Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

orang tua... KAPAN KAU MATI?

Josua Manurung's picture

ORANG TUA KAPAN KAU MATI?

 

Orang tua...

aku melihatmu tersengal-sengal di TV

organ tubuhmu menurun katanya...

baik pagi, siang atau pun malam...

semua wartawan menahan kantuknya...

menunggu kapan kau mati...

Astana Giri Bangun sudah dibersihkan...

jenasah Ibu juga sudah menunggumu...

tapi kapan kau mati...

 

Orang tua...

tidak ingatkah kau dulu...

ketika aku antri dalam barisan ingusan...

ingin menyalammu...

senyum hangat seperti mentari pagi...

bersama Ibu di sampingmu

dengan lesung pipitnya yang khas...

tanganmu hangat dan kekar...

tangan Ibu begitu lembutnya...

tapi setelah aku dewasa

baru aku tahu...

tanganmu penuh darah

orang tua...

penuh kekerasan dan air mata...

banyak keluarga yang berduka...

jutaan orang merana...

 

Orang tua...

32 tahun berkuasa...

apa belum cukup?

kau, kroni dan yayasanmu...

sudah cukup membuat susah...

korupsi merajalela bak gurita...

pegawai negeri makan gaji buta...

berlagak suci memakan uang negara...

lalu lihat...

bangsa kami tertinggal ratusan tahun

dengan Singapura yang seimprit...

Orang-orang di Papua bertelanjang dada

makan ulat pohon dengan lahapnya

di era globalisasi...

turun naik gunung hanya untuk mencoblos kuning

kalau tidak...

keluarga kami dibilang OPM katanya....

 

Orang tua...

dimana mayat-mayat orang cina kau kuburkan

jutaan orang hilang lenyap di tahun enampuluh lima

dimana supersemar yang asli...

kemana aktivis-aktivis hilang yang kau culik...

siapa pembunuh Yun Hap...

siapa yang menembak Wawan...

siapa Komandan Kasus Trisakti... 

siapa pembunuh Munir sebenarnya...

kapan Tanjung Priok terselesaikan...

bagaimana dengan Petrus- Penembak Misterius...

Polri dan TNI masih saja berkelahi...

Bagaimana dengan kuburan massal di Aceh...

Bagaimana nasib veteran TNI yang kau suruh berperang

di Timor-Timur dulu....

hidup miskin terlunta-lunta

menjadi pemulung...

ahh... sudahlah orang tua...

bukankah itu

hanya menjadi

kenangan semata...

bukankah kerajaanmu sudah besar...

tak habis untuk 10 turunan lagi....

 

Orang tua

kau harus diadili sebelum mati...

atau kau harus mati dulu...

baru semuanya bisa diadili...

akan ada gejolak sosial aku tahu...

akan banyak cerita-cerita pergolakan

dari pelosok negeri...

pro-kontra tak akan berhenti...

orang tua tahukah kau...

bangsa kami terseok-seok berdiri

karena ulahmu...

kau adakan subsidi selama ini...

memanjakan kami

agar kami tak berteriak....

menyuruhmu mundur... 

3000 harga minyak di Indonesia....

Belasan ribu harga minyak di luar negeri...

lalu sekarang... kami mati berdiri...

bahkan tempe hampir tidak terbeli...

antri minyak tanah berhari-hari....

kami terbiasa kau manjakan....

kami terbiasa kau bungkam...

dengan harta dan pelurumu...

birokrasi tai kucing...

yang hanya kenyangkan perutmu...

dan kroni-kronimu...

 

Orang tua...

sampaikan salamku

pada saudara-saudara di dunia orang mati...

apa kau dapat tempat VIP di sana...

Sukarno kau berangus sampai mati...

sekarang kau diberangus oleh sakitmu...

orang tua...

aku berdoa supaya kau cepat sembuh

agar bisa diadili....

atau kau mati saja...

agar kami bisa menjadi bangsa utuh

tanpa korupsi...

tanpa kroni...

tanpa kolusi...

 

Orang tua...

aku bermimpi gembel dapat sarapan pagi

penderita narkoba hanya cerita basi...

pengangguran tersenyum di pabrik Acong...

tanpa demonstrasi...

buruh-buruh bekerja giat...

TKI tidak diperkosa lagi...

anak-anak jalanan tidak ada lagi...

di lampu merah...

mulai bersekolah dengan giat sekali...

POLRI-TNI bergandengan tangan mesra sekali...

Ikan-ikan tidak ada yang dicuri...

Kayu-kayu di hutan menjulang tinggi...

pegawai negeri tak perlu korupsi...

ahhh... indah sekali...

rasanya seperti mimpi...

seperti mimpi???

ahhh... orang tua...

ternyata aku hanya bermimpi....

butuh 100 tahun lagi...

untuk membangun

anak negeri

ini...

terima kasih kami padamu...

 

orang tua...

CEPATLAH SEMBUH... AGAR BISA DIADILI...

 

BIG GBU!

JM2008.140108

 

__________________

BIG GBU!

hai hai's picture

Hanya Joshua

di seluruh Klewer, hanya josua yang mampu menulis seperti ini! Hanya Josua yang berani menulis seperti ini! Anda hebat Josua saudaraku!

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

jangan berlebihan Ci Yang...

saya biasa-biasa saja... TUHAN ALLAH KUASA... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

jesusfreaks's picture

SUSAH MATINYA

Sejak tuh orang tua "cap anggur" masuk rumah sakit. terbersit dibenak gw kata "zombie". terbersit dibenak gw, tuh orang tua masih hidup 20 tahun lagi. terbersit dibenak gw, kalau tuh orang tua mau mati cepat, dia minta maaf ke bangsa ini. terbersit dibenak gw, kalau tuh orang tua mau mati cepat dan tenang, dia harus serahkan semua warisannya ke bangsa ini. terbersit dibenak gw, kalau tuh orang tua mati cepat dan tenang dan bahagia, syukur-syukur masuk surga, dia harus serahkan semua harta yang dia miliki ke bangsa ini (yang tertinggal hanya kafan saja) Tuhan Yesus Mampukanlah orang tua itu untuk melakukan hal-hal di atas. Amin Jesus Freaks, "Live X4J, die as a martyr"
__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

John Adisubrata's picture

Jempol ...

Hi Jos,

Permisi nambahin:

Orang tua ...

Akhirnya ...

Kekayaan apakah yang akan engkau bawa ... 

Ke dalam dunia orang mati?

Jos, jempol sekali!!

Big GBU too!

John Adisubrata