Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Orang Kristen boleh Marah?
Tidak ada orang yang suka dengan si pemarah. Orang yang gampang marah biasanya dijauhi oleh orang lain, baik teman-teman, rekan kerja maupun keluarganya.
Amsal 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.
Amsal 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah.
Namun demikian, apakah orang Kristen tidak boleh marah? Apakah marah itu dosa? Dalam Alkitab ada contoh kisah Tokoh tokoh Alkitab yang marah. Samuel marah dengan “sangat luar biasa” dan “sangat kejam” yaitu dengan mencincang Agag, raja Amalek di hadapan Tuhan:
1 Samuel
15:32 Lalu berkatalah Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan gembira Agag pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan maut telah lewat."
15:33 Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.
Pertama kali saya membaca kisah ini, saya sangat ngeri membacanya. Saya bertanya-tanya, layakkah seorang nabi Tuhan melakukan ini?
Alkitab mengajarkan orang Kristen boleh marah, bahkan harus marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran! Tetapi jangan sampai mencincang (mutilasi) orang lho ya? Hehehe….
Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.
Kemarahan merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidak-adilan dan ketidak-benaran, bukankah Allah menyuruh kita membela yang lemah dan menegakkan keadilan dan kebenaran?
Yesus sendiri bisa marah. Lihatlah betapa seimbangnya Yesus itu. Dia “luar biasa lemah lembut”, tetapi juga sangat “luar biasa” bila marah:
- Yesus menyebut Petrus sebagai “iblis” saat marah kepadanya.
- Yesus mengusir dan membalikkan meja-meja orang yang berdagang di bait suci.
- Yesus memaki orang farisi dan saduki sebagai orang munafik.
Ketidak-mampuan dan ketidak-mauan untuk marah justru menunjukkan kelemahan. Lihat contoh Eli yang tidak bisa marah kepada anak-anaknya yang berbuat dosa kepada Allah, yang mengakibatkan anak-anaknya dihukum oleh Tuhan:
I Samuel
3:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya.
3:12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!
Kesimpulannya orang Kristen boleh marah, tetapi jangan menjadi pemarah! Marilah kita meneladani Tuhan Yesus Kristus: sangat seimbang, yaitu sangat lemah lembut tetapi bisa juga marah pada ketidak-adilan dan ketidak-benaran.
__________________
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Belum ada user yang menyukai
- Debu tanah's blog
- Login to post comments
- 12531 reads
to Debu Tanah
dede wijaya
Nabi-nabi adalah orang-orang kejam
Nabi-nabi adalah orang-orang kejam. Kalau mereka tidak kejam maka Tuhan nggak bisa menjadikan mereka nabi. Mari kita lihat kelakuan para nabi-nabi kejam ini:
Yap nabi-nabi memang sangat-sangat kejam. Tapi coba pikirkan dulu hal ini. Apakah kehendak Tuhan bisa terlaksana kalau nabi-nabi tersebut tidak kejam? Apa akibatnya kalau Abraham nggak tega mengorbankan anaknya? Apa akibatnya kalau mereka nggak kejam? Silahkan direnungkan. Lagipula kekejaman nabi-nabi tersebut nggak sebanding dengan kekejaman Bapa kita di Sorga.
Mat ius10:28
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Hmmm. Bapa kita di Sorga ternyata sangat kejam.
@ SF, raja tega
Sama seperti suku Lewi yang TEGA membunuh saudara sebangsanya di hadapan Tuhan.
Keluaran
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, AllahIsrael : Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya -- yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini.
Nah di Sabda ini pun diperlukan orang-orang yang tega menghajar saudara sendiri yang suka ngeyel dan bebal. Hehehe…
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
to All tt Lemah Lembut
dede wijaya
@ Dedew, lemah lembut yang benar
Salam Dedew,
Benar sekali. Umumnya kita berkata bahwa lemah lembut sudah pasti benar. Padahal belum tentu. Lemah lembut yang keliru bisa berarti KELEMAHAN yang justru tidak sesuai dengan Firman. Kita harus bisa lemah lembut tetapi tegas pada saat diperlukan.
Dan seperti kata anda, ada lemah lembut yang dibuat-buat (menjilat), tidak keluar dari hati. Kita perlu belajar dari Yesus.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Dear DEDE WIJAYA, Bukankah Sdr. deDE Wi masih iDUp’s???
Orang Kristen boleh Marah?
orang kristen boleh marah...
orang kristen boleh tidak marah...
dua duanya boleh ... asal?
++++++++++++
aku ingin mengikut YESUS, mencari KEBENARAN dan menanti KEBENARAN
SF, Anda Benar-Benar Baca Alkitab
Samuel Franklyn, ketika memandang anda di dapur Anggrek dan menatap senyum anda saat itu saya berkata kepada diri sendiri. Bila mencari musuh yang sepadan, maka dialah musuh yang paling berat yang bisa kau dapatkan. Dia tidak takut kalah, dia mungkin minta ampun namun dia akan selalu kembali bertarung.
Saya tidak tahu, mungkin ini hanya perasaan saya saja. Namun, saya yakin, bila bertemu anda, istri dan terutama anak saya akan sangat menyukai anda. Mari kita buktikan kapan kapan kalau kopdar.
Saya suka dengan komentar anda. Para nabi adalah orang-orang yang kejam, Allah sangat kejam. Anda benar-benar membaca Alkitab dan memahaminya dengan benar. Dan anda benar-benar taat. Senang mengenal dan berteman degnan orang seperti anda kawan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai-hai pujian anda terlalu berat
Hai-hai pujian anda terlalu berat. Saat saya bertemu anda di TA maka kesan yang saya dapatkan adalah bahwa anda sungguh-sungguh memenuhi kriteria manusia rohani yang disebutkan oleh Watchman Nee dalam buku Remuknya Insan Keluarnya Roh. Tuhan telah banyak berurusan dengan anda sehingga manusia alamiah anda tidak lagi menghalangi Roh Kudus untuk bekerja lewat anda. Semoga anda panjang umur saudaraku supaya makin banyak orang yang bisa Tuhan Yesus tolong lewat diri anda.
TUHAN = "panglima perang".
Sy hanya berpikir, bahwa DULU, jika YHWH dulu tidak bertindak sebagai "panglima perang", mana mungkin dipercaya oleh umat Israel sebagai Elohim
tetapi apakah ke-panglima perang-an YHWH masih tetap bertahan hingga kini, (bahkan setelah Yeshua hadir mengajarkan kelemahlembutan), sehingga Israel masa kini masih 'marah' dan membabibuta sering menyerang Palestina?
Dimana wujud 'kasihilah musuhmu' yang diajarkan Yeshua?
(saya jadi ingat film 'China Confession': disana diutarakan bahwa pahlawan-pahlawan negeri China masa lalu tidak lain adalah para pembunuh sesamanya...-- karena seseorang menjadi pahlawan ketika berhasil memimpin pembalasan dendam kelompoknya atas kelompok lain -- silih berganti, dan mereka itulah pemimpin-pemimpin China masa lalu --)
Masa telah berubah, jaman telah berganti, budaya telah berkembang, apakah kemarahan akan menyelesaikan persoalan, ketika Yeshua 2000 tahun yang lalu sudah mengajarkan kerendahhatian dan kelemahlembutan.
Tips mencegah kemarahan diri sendiri:
Berpikirlah CEPAT (bahkan kalau sudah biasa bisa SANGAT CEPAT)
he he.. lama-lama kita akan terbiasa TIDAK MARAH, karena setiap menghadapi kejadian yang 'menjengkelkan', kita SADAR (dengan CEPAT/SANGAT CEPAT) bahwa: (1) saya akan marah -->> (2) ternyata ...saya tidak perlu marah, akhirnya keputusannya "saya tidak marah".
-- orang yang jika marah 'meledak-ledak', sedang kehilangan 'pikiran' untuk menyadari kemarahannya-- (jadi seperti kesurupan he he he..)-- atau adakah 'roh marah' yang kadang membuat orang kesurupan ya....??--
3 tahun terakhir ini saya belajar untuk CEPAT menyadari bahwa "saya akan marah" dan alhamdulilah.. kesadaran saya meningkat, dan saya lebih tenang menghadapi kejadian sehari-hari... kuncinya adalah BERPIKIR (manusia adalah berpikir, tidak berpikir bukan manusia... gitu katanya..)
apakah anda berpikir ketika marah?
Berpikirlah SEBELUM marah, sebab anda akan kehilangan kesempatan berpikir ketika marah, dan jika terlanjur marah, anda akan terpaksa berpikir SETELAHnya.
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
@SF. Kalau nggak kejam nggak layak
Wah jadi ingat kisah Saul, di 1 Samuel 15: 3 Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."
Tapi...
ayat 9, Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Akibatnya,
ayat 11, "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku."
Keren...
mungkin kejam, mungkin sadis... tapi jika itu kehendakNya yang harus kita lakukan? Kita harus tetap taat kan?
He he he he...
To Love God Is To Obey God
Kita menganggap Tuhan kejam karena kita bodoh dan buta
Kita menganggap Tuhan kejam karena kita bodoh dan buta. Mata kita kalau dibandingkan mata Tuhan adalah buta dan kepandaian kita kalau dibandingkan kepandaian Tuhan adalah bodoh. KehendakNya itu ajaib.
Pengkhotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Dear Samuel Franklyn, MOHON diijinkan aku ingin manggil.