Papaku Pasti Masuk Neraka

billy, berapa banyak orang yang tertawa dengan gaya bwa ha ha ha ha .... di komunitas blogger Kristen SABDA Space? Ha ha ha ha ha ha .......

Anda punya Face book? Kenapa nggak add saya jadi teman sehingga anda dapat melihat koleksi foto-foto saya?

Anjring BUKAN anjing.

Anjrit ARTINYA anjing.

Anjring artinya Amin

Kenapa demikian? Bertanyalah kepada teman-teman penjelajah alam hai hai.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Mas purnomo, banjir tahun ini pasti luar biasa. suhu hai hai sudah menghitungnya, itu sebabnya saya mulai bebenah. Yang pertama diselamatkan adalah buku-buku. dipacking lalu diungsikan ke perpustakaan adikku. Sudah 7 kotak bir, jumlah buku yang diungsikan, mungkin sekitar 5 kotak lagi maka kami akan siap menghadapai banjir se paha tanpa saya kuatir akan buku-buku saya.

Ketika memacking buku, saya menemukan sebuah buku berjudul Shiokari Pass tulisan Ayako Miura terbitan 1981. Itu salah satu buku kesayanganku. Saya lupa sudah berapa kali membacanya namun isinya sangat menggugah. Silahkan cari buku itu untuk membacanya. bila tidak ada di tokok buku, carilah di toko buku loak karena saya tidak akan meminjamkan buku itu kepada siapapun. Itu adalah buku yang koleksi yang tidak dipinjamkan.

Beberapa hari yang lalu saya chating dengan seorang teman. dia bercerita tentang papanya sehingga mengingatkanku pada papaku yang selama ini aku beri gelar si tua bodoh. Menurutku si tua bodoh adalah manusia paling blagu di dunia yang pernah aku temui namun dia bukan tong kosong yang isinya nyaring. Dia sombong namun berisi. Ketika berpikir tentang si tua bodoh, aku melihat si I am anakku. Maka muncullah banyak sekali kenangan di dalam otakku. Si tua bodoh, aku dan anakku.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Ha ha ha ha ha .... Min, Beberapa bulan yang lalu kami baru merayakan ulang tahun si tua bodoh yang ke 70.

si tua bodoh. Sejak lama saya menyebutnya si tua bodoh namun tidak mengungkapkannya dalam kata-kata. Ada banyak alasan kenapa saya menyebutnya si tua bodoh. Semoga saya mampu menceritakannya satu persatu nanti. Suatu hari saya benar-benar nggak tahan maka terucaplah kata-kata, "Si tua bodoh!" Ketika mengucapkannya saya merasa air mata hampir menjebol tanggul mataku namun saya menelannya lalu memaki "Dasar Si tua bodoh, benar-benar bodoh!" Lalu ngakak.

Salah satu adikku, perempuan, satu tahun lebih muda dariku, adik kesayanganku. dia SATU dari 3 wanita yang paling aku hormati seumur hidupku. Wanita pertama adalah neneku yang kedua mamaku yang ketiga dia.

Dia sakit Lupus namun Ken Arok suaminya yang pendeta dan Ken Arok mertua lelakinya yang pendeta dan Ken Arok mertua perempuannya yang pendeta yakin bahwa adikku dirasuki setan karena si tua bodoh bukan orang Kristen dan saudara-saudara serta mama adikku walaupun Kristen namun namun bukan Kristen sejati. Ada kutuk leluhur ada kutuk orang tua ada kutuk saudara yang belum diputuskan. Itu sebabnya adikku sakit dan nggak sembuh-sembuh padahal semua roh sudah ditengking abis-abisan.

Suatu hari si tua bodoh yang saat itu sedang mengejar impiannya menjadi konglomerat di sebuah kota yang berjarak sekitar 400 km dari rumah kami mendapat kabar bahwa penyakit lupus adikku sedang mengganas. Dia lalu mengunjungi adikku. Adikku itu adalah anak kesayangannya. Apa bukti bahwa adikku itu adalah anak kesayangannya?

Saya sakit, waktu itu masih SD. Mama yang mengajakku ke dokter sementara si tua bodoh tak peduli. Saya sakit typus dan benar-benar parah. Suhu badan tinggi berhalusinasi lalu lari terbirit-birit di tengah malam buta karena merasa dikejar oleh banyak orang yang mau mengeroyokku. Saat itu tahun 1974 saya ingat tahun itu karena ketika sadar saya ada di rumah tetangga yang saat itu sedang menonton piala dunia di TV.

Beberapa bulan kemudian adikku itu sakit. Hanya panas biasa. Dia berkata ketika si tua bodoh sibuk mengurusinya, "Kayaknya makan kiamboi (asinan buah kering) enak nich." Besoknya si tua bodoh pergi ke kota dan membelinya untuknya. Itulah bukti si tua bodoh benar-benar menyayanginya.

Ketika si tua bodoh mengunjungi adikku yang penyakit Lupusnya sedang mengganas, dia dicegat oleh tamu Ken Arok, 6 orang yang menyebut dirinya hamba Allah. Mereka menyatakan bahwa penyakit adikku disebabkan oleh ulah si tua bodoh. Mereka menyatakan mendapat penglihatan bahwa si tua bodoh menyimpan sebuah jimat. Jimat itulah yang menyebabkan Lupus mengganas.

Waktu muda si tua bodoh percaya tahyul namun hanya untuk mendapatkan nomor NALO (togel). Setelah tua dia menjalani hidup semaunya. Dia percaya Tuhan ada. Namun dia juga percaya bahwa UANG adalah nilai universal. Jadi, setelah tua, dia hanya percaya pada dua hal, uang dan Tuhan.

Si tua bodoh adalah orang paling blagu yang pernah aku kenal. Karena tidak mau merendah kepada Tuhan, mustahil dia merendahkan diri kepada manusia.

Keenam orang yang menyebut diri hamba Allah itu lebih percaya pada penglihatan mereka dan roh kudus mereka dari pada sangkalan si tua bodoh. Mereka memaksa untuk menggeledah si tua bodoh. Anda tahu, dalam kondisi biasa, si tua bodoh pasti akan ngamuk. Bila dia ngamuk, keenam orang yang menyebut diri hamba Tuhan itu mustahil selamat.

si tua bodoh berkata, "Jangankan hanya digeledah, bila harus mati pun saya rela asal dia sembuh." Si tua bodoh lalu membiarkan ke 6 orang yang menyebut dirinya hamba Allah itu menggeledahnya. Dia pasrah. Ketika tidak menemukan jimat, mereka memaksanya untuk berdoa menerima Kristus sebagai Juru selamat. si tua bodoh patuh. Begitupun ketika mereka memimpinnya untuk berdoa mematahkan segala kutuk.

Dia pasrah. Si tua bodoh! Benar-benar bodoh. Dia  mengorbankan harga dirinya. Dia mematikan akal budinya. Saya tidak menyaksikan kejadian itu, sebab bila menyaksikannya, keenam orang yang menyebut dirinya hamba Tuhan itu pasti akan berlutut meminta mati kepadaku namun tentu saja saya tidak akan mengabulkan permintaan mereka. Saya mendengar kisahnya dari adikku dan mamaku. Ketika aku bertanya, "Sandiwara?" Adikku dan mamaku menjawab, "dia benar-benar TULUS!"

Nona, sejak itulah aku menyebutnya SI TUA BODOH dan adik-adikku serta handai taulanku sering ngeledek karena ketika menyebutnya Si Tua Bodoh, aku menyebutnya dengan penuh rasa hormat! Si tua bodoh yang terhormat!

min merry yang terhormat, bila anda bertanya, apakah si tua bodoh akan mengiris urat nadinya demi salah satu anaknya yang membutuhkan sebuah jantung baru? Maka saya berani bertaruh, si tua bodoh PASTI melakukannya, itu sebabnya aku menyebutnya SI TUA BODOH.

Nona, jangan kuatir nampaknya si tua bodoh nasibnya jelek itu sebabnya dia HARUS melihat banyak hal lagi sebelum benar-benar TUNDUK kepada penciptanya TANPA pamrih.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Debu tanah, aap definisi bunuh diri? Bunuh diri adalah memilih untuk MATI padahal ada pilihan untuk HIDUP. Soal siapa yang membunuh itu bukan hal utama.

Papa saya tidak pernah ke gereja, dia juga nggak pernah sembahyang. Dia berdoa menerima Kristus sebgai juru selamatnya dan mematahkan kutuk  dalam nama Yesus demi kesembuhan anak perempuannya.

Banyak orang yang memanggilnya pak Haji karena menyangka dia seorang Haji. Namun dia nggak pernah solat. boro-boro solat, mengucap bismilah aja nggak bisa.

Bila anda ingin papa saya menjadi orang Kristen, berdoalah, semoga Allah menjawab doa anda. Allah Tritunggal yang mahakudus, bila debu tanah berdoa agar papa saya menjadi murid Kristus, kabulkanlah doanya. Amin.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

DETA:

Yesus sendiri bunuh diri untuk menyelamatkan manusia. Yesus mampu melakukan mujizat2 yang luar biasa, tapi Dia membiarkan tentara Romawi membunuh Dia, padahal Dia mampu melepaskan diri. Ya namanya bunuh diri.

Namanya ya dibunuh bro,....karena DIA tidak dengan tanganNya sebagai manusia saat itu membunuh diriNya sendiri.....

JAdi namanya tetap bukan bunuh diri,...........

smile Ö and smile Ö, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile
 

Mama nia, saya tidak  tahu. Hanya Allah yang tahu. Kita hanya bisa menunggu dan berharap.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Kita tidak menentukan kok, hanya menganalisa saja, kita cari benang merahnya.

Kenapa orang yang bunuh diri akan masuk neraka? KARENA orang yang bunuh diri adalah orang yang TIDAK PERCAYA dan tidak menerima kehendak Allah.

Menurut saya Yesus sengaja membiarkan diri-Nya dibunuh, Dia tidak menjawab Pilatus waktu ditanyai, Yesus & Pilatus sama-sama tahu Dia tidak bersalah. Kenapa Yesus tidak membela diri? Kenapa Yesus tidak mengasihi diri-Nya sendiri?

Yohanes

19:10 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
19:11 Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
19:12 Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

Saya berpendapat bila Papa Hai percaya Yesus tetapi bunuh diri demi menyelamatkan anaknya, maka papa Hai hai akan masuk Sorga. Papa Hai TIDAK BUNUH diri karena PUTUS ASA atas keadaan diri sendiri. Papa Hai tahu tidak ada dokter yang akan sengaja mengambil jantungnya untuk diberikan pada anaknya sekalipun, karena akan dijerat oleh hukum. Papa Hai merasa terpaksa melakukan bunuh diri untuk menyelamatkan anaknya!

Dalam buku yang saya baca, ada juga contoh bunuh diri yang "dianggap" tidak akan masuk neraka, yaitu para gadis Kristen pada jaman Romawi yang bunuh diri demi menjaga kesucian dirinya karena dipaksa oleh orang Romawi menjadi pelacur.

Mbak esti, setuju nggak setuju nggak masalah. Bila bertemu kita pasti ha ha ha hi hi hi. cinta kasih terlalu kuat, mustahil dapat dipisahkan oleh ketidaksepahaman pengetahuan.

Siapa yang masuk sorga dan siapa yang masuk neraka? kita bisa melihat CIRI-CIRINYA namun mustahil untuk MEMASTIKANNYA.

Tentang kematian Yesus Kristus, seseorang pernah bertanya, "Ada banyak jalan menuju Roma, masak cuman ada SATU jalan untuk menyelamatkan manusia?"

Setelah berpikir lama, saya menjawab, "Ada banyak jalan untuk menyelamatkan manusia, namun Allah Bapa SUDAH menetapkan SATU jalan."

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Eutanasia, Pas nih, min belakangan ini juga sering memikirkan hal ini... Apakah kita boleh memutuskan eutanasia if dokter mengatakan ga ada pilihan lagi? 

But how if there is a miracle?

When is the right time to "give up" ? or letting go?

nona, dalam hal eutnasia, saya nggak bisa ngomong karena belum mengalaminya.

Bertahun-tahun yang lalu ketika penyakit Lupus adik saya mengganas, saat itu dia sedang hamil mungkin 5 atau 6 bulan. Setelah beberapa hri di rumah sakit, dokter berkata, "Dia akan mati bila tidak diberi obat yang KERAS, namun janinnya akan mati bila dia diberi obat yang KERAS."

Suaminya tidak mampu mengambil keputusan, demikian pula mertua dan orang tua kami. Setelah menimbang, saat itu saya berkata, "Bila dia mati janinnya pasti mati. Bila dia hidup janinnya belum tentu mati. Bila ini dosa, biarlah saya yang menanggungnya."

Dokter lalu memberinya obat yang keras. Kondisinya membaik dan janinnya tetap hidup. doker memberitahu, kemungkinan besar janinnya akan lahir cacat tubuh dan otak. Saat itu saya mengambil keputusan, bila dia lahir cacat, saya akan mengajarinya agar menjadi orang cacat paling menyenangkan dan paling bahagia di dunia. Sejak itulah saya membeli buku-buku tentang pendidikan anak-anak dan anak-anak cacat untuk dipelajari. Agar saya siap bila Tuhan tidak mengabulkan doa kami untuk menghindarkan kami dari hari-hari gelap demikian. Dia lahir normal dan sekarang sedang kuliah di Malaysia.

Salah satu kakak sepupuh saya bukan orang Kristen. Ketika istrinya hamil, dokter mengatakan bahwa anaknya mungkin mati sebelum lahir atau lahir cacat. Setelah dilakukan pemeriksaan yagn lebih teliti, dokter meyakinkan bahwa anak itu bila lahir akan cacat tubuh dan otak. Di samping itu, anak-anak yang lahir demikian, tidak akan berumur panjang.

Saudara sepupuh saya itu bertanya kepada dokter, "dokter, apakah dia akan lahir dan hidup?" dokter itu mengatakan, dia akan lahir dan hidup namun akan cacat dan tidak akan panjang umur. Dengan santai saudara sepupuh saya itu berkata, "Bila demikian, biarlah dia lahir. Bisa hidup sehari lumayan juga bukan?"

Anak itu lahir dan cacat. Cacat fisik dan cacat otak. Dia meninggal ketika berumur 7 atau 10 tahun, saya lupa. Namun saudara sepupuh saya dan istrinya tidak pernah menyesali keputusan mereka. 

Salah satu tante saya, istri kakak papa saya kena stroke dan koma, umurnya 73 tahun saat itu. Sebelumnya dia berpesan, bahwa bila sakitnya menjadi berat, dia tidak mau tubuhnya berdenyut karena ditunjang oleh alat-alat kedokteran. Ketika dia dalam keadaan koma, saya pergi menjenguknya dengan adik saya yang dokter. Setelah melakukan pemeriksaan, adik saya berkata, "Otaknya sudah rusak, sekitar 30% dan akan terus memburuk. Dia juga mengatakan, tanpa ditunjang alat-alat paling lama dia hanya bisa bertahan 1 minggu."

Apa yang harus dilakukan? Nampaknya, anak-anaknya telah mengambil keputusan namun masih ragu, itu sebabnya mereka minta pendapatku. Tanpa berpikir panjang, saya mendukung keputusan mereka. Waktu itu hari Senin, tante saya meninggal jumat malam. Dia tinggal di rumah ditemani oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya serta handai taulan yang bergantian membesuknya.

Seorang teman saya tiba-tiba kena stroke atau apa, dan koma.  Satelah koma berbulan-bulan, keluarganya mengambil keputusan untuk melepaskan semua alat kedokteran penunjang hidupnya. Salah satu saudaranya bertanya kepada saya, apakah teman itu akan mati? Setelah dia menceritakan kondisi saudaranya dengan detail, saya berkata, dia tidak akan mati walaupun alat penunjang hidupnya dicabut. Mungkin ini tahun ketiga atau keempatnya dan teman itu masih hidup walaupun koma. Dia dirawat di rumah oleh Ayahnya.

Seorang sepupuh memberitahu, mamanya masuk rumah sakit, srtroke dan mungkin kankernya yang dikemoterapi 8 tahun yang lalu kambuh. saya memberitahu mama saya, sebab, selain iparnya, dia juga sahabatnya sejak muda dulu.Malamnya saya, istri dan mama membesuk ke rumah sakit. Di sana mama ngobrol dengannya sementara saya ngobrol dengan anaknya. Setelah mendengar ceritanya, saya menasehati dia untuk membujuk papanya yang kerja di luar pulau jawa untuk minta cuti dan pulang. Bila tidak, mungkin tidak ada waktu lagi.

Saya juga menasehati dia untuk mengajak mamanya pulang saja, biar di rawat di rumah saja. Di rumah dia bisa ngobrol dengan anak, menantu dan cucu-cunya dan handai taulan yang berkunjung. Saya juga bercerita kepadanya tentang pengalaman saya ketika ditinggal mati adik saya beberapa tahun yang lalu.

Seminggu kemudian, mamanya meninggal.

Karena selalu tepat meramalkan kematian seseorang maka banyak teman-teman yang takut memberitahu saya bila kerabat mereka sakit dan masuk rumah sakit apalagi bila mereka yang sakit. Sebenarnya saya sama sekali tidak meramal namun menghitung berdasarkan rekam kesehatan pasien yang bersangkutan.

Di dalam kedua kasus di atas. Teman saya. Saya bilang dia tidak akan mati ketika peralatan di cabut, karena saya menemukan kenyataan tand-tanda fital kehidupannya sangat gamblang terekam.

Di dalam kasus kedua, saat itu tante saya masih bisa ngobrol dengan mama saya, kenapa saya menyatakan bahwa waktunya hampir tiba? Inilah rekam kesehatannya. Dia pernah sakit knker rahim dan di kemoterapi 8 tahun yang lalu. Hasil test menunjukkan bahwa kankernya sudah menjalar ke mana-mana. Waktu ngobrol dengan mama saya, dia sering black out, dalam arti tidak menyadari ruang dan waktu tempat dia berada. Bahkan beberapa kali dia mengulangi pertanyaan yang baru ditanyakannya dan dijawab mama saya satu dua menit yang lalu. Ketika melihat obat-obat yang digunakannya dan catatan kesehatannya, saya sama sekali tidak menemukan obat bius. Itu berarti dia tidak merasa sakit sama sekali.

Dalam bahasa awam, inilah ceritanya. Setiap manusia memiliki ambang rasa sakit. Ketika tubuh tidak mampu lagi menahan sakit, maka otak akan memutuskan sensornya agar rasa sakit itu tidak terasa. Bila cara demikian tidak manjur lagi maka sel-sel otak yang merasakan sakit akan bunuh diri agar tubuh bisa tetap hidup. Proses demikian terjadi dengan dimulai oleh rasa sakit.

Tante saya tidak merasakan sakit sama sekali. Itu hanya berarti satu, otaknya tidak bunuh diri namun dibunuh. Sel kankernya sudah mulai membunuh otaknya. Prosesnya sanat cepat, tiba-tiba dia kehilangan tenaga. Dua tiga hari kemudian dia tidak bisa jalan. Dua tiga hari kemudian dia tidak bisa bangun. Lumpuh. Cara menganalisanya memang tidak sesederhana itu namun itulah kira kira caranya.

Eutanasia, ada banyak faktor yang perlu diamati dan dipertimbangkan sebelum melakukannya. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak