Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pemahaman Kata

king heart's picture
Beberapa kali berinteraksi dan mengamati “kemesraan” antara anggota SS, sering saya melihat perdebatan mengenai penafsiran dan pemahaman akan firman Tuhan yang cukup intens dan panjang.
 
Saya tak hendak atau ingin membahas dari sudut pandang apa dan mengapa, para blogger berdiri, namun lebih merenungkan mengapa hal itu bisa dan biasa terjadi. Firman Tuhan yang kita semua orang Kristen percaya ditulis di bawah tuntunan Roh Kudus bagaimanapun tidak lepas dari latar belakang penulisnya. Entah itu raja, pejabat, terpelajar, sejarahwan, nelayan dan lain sebagainya.
 
Dikarenakan ditulis oleh manusia dengan latar belakang dan kurun waktu tertentu, maka menjadi jamak jika pada masa sekarang ini banyak sekali penafsiran dan pemahaman yang berbeda dan beraneka ragam bahkan untuk 1 ayat tertentu. Masing masing mengklaim dirinyalah penafsir yang paling benar dan alkitabiah. Kekalahan dalam perdebatan pun tak serta merta membuat seseorang langsung takluk dan mengakui pihak lawanlah yang benar dalam menafsir.
 
Pada harian Kompas di rubrik Bahasa tanggal 19 Juni 2009 dengan judul Ateis, saya melihat pembahasan yang menarik dan patut di bagikan di sini. Mulyo Sunyoto, penulisnya menceritakan tentang temannya yang seorang ateis. Rubrik ini tak bermaksud menceritakan pandangan mengenai keateisan temannya melainkan menyoroti kata ateis ( atheis dalam bahasa Inggris ) yang diterjemahkan oleh KKBI dan Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English ( OALD ). Sepintas tidak terdapat perbedaan mencolok dalam menerjemahkan, tentunya satu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan yang lain dalam bahasa Inggris ( anak kecil juga tahu he he he )
 
Teman penulis mencermati bahwa atheis diterjemahkan oleh KKBI menjadi orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan. OALD menerjemahkan menjadi person who believes that there is no God yang jika di Indonesiakan menjadi orang yang percaya bahwa Tuhan tidak ada. Titik tolak perbedaannya adalah arti kata a yang melekat pada theis ( a-theis ) yang ditempatkan terpisah di depan verba percaya ( KKBI ) dan tidak terpisah oleh OALD.
Kesimpulannya, KKBI mempersoalkan antara percaya dan tidak percaya sedangkan OALD menekankan ada atau tidak adanya Tuhan. Subjek / orang nya sama sama beriman tetapi tentu dengan keimanan yang berbeda.
 
Untuk lebih memperjelas perbedaan kecil itu, penulis mengganti kata percaya dengan kata merasa. Hasilnya menjadi saya tidak merasa Tuhan ada ( KKBI ) dan saya merasa bahwa Tuhan tidak ada ( OALD ). Mengikuti KKBI tata katanya bisa diartikan ketidak pekaan akan adanya Tuhan.
 
Lebih maju lagi penulis mengganti kata percaya dengan kata pikir. Hasilnya sungguh mengherankan sekaligus menggelikan. KKBI : saya tidak berpikir bahwa Tuhan ada sedangkan OALD : saya berpikir bahwa Tuhan tidak ada.
 
Dari permainan kata di atas maka teman penulis yang ateis itu menyimpulkan bahwa KKBI meremehkan kecendekiaannya / kepandaiannya karena dianggapnya seorang ateis itu bukan orang yang memakai otak. Jika tidak berpikir bagaimana bisa menyimpulkan Tuhan tidak ada ? Bandingkan dengan saya berpikir bahwa Tuhan tidak ada ( OALD ). Si ateis tersebut mengklaim bahwa ateisme timbul dari hasil pikir kaum cendekiawan dari zaman ke zaman. Kesimpulan akhirnya adalah untuk menjadi seorang ateis seorang mesti berpikir dulu sedang untuk menjadi seorang pemeluk teis berpikir bisa belakangan.
 
Rubrik ini menjelaskan bahwa kata atau susunan kata kata bisa berarti lain jika salah atau ceroboh ditafsirkan. Buat beberapa orang kalimat yang terdiri dari susunan kata kata bisa tidak berbeda arti dengan kalimat lain yang mirip atau dipertukarkan letak kata katanya, namun tidak bagi beberapa orang lain. Kekritisan dan kepekaan sangat diperlukan, sekalipun tak semua orang mau mengakui bahkan menghargainya.
 
Perbedaan kecil dalam susunan kata kadang berimplikasi besar apalagi ditambah tanpa mau mengetahui latar belakang dan tujuan penulisan serta waktu penulisan itu dibuat. Menafsirkan kata kata dan kalimat tanpa berusaha memahaminya hanya akan memaksakan kerangka berpikir sendiri untuk dicampurkan yang hasilnya malah mengaburkan makna dan maksud kalimat itu sendiri. Sekali lagi kepekaan dan intuisi yang tajam sangat diperlukan dalam hal ini.
 
Semua itu hanya kata, kata kata menyusun kalimat, kalimat menyusun paragraf, paragraf menyusun bab dan seterusnya. Apa pentingnya, apa kegunaannya ?

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

smile's picture

@King Heart

Tmbahan :kebalikan dari kata dalam kalimat  yang mempunyai arti sama dengan penulisan berbeda,penyebutan dan pemenggalan kata dalam ucapan atau nyanyian  menurut saya dalam bahasa Inggris mempunyai arti yang berbeda dengan tulisan yang sama, seperti juga bahasa Mandarin ( hanya saja saya tidak bisa menulis aksara mandarin )Misal lagunya Rod Stewart :

Jika saya mendengar, Rod Steward menyayikannya dengan pemenggalan yang berbeda untuk kata kata yang sama dalam kalimat :

Have I Told You Lately That I Love you?

Yang pertama :

Have I Told ,       You Lately,        That I Love you?

berbeda dengan :

Have I Told You ,     Lately ,        That I Love you?

Permainan kata dengan arti sama, pemenggalan kata dengan arti berbeda dari tulisan yang sama...

 

Hanya ingin belajar dan menjadi benar, itu saja.

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

king heart's picture

@smile

Thanks buat tambahan masukan yang bagus smile, memang banyak kata kata atau kalimat khususnya dari bahasa asing kadang jika tidak hati hati diterjemahkan bisa berarti yang sungguh berbeda dengan maksud sebenarnya.

Kalimat dalam bahasa Indonesia pun banyak yang jika dilakuakn dengan pemenggalan pemenggalan terntetu mempunyai arti yang berbeda beda.

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

hai hai's picture

@ Kingheart, Bahasa

Umumnya orang-orang Kristen percaya bahwa meraka dapat membaca Alkitab bahasa Indonesia dan memahami isinya dengan BENAR. Itu sebabnya mereka merasa tidak perlu mempelajari bahasa Indonesia lagi karena yakin sudah menguasainya sejak kecil. Itu sebabnya beberapa orang teman bilang saya mengada-ada ketika memberitahu mereka, saya kembali mempelajari bahasa Indonesia dengan serius agar dapat memahami Alkitab dengan benar.

Tulisan yang baik Kingheart!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

king heart's picture

Thanks buat pujiannnya

Sebenarnya pujian lebih layak dialamatkan pada penulis artikel Ateis di Kompas. Saya kebetulan saja menemukan artikel menarik itu yang saya rasa perlu dibagikan di sini, barangkali membawa manfaat atau paling tidak memberi wawasan baru.

Sekali lagi trims buat komentarnya, ko hai

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

jesusfreaks's picture

@KH & deta : IMAN ATHEIS

Ada baiknya deta membaca blog ini, untuk menambah wawasan soal iman. Karena iman bisa bertumbuh katanya seiring PENGALAMAN BERSAMA TUHAN. Bagaimana iman seorang atheis bertumbuh ?

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

king heart's picture

@JF

Tahu aja he he he, eh tapi jangan jangan gara gara komentarmu membuat Deta tersinggung lho, sungguh ini bukan tulisan yang ditujukan secara khusus buat Deta, tetapi memang ada kaitannya dengan perdebatannya dengan Hendro masalah iman bertumbuh itu ha ha ha

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

pwijayanto's picture

pentingkah bahasa? ah.. yang betul saja..?!

Matius
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

(Alkitab LAI)
 

28:19 Oleh karena itu seraya pergi, muridkanlah semua bangsa dengan membabtiskan mereja ke dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dengan mengajar mereja melakukan segala sesuatu apa saja yang sudah Aku perintahkan kepadamu. Dan lihatlah, Aku ada bersamamu sepanjang masa, sampai kesudahan zaman. Amin

(KS-ILT) 

beda khan?!  (dan masih sangat banyak lagi yang berbeda...)

 

Mana yang benar?

TUHAN Allahku atau

ALLAH Tuhanku

 

umumnya orang Kristen tidak peduli dengan masalah 'tata bahasa' ini, dan menerima 'begitu saja' bahwa Alkitab tidak perlu dikritisi.

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

ground's picture

@pwijayanto; jadi lemah dan kurang semangat-lah.

Terj.LAI.."pergi" ...sangat kuat dalam arti "perintah", sedangkan yang dari KS-ILT "seraya pergi"...jadi jauh tampak lemah dan kurang semangat...hasilnya tampak seperti kata-kata (perintah) akhir yang tidak ber-otoritas dari seseorang yang tidak meyakinkan.

 

(The proof of the pudding is in the eating)

__________________

(The proof of the pudding is in the eating)

israel_jeha's picture

Setia dengan TEKS relevan dengan KONTEKS

pwijayanto,sebagai orang kristen yg begitu bergantung pd Alkitab,betapa kita harus sungguh2 paham Alkitab  yg .ditujukan bagi semua suku2 bangsa dgn beragam bahasa n budaya,itulah sebabnya ALKITAB yg ditulis dlm bahasa ibrani n aram Di PL juga PB dgn Yunani koine harus diterjemahkan kedalam berbagai bahasa suku2 didunia,supaya mereka mengerti berita keselamatan melalui Jesus Kristus,untuk tujuan itu ,Alkitab diterjemahkan dgn pedoman Setia TEKS n relevan dgn KONTEKS dan itu yg dilakukan R.Paulus tatkala dia menulis Surat2nya n diilhami R.Kudus tdk menggunakan kt.YHWH tp KURIOS padahal dia piawai dalam pemahaman Taurat yg berbahasa ibrani,selain dia sendiri orang ibrani asli.Menurut saya LAI menggunakan kt.ALLAH masalah konteks .Jadi......mau tak mau kita harus mendalami Alkitab ,juga pengertian FORM & MEANING,ujudnya sama tapi arti bisa ber-beda2 spt.kt.ALLAH bagi kepercayaan lain,dgn Kristen.Apa yg harus dijawab tatkala kita ditanya siapa ALLAHmu,tentu saja kita menjawab Allahku yg berfirman n FirmanNya sdh jd Manusia n mati dikayu salib didalam rangka menggantikan hukuman  mati manusia dan memberikan hidup kekal.Beda khan Artinya padahal kt ALLAH nya sama,mudah2an hal ini jd pelengkap pengetahuan kita n tentu sj jd BERKAT,bukan laknat n debat kusir........OK! GBU
 

hai hai's picture

@Pwijayanto, KS-ILT Kurang Benar

Matius
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
(Alkitab LAI)

 
28:19 Oleh karena itu seraya pergi, muridkanlah semua bangsa dengan membabtiskan mereja ke dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dengan mengajar mereja melakukan segala sesuatu apa saja yang sudah Aku perintahkan kepadamu. Dan lihatlah, Aku ada bersamamu sepanjang masa, sampai kesudahan zaman. Amin
(KS-ILT)

Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat. Menurut saya kemampuan bahasa Indonesia para penerjemah KS-ILT itu masih JAUH di bawah kemampuan saya, apalagi dibandingkan kemampuan para penerjemah LAI? Jauh banget lah. Ha ha  ha ha ... Untuk hukum DM (Diterangkan - Menerangkan) dan MD (Menerangkan - Diterangkan) saja masih belepotan, udah nekad menerjemahkan Alkitab? ho ho ho ho ... Nggak nututilah mas!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

pwijayanto's picture

Penterjemahan LITERAL, bukan "DINAMIS"

KS-ILT adalah terjemahan LITERAL, atau mendekati LITERAL, (bukan Interlinear, bukan Dinamis, bukan Parafrasa),dengan menganut beberapa prinsip:

1. Ketepatan,

2. Keterpahaman

3. Kelancaran

4. Kewajaran

 

dengan beberapa "ketentuan" yaitu mempertahankan "jenis kata" sesuai kata aslinya, yaitu jika aslinya kata kerja, maka tetap akan kata kerja, jika aslinya kata sifat, tetap akan kata sifat.

Itu semua akan membuat kalimatnya tidak "dinamis", tetapi itulah pilihan penterjemahan LITERAL, yang berbeda dengan penterjemahan "DINAMIS" atau "PARAFRASA".  Saya pikir ini bukan soal kemampuan berbahasa Indonesia.  Sebab penterjemah KS-ILT-pun memakai konsultan bahasa dari Pusat Bahasa.

(ya saya sedikit tahu proses penterjemahan itu, karena mendapat informasi dari koordinator penterjemah KS-ILT, termasuk 'kisah' bagaimana Yalensa berhubungan dengan LAI berkaitan dengan diterbitkannya KS-ILT)

 

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)