belajar ya ma Tante Paku, Purnomo, mas Wawan dan masih banyak blogger di sini yg biarpun karyanya bagus2 tp mereka gak sok hebat dgn merendahkan hasil karya org lain.
Sekian dulu tips dr gw, moga2 bermanpaat.
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Niwei Hannah, picik dan degil kaya Bejo
Hahaha, iya gue belajar, tapi tentunya gue belajar dari tempat dan orang yang tepat :)
Elo juga belajar ya supaya gak nitpicking ma tulisan orang. Ingat2 kata2 B7 di blognya Smile tuh.
Gak gue tanggepin serius tuh :)
Elo juga belajar utk gak menghina orang ya krn siapa tau someday elo butuh pertolongan mereka dan ingat2 malunya kayak apa coba pas ternyata org yg lo hina itu malah membantu elo tanpa pamrih. Bayangkan gimana BC lompat2 dgn penuh kemenangan saat dia menolong elo dan menaruh bara api itu di kepala lo.
Hahahaha, masih diinget ya? Elu sama BC potong kambing berapa ekor ngerayain kemenangan? Hahahaha.
Dasar niwei Hannah picik, kalo elu liat kronologisnya, yang gue perangi itu bukan soal BC yang gak mahir bahasa Inggris, tapi soal BC yang egonya lagi segede gunung karena sudah dikasih saran sama beberapa SSer lain malah bersifat defensif. Apa gue datang2 ke blog dia langsung caci maki? Kagak tuh. Apakah gue bermusuhan sama dia? Kagak juga tuh. Elu kudu liat donk kenapa di blog BC yang lain, gue malah ikutan ngeramein dan minta tolong gimana masukin gambar. Elu pikir kalo gue ngelakuinnya gak ada tujuan apa2, ya gue maklum karena elu emang picik hahahaha. Berapa orang yang ikutan potong kambing waktu itu? Hahahaha.
Elo juga belajar ya utk gak sensi dan dikit2 merasa disindir kayak cewe. Cewe kalo sensi bisa kasih alasan krn lagi dateng bulan, nah elo alasannya apa coba?
Yang jelas blog elu itu udah dikonfirmasi sama Smile dan elu bahwa itu ditulis buat orang2 yang baca alias SSer. Dan gue udah bilang di situ bahwa gue gak merasa buat gue. Gak bisa baca tulisan gue yang itu? Gue maklum.
Gue cuma bilang sama elu berkali2 bahwa kalo mau nyindir orang, sebut aja namanya. Inget kan elu itu dulu anak baik2 di kampung sebelah, kata orang2 sampe elu ketemu gue dan mereka bilang elu belajar dari gue makanya sampe pernah ditendang dari situ. Gue aja sampe bilang sama mereka kalo gue GAK merasa bahwa si niwei hannah itu belajar dari gue. Tapi ya sudahlah. Mungkin mereka ada pointnya. Hahahaha. Setidaknya kalo memang bener belajar dari gue, ya bilang2 donk biar gue kasih tau gimana caranya supaya bisa fighting and ducking di saat yang tepat. Kalo nyerap ilmunya cuma taunya nyerang mulu, ya wajar kalo kena serangan balik.
Elo juga belajar ya utk jangan sok pinter bhs Inggris dan (sekali lagi) menghina blognya org lain yg kurang mahir bhs Inggris krn ternyata bhs Inggris elo pun gak hebat2 amat. You can write Indonesian in English, yes, but most kids in grade school can do that, as well, if you give them a dictionary and a computer.
Emang elunya ya picik. Yang mau sok pinter bahasa Inggris itu sapa ya? Susah emang, orang kalo udah gak suka ama orang lain, apapun yang dibuat orang lain itu bakal dibilang sok ini dan sok itu. Itulah elu. Kedegilan dan kepicikan hati elu melihat suatu hal.
Bahasa Inggris gue gak hebat2 amat? Lah emang, gak usah elu kasih tau juga gue udah tau kok. Bahasa ibu gue bahasa Indonesia. Pasangan gue juga bukan bule kaya elu. Tapi kalo gue kritik orang yang salah grammar atau vocab, apa itu dianggap kalo gue SOK pinter berbahasa Inggris? Iya, bagi orang picik dan degil hatinya. Mentalitas "elu mentang2! dan mentalitas "elu sok banget!" emang mesti ditaroh bara di atas kepala mereka, biar bisa potong kambing dan loncat2.
Elo juga belajar ya ma Tante Paku, Purnomo, mas Wawan dan masih banyak blogger di sini yg biarpun karyanya bagus2 tp mereka gak sok hebat dgn merendahkan hasil karya org lain.
Huhuhuhu, sebelum elu masuk ke SS, gue udah sebut nama2 SSer kok yang gue pake acuan sebagai menulis. Jadi gak usah elu suruh juga gue tau. Merendahkan hasil karya orang lain? Kalo mereka mau mengkritik karya gue, gue malah terbuka lebar. Dan gue GAK bakal anggap kalo mereka MERENDAHKAN hasil karya gue. Emangnya kaya elu, yang berhati picik dan dengki?
Sorry ya mbak (panggil mbak soalnya lebih tua), saya gak picik dan dengki seperti anda, yang kalo gak suka sama orang trus langsung penilaiannya negatif terus menerus. Hahahaha. Elu udah setaunan berguru sama sang atheis, kok masih belum maju2 ya karakternya? Atau ym-an sama dia sama kaya ym-an sama gue dulu, malah bicara soal hal2 yang ehem ehem ehemm? Hahahahaha.
Sekian dulu tips dr gw, moga2 bermanpaat.
Terima kasih tipsnya, bermanfaat bikin rame blog elu. Jangan lupa bilang ma kasih lagi ke gue ya, karena blog elu jadi rame :)
One man's rebel is another man's freedom fighter
PB chicken
Elo paling bisa ngatain org 'tukang khotbah' tp justru elo sendiri yg paling suka ceramah ampe komentar gw yg beberapa kalimat pun elo balas kayak cerpen gene ck ck ck..
Org model kayak elo tuh sebenarnya gak perlu ditanggapi serius krn elo paling bisa ceramah tp gak suka liat org lain ceramah, elo paling suka kasih nasehat tp elo sendiri gak mau terima masukan, elo paling suka nitpick tp elo sendiri hobi nitpick dan lucunya elo uda nitpick org trus ceramah panjang lebar tp eeh gak taunya elo salah baca ampe dikatain B7.. cuciaan cup cup cup nih balon *serahin balon warna pink*
Oya gw juga gak lupa elo tukang bolak balik kata2 dan gak bertg jwb ma kata2 lo sendiri krn spt terlihat di blog gw yg lain, elo bukannya mengaku uda menghina org lain tp elo malah ceramah panjang lebar soal 'terkesan' menghina tp di akhirnya elo mengakui juga elo menghina (blog) org lain. Plis deh ah, malu dong ma Hannah yg cewe tp berani minta maap.
Chicken ah hihi
............................................. petok petok petok ................................................
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Chicken yang mana, Niwei? Name-calling Chicken?
Gue ini diname calling chicken yang mana? Chicken ada banyak jenis soalnya.
Yang finger-licking-hmmm-hmmm-good chicken?
Atau yang that's-enough-I've-had-it-my-husband-buy-me-same-dinner-every-freaking-day-and-I-don't-know-how-to-cook-either chicken?
Kalo yang pertama, yes, itulah gue. Hmmm. Hmmm. Good. Hahaha.
Gini ya mbak biar anda gak oon trus. Setiap saya bilang tukang kotbah, itu artinya waktu orang2 mulai kotbahin orang lain pake ayat2 alkitab. Kaya elu gitu deh, kutip2 ayat alkitab untuk nyindir orang tanpa sebut nama, yang katanya perenungan tapi ujung2nya malah mau nyinyir sama orang lain alias ngotbahin. Hahahahaha.
Jawab Yesus (versi Niwei Hannah): Dasar elu chicken. petok petok petok ...
Murid: Tapi Tuhan.. anda salah kutip, kok jadi saya yang malu?
Jawab Yesus (versi Niwei Hannah): Liat B7, liat Smile donk, dasar chicken, petok petokkkk ... cucian, nih balon warna pink cup cup cupp
http://www.sabdaspace.org/surat_terbuka_buat_pengurus_bloggs_ini#comment-71401
Huahauhauahuahau. Name calling nih yeee :)
One man's rebel is another man's freedom fighter
PB gak nyambung
Haduh gak nyambung deh si mas...
Coba deh baca lagi komentar gw baik2 ttg elo yg BOLAK BALIK dgn kata2 lo sendiri di blog gw yg lain. Di blog itu elo membela diri dgn bilang bhw elo cuma 'terkesan menghina' tp akhirnya lo mengakui juga bhw elo 'menghina blog' org lain.
Mbok kalo uda menghina ya ngaku aja emang elo menghina, gak perlu ampe khotbah panjang lebar soal 'terkesan menghina' seakan2 elo lg ngomong ma anak TK, gitu lho
Niwei, maapkan gw yg uda ngatain elo 'chicken' biarpun gw sebenarnya punya alasan kuat utk itu tp gw gak sepantasnya melakukan hal yg sama dgn yg lo lakuin dgn menghina2 org lain.
Gw cuma mo buktiin aja bhw gw bener ttg elo yg suka bereaksi berlebihan. Elo sering menghina2 org tp begitu elo dibilang 'chicken' dan 'nyiprat2 air' wuih gak terima. Ck ck ck..
Gw bawaannya mo ketawa molo tiap ingat istilah 'terkesan menghina' hahahahahaha
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Hannah Minta maaf politik
Ah itu kan terjadi di dunia imajinasi elu aja bahwa gue akhirnya mengakui kalo gue menghina blog orang lain DAN bawha gue gak terima dibilang chicken dan tukang ciprat. Gue telen tuh semuanya. Silakan baca lagi tulisan gue, ada gue bersikap defensif kaya elu dibilang chicken dan tukang ciprat? Hahaha
Even ur enemy-of-my-enemy friend si Smile bilang gue tukang kritik sejati, gue terima juga tuh.
Anda minta maaf politik ya, bilang minta maaf tapi sambil diembel2i "biarpun sebenarnya gue punya alasan kuat." Hahaha. Sounds like TonyPaulo. Minta maaf itu ya ngaku salah, bukan minta maaf karena pengen diliat orang sebagai orang legowo. Apa susahnya bilang,"maaf, saya salah. Titik." Pasti susah, untuk orang2 yang sebenarnya gak mau ngaku salah. Hehehe. Maaf ya gue nimpuk batu ke kepala elu, biarpun gue punya alasan yang kuat untuk itu. Uhhhuuuii.
Gpp kok. Name-calling chicken dan tukang ciprat cuma ngebuktiin elu sebagai manusia munafik. That simple. Sampe ngutip2 ayat alkitab untuk nyindir SEDIKIT orang di SS, tapi ternyata elu ngelakuin yang sama, bahkan lebih parah karena udah:
1. tulis "Yesus versi SS" (kalo emang bermasalah sama orangnya, hadapin orangnya langsung jangan bawa2 nama komunitasnya),
2. gak sebut siapa orangnya,
3. dan akhirnya ngelakuin hal yang sama :)
Learn the hard way, it's painful isn't it? :)
One man's rebel is another man's freedom fighter
'Terkesan' politik kalee?
Jadi ingat lagi secuil ceramah elo ke smile dan gw soal 'terkesan menghina' blum lama ini di sini:
smile: smile hanya berpikir,...kenapa jika bisa jujur tanpa berkesan kasar atau menghina tidak anda lakukan?
smile hanya berpikir, daripada berlaku sok manis? kenapa daripada harus berlaku? kenapa tidak lakukan saja memang dengan hal yang manis, tulus dan jujur? apakah akan menjadikan itu membuat jatidiri anda hilang dengan berbuat jujur tapi sopan dan tidak berkesan kasar?
PB: Saya tidak pernah mengkasari atau menghina orang, tapi kalo itu TERKESAN di mata orang lain seperti itu, saya mau bilang apa? .... Saya bilang blog orang lain sampah, udah dibilang bahwa saya menghina.
Hannah: Elo tuh bisanya kesana kemari bilang blog org sampah, puisi org gak mutu, pendapat org gak penting dan dgn begitu mungkin berharap bisa membuat org lain merasa 'kecil' atau lebih 'kecil' dari elo.
PB: Yang saya kritik blog orang, puisi orang, pendapat orang, tulisan orang, tapi sesuai dengan semangat interpretation in the eye of beholder, anda dengan kerennya bilang kalo saya menganggap orang lain kecil. Karyanya yang dikritik, tapi dianggap orangnya yang diserang.
Dasar PB tukang bolak balik dan manipulasi kata.
Elo bisa memisahkan sebuah karya dari si penulisnya tp seakan2 gak bisa bedain antara menghina dgn mengkritik.
Kalo elo yg mengejek, elo pake istilah 'terkesan' seakan2 ada pesan (yg baik) dr ejekan elo.
Tp wkt elo membaca tulisan org lain, elo malah gak (mau/bisa) melihat makna/pesannya ampe dikasih nasehat halus ma B7 "ingat maknanya, bukan judulnya".
Bener banget tuh dia.
Liat pesannya dong, jangan liat skill bahasa asingnya. Liat pesannya dong, jangan liat puisinya berima/kaga.
Liat pesannya dong, jangan kritik istilah2 teknisnya. ("Bulan tidak bersinar, cuma cahaya pantulan dari Matahari").
Akhir kata: Minta maaf 'terkesan' politik kaleee hahahahahaha
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Bejo = Blagu Jorok
hannah, niwei, gua gak peduli apa yang terjadi pada si Bejo dan apa yang telah dia lakukan di kampung sana. Namun, niwei sudah TERTIPU olehnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai2 bikin peraturan sendiri
Hai2: Bila ketahuan menipu, anda akan diarak keliling pasar. Bila bertobat anda akan diampuni, bila tidak bertobat anda akan digebukin dan diarak keliling pasar setiap kali tertangkap basah menipu.
Yg di atas peraturan dr mana tuh? Perasaan blum lama ini Admin sendiri justru menghimbau member utk saling menghargai deh.
Adminnya yg berubah pikiran ato bisa2an elo aja yg bikin peraturan sendiri krn merasa jadi suara mayoritas di sini?
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
@hannah : BEJO cuma SMART As*
BEJO sang ANAK DESA itu pintar katanya, bahkan saking INGIN DASHYATnya pintarnya DILUAR KEPALA.
tahu toh DILUAR KEPALA ?!?!?!
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@JF Bejo = Hai?
Ngakak gw baca koment loe coi, apa benar si bejo dalam cerita hannah itu si hai?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Sandman and Jesus Freaks
ih si JF..dia tau si bejo itu siapa,..cuma karena ada tulisan kampung kecil...maka disambungin deh si bejo anak desa = anak kampung,..karena yang punya nama anak kampung eh salah anak desa ingin dasyat cuma mr.Gondrong, jadi mleset ke situ deh,..hihihihih...
yang jelas untuk ukuran sudah masing masing mengetahui, kan,..hihihihihihi....
pura pura tidak tahu, kura kura "TENGKURAP!" hihihihihi
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@Smile bukan begitu coy...
Kalau komentar dia soal si BEJO itu adalah si hai hai, itu adalah suatu hal yang lucu, karena menurut pendapatku si BEJO itu merujuk kepada orang lain.
Kalau memang dia tahu si BEJO itu adalah si PONI TAULO dan memang komentar pedas dia untuk dia maka itu akan bertentangan dengan komentar yang dia posting di SINI
Lucu bukan?
Sekalian nulis komentar ini, menurut saya pribadi cukup sudah untuk menghamburkan tenaga hanya untuk satu orang ini, semua usaha sudah maksimal, teman-teman juga sudah berusaha untuk membantu, entah di sukai atau tidak tapi beginilah adanya ketika membantu. Suka atau tidak suka mereka itu sudah terlebih ada dahulu disini.
So, seperti pak purnawan bilang daripada buang tenaga lebih baik simpan tenaga untuk hal yang lebih besar lagi. Sekuat apapun tenaga yang di gunakan mendorong kereta api dari samping, kereta tersebut tak akan maju, kecuali di kontrol dari dalam.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Dear Bejo,
klao gw sih lebih suka'an kampung Rudal daripada kampung Rembulan. Cuma doyan jg ama kampung ACGT, mm apa gw buat blog jg ya ttg kampung ACGT hihihi *jd pengen ikut2an* ..
imo kampung Rudal, malah bisa menerima perbedaan pandangan, cuma cara elo aja yang kurang tepat. So, kurang tepat kalo dibilang bejo "dipukulin n dimaki" karna perbedaan yang dia punya, cuma cara bejo aja yang kurang (ga) tepat.
Kalo mau se, bisa belajar dr virus HIV. Speti yang kita tau nih virus hancurin sistem pertahanan tubuh kita. Idealnya, immune cell yang tugasnya bertahan dr virus2 seperti HIV bkal bisa bantai habis HIV ini sbelum HIV bisa ngerusak immune system manusia. Tapi kenapa si HIV ini bisa lolos? Karna si HIV pinter, dia menyesuaikan diri n nyamar jd immune cell itu sendiri, jadinya ga dibantai ama immune cell, n setelah itu baru diem2 si HIV ancurin sistemnya.
Cara yang sama jg dilakuin kok waktu jaman perang. Untuk mengetahui kelemahan musuh, cara yang dilakuin pelajarin cara hidup musuh, cara mereka berfikir, kesukaan mereka, gaya bahasa mereka, n laen2.
waittt... jangan salah paham...jangan dibilang kalo dalam kristen ga bole musuhan n hancurin musuh kita loq.. maksud gw dalam konteks yang positif.
Kalo mang bejo pengen "menobatkan" orang2 "sesat" di kampung Rudal, belajarlah ama HIV, coba belajar n ikutin cara orang2 di kampung Rudal seperti cara berfikir, gaya bahasa (yg simple) mereka, n laen2, then gunain itu waktu ngomongin pemikiran lo ke orang2 kampung Rudal. Mungkin dgn gitu orang2 dikampung Rudal, bisa nangkep pemikiran elo, n hopefully, bisa "bertobat" dr "kesesatan" mereka.
selamat mencoba ^^
@Drims Elo juga beda
Mendingan elo coba bikin blog ttg homoseksual aja dan moga2 elo gak akan menerima perlakuan yg sama dgn Bejo cuma krn elo 'berbeda' dan cara berpikir lo beda dr mayoritas/sebgn orang.
Terlepas dr Bejo atau konsepnya salah/kagak, dr semua org di sini gw tadinya mengharapkan elo akan paling bisa mengerti gimana rasanya dianggap 'berbeda', gak dimengerti oleh org banyak dan biarpun elo mencoba menjelaskan konsep elo sepertinya khalayak umum menganggap elo sesat/gila dan malah mencaci elo tp yah harapan tinggal harapan..
Gw tunggu blognya ya.
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
sis han, jangan salah paham dulu
gw ga pernah mempermasalahkan perbedaan dari idea ato pandangan ato konsep dari Tony karna gw adore banget ama yang namanya Freedom of Speech. Tony ato siapapun termasuk elo, plain, hai2, dennis, smile, n laen2 punya kebebasan ntuk itu.
coba gw nerangin maksud gw, smoga bisa dimengerti, coz gw suka kesulitan ntuk nerangin sumthin...
contohnya make contoh yang pernah di mention ama Sagan aja ya.
Kalopun ada orang yang mempunya pandangan yang bilang: kalo orang yang menolak untuk percaya sama Tuhan, mendingan dibunuh saja karna pada akhirnya mreka jg akan masuk neraka. Pandangan orang itu ga bkal pernah jadi masalah selama orang itu ga melanggar dr standard yang sudah disepakatin bersama which is membunuh. Kalopun orang itu dihukum penjara, orang itu dihukum karna dia melanggar aturan kesepakatan bersama yang melarang membunuh, bukan karna pandangan dia.
Masalahnya bkal jadi beda, kalo misalnya orang itu pengen mempengaruhi orang lain untuk mengerti (mengikuti) pandangan dia. Ato sebaliknya ada orang lain ingin menunjukan kesalahan dari jalan pikiran orang itu.
N gw percaya disini sama perdebatan yangs sehat. Masing2 bisa challenge argumen yg lain.
Tapi permasalahan yang lain, bagaimana bisa saling challenge argumen satu sama lain, kalo masing2 pada ga nnyambung. Misalnya satu bisa bahasa indo doank n ga bisa english, trus lawan debatnya malah hanya bisa english n ga bisa indo.
Makanya gw nulis di komen gw sebelunya, yang gw tujukan ke bejo aka tony paulo. Kalo tony memang pengen pandangan dia dimengerti, dia seharusnya belajar mengikuti cara berfikir dari orang yang dia pengen challenge ato ubah pandangannya. Gunakan gaya bahasa mereka, jangan gunakan gaya bahasa yang kurang dimengerti disini. Gunakan standard yang umum sudah digunakan oleh orang2 kebenyakan, jangan mengubah axiom2 ato kesepakatan yang uda lazim, tolong jangan terlalu fokus ke hal2 yg terlalu detail tapi tolong fokus ke big picture.
Gw masi peduli ama tony, makanya gw ngasih saran kyak gitu ke dia.
Mayoritas memang bukan suatu kebenaran sis, tapi pada waktu kita ingin pandangan kita diterima (ato paling kaga bisa dimengerti), kita harus mengkomunikasikan itu ke cara yang gampang diterima sama orang lain. Contoh Sagan, dia make cara orang academics n scientist dgn buat equation yang nunjukin kalo ada kemungkin makluk luar angkasa kemungkinan ada, pandangan yang kbanyakan scientist anggap itu ga mungkin. Tapi liat cara yang beda jg yang Sagan lakuin ke orang2 non-scientist, dia make contoh2 yg sederhana yang dikit make istilah fisika ato equation dr math supaya pandangan dia mudah dimengerti.
N tentang pandangan gw yang beda tentang homosex, sudah gw tulis di blog nya om hai2 disini. Itu semua yang gw percaya so far ampe skrang. Hai2, SF, AIC, Joli, Alvarez, Tony, n mungkin jg Sandman, ga setuju ama pandangan gw. N even plain masih blg klo satu2nya cara hanya dengan ngaku kalo cacat. N gw ga bkal pernah setuju ama pandangan mereka semua ehehehe. Cuma gw ngerti pada akhirnya tetep aja diagreement bisa terjadi. Pada akhirnya mungkin ada pada titik yang ga bisa dibahas lagi, karna memang masih belum ada titik temunya.Cuma paling kaga harus diusahain kan ntuk nyambungin dulu argumen masing2 ;)
@Drims
Jadi maksud elo, elo berasumsi Tony gak MAU mengubah pandangan, cara nulis atau cara berpikirnya? Kalo iya, elo tau dr mana dia gak mau dan bukannya gak bisa? Coba tolong bantu gw mengerti gimana lo bisa berpendapat gitu.
Niwei terbukti di blog itu elo pun gak dimengerti, sama spt Tony yg gak dimengerti:
"ken, napa hrs gw, napa ga kalean yg brusaha mahami yg gw tulis"
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
sis han, minta memahami != setuju ama pemahaman kita
Title yang lo copas diatas, itu argumen gw ke statemennya ken yg ada di koment sebelumnya. ken bilang gw harus memahami tulisan hai2 supaya gw bisa nangkep maksud tulisan hai2. Dugaan gw, ken bisa blg gitu karna dari awal dia emang ga setuju ama homosex so gw minta dia ntuk jg brusaha memahami tulisan gw jg.
Apa yang gw minta ke ken, sama jg yg gw minta ke SF n hai2. Gw ga minta ken, SF, n hai2 ntuk setuju ama pandangan gw. Tapi gw minta pahami dulu jalan pikiran gw, pandangan gw, n setelah itu baru mereka bisa ngasih komentar, bantah ato bantai. All are welcome.
Makanya gw nulis di komentar gw diatas:
Tapi permasalahan yang lain, bagaimana bisa saling challenge argumen satu sama lain, kalo masing2 pada ga nnyambung. Misalnya satu bisa bahasa indo doank n ga bisa english, trus lawan debatnya malah hanya bisa english n ga bisa indo.
Hal yg sama jg gw ngasih saran ke tony. Kalo mang tony pengen bantah, ato nunjukin kesalahan dr tulisan/pandangan om hai2 ato plain ato yg laennya, paling kaga buat dulu nyambung. Pasti'in dulu klao tony memang nangkep (paham) ama yang ditulis ama om hai2 or plain, n jg sebaliknya om hai2 n plain nangkep maksudnya tony.
n ntuk urusan memahami, yg gw bisa kasih saran ke tony, dr pengalaman gw yang paling efektif, yah brusaha memahami jalan pikiran org itu, n gunakan gaya bahasa org itu ntuk komunikasi ke org itu.
after all, sama seperti gw blg di kampung sebelah, klo argumen dr phantom ga logis n ga realistis, tapi liel blg dia suka ama style na phantom. Sama jg gw, yg kdang punya preference suka ama style -baik itu jalan pikiran, bhs, n laen.N ntuk hal ini gw suka ama style na om hai2 n plain. Walaupun kalo gw suka style mereka, bukan berarti gw harus setuju sama mereka. N tony, terlalu membingungkan mnurut gw, gw suka rada ga nyambung ma dia..tapi yah namanya jg selera kan...
Drims
"Buat dulu nyambung?"
Kalo dia bisa nyambungin, elo pikir dia gak mau nyambungin gitu?
No offense buat Tony tapi dari yang gw liatin selama ini Tony emang punya cara berpikir dan penyampaian yang beda ma orang kebanyakan. Gak gampang untuk bisa langsung mengetahui apa sebenarnya maksud dia dalam menulis sesuatu (elo juga seharusnya tau hal ini) tapi itu menurut pendapat pribadi gw yang baru mengamati gerak gerik dia selama beberapa bulan saja, itu pun di dunia maya kek gene tapi dia bukan satu2nya orang yang gw tau/pernah tau/kenal yang sulit dimengerti cara berpikir/bicaranya.
Gw tau elo minta orang2 yang lain untuk memahami elo di blog homoseks itu (dan di blog2 lain di forum2 tetangga), sama seperti Tony yang minta untuk dimengerti jalan pikiran dan gaya tulisannya yang dianggap gak common. Elo ma dia sebenarnya sama tapi entah kenapa elo sepertinya kok merasa lebih baik dari dia ya karena elo merasa sudah bisa membuat diri lo dimengerti oleh orang lain mungkin?
Jadi sekali lagi, dia gak mau atau gak bisa mengerti?
Kalo elo lebih percaya dia gak mau, silahkan. Gw gak mo ngomong panjang lebar lagi ke elo tapi gw sendiri lebih percaya bahwa dia gak bisa.
Kenapa? Karena tau dari pengalaman berinteraksi sama dia di forum tetangga ampe kemari.
Drims: n ntuk urusan memahami, yg gw bisa kasih saran ke tony, dr pengalaman gw yang paling efektif, yah brusaha memahami jalan pikiran org itu, n gunakan gaya bahasa org itu ntuk komunikasi ke org itu.
Gw yakin Tony juga akan atau mungkin sudah mendengarkan saran berharga elo.
Drims: after all, sama seperti gw blg di kampung sebelah, klo argumen dr phantom ga logis n ga realistis, tapi liel blg dia suka ama style na phantom. Sama jg gw, yg kdang punya preference suka ama style -baik itu jalan pikiran, bhs, n laen.N ntuk hal ini gw suka ama style na om hai2 n plain. Walaupun kalo gw suka style mereka, bukan berarti gw harus setuju sama mereka. N tony, terlalu membingungkan mnurut gw, gw suka rada ga nyambung ma dia..tapi yah namanya jg selera kan...
Gak ada yang minta elo menyetujui apa pun.. gw cuma membandingkan elo ma Tony yang sama2 pengen dimengerti.
Dalam skala besar, semua orang itu pengen dimengerti, bukan elo dan Tony aja kok. Gw juga pengen dimengerti.
Cuma karena gw bisa membuat orang lain mengerti gw gak berarti gw lebih baik dari orang2 yang gak bisa melakukan hal yang sama.
Gw masih ingat sewaktu elo bilang elo menangis sewaktu membaca tulisan seseorang di forum tetangga yang dengan teganya mendiskreditkan kaum homoseksual. Orang itu belum sekasar orang2 di sini tapi uda menyakiti hati elo ampe segitunya.
Gimana kalo orang itu sekasar beberapa orang di sini, Drims?
Ini reply terakhir gw ke elo di blog ini. Thanks sudah merespon dan meramaikan lapak gw.
"When all think alike, no one is thinking very much." - Walter Lippmann
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
hannah,
smua orang memang pengen dimengerti, tapi kenyataannya memang ga bkal semua orang bisa mengerti. Yang bisa kita lakuin hanya berusaha ntuk bisa dimengerti. Gw rasa itu persamaan kita smua, brusaha membuat orang mengerti lewat tulisan kita masing2. Kalo ketidaksepakatan memang hal yg biasa kan, n gw rasa memang pandangan kita berbeda aja dalam hal ini.
dalam proses berusaha dimengerti n mengerti, n sejalan dengan pengertian2 baru yg gw dapetin dalam proses itu, pandangan gw ada yg berubah n ada yg kaga. Kalo dulu gw bisa nangis karna alice di Fk bilang ga mau berteman ama lesbian, mungkin skrang hati gw uda mulai "dingin" n gw dah ga peduli kalo smua orang ga mau bertemen ma gw hanya karna gw tetep milih jd lesbian. Kalo skrang gw bilang tony seperti dikoment2 gw, mungkin besok2 gw bisa ngerubah pandangan gw. who knows..
Cuma untuk skrang, gw ga bisa mengerti cara berfikir tony. Tony yang selalu claim dirinya orang psikometrik, orang academics, tapi mempunyai cara berfikir seperti dia skrang. Seandainya tony ga buat claim seperti itu, gw ga bkal terlalu permasalahin yang tony blg tentang perbedaan satuan diindo n diluar, perbedaan premise n hipotesa yang dr abstrak ato kaga, n laen2 (yg intinya brusaha ngerubah axiom/standard/kesepakatan bersama). Cara berfikir tony yang selalu fokus ama minor issue n miss yang namanya big picture. So dalam hal ini bukan hanya tony, sapa aja yang ngaku orang academics tapi punya pemikiran kyak gitu, pasti gw bkal berpendapat yg sama, n gw bkal lakuin hal yg sama seperti yang gw lakuin ke tony.