Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
MANO DI DIO & Jemari Lentik Mempelai Cantik
Salah satu bagian tubuh yang merekam kisah hidup kita adalah jemari tangan kita. Perhatikanlah jari jari tangan Anda, perhatikan detail buku buku maupun garis garisnya. Pelajari dengan seksama, maka Anda akan menemukan kembali momen momen kehidupan Anda. Tangan merekam dan meninggalkan bukti nyata tentang apa yang telah kita lakukan.
Tangan seorang pemain gitar, tangan seorang penjahit, tangan penangkap ikan, tangan pekerja bangunan, tangan seorang desainer. Anda akan mendapati tangan tangan mereka begitu unik dan khas.
Bagaimana apabila kita menyelidiki tangan Yesus dan melihat rekaman hidupNYA? Jari jari pertama Yesus menyapa udara malam Betlehem, di sebuah kandang yang hina. Jemari yesus, tangan Ilahi yang menghamparkan jagad raya, kini menjelma menjadi jemari mungil tak berdaya. Keilahian yang menyusut dalam bentuk manusia yang rapuh.
Maju beberapa tahun ke depan, tengoklah rumah tukang kayu sederhana di Nazaret, disana Yesus sedang mengerjakan usaha ayahnya. Jari yang menggenggam langit dan mendesain bintang bintang yang gemerlap, sekarang mengurusi pekerjaan tukang.
Perjalanan tangan Yesus masih belum berakhir, tetaplah bersama saya. Setelah berusia tiga puluhan, jemari Yesus semakin berkarya. Kita melihat tangan Yesus menjamah dan menyembuhkan orang buta. Mendekati Lazarus yang telah membusuk selama empat hari dan membangkitkannya, Tangan yang sama, akrab dengan penyembuhan penyakit kusta, pendarahan, pengusiran Roh jahat.
Apakah tangan Yesus tidak merasa jijik menjamah si kusta? Apakah Yesus tidak alergi melihat mereka yang pendarahan? Bukankah dengan kuasanya, Ia sanggup menyembuhkan mereka tanpa perlu mendekati, atau bahkan menjamahnya?
Mengapa tangan Ilahi, tangan paling mulia di alam semesta rela menjamah penderita kusta yang najis? Menyalami pemungut cukai dan bersentuhan dengan masyarakat kelas bawah dan terpinggirkan? Mengapa tangan yang sanggup membelah galaksi mau menerima paku dan berdarah?
Kasihnya, kepeduliannya, solidaritasnya, tergambar jelas dalam garis garis tangannya
Bagaimanakah tangan gereja sebagai calon istrinya? Bagamana rupa tangan kita? Dimana sajakah sidik jari kita menempel? Sidik jari Yesus membekas pada anggota tubuh penderita kusta, orang buta, pemungut cukai, pelacur, sidik jari itu menorehkan kata cinta dalam hati mereka.
O, dimanakah bekas bekas sentuhan tangan gereja, si mempelai cantik itu? Nomor rekening? Bon bon pembelian alat musik. Kardus kardus dekorasi. Buku buku pengajaran. Tangan itu terlalu lentik dan indah untuk menyentuh penderita kusta modern dan orang orang terbuang akhir jaman..
Masih layakkah tangan itu memegang lengan Yesus di Perjamuan Kawin Anak Domba sebagai mempelai wanita? Sudah saatnya kita sebagai gereja mengotori tangan untuk menuai jiwa di ladang Allah.
- SworDPen's blog
- Login to post comments
- 4226 reads