Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pacar Baruku Masih Perawan, Tapi ...

Tante Paku's picture

       SENANGNYA hatiku bertemu pacar baru yang cantik. Cantik bukan lantaran kosmetik dan bukan mantan bergajulan yang sering gonti-ganti pacar. Katanya sih anak satu-satunya dari orang tua yang kaya raya, bahkan para handai taulannya menyebutnya majikan. Ah andai saja aku berhasil mengawininya, sudah pasti akan dapat warisan yang banyak cihuiii. Aku tidak takut punya anak banyak, warisannya kan banyak, kalau anaknya satu, kegedean warisannya kan bisa bahaya?

     Aku heran, orang secantik dia belum pernah disentuh pejantan, dicium pun belum katanya. Mana bisa dipercaya ya?

     "Masa sih?" kataku meragukan. "Emang kamu belon pernah pacaran?" Ia hanya mengangguk pelan. "Betina secantik kamu tidak ada yang menyentuhnya?" gumamku keheranan. Luar biasa, sungguh langka, ada
betina yang masih murni alias perawan di zaman facebook yang bebas ini.

     "Jangan-jangan kamu tidak suka pejantan ya?" tanyaku tersenyum, ia cemberut, bibirnya monyong sambil mencubitku keras. Aku tertawa dan minta maaf. Gue kira lesbian, pikirku ngeres.

     Suatu hari ia ingin tidur di rumahku, orang tuanya tahu atau tidak mau tau aku tidak perduli, yang jelas aku girang bukan kepalang. Rumahku yang
sepi kembali bersemi karena ada bidadari yang mau singgahi hati ini. Lalu apa yang kulakukan? Entahlah, aku belum melakukan apa-apa dan belum memikirkan apa yang akan aku lakukan, karena kami masih pacaran dan belum lama. Aku tidak ingin seperti orang-orang itu, yang asal embat aja tanpa perduli esok nanti. Apakah bisa aku melakukan seperti janjiku sendiri ini? Oh perawanku, oh betinaku, sungguh aku cinta padamu, aku tidak ingin cinta ini ternoda oleh setan lewat. Tapi apa setan berani menggodaku ya?

     Tiba-tiba saja aku kehilangan dia ketika kutinggal sebentar. Kucari-cari di berbagai sudut tidak ketemu, kejengkelanku memuncak, kudobrak pintu dan aku kabur keluar mencarinya. Lalu lalang jalanan yang penuh orang-orang sibuk dengan urusannya sendiri itu tak ada satu pun yang mirip pacarku. Kemana dia? Teriakanku pun tak dibalasnya.

     Pohon-pohon kuteliti, siapa tau pacarku sembunyi untuk menggodaku, toh tidak ada gelagat demikian. Ketika melewati sebuah gedung bioskop
yang ada gambar poster monyet lucu, aku terperangah, jangan-jangan dia menonton film itu, karena dia memang suka monyet. Aku pun nekat menerobos masuk gedung bioskop itu.

     Karena tidak membeli karcis, beberapa petugas berusaha mengejarku, aku terus berlari tanpa memperdulikan. Entah darimana datangnya, ada
beberapa petugas dari kepolisian ikut mengepungku. Aku akhirnya terpojok, petugas itu berhasil menangkapku dan menyeretku keluar. Aku pun mendekam dalam penjara.

     Untunglah aku mempunyai bos yang baik, ia berhasil membebaskanku tanpa perlu negosiasi yang ulet, tapi aku juga tidak tau apa bosku membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi? Mana aku perduli? Yang penting aku bebas dan tidak berurusan dengan polisi yang bengis-bengis itu.

     Aku dibawa ke kebun binatang dan bosku mengatakan kepadaku, "Jangan kuatir kamu akan kubelikan pacar baru!"

     Aku hanya bisa diam dan menunggu dalam kerangkeng yang dingin ini.

Saudara-saudaraku  yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita,   maka haruslah kita juga saling mengasihi. 

(1 Yohanes 4 : 11)

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat