Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pasanganku Seorang Penjudi
Saya sedang dilanda pergumulan yang cukup berat. Saya mempunyai seorang pasangan yang saya cintai, dan kami sudah memasuki masa pertunangan. Dulu ketika kami pertama kali bertemu, dia telah menyampaikan dengan jujur masa lalunya tentang dosa seksual dengan mantannya (hubungan fisik mereka telah sampai hubungan suami-istri) dan juga kejatuhannya di dalam judi sebelum bertemu dengan saya. Ketika bertemu dengan saya dia berkata telah berhenti judi, dan juga karena mantannya berselingkuh dengan orang lain sampai berhubungan intim, dia mengatakan pada saya bahwa perselingkuhan mantannya itu adalah hukuman untuknya mengenai dosa seksual mereka.
Ketika itu saya sama sekali tidak memikirkan masa lalunya, karena bagi saya yang terpenting adalah masa sekarang dan masa depan, dan saya mencintainya sehingga saya menerimanya, menjalani hubungan, dan kami telah bertunangan dan merencanakan menikah akhir tahun ini.
Akan tetapi dengan berjalannya waktu, kami mendapat cukup banyak pencobaan. Diawali dengan pencobaan seksual sehingga kami terjatuh bersama dalam dosa seksual, saya selama ini berusaha menjaga diri saya dan virginitas saya agar tidak sampai jatuh ke dosa seksual, dan karena kejatuhan kami bersama meski tidak sampai *maaf* ML, saya tetap trauma sehingga kami selalu bertengkar pada saat itu.
Dan ternyata dalam masa saya berusaha mengampuni, ternyata dia mengaku telah kembali berjudi sampai uang tabungan menikah kami yang semula dia pegang menjadi berkurang 50 % dan rencana menikah menjadi mundur karena uang yang hilang untuk berjudi.
Pada saat itu saya bingung, dan saya lari kepada orang tua saya, dan orang tua saya masih mencoba memberi kesempatan kepada hubungan kami agar dapat diselesaikan sendiri.
Namun, ternyata saya pun tanpa sadar terluka dengan rencana mundurnya pernikahan ini, dan ketika saya mencoba menggali lebih dalam ternyata tunangan saya masih mengulangi perbuatan judinya (dengan pinjaman uang teman yang juga penjudi) sampai beberapa bulan setelah pertengkaran tentang seksual tersebut.
Judi yang dilakukan oleh tunangan saya adalah judi internet, dengan berbagai macam permainan dan taruhan bola yang ada di internet (saya tidak begitu paham) sehingga tidak termonitor melalui kegiatan sehari-harinya atau saat tidak bersama saya.
Saat ini saya bingung.
Saya tahu saya masih mencintainya, saya masih yakin selama ini dia telah setia dengan saya, trauma seksual dalam hubungan kami sedang dipulihkan dan kami bertahan dalam komitmen untuk tidak berhubungan fisik kembali sampai resmi menikah. Saya juga masih meyakini dia tidak seperti laki-laki yang pernah saya temui sebelumnya (saya sering mendapat pengakuan adanya dosa seksual dari laki-laki yang pernah dekat dengan saya, beberapa di antaranya bahkan sampai aborsi).
Namun terus terang kejatuhannya dalam judi membuat saya yang semula ingin hidup bersamanya menjadi ragu. Orang tua saya pun mulai berkata tegas bersedia untuk membatalkan pertunangan ini. Memang kepercayaan saya terhadapnya sudah jauh berkurang (khususnya dalam hal keuangan) karena dia tidak menunjukkan pertobatan yang berarti, saya juga takut apabila sudah memiliki anak, saya takut masa depan anak-anak saya hancur karena dia tidak berhenti judi. Kekuatan cinta saya semakin lama semakin berkurang.
Dan yang lebih parah, tunangan saya adalah seorang Gembala Jemaat atau Pendeta. Saya tidak percaya diri lagi menjadi seorang Ibu Pendeta.
Apakah yang harus saya lakukan?
<3 GOD
- amira's blog
- Login to post comments
- 7849 reads
bubar
Apakah yang harus saya lakukan?
bubar... itu doang.
kamu udah tau cuma kamu ragu dan butuh dorongan orang lain kan? andai iya, ini dorongan itu... bubar.
bubar (2)
belum menikah 'kan ? kesempatan emas untuk menghindar dari masalah yang lebih kompleks dan terpenjara di dalamnya.
gw dukung : bubar.
------- XXX -------
bubar aja ... cari yg lebih
bubar aja ...
cari yg lebih mapan rohani dan materi
saya pun bukan orang yg lebih baik dari calon anda tapi saran saya sebelum pernikahan terjadi berdoa dan jenis ini butuh puasa bila perlu :D
pernikahan saya sudah berjalan 5tahun dan saya sudah cukup merasakan sulitnya berumah tangga padahal dulu waktu pacaran saya sudah merasa sempurna sebagai calon suami, toh nyata2 nya semua tak seindah yg dibayangkan
apalagi anda yg secara kasat mata sudah bisa dibaca kadar kesuraman calon anda, sudah sebelum anda berketurunan dan memiliki ayah spt itu , meski siapa yg tahu jalan Tuhan semoga dengan SS ini bisa sedikit menjadi masukan dan kekuatan bagi anda.
Lebih baik menjanda selamanya dr pd menikah dgn orang yg salah dan menjadi neraka di kehidupan sehari hari anda
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
pendapat saya..
kalau kata saya mah.. Teh amira sebenarnya udah tau jawaban dari pertanyaan yang ditanyain di blog-nya..
masalah sebenarnya nya adalah : "Takut Ngejalaninya"
dua duanya kalau kata saya mah baik, saran saya, yang harus teteh amira lakukan adalah ambil 1 keputusan sesegera mungkin. semakin lama akan semakin hidup jadi gak karu karuan...
Tuhan Yesus memberkati kita semua :-D
learn..
bubar!
Saya mendukung pendapat "bubar saja!". Jangan pernah merasa bisa mengubah orang lain, jangan pernah menikah hanya karena kasihan. Orang tua selalu bilang bahwa cinta saja tidak cukup. Orang Yogya bilang, "wathuk" (batuk) bisa diobati, tetapi watak tidak. Selalu libatkan Tuhan dalam setiap keputusanmu. Semoga engkau mendapatkan kebahagiaanmu.
Seperti pembalakan liar, dosa menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan meluas. Akibatnya sampai ke generasi-generasi sesudah kita. Aku akan menanam lebih banyak pohon!
Ya Cari yang lain saja
kalau bingung cari yang lain saja, mumpung belum menikah.
terus untuk calonmu yang Sang Pendeta Sableng. doain saja semoga jadi penjudi sejati atau pendeta sejati. jangan setengah setengah.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-