Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Seandainya saat itu tidak ada Nuh, mungkin tidak akan ada pelangi

Felly Sotanto's picture

Kali ini saya mau cerita tentang pelangi. Menurut orang pintar yang minum tolak angin, pelangi terjadi karena cahaya dari sinar matahari dibiaskan oleh air hujan. Tapi karena saya gak pernah minum tolak angin, itu berarti saya bukan orang pintar, saya cuma tahu kalo pelangi itu ciptaan Tuhan. Bagi orang pintar pelangi mungkin hanya sekadar fenomena alam yang bisa dijelaskan dengan pasti, tapi bagi saya setiap melihat pelangi membawa kembali ke catatan sejarah dimana Nuh pernah mengalami kejadian luar biasa dalam hidupnya.

Saya sangat yakin Nuh dan seisi rumahnya adalah orang pertama dan terakhir yang pernah mengalami dan menyaksikan sendiri pengalaman mengerikan, ketika bumi dilanda bencana alam dan yang pasti tidak akan terjadi untuk kedua kalinya. Sejarah manusia mencatat bahwa bumi ini pernah diliputi oleh air bah selama 150 hari lamanya. Setelah melewati kejadian itulah maka muncullah pelangi. Mungkin saja Nuh dan ketiga anaknya beserta istri-istri mereka adalah orang pertama yang melihat pelangi. Karena baru pertama kali melihatnya saya yakin mereka terkagum-kagum melihat fenomena itu.

Bagi saya secara pribadi, ada 2 hal yang menyentuh hati saya setiap saya melihat pelangi. Yang pertama soal perjanjian. Kalau kita membuat perjanjian dengan seseorang, kita kan harus membubuhkan tanda tangan diatas meterai sehingga mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Pelangi itu adalah tanda tangan Allah diatas meterai karena Allah membuat perjanjian antara diri-Nya sendiri dengan bumi. Perjanjian itu telah ditanda tangani oleh Allah sendiri, dan Nuh adalah saksi dari perjanjian itu. Dalam perjanjian itu tertulis bahwa tidak akan ada lagi air bah yang memusnahkan bumi. Masih ingatkan, karena perbuatan satu orang (Adam) yang mengambil keputusan yang salah, semua manusia harus menanggung akibatnya. Kali ini karena tindakan satu orang (Nuh) yang hidup benar, yang mempersembahkan persembahan yang benar maka Allah membuat perjanjian itu. Karena ada satu orang yang hidup dengan integritas maka Allah membuat perjanjian itu. Karena ada satu orang yang berjalan dengan Allah, yang hidup bergaul dengan Allah maka kita semua menikmati perjanjian itu. Kayaknya memang sejarah di tulis oleh satu orang. Satu orang gila yang bersama dengan Allah dan satu orang gila yang menentang Allah bisa membuat dunia ini gila.

Dalam kisah itu beberapa versi menggunakan menggunakan frasa “eternal agreement” atau “everlasting covenant”. Sebagai orang bisnis saya beberapa kali menandatangani agreement baik itu dengan pihak perbankan, client, ataupun rekan bisnis lainnya. Dalam agreement itu ada poin-poin atau klausal-klausal yang harus ditepati atau di jalani oleh kedua belah pihak. Poin yang luar biasa dalam agreement yang dibuat antara Allah dengan Nuh (baca : manusia) adalah bahwa “Aku tak akan lagi mengutuk dunia ini karena perbuatan manusia; Aku tahu bahwa sejak masa mudanya, pikiran manusia itu jahat. Aku tak akan pernah lagi membinasakan segala makhluk yang hidup seperti yang baru Kulakukan ini”. Hati saya menangis ketika membaca klausal ini. Allah tahu bahwa setelah ini manusia akan kembali berbuat jahat, Allah tahu seiring berjalannya waktu hati-Nya akan kembali tersakiti oleh perbuatan kita. Allah juga tahu bahwa setelah hari ini, entah besok atau lusa, kita akan kembali melakukan hal yang sama. Tetapi Allah memutuskan untuk terus melanjutkan perjanjian yang telah Dia tanda tangani. Dan yang membuat hati saya bergetar adalah, ternyata poin perjanjian itu dari Allah, bukan dari Nuh. Allah yang berinisiatif memasukkan poin tersebut meskipun Dia tahu resiko yang akan Dia hadapi.

Hal yang kedua, sebuah terjemahan dalam bahasa Inggris menuliskan sebuah frasa “I will keep in mind”. Setiap munculnya pelangi Allah akan selalu mengingat perjanjian yang telah di buat, dan harusnya setiap munculnya pelangi kita akan selalu mengingat dan tersentuh bahwa Bapa begitu mencintai kita. Kita mestinya sadar bahwa kita layak untuk dibinasakan, tetapi kasih karunia Allah untuk selalu membawa kita dalam pertobatan. Setiap munculnya pelangi mestinya kita tahu bahwa kita telah sering menyakiti Dia, tetapi Dia memutuskan untuk melanjutkan kasih setia-Nya pada kita, Allah memutuskan untuk terus melanjutkan perjanjian yang telah Dia tanda tangani.

Waktu terus berlalu, jaman berganti jaman. Seiring berjalannya waktu, jaman Nuh telah lewat. Dari Jaman perjanjian lama, masuk jaman perjanjian baru. Dan dalam jaman ini, kembali perjanjian Allah di teguhkan. Kali ini Allah kembali membuat tanda tangan, dan untuk membuat tanda tangan itu Allah menggunakan darah. Dan untuk membuat tanda tangan yang menggunakan darah, harus ada yang di korbankan. Mau gak mau Allah harus menjadi manusia sehingga Dia harus berdarah, dan dengan darah-Nya sendiri Allah membuat perjanjian untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal.

Saat saya mengakhiri tulisan ini, gak di sangka dari mp3 saya keluar lagu “seindah pelangi, lebih indah kasih Yesusku, kasih Yesus oh kasih Yesus mengalahkan segalanya”. Pelangi memang bukan hanya sekadar fenomena alam, tetapi pernyataan kasih yang dalam dari Dia yang mengasihi kita sampai kekal.

Sumber : http://pikirankristus.blogspot.com/2010/08/seandainya-saat-itu-tidak-ada...

 

Melvin Silitonga's picture

Asal pelangi?

Kalu begitu sebelum masa Nuh belum ada pelangi kah?

Artinya sebelum masa Nuh juga belum ada hujan, embun, dll?

Mmohon pencerahannya bro... 

__________________

Di dalam Dia tersembunyi segala Harta Hikmat dan Pengetahuan
God bless u
Melvin

Felly Sotanto's picture

Asal pelangi?

waduh bro, kalo itu maybe yes maybe no dan yang pasti i don't no :)

Melvin Silitonga's picture

Kalo gitu belum tentu

Bro, kalo gitu belum tentu sebelum Nuh tidak ada pelangi, karena pelangi itu terjadi akibat cahaya matahari yang terhalang oleh air atau uap air..

Artinya kalau berdasarkan pengetahuan, sekalipun tidak ada Nuh, pelangi tetap akan ada... gitu kan?

Mohon dicerahkan bro

__________________

Di dalam Dia tersembunyi segala Harta Hikmat dan Pengetahuan
God bless u
Melvin