Ratusan juta orang menonton dan terlibat secara emosional, sejenak dunia bersatu dan bergandengan tangan untuk larut dalam moment kegembiraan yang hanya dilaksanakan 4 tahun sekali, para pendukung pun sepanjang pertandingan kedua belah supporter tidak henti mungkin berharap-harap cemas bahkan mungkin seorang atheis pun karena ketegangan yang tinggi melihat kesebelasan negara atau favoritnya, dalam hati pun mungkin terucap “oh please God…”
Lalu Tuhan yang baik yang memperhatikan, atau bahkan menonton dan menikmati setiap pertandingan hanya tersenyum, mungkin juga tertawa girang melihat manusia-manusia dibumi melupakan sejenak hiruk pikuk masalah untuk larut bersama dalam pertandingan demi pertandingan, semalam pertandingan Inggris melawan Amerika Serikat, mungkin kedua suproter berdoa kepada Tuhan agar masing-masing Negara atau kesebelasan favorit mereka yang memenangkan pertandingan, mungkin biar adil Tuhan menjawab keduanya dengan hasil imbang 1-1, meski saya pribadi tidak begitu senang dengan blunder yang dilakukan kiper Inggris dan banyaknya peluang yang terbuang oleh kesebelasan Inggris.
Lalu dalam hati kecil saya bertanya, mungkin bukan pertanyaan penting atau pertanyaan teologis, suatu pertanyaan spontan saja, apakah Tuhan menyukai sepak bola? Apakah Tuhan menikmati pertandingan demi pertandingan, tentu yang tanpa huru-hara atau ribut antar suproter atau pemain, apakah Tuhan mempunyai kesebelasan favorit atau pemain bola favorit? Mungkin Kaka atau Lucio dari kesebelasan Brazil yang begitu devoted kepada Tuhan? atau Tuhan bersorak girang “Gooollll” ketika kesebelasan favorit atau pemain favoritnya menciptakan gol?
Tentu tidak mungkin secara eksplisit saya dapatkan jawabannya di Alkitab, atau secara khusus saya berdoa untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang penting /tidak penting tersebut, asal jangan karena piala dunia jadi lupa ke gereja, karena alasan piala dunia kan 4 tahun sekali, gereja bisa minggu depan, atau hal-hal lainnya yang membuat pekerjaan atau tanggung jawab terbengkalai, apalagi sampai berjudi atau menghabisi diri karena kesebelasan favoritnya kalah.
Saya hanya bisa membayangkan bagaimana suasana surga menyaksikan moment piala dunia ini, karena yang tercatat di Alkitab seisi sorga bersuka cita ketika ada satu orang yang bertobat, namun tak bisa diketahui apa seisi sorga bersorak kegirangan bila ada pemain seperti Kaka atau Lucio mencetak gol?, dan mempertunjukan kaus putih yang sudah dipersiapkan dengan tulisan I LOVE U JESUS
Piala dunia masih akan terus membuat suatu memori indah atau tak indah, decak kagum atau tangis kecewa, yang pasti yang saya inginkan semoga kebersamaan ini jangan cepat berakhir, jangan sampai menunggu 4 tahun lagi untuk bisa larut dalam kebersamaan melupakan segala perbedaan yang ada.
Ini sekedar rasa penasaran saja yang lahir dari suatu kekinian moment piala dunia, saya hanya dapat membayangkan Tuhan disenangkan lewat piala dunia, entah bagaimana caranya, kerunduan saya DIA disenangkan lewat apapun juga yang dapat menyenangkan hati-Nya
Apakah ada sepakbola di surga?
Melihat bagaimana kecintaan dan gilanya orang terhadap sepakbola, kira-kira apa jadinya apabila ada pernyataan eksplisit dari Tuhan bahwa tidak ada sama sekali permainan sepak bola di surga? Meskipun hanya sekedar tontonan. Apakah Kaka, Lucio, Messi, dan seterusnya masih berkeinginan masuk surga? Bisa dibayangkan betapa membosankan jika harus selama-lamanya berdoa, bemazmur, menyembah, dan sejenisnya tanpa ada break atau hiburan sekedar untuk relaxing. Apakah tidak memungkinkan pemain-pemain besar sepakbola yang sudah mati dan kebetulan masuk surga, diberi kesempatan untuk membangun liga sepak bola di surga.
Mungkin inilah penyebab Maradona sempat terpuruk hidupnya, keluar masuk penjara dan panti rehabilitasi narkoba. Konon ceritanya begini, ketika itu, setelah bergumul dengan masalah apakah ada sepakbola di surga, Maradona memberanikan bertanya kepada Tuhan, "Apakah ada sepakbola di surga?". Tuhan mengutus malaikatNya kepada Maradona, untuk menyampaikan jawaban:
"Dia yang Maha Tinggi sudah mendengar doa dan pergumulanmu."
"Oh...Terima kasih, Terpujilah yang Maha Tinggi!"
"Aku membawa dua kabar, satu kabar baik dan satu kabar buruk, sebagai jawaban"
"Baiklah, apa kabar baiknya?
"Ada sepakbola di surga, setiap tahun secara reguler liga surga diadakan memperebutkan Piala Abraham"
"Oh...luar biasa! Lantas apa kabar buruknya?"
"Inilah kabar buruknya, Yang Maha Tinggi memintamu untuk segera bergabung dalam liga surga karena kompetisi segera dimulai,"
Mardona terjatuh lemas, dan menolak permintaan ini, akibat hidupnya terpuruk.....
sungguh sangat menarik...
"Ada sepakbola di surga, setiap tahun secara reguler liga surga diadakan memperebutkan Piala Abraham"
rekan saya pernah berdiskusi dengan saya, apakah nanti di kelak kerja orang-orang percaya hanya memuji dan menyembah?
tidak ada lagi sepak bola? basket? dsb...
dalam hati saya hanya tersenyum dengan misteri itu, walau jujur kalau boleh request sama Tuhan, lapangan sepak bolanya lebih bagus dari Stadiun Old Trafford yah Tuhan...
saya hanya bisa membayangkan mungkin Tuhan tersenyum-senyum saja mendengar permintaan saya ini...
saya pun tidak bisa tahu pasti, namun sepanjang dibumi ini sepak bola bisa saya nikmati demi kemuliaan Tuhan, tetap saya berharap, Tuhan ada yah lapangan sepak bola di kediaman Mu kelak...
:)
membosankan..
"Bisa dibayangkan betapa membosankan jika harus selama-lamanya berdoa, bemazmur, menyembah, dan sejenisnya tanpa ada break atau hiburan sekedar untuk relaxing. Apakah tidak memungkinkan pemain-pemain besar sepakbola yang sudah mati dan kebetulan masuk surga, diberi kesempatan untuk membangun liga sepak bola di surga."
ini adalah sesuatu yang dipikirkan di sini, di bumi.. pertanyaannya, apakah saat di surga, seseorang masih akan menginginkan hal-hal yang orang tersebut pikir menyenangkan untuk dilakukan seperti saat di bumi?
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
mari membayangkanya
"Bisa dibayangkan betapa membosankan jika harus selama-lamanya berdoa, bemazmur, menyembah, dan sejenisnya tanpa ada break atau hiburan sekedar untuk relaxing. Apakah tidak memungkinkan pemain-pemain besar sepakbola yang sudah mati dan kebetulan masuk surga, diberi kesempatan untuk membangun liga sepak bola di surga."
ini adalah sesuatu yang dipikirkan di sini, di bumi.. pertanyaannya, apakah saat di surga, seseorang masih akan menginginkan hal-hal yang orang tersebut pikir menyenangkan untuk dilakukan seperti saat di bumi?
saya sepakat, karena kelak di sorga tidak ada lagi malam atau siang, tidak ada lagi mungkin jam atau waktu, dalam keabadian tersebut, tentu sepak bola adalah sesuatu yang begitu menyenangkan untuk tetap ada, meskipun di sorga
semoga saja...
:)
Sayang tidak ASLI
Bung Tony,...seandainya gambar itu beneran....(tulisannya.....)
pasti keren banget dibuka ditengah lapangan dan tulisan itu akan jadi tulisan yang bisa dilihat milyaran kali ya...orang di TV atau di seluruh dunia.....
Sincerely,
smile
*Penakluk sejati adalah orang yang bisa menaklukkan dirinya sendiri*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Memuliakan Tuhan dengan melanggar aturan?
Dalam peraturan sepakbola, mencopot kaos selama pertandingan masih berlangsung itu dilarang. Bahkan bisa dikenai kartu kuning.
Pertanyaannya: Ketika seorang pemain bola mencopot kaos timnya untuk menunjukkan tulisan "God is Great"di kaos dalamnya, apakah itu memuliakan Tuhan? Apakah nama Tuhan akan dipermuliakan dengan cara melanggar aturan?
------------
Communicating good news in good ways
Dalam peraturan sepakbola,
Dalam peraturan sepakbola, mencopot kaos selama pertandingan masih berlangsung itu dilarang. Bahkan bisa dikenai kartu kuning.
Pertanyaannya: Ketika seorang pemain bola mencopot kaos timnya untuk menunjukkan tulisan "God is Great"di kaos dalamnya, apakah itu memuliakan Tuhan? Apakah nama Tuhan akan dipermuliakan dengan cara melanggar aturan?
mari mencoba mengkaitkannya dengan kisah-kisah yang ada di Alkitab pak Wawan.
suatu hari ketika hari sabat, murid-murid Yesus, memetik gandum dan memakanya, sehingga orang Farisi yang terus mencari celah bertanya kepada Yesus, mengapa Engkau biarkan murid-murid Mu melanggar peraturan sabat?
kira-kira apa jawab Yesus?
bukankah pelangaran yang dilakukan oleh murid-murid Yesus lebih fundamental dibanding pelangaran mencopot kaus?
namun kalau terus-terusan melanggar peraturan tentu ia akan tidak diperbolehkan main dalam beberapa pertandingan, mungkin dalam benaknya, dalam ekspresinya, satu kartu kuning adalah harga yang pantas untuk menunjukan kaos yang bertuliskan ekspresi hatinya...siapa tahu?
salam
pendapat saya...
kalau menurut saya, jika ada peraturan hendaknya kita menaati peraturan..bukankah kita umat Kristus diajarkan untuk hidup taat... dengan membiasakan diri kita taat peraturan,akan membawa kebiasaan yang baik buat hidup kita dan dengan taat peraturan maka kita secara gak langsung kita udah memuliakan Tuhan.
kalau bicara kasarnya,apakah Tuhan akan dipermuliakan dengan mencuri(melanggar aturan walau tujuan nya baik)?
silahkan dijadikan bahan pertimbangan :D klo ada masukan disampein aja klo saya ada salah tolong dimaafin yah :D makasih..semoga pendapat saya bisa jadi berkat buat temen2.
Kaka
Kaka mungkin merupakan sosok pemain sepakbola hebat yang paling religius yang pernah diberitakan. Selain selalu berperilaku santun dan tidak banyak omong atau bersikap arogan dan tidak sombong, dia dikenal seorang yang menjaga keperjakaannya sampai dia menikah dengan kekasih semenjak remajanya.
Ketika baru mengegolkan bola ke jaring lawan, Kaka tidak lupa mengucapkan syukur kepada Tuhan dengan selebrasi berlari sambil menunjuk ke langit.
Kaka juga mempunyai cita cita menjadi hamba Tuhan / pendeta selepas karir sepakbolanya selesai. Cita cita yang diyakininya akan dijalankannya. Kaka sering digambarkan sebagai tokoh olahraga ideal yang seimbang jasmani dan rohaninya.
Mungkin pertanyaannya adalah mengapa mesti setelah karir sepak bolanya selesai / merosot baru dia menjadi Hamba Tuhan? Tidakkah Tuhan hanya memperoleh sisa sisa atau ampasnya saja. Atau tujuannya adalah untuk memudahkan dia menjalankan tugas sebagai Hamba Tuhan jika dia telah dkenal duluan?
Auh ah gelap he he he he
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
bukankah dengan demikian
Mungkin pertanyaannya adalah mengapa mesti setelah karir sepak bolanya selesai / merosot baru dia menjadi Hamba Tuhan? Tidakkah Tuhan hanya memperoleh sisa sisa atau ampasnya saja. Atau tujuannya adalah untuk memudahkan dia menjalankan tugas sebagai Hamba Tuhan jika dia telah dkenal duluan?
Auh ah gelap he he he he
saya mencoba melihatnya begini, dengan bermain bola Kaka tetap memuliakan Tuhan, dan kelak jika ia pensiun dari bola juga ia ingin memuliakan Tuhan, jadi buat saya itu adalah journeynya Kaka dengan Tuhan
bukan berarti Kaka memberikan sisa-sisa kepada Tuhan, Talenta yang diberikan Tuhan kepada Kaka adalah bermain bola, dan lewat permaianan bola kelak ketika Kaka menjadi hamba Tuhan, betapa mudahnya ia masuk dan membawa INJIL bagi kalangan pesepakbola dan pencinta sepak bola
kira-kira demikian menurut saya
salam
@king heart pertanyaan bagus
apakah itu cobaan atau Tuhan uda suruh dia pensiun maen bola dan suruh dia jadi hamba Tuhan? :D