Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sajak Untuk Agama
Manusia memang memperlukan keselamatan tapi ia harus tahu yang harus diyakini, ia harus tahu apa yang diinginkan dan tahu apa yang harus dilakukan. Semua membutuhkan perjuangan dan kerja keras, jika tanpa itu apa mungkin ada kemajuan? Sebab hidup bukah hanya bernafas saja melainkan harus berbuat, berbuat untuk lebih menghayati hidup.
Agama, a dan gama artinya tidak kacau. Namun para pemeluknya menginginkan agar Tuhan memberikan lebih dari yang mampu dilaksanakan hingga mengacau sistem semesta alam dengan
semangat penuh pertentangan. Terjadilah perang atas nama agama, sementara sang waktu dengan enggan terus berlalu.
Semua pemeluk agama dan kepercayaan itu ada yang baik dan jahat. Kaya dan miskin. Kuat dan lemah. Mampu dan terbatas. Ini adalah kenyataan hidup. Dua sisi yang saling berbeda satu sama lain. Tetapi yang berbeda sebenarnya tidak selalu harus menentang dan menggilas satu sama lain bukan? Walaupun ada banyak perbedaan, bukankah sebenarnya ada satu yang sama, yaitu bahwa setiap orang punya hati nurani yang baik. Kebebasan selalu merupakan urusan yang tak pernah selesai, orang miskin tidak pernah bebas, di setiap negara mereka adalah orang-orang
yang menghamba, lalu untuk apa agama? Kalau salib bukan lagi lambang penderitaan, mereka lebih suka uang dan pikiran bebas sebagai yang maha kuasa. Manusia lahir bebas, kenyataannya di mana-mana banyak yang terbelenggu rantai tanpa kebebasan, sepertinya tak seorangpun sungguh-sungguh memiliki agama.
Sajak Untuk Agama
Agama harus ciptakan perdamaian
Agama harus ciptakan keadilan
Agama harus bebaskan biaya menuju sorga
Itulah tugas agama
Itulah gunanya agama
Itulah artinya agama
Tempat manusia bersandar dan berharap
Kenapa tidak?
Agama itu ada Firman Tuhan
Firman Tuhan itu untuk manusia
Yang harus kita pelajari sejak dini
Hanya saja kita tak selalu memahami-Nya
Agama harus ciptakan perdamaian
Agama harus ciptakan keadilan
Agama harus bebaskan biaya menuju sorga
Oleh karena itu bebaskan manusia memilih agamanya
Jangan memaksa dan terpaksa
Biar semua menggunakan akal budinya
Biar semua tidak jadi bodoh dan ditipu
Oleh karena itu biarkan semua memilih kepercayaannya
Dan mampu menjaga hidup kebersamaan
Agama agama agama
Mengajarkan surga juga dunia
Agama agama agama
Mengajarkan keindahan hidup berdampingan
Kalau tidak bubarkan saja
Atau biarkan Tuhan yang mengadilinya
Agama harus memberikan ketentraman
Agama harus menghormati kehidupan
Agama harus menghargai perbedaan
Tinggal bagaimana manusianya
Apakah sudah mengerti tentang agamanya?
Ataukah sudah merasa pintar melebihi Tuhannya?
Terserah manusia yang mengaku beragama itu
Kalau salah jangan salahkan agamanya
Agama harus ciptakan perdamaian
Agama harus ciptakan keadilan
Agama harus bebaskan biaya menuju sorga
Kalau tidak bisa bubarkan saja!
121110
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat
__________________
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
1 user menyukai ini
- Tante Paku's blog
- Login to post comments
- 4561 reads
TP, sajak pasti puisi, tapi puisi belum tentu sajak
TP...Setiap sajak adalah PUISI tapi puisi belum tentu sajak...
Smile suka sajaknya,...
buat smile masukan di blog kumpulan puisi smile....
jadi ijin untuk mencopas....harap dikabari yah tante, terimakasih.
p.s
saya mungkin akan merubahnya sedikit dengan tulisan puisi untuk agama, dengan menyertakan nara sumber, dan keterangan bahwa judul aslinya adalah sajak untuk agama.
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Silahkan Smile
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
@TP
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi
Hannah dollar
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Thank u so much, TP
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Agama ageming aji
Dengan demikian dia pantas menyebut diri sebagai orang beragama, orang yang pantas memakai busana yang aji, busana yang mulia. Seseorang yang mengaku beragama, namun BERTINDAK MENYIMPANG dari nilai-nilai luhur agama, menodai agama, pakaian yang dikenakannya. Agama yang dipeluknya menjadi tercoreng, terkotori, bahkan tersobek-sobek di mata orang lain. Orang demikian selayaknya TIDAK menyebut diri sebagai orang yang beragama.
Karena kolom editnya nggak berfungsi dengan baik, bisanya copas cuma satu kali, maka tulisan di atas ini tidak bisa saya masukkan ke dalam blog sebagai pelengkap.
Untuk Smile, linknya blogmu mana?
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
Agama Pakaian....
Kalo Agama itu sperti pakaian dan bukan sembarang 'pakaian' yg bila mana org yg memakainya bisa mengotori,mencoreng,bahkan menyobek2 busana yg MAHA MULIA itu,alangkah lebih baik telanjang BUGIL kaya bayi baru lahir saja ya tan :).....Telanjang tanpa rasa MALU akan keterlanjangan
Kita mesti telanjang
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
TP : Pakai baju aja...
Baju kasih
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat