Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Para Caleg Mengidap Savior Complex
“Dalam kuasa yang besar terdapat tanggung jawab yang besar,”
Diucapkan oleh Ben Parker kepada Peter Parker yang kemudian hari jadi Spiderman (Columbia Pictures Corporation, 2002)
Sewaktu Peter Parker (diperankan dengan apik oleh Tobey Macguire) mendadak mendapat kekuatan super, pamannya, Ben Parker (diperankan Cliff Robertson), di tengah ketidaktahuan kekuatan super yang dimiliki keponakannya, memberi nasihat seperti di atas. Entah karena Peter Parker terinspirasi oleh perkataan pamannya atau karena pembalasan dendam atas kematian pamannya itu, akhirnya ia memutuskan untuk membasmi kejahatan. Superman, yang bersembunyi di balik kedok Clark Kent menjadi semacam polisi superpower di kota Metropolis. Batman yang menjadi kedok manusia Bruce Wayne, memilih menjadi polisi ilegal dengan menangkap penjahat-penjahat tanpa melalui proses hukum yang berlaku di Gotham City. Mereka sepertinya mengidap Savior Complex, suatu kondisi psikologis dalam pikiran mereka bahwa merekalah satu-satunya orang yang mampu menjadi juru selamat bagi dunia atau kota tempat mereka tinggal. Tiga tokoh rekaan DC Comics ini memang bagian dari budaya pop dan sebagai bentuk perlawanan terselubung terhadap kegagalan kapitalisme menjadi jalan keluar kemakmuran bagi seluruh rakyat Amerika Serikat.
Tiga tokoh tersebut adalah tokoh rekaan. Namun, jika Anda yang di Indonesia akhir-akhir ini melongok (atau terpaksa melihat) baliho-baliho caleg di jalan raya (juga di sawah-sawah dan kampung-kampung), bisa disimpulkan kebanyakan para caleg ini mengidap Savior Complex (Sindrom Juru Selamat). Mengapa tuduhan ini muncul?
- Memandang diri sendiri sebagai orang terpilih (misal: Saatnya yang muda tampil—memangnya yang muda hanya dirinya, lalu apakah kalau muda pasti lebih baik? Direstui para ulama terkenal. Masih keturunan pahlawan, bangsawan; Punya gelar mentereng; Bagian dari organisasi besar—preman mungkin, Banyak yang narsis: bijak, peduli, moderat, berwibawa).
- Memberi tawaran-tawaran normatif dan kualitatif (menawarkan bahan pangan murah, seberapa murah? Kalau pangan murah, petani mati; Menawarkan kesejahteraan, dan tawaran-tawaran normatif lainnya.
- Membangga-banggakan kesuksesan dan kemajuan yang dicapai padahal semua orang tahu itu bukan karya mereka. BBM turun, pertumbuhan ekonomi, dll.
- Tidak tahu apa yang hendak mereka lakukan—memasang caleg artis menandakan bahwa hanya popularitas yang ditonjolkan dan halusinasi politik yang diandalkan. Membawa nama anaknya yang artis untuk dipasang di baliho. Jelas mereka tidak tahu apa yang hendak mereka kerjakan di gedung legislatif. Mereka merasa popularitas dan mimpi-mimpi sinetron bisa terwujud sewaktu mereka hadir di gedung itu.
Jadi, apa yang harus kita lakukan? Apakah akan golput atau memboikot pemilu? Apa pun yang akan Anda lakukan, pastikan:
- Kita selalu bersikap kritis. Mencari tahu semua informasi dari semua sisi. Jangan biarkan diri kita hanya mendengar informasi dari satu sumber dan tanggapi dengan kritis, tetapi rasional. Tetap pertahankan kebebasan berekspresi melalui media jangan diberangus kebebasan itu, walau ekstrem. Kekacauan sepuluh tahun lampau banyak dipengaruhi oleh tersumbatnya kebebasan berekspresi demi kestabilan pembangunan. Negara-negara yang sekarang ini tampak makmur walau tidak bebas, itu hanya fatamorgana.
- Tetap optimis dengan kondisi sekarang. Aneh bukan? Jika kita lihat sejak Mei 2008 hingga sekarang dengan sistem yang mungkin lebih tidak sempurna dari sekarang, bangsa kita terus maju. Pelan-pelan dan tertatih-tatih, tetapi terus maju dan terus berubah menjadi lebih baik. Walau empat presiden terakhir banyak kekurangan, dengan ekspresi kritis dari seluruh rakyat Indonesia, mereka juga bisa memimpin. Namun, keberhasilan itu bukan karena kemampuan mereka, tetapi karena orang Indonesia sekarang lebih kritis.
Buat para caleg. Sudah saatnya Anda keluar dari karung, supaya masyarakat tidak lagi beli kucing dalam karung, tetapi beli caleg berkualitas. Tunjukkan asal aliran dana kalian. Ceritakan apa saja yang selama ini telah kalian perbuat, jadi kami bisa mengukur kualitas kalian. Sewaktu banjir di Jakarta dan di Solo kemarin, tidak ada satu caleg pun yang nongol. Jadi, sekarang saatnya Anda untuk keluar mendatangi masyarakat mengenalkan diri dan ceritakan dengan jujur apa saja yang hendak Anda kerjakan nanti. Kalau tidak tahu, bilang saja tidak tahu. Turunkan saja baliho-baliho Anda karena membuat kotor lingkungan.
- Bayu Probo's blog
- Login to post comments
- 5560 reads
Caleg dan Bantuan Langsung Tunai...
saya caleg, dan tidak pasang baliho, saya bagikan Surat Terbuka saya ke rumah-rumah di dapil saya.
dari pengalaman selama 'kampanye' saya, kesimpulan saya: masyarakat tidak terlalu butuh caleg berkualitas, atau.. caleg berkualitas bukanlah caleg yang kira-kira mampu menjadi legislator di lembaga legislatif...
tapi caleg yang mampu memberi "bantuan langsung tunai" (BLT). bisa berupa uang, beras, sound system,kursi, untuk RT, perbaikan selokan, perbaikan jalan kampung, sumbangan untuk masjid/gereja, dan lain-lain.
APAKAH ITU YANG MENJADI JOB-DESC dari LEGISLATOR, menurut masyarakat? Masyarakat sakit? Ini yang bisa bikin caleg jadi stess, bahkan gila. Teman saya tahun 2004 yang lalu habis lebih dari Rp 100 juta untuk BLT ini, dan ternyata juga tidak terpilih. Sekarang sudah kapok.
saya sudah bertemu dengan beberapa orang yang sanggup menjadi TIM SUKSES saya.., tapi.. ujung-unjungnya ya DUIT sekian rupiah kali sekian jumlah calon pemilih, yang akan di'rekrut'.
Surat Terbuka saya sudah jelas, menginformasikan tentang identitas saya,, nama, pekerjaan saya, alamat rumah, no hp, no telp/fax, email, website dan lain-lain. (bukan hanya foto dan nama) Itu-pun masih ada yang menganggap "ini kucing dalam karung". Bagi sebagian besar masyarakat, yang "bukan kucing dalam karung" adalah yang 'royal' memberikan BLT pada calon pemilih.
Jam 7:36 tadi pagi, saya mendapat SMS: Pak Petrus W Yth, apabila keluarga kami mencontreng anda, apa kontribusi anda thd keluarga kami. Dari warga salatiga.
sebagian 'pengalaman saya' beberapa hari yang lalu sudah saya tulis di website saya http://pwijayanto.net
=====
hanya 'grundelan' seorang caleg yang (agak) kecewa dengan masyarakat. jangan hanya menyalahkan caleg, masyarakat sendiri yang membuat caleg serba salah
(dan maaf.. sy tidak akan mengejar 'posisi' sebagai legislatif dengan memberikan BLT sebagai iming-iming untuk calon pemilih saya
saya terpilih ya bersyukur.. tidak terpilih ya nggak apa-apa., saya akan tetap bekerja seperti biasa dan...
terpilih tidak terpilih, tetap akan setia membaca dan memberi komentar di SS ini ha ha ha....)
-- saya senang dan berterima kasih, jika anda semua mendoakan saya agar terpilih -- tapi jangan lupa ".... jadilah kehendakMu....." ya.. siapa tahu dengan doa itu Tuhan berkenan membukakan mata calon pemilih saya untuk memperhitungkan saya sebagai calon yang pantas untuk dipilih he he he.... --
oh ya.. sy tidak kampanye lho.., karena saya tahu, anda semua bukan "target market" kampanye saya...
=====
salam http://pwijayanto.net
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@Bayu Probo&Pwijayanto: jadi teringat...
Membaca kuotasi dari film yang dikutip mas Bayu tersebut saya jadi teringat dengan ucapan Optimus Prime kepada Sam Witwicky dalam film "Transformers" : "...You hold the key to earth's survival..."
Kepada mas Pwi, dan mas-mas serta mbak-mbak lainnya yang menjadi caleg, anda-anda semua memegang kunci penting untuk membawa bangsa kita ini menjadi lebih maju. Salam dari kami, semoga sukses dalam perjuangannya, dan semoga kami wong cilik ini tidak terlupakan nantinya setelah anda-anda terpilih...(oh, ya, sori nih, mas, numpang nitip suara hati rakyat,..semoga guru-guru yang belum jelas nasibnya segera diangkat menjadi PNS, hi..hi.., jadi malu..)
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Seandainya Petrus Wijayanto tinggal di Surakarta
Saya terdaftar sebagai pemilih di Gandekan, Jebres, Surakarta. Sayang ya, Anda bukan ada di dapil tempat saya mencoblos eh mencontreng. Kota Salatiga pasti lebih maju jika ada anggota dprd yang berkomitmen untuk nggak bagi-bagi BLT. Jika Anda terpilih pasti, beban Anda untuk "membayar utang" biaya kampanye (termasuk bagi-bagi duit) tidak ada, Anda benar-benar berkonsentrasi bagi rakyat Salatiga.
Anda memang caleg langka.
Keluhan Anda tentang betapa orang-orang lebih senang meminta duit daripada visi-misi Anda (saya sudah baca blog Anda) memang merupakan belitan antara sistem yang amburadul dan masyarakat Indonesia yang mengidap sindrom ratu adil.
Selamat berjuang!
langka dan sulit terpilihnya..
Anda memang caleg langka.
hm.. ya.. sampai kemarin panwaslu datang ke rumah, heran kok nggak ada foto-fotonya di pinggir-pinggir jalan, apa nggak kampanye.., jangan2 nanti melakukan serangan fajar.. he he he..
ya.. langka dan sangat sulit terpilihnya.. di dapil saya ada lebih dari 100 caleg, yang terpilih nanti cuma 7 orang....
tapi ya.. maju terus pantang mundur, seperti lagu itu.. 'terlanjur basah mandi sekali..."
tks atas support dari anda.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@Bayu Probo...