Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Brainwashing (Cuci Otak)

Erfen Gustiawan Suwangto's picture

Pernahkah anda secara tanpa disadari ikut dalam suatu program brainwash atau cuci otak? Jika anda bilang belum pernah, ini merupakan jawaban yang umum dimasyarakat. Tetapi setelah ada pertanyaan lebih lanjut barulah kita semua menyadari bahwa tanpa kita sadari telah menjadi subyek Brainwashing. Seperti contoh pertanyaan ini , pernahkah anda ikut ospek sebelum memasuki masa kuliah di Perguruan Tinggi, pernahkan kita mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum kita diterima secara penuh bekerja disuatu Instansi, pernahkah anda diundang dalam promosi/pertemuan-pertemua

n perusahaan MLM, pernahkah anda mengikuti pelatihan dasar kemiliteran, atau pelatihan-pelatihan dari lembaga-lembaga tertentu seperti organisasi kepemudaan, pecinta alam, fans club bola,fans club motor besar dll ? jika anda jawab ya, ada kemungkinan praktek brainwashing pernah anda jalani baik disadari atau tidak.

Ciri dari adanya brainwashing dapat dilihat dari semangat kerja anda yang meningkat secara menggebu-gebu pada awal-awal setelah pelatihan dimana bisa diartikan ada peningkatan etos kerja, atau semangat pantang menyerah, juga terjadi pada hal yang sama yaitu pada situasi mendapat downline saat anda rajin mengikuti pertemuan-pertemuan MLM yang anda ikuti, atau munculnya suatu pola pikir yang baru yang bahkan beda jauh dari pola pikir anda yang lama setelah anda mengikuti acara pengenalan suatu organisasi kemasyarakatan maupun politik atau yang lainnya.

Sebetulnya inti brainwashing sendiri adalah bagaimana caranya mengkondisikan otak untuk siap menerima suatu hal yang baru baik positif ataupun negative,tergantung dari brainwashernya.Metode yang dilakukan pun bermacam-macam…seperti yang dikatakan oleh Dick Sutphen, banyak sekali dan amat variatif. sebagian menyebutnya pelatihan, penyegaran etos kerja, atau istilah2 lainnya. Hanya level brainwashing nya saja yang berbeda.

Penggunaan brainwashing dalam kehidupan kita dapat berdampak positif maupun negative dan dapat di analogikan, ibarat pisau, mau dipakai memotong sayur atau menusuk orang tergantung dari kitanya dan pisaunya sendiri sampai kapanpun tetap suatu alat yang netral-netral saja.

- Segi positif : anda bayangkan jika rekan-rekan semua yang sudah bekerja, terus-menerus bekerja tanpa adanya pelatihan dalam interval waktu tertentu atau mengambil inisiatif ikut pelatihan sendiri, pasti akan terjebak dalam titik jenuh yang pada akhirnya menurunkan kemaampuan kreatif dari kerja anda. Suatu pelatihan yang diadakan dan anda ikuti, baik berupa pelatihan skill ataupun program motivasi dengan trainer atau motivator yang bagus, bisa memberikan anda semangat baru dalam kerja. Disadari atau tidak,sedikit dari otak anda telah di brainwash….dan efeknya bagus.

- Segi negative : bisa dilihat dari perkumpulan tertentu yang anggotanya menyatakan bahwa mereka yang paling benar, yang lain salah. Berarti brainwashing yang diterima anggota perkumpulan tersebut menutup pikiran mereka dari input-input luar sehingga disadari atau tidak kemampuan analisa mereka menjadi berkurang sekali. Contoh lainnya seperti sekte-sekte sesat dalam agama tertentu, pelaku bom bunuh diri dll.

Pengetahuan untuk mengetahui metode-metode brainwashing bisa menolong kita untuk mengetahui suatu praktek brainwashing, sehingga kita bisa terhindar dari praktek yang merugikan bagi kita. Anda pasti tidak mau kan jika tiba-tiba kita membeli lagi polis asuransi yang ditawarkan seorang sales berpengalaman, padahal kita sudah punya beberapa polis yang sama...atau bila anda salesnya, tentu ingin menjual polis itu pada sasaran anda meski dia sudah punya polis yang sama, ini suatu kondisi yang umum didunia persaingan business.J uga terjadi pada penawaran produk-produk lain yg secara tidak sadar para sales sudah mencuci otak kita sehingga kita terpengaruh utk beli produk lagi meskipun bukan prioritas utama lagi.

SEJARAH

Brainwash atau lebih dikenal sebagai cuci otak adalah sebuah proses yang sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ini banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman. Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting, loyal, dan sejiwa dengan haluan partai NAZI saat itu. Teknik yang digunakan merupakan sebuah metode yang saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia, dimana para pakar Jerman saat itu juga melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia semasa holocaust di Jerman terhadap para tawanan perang di kamp konsentrasi.

Semua metode yang digunakan untuk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yang cukup panjang, untuk menanamkan sebuah program atau ide tertentu dalam pikiran seseorang. Waktu yang cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yang ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang secara permanen.

Namun secara teoretis, menurut Prof Dr dokter HM Syamsulhadi SpKJ dari UNS Solo paling cepat 3 - 6 bulan untuk mencuci otak seseorang hingga tataran bersedia melakukan tindakan/perbuatan bahkan diluar akal sehat misalnya pelaku bom bunuh diri. ''Kalau cuci otak sebagaimana teori Sigmund Freud, memang butuh waktu antara 2 dan 5 tahun. Tapi dengan cara-cara singkat sekarang, 3-6 bulan sudah cukup untuk mencuci otak orang untuk mengikuti keinginan yang mencucinya. Tapi itu waktu minimal dan hasilnya bervariasi bergantung pada kondisi orang itu,'' kata guru besar ahli kesehatan jiwa itu, kemarin. Tetapi sebagai psikiater, dia menjelaskan, untuk mencapai tahapan sampai mau menjalani hal-hal yang ekstrim seperti pelaku bom bunuh diri harus ada kepercayaan sangat dalam yang hanya bisa diperoleh dari brainwashing atau cuci otak. Pelaksanaannya bisa berkelompok atau orang per orang.

''Brainwashing dilakukan sistematik oleh orang-orang yang sangat meyakinkan dengan berbagai argumentasi dan dasar-dasar. Paling cepat masuk adalah dasar agama. Oleh perekrut ditanamkan keyakinan bahwa bom bunuh diri itu sebagai jihad melawan kekufuran. Pola cuci otak itu akan mengubah pola berpikir dan perilaku seseorang,'' paparnya. Garis besar penahapannya, lanjut dia, dimulai dari reedukasi (pendidikan kembali), lalu restrukturisasi kepribadian, dan keyakinan, dan selanjutnya program dalam praktik-praktik atau implementasi.

Dalam catatan sejarah sudah digunakan sejak Perang Dunia I dan II tujuannya untuk membangun semangat para prajurit sejak mereka masih remaja contoh.... pada prajurit Nazi Jerman dan Uni Sovyet pada masa itu. Tujuan dari cuci otak ini adalah untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting baik secara fisik dan mental dan setia terhadap keyakinan para pemimpinnya atau partai yang mereka anut. Hal ini juga dilakukan terhadap para tawanan perang sehingga para tawanan tersebut setelah di cuci otaknya berbalik memusuhi negaranya sendiri, misalkan pencucian otak para tawanan perang Amerika yang ditawan oleh pihak Korea Utara pada saat perang Korea th 1950, pencucian otak para tawanan perang Amerika yang ditawan oleh pihak Vietcong dll. Kondisi ini kemudian menjadi pelajaran dan bahan penelitian Badan Intelijen Amerika (CIA) yang kemudian metoda cuci otak ini lebih dikembangkan lagi untuk kepentingan Amerika.

Pada perang Dunia II, tentara Jepang berhasil mencuci otak pilot-pilot muda. Dengan bersemangat dan tak takut mati, para pilot tersebut menerbangkan pesawat kamikaze dan menabrakkan pesawatnya pada kapal-kapal perang Amerika. Karena dengan membela kaisar, mereka yakin bahwa kematiannya tidak percuma.

Contoh yang masih aktual dewasa ini dari produk Brainwashing adalah para pelaku bom bunuh diri baik yang terjadi di Indonesia maupun diluar negeri dan menurut tulisan yang ada menyatakan bahwa tindakan bom bunuh diri ini dimulai dari Kelompok Macan Tamil di Srilangka dan juga Kelompok Pejuang Palestina di Timur Tengah.

DEFINISI

1.Suatu upaya rekayasa pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan dan sebagainya.

2.Suatu proses pendoktrinan secara intensif yang memaksa seseorang untuk meninggalkan keyakinan yang lama dan menerima keyakinan yang baru. Tujuan dari cuci otak umumnya terkait dengan bidang militer, politik dan religi melalui proses yang cukup panjang dengan memberikan tekanan-tekanan untuk meruntuhkan pertahanan fisik maupun mental seseorang.

METODA BRAINWASH / CUCI OTAK

1. Persuasi secara vocal dan visual ( metoda sugesti )
2. Obat-obatan, senyawa kimia lainnya.
3. Siksaan secara fisik maupun mental/psikis.

Pada prinsipnya metoda ini dilaksanakan sambil memasukkan program atau ide-ide tertentu kedalam pikiran seseorang secara berkepanjangan sehingga memasuki alam bawah sadarnya. Ketika sebuah nilai sudah tertanam cukup kuat dialam bawah sadar seseorang maka semakin lama nilai itu semakin kuat berakar dan permanen didalam diri orang tersebut. Hasil dari cuci otak ini merupakan tujuan utama dilakukan utk pencapaian program yang direncanakan. Persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi Pernahkah Anda merasa bersemangat atau memiliki sebuah pola pikir baru setelah Anda mengikuti sebuah seminar atau pelatihan? Ataukah Anda pernah merasa sangat tertarik terhadap sebuah produk multilevel marketing (MLM) yang sedang dipresentasikan padahal Anda baru saja membeli produk yang sejenis? Apabila jawabannya adalah iya, berarti tanpa disadari Anda pernah menjadi subyek cuci otak.

1. Persuasi secara vocal dan visual ( Metoda Sugesti ) Dengan persuasi vocal dan visual utk memasukkan sugesti. Metoda ini berupa :

* a. Hipnosis Merupakan salah satu cara yang dilakukan dengan memasukkan sugesti kedalam pikiran seseorang. Dengan hypnosis akses kealam bawah sadar akan terbuka sehingga memudahkan seseorang untuk menerima sugesti yang diberikan. Hipnosis sendiri awalnya digunakan sebagai salah satu metoda pengobatan di Mesir dan Yunani kemudian baru menyebar keseluruh Eropa. Dr Sigmund Freud dari Austria menggunakan metoda hypnosis untuk mengatasi mental para prajurit saat Perang Dunia I dan II. Kini hypnosis secara positif telah digunakan sebagai salah satu pengobatan komplementer untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Tapi dari segi negatifnya sering digunakan untuk kejahatan penipuan dengan mempengaruhi seseorang agar menyerahkan barang atau uangnya.
* b. Testimoni. Umumnya dilaksanakan oleh kelompok/grup tertentu untuk memberikan sugesti secara kelompok misalkan penyembuhan terhadap ketergantungan obat, alcohol atau trauma psikis. Tujuannya untuk membentuk spirit komunitas dan pada akhirnya dapat mendorong individu anggota kelompok tersebut untuk ikut arus didalam kelompok tersebut. Misalkan penyadaran terhadap pengguna obat terlarang dimana masing-masing anggota kelompok menyatakan kesadaran untuk menjadi baik sehingga anggota yang lain ikut terbawa yang baik tersebut.
* c. Persuasi dalam sebuah pidato atau presentasi. Metoda ini tidak benar-benar dikatakan sebagai metoda cuci otak yang sebenarnya tapi lebih kepada manipulasi pikiran seseorang dengan sugesti. Bagian otak kiri manusia mengolah bagian ratio dan analisis sedangkan otak kanan mengolah sisi kreatif dan imajinasi. Inti dari metoda ini adalah dengan cara menyibukkan otak kiri sehingga otak kanan dapat diakses untuk menanamkan suatu pola pikir tanpa harus melalui proses analisis terlebih dulu. Apabila metoda ini diterapkan terus menerus secara periodik dengan memasukkan ide-ide dalam pikiran bawah sadar seseorang sehingga menjadi suatu nilai yang berakar dan permanen. Misalkan dalam acara launching produk dimana personal marketingnya sangat mampu untuk mensugesti audien sehingga meskipun sesorang tidak ada niat untuk beli produk tersebut akhirnya membeli juga karena sudah tersugesti oleh penjualnya, penceramah atau orator yang handal dalam berpidato sehingga dapat mempengaruhi hadirin untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat anarkis dll.
* d. Metoda Penghargaan dan Hukuman ( Reward and Punishment ) Metoda ini dilakukan banyak pada saat perang Korea tahun 1950 dimana sebagai subyek cuci otak adalah para tawanan perang pihak Amerika maupun tentara PBB. Prinsipnya adalah mengisolasi subyek cuci otak dari kehidupan sosialnya. Subyek akan diperlakukan sesuai tindakan apa yang seharusnya dilakukan dan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Apabila subyek menolak untuk bekerja sama maka subyek akan menerima hukuman/siksaan secara fisik maupun mental termasuk memutuskan kontak social dengan mengisolasi diruang tertutup dll, pengurangan makan dan tidur dan siksaan lain yang sangat kejam dan tidak manusiawi sehingga secara fisik dan mental akan mengalami kehancuran. Namun bila subyek bersedia bekerja sama maka ia akan menerima suatu penghargaan dlama berbagai bentuk. Yang paling umum menerapkan metoda ini adalah dalam pelatihan militer, orientasi pelajar dan mahasiswa baru dll.

2. Dengan obat-obatan dan senyawa kimia lainnya. Yang sering digunakan adalah Golongan Narkotika dan Psikotropika dimana utk Program Brainwashing ini memanfaatkan efek yang ditimbulkan oleh zat kimia tersebut yaitu:

* a. Efek merusak Susunan Saraf Pusat (SSP) yang mengakibatkan orang tidak dapat berpikir secara realistis dan mudah sekali dipengaruhi dan orang tersebut dapat bertindak diluar pemikiran manusia sehat.
* b. Efek ketergantungan yang mengakibatkan orang dengan mudah dapat dikendalikan/diatur karena factor ketergantungan yang tidak dapat lepas dari dirinya dan bahkan dikondisikan agar ketergantungan ini terus berlanjut.

3. Dengan siksaan fisik dan mental/psikis Tujuan penyiksaan ini adalah agar kondisi seseorg mencapai titik kulminasi yang paling rendah sehingga timbul perasaan putus asa, dengan akibat ingin cepat mati, merasa dirinya tidak berguna lagi. Dalam kondisi yang demikian seseorang mudah sekali dipengaruhi dengan ide-ide yang baru. Contoh yang paling popular adalah siksaan terhadap prajurit Amerika yang ditawan oleh Vietcong sehingga suatu saat prajurit tersebut bisa lolos dari tawanan tapi kondisi mental/psikis sudah rusak dengan gejala keputus-asaan, perilaku antisocial yang meresahkan masyarakat.

PEMBAHASAN

Telah kita ketahui bahwa semua teknologi yang ditemukan manusia berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya bila tidak tepat penggunaannya (nuklir, dinamit, senjata, dll), demikian pula dengan efek dari brainwash tidak selamanya mengerikan. Mengerikan jika teknologi dan tujuan brainwash ini disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA... kalau nilai dasar individu yang di brainwash tidak bertentangan dengan nilai yang dimasukkan maka lebih mudah seseorang di brainwash.

Misalnya, seseorang memiliki nilai dasar atau sistem belief tentang perjuangan. Bila orang tersebut merupakan penganut bahwa dirinya dapat memberikan lebih banyak untuk bangsa dan negara maupun agama ketika yang bersangkutan hidup. Orang tersebut adalah individu yang lebih mengedepankan perjuangan dengan suara dan pikirannya. Orang tersebut tidak menganut faham bahwa dengan bunuh diri, dirinya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Orang tersebut akan berkeyakinan bahwa kehidupan ini indah, dan punya banyak orang yang dia cintai di sekelilingnya. Ini semua yang disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.

Misalnya ada sebuah nilai baru yang mau dimasukkan ke dalam pikiran orang tersebut, misalkan sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dengan meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yang tidak secara langsung bersalah padanya ataupun orang lain yang beda kepentingan yang dia bawa, maka untuk memasukkan nilai baru tersebut yang paling tepat adalah digunakan teknik metode brainwash.

Apa yang akan terjadi pada diri orang / subyek brainwashing? Yang terjadi adalah terjadi ”pertarungan” didalam pikiran orang tersebut. Dimana nilai dasar yang telah lebih dahulu ada, berhadapan dengan nilai dan sistem belief yang baru, yang dicoba ditanamkan pada pikirannya.

Kondisi akhir dari subyek brainwashing tersebut bisa ditebak, tergantung pengaruh mana yang menang.

Nilai dasar yang sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yang sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran orang tersebut, maka perlawanan yang diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai baru bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran nya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yang berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dengan nilai dan sistem belief lama yang sudah berakar dalam dirinya.Dengan sendirinya Program baru tersebut gagal untuk bekerja! Sistem nilai yang sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar orang tersebut lebih kuat daripada sistem nilai yang baru, yang secara ”instant” diprogram ke dalam pikiran orang tersebut.

Jadi, bagaimana cara supaya program baru tersebut dapat bekerja seperti yang diinginkan oleh para perencana program tersebut? Tentu membutuhkan seseorang yang memang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya atau nilai dasar yang sama atau mirip dengan nilai baru yang akan dimasukkan kedalam pikiran orang tersebut. Karena pada dasarnya brainwash ”hanya” mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah aksi atau tindakan atas ”nilai” atau ”kepercayaan” yang telah ada sebelumnya.

Satu hal yang pasti, bahwa ini merupakan sebuah metode yang berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untuk sebuah keperluan yang memang positif, dan sesuai dengan nilai dari individu-individu yang membutuhkan bantuan dari metode ini. Menarik bukan, ternyata keuntungan dari brainwash juga banyak misalkan untuk membangkitkan semangat, Percaya Diri, keberanian, sampai untuk membentuk sebuah budaya perusahaan yang positif, kondusif, dan produktif.

Dalam dunia terorisme, gembong teroris yang paling dicari di Republik ini, Noordin M. Top, sudah berhasil ditewaskan oleh Tim Densus 88 Polri tapi apakah terorisme di Indonesia sudah punah? Tentu sebagian besar masyarakat Indonesia menjawab tidak setuju dengan pendapat tersebut karena sudah pasti para teroris tersebut sudah menyiapkan kader-kader yang mungkin lebih militan dari para teroris sebelumnya. Sejak terlibat pengeboman beberapa tahun silam, Noordin selalu gagal diburu. Salah satu penyebabnya, dia ternyata telah sukses mengkader sejumlah orang untuk menjadi pengikutnya. Sekarang yang perlu diurai, bagaimana mungkin Noordin begitu piawai merekrut orang? Kenyataan yang terlihat saat ini, orang-orang yang direkrut Noordin rela meregang nyawa dengan meledakkan bom yang dibawanya. Tentu, itu tidak akan terjadi kalau Noordin tidak memiliki kemampuan yang luar biasa dalam melakukan cuci otak (brainwashing). Lalu, bagaimana kira-kira cuci otak tersebut dilakukan?

Cuci otak, menurut Oxford English Dictionary, adalah usaha menghilangkan pikiran orang lain secara sistematis, persuasif, memaksa (forcible), dan menggantinya dengan suatu set ide baru.

Menurut Kathleen Taylor, orang yang dicuci otak nya memiliki kepribadian baru, jauh berbeda dengan sebelumnya. Ketika diajak bicara, dia tampak bingung dan apa yang diucapkan tidak realistis, kadangkala menakutkan. Ngomongnya seperti rekaman kaset, yang disetel mulai awal hingga akhir, berulang-ulang tanpa modifikasi. Juga, dia tampak aneh, namun memiliki kekuatan psikologis untuk menjalankan isi pikirannya. Merasa tidak ada sesuatu yang menekannya, namun tak mampu menggunakan nalarnya secara realistis. Loyalitasnya teguh dan tak bisa ditekuk sedikit pun. Yang dilakukannya seolah-olah hanya insting. Keadaan itu disebut trance element.

Walau sulit, pada dasarnya pikiran manusia bisa diubah. Caranya adalah mengubah sinyal yang diterima otak. Itu dilakukan melalui manipulasi lingkungan fisik, psikologis, dan sosial korban (orang yang otaknya dicuci). Lingkungan itu bisa diubah, namun yang terjadi pada cuci otak sangat ekstrem. Si pencuci melakukan pengendalian total (total control) dunia dan pikiran korban.

Menurut Robert Lifton, ada delapan langkah untuk mengendalikan pikiran secara total. yakni,

1. Pengendalian lingkungan, yaitu mengendalikan komunikasi individu dengan dunia luar. Di sini persepsi diubah jadi realitas.
2. Manipulasi mistis, yaitu membangkitkan pola tertentu perilaku dan emosi sehingga bereaksi spontan terhadap stimulus.
3. Kebutuhan akan kebebasan, yaitu membangkitkan kepercayaan bahwa apa yang di luar pilihan kelompoknya harus dimusnahkan. Itu dilakukan agar tidak meracuni kelompok mereka.
4. Mengecilkan kebebasan diri, yaitu agar kebebasan individu (privacy) jadi kerdil.
5. Jalan suci, yaitu meningkatkan dogma bahwa ideologi yang mereka anut bersifat suci, pasti, dan tak bisa diubah secara moral. Itu dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri.
6. Muatan bahasa, yaitu kompresi kompleks ide jadi kalimat definitif konstan.
7. Doktrin utama, yaitu ide bahwa dogma yang dianutnya adalah lebih benar dan lebih nyata daripada pengalaman manusia umumnya.
8. Menegakkan eksistensi, yaitu hak untuk mengontrol kualitas kehidupan yang akhirnya berimbas pada pengakuan keberadaan mereka.

Pendek kata, cuci otak itu rumit dan kompleks. Hanya orang piawai memengaruhi orang lain yang mampu melakukan. Karena tidak semua orang mau dipengaruhi, mencari calon yang mau otaknya dicuci tidak mudah. Perlu selektif mencarinya. Itu terkait erat dengan usia, kepribadian, jati diri, kepercayaan, harapan, lingkungan keluarga calon.

Orang dengan usia dewasa muda, berkepribadian sugestif, sedang mencari jati diri yang pas, punya kepercayaan/agama seperti si pencuci, harapannya kandas oleh keadaan, dan dari lingkungan keluarga tak terlalu hangat adalah kandidat cuci otak yang dicari.

Pahala (reward) bagi korban cuci otak adalah hal yang sangat mereka dambakan. Ganjaran itu menjadi tujuan akhir membahagiakan bagi apa yang akan mereka lakukan. Bila awalnya hanya untuk keperluan militer, sekarang cuci otak digunakan juga oleh teroris, korporasi business, instansi tertentu, kelompok-kelompok masyarakat dll. Kemajuan ilmu penyakit saraf/perilaku (neuroscience) membuat metode cuci otak berkembang pesat, waktunya lebih singkat, dan tingkat keberhasilannya meningkat.

Lalu, bagaimana cuci otak itu bisa disembuhkan? Penyembuhan cuci otak juga rumit dan multi demensional. Itu tanggung jawab semua pihak mulai dari pemerintah, profesi kesehatan, masyarakat, dan terutama lingkungan keluarga terdekat.

Gangguan Kejiwaan yg disebabkan oleh karena Brainwashing/cuci otak dimasukkan kelompok kelainan mental. Karena itu, manajemen terapinya melibatkan para ahli berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tujuan terapi adalah mengembalikan kondisi mental penderita seperti keadaan semula (sebelum cuci otak). Itu bisa dilakukan dengan:

a.terapi obat (pharmacotherapy),
b.terapi kognitif/perilaku,
c.terapi sosial,
d.terapi bedah.

Terapi bedah dilakukan bila cara lain mentok. Metode bedah tersebut dikenal dengan sebutan lobectomy. Dokter bedah otak mengambil lobus (bagian luar otak), tempat pikiran-pikiran abnormal itu bersarang.

Meski demikian, tindakan pencegahanlah yang paling ampuh dan harus dilakukan. Itu tugas utama keluarga. Keluarga harus mencermati gejala awal yang terjadi. Yakni, adanya perubahan seperti suka menyendiri, termenung, tampak memikirkan sesuatu, senang membaca buku tertentu, malas diajak ngomong, atensi kepada keluarga turun, kehilangan minat melakukan aktivitas biasanya, tampak menyembunyikan sesuatu, dan kerap keluar rumah tanpa alasan jelas. Juga, enggan menceritakan apa yang dilakukan di luar rumah. Selain mencermati gejala, keluarga harus mencari tahu apa yang dilakukan orang itu saat bepergian. Kehangatan hubungan emosional juga harus ditingkatkan.

BRAINWASHING UTK KEPENTINGAN POSITIF

Disamping dampak negatif dari Brainwashing yang selalu muncul kepermukaan ternyata banyak sekali hal positif yang selama ini seolah-olah tenggelam dengan kesan yang negatif tersebut. Banyak Program yang bisa dilaksanakan lebih maksimal, lebih optimal dengan memanfaatkan Brainwashing Science ini terutama yang berkaitan dengan Penyediaan/penyiapan SDM sehingga dapat dihasilkan SDM sesuai yang diharapkan dalam menjalankan suatu organisasi. Di Negara-negara lain Brainwashing Science ini sudah merupakan bagian integral dari Human Resources Management sehingga utk menghasilkan SDM yg diharapkan utk mengawaki suatu pekerjaan sudah benar-benar menyatu dengan pekerjaan tersebut sehingga presentase kegagalan dalam Penyediaan/penyiapan SDM untuk suatu pekerjaan sangat kecil.

Untuk mengembangkan Brainwashing Science ini tentu diperlukan suatu Penelitian yang melibatkan seluruh keilmuan yang terkait secara terpadu oleh Lembaga Penelitian sehingga akan menghasilkan produk Litbang dari Brainwashing Science yang ideal dan dapat digunakan sebagai acuan Penyediaan/penyiapan SDM. Dengan harapan kebutuhan SDM dapat dipenuhi sesuai harapan dan dapat menekan kegagalan/pelanggaran-pelanggaran yang berhubungan dengan pekerjaannya, saat ini kita ketahui bersama bahwa kegagalan dalam Penyediaan/penyiapan SDM frekuensinya cukup tinggi sehingga sering terjadi PHK dll.

Hal positif dari Brainwashing yang tanpa kita sadari sudah dilaksanakan antara lain :

1. Pelatihan dasar kemiliteran untuk menghasilkan prajurit-prajurit yang handal, tahan banting baik fisik maupun mental, pantang menyerah. Misalkan dengan Spartan Exercise Tehnique pada Basic Training pendidikan kemiliteran.
2. Pelatihan oleh Instansi-instansi tertentu untuk mendapatkan personil yang diharapkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan ditekuninya. Misalkan : pelatihan pekerjaan sebagai Satpam, Sales Promotion dll.
3. Kegiatan-kegiatan orientasi dari lingkungan pelajar, mahasiswa dll.
4. Pelatihan yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi masa maupun politik untuk mendapatkan anggota yang militan sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.

REFERENSI :

1. Kirdi Putra, CHI, CHt, NLP. Professional Personal Coach, Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII) : Brainwashing

2. Salma Oktaria dr, Rilex.com, 18 Aug 2009 : Cuci Otak

3. Prof Dr dr Moh. Hasan Machfoed SpS(K) M, Ketua Dep/SMF Ilmu Penyakit Syaraf FK Unair. ; Cuci Otak Para Teroris.

4. L.Ron Hubbart : The Brainwashing Manual

(Tulisan dibuat oleh dr. Kurtiyono)

 

tonypaulo's picture

memanusiakan manusia

Erfen :

BRAINWASHING UTK KEPENTINGAN POSITIF

Disamping dampak negatif dari Brainwashing yang selalu muncul kepermukaan ternyata banyak sekali hal positif yang selama ini seolah-olah tenggelam dengan kesan yang negatif tersebut. Banyak Program yang bisa dilaksanakan lebih maksimal, lebih optimal dengan memanfaatkan Brainwashing Science ini terutama yang berkaitan dengan Penyediaan/penyiapan SDM sehingga dapat dihasilkan SDM sesuai yang diharapkan dalam menjalankan suatu organisasi. Di Negara-negara lain Brainwashing Science ini sudah merupakan bagian integral dari Human Resources Management sehingga utk menghasilkan SDM yg diharapkan utk mengawaki suatu pekerjaan sudah benar-benar menyatu dengan pekerjaan tersebut sehingga presentase kegagalan dalam Penyediaan/penyiapan SDM untuk suatu pekerjaan sangat keci

 

tony ;

kalau boleh saya memberikan pendapat, secara filosopi tidak mungkin cuci otak dapat mendatangkan kepentingan positif

karena dengan demikian ide besar untuk memanusiakan manusia tidak dapat tercapai, pencucian otak bagi saya bukanlah jalur untuk memanusiakan manusia, justru "memprogram" manusia untuk sesuatu yang bersifat pragmatis dan instan

baik kegagalan, kejatuhan bahkan keterpurukanpun diperlukan untuk memproses karakter manusia menjadi manusia yang seutuhanya dan semakin manusiawi

kalau secara mendalam saya pernah membahasnya di link ini

forumkristen.com/komunitas/index.php

semoga bisa menjadi referensi tambahan buat bro Erfen

 

salam

Erfen Gustiawan Suwangto's picture

@ Pak Tony: mau tidak mau

@ Pak Tony: mau tidak mau secara keilmuan, memang begitu Pak hehehehe.

@ Minie: waduh, saya tdk bisa segampang itu mengambil kesimpulan. Yang pasti memang segala hal yang berbau rohani bisa dipakai untuk cuci otak seperti yang ditulis dalam artikel di atas. Masalahnya utk tujuan positif atau negatif. Nah, utk membuktikan ini terutama hati yg bersangkutan yg tau atau dari buahnya. Kalau masalah buah dari dua pribadi yg Anda sebutkan, saya tidak tau krn saya org baru hehehehe. Aplg mslh buah jg bs diklaim pula buruknya jk ada bukti pelanggaran hukum. Kalau subjektif sih msg2 py pendapat sendiri, kalau tdk suka ya gak usah ditanggapi.

tonoutomo's picture

bagus

ini slah satu tulisan terbaik yang pernah saya baca di SS. bagus..lanjutkan mas.

__________________

apa hebatnya manusia!!!!!!