Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mengapa Tuhan tidak menjawab Doanya?
Sering ia menangis sendiri di tengah malam, sementara anak dan istrinya sudah tertidur lelap. Ia menangis serta bertanya pada Tuhan, Tuhan…, “salah apakah saya…?, dosa apakah yang telah saya perbuat sehingga saya mendapat hukuman hidup susah seperti ini…?”. Tidak ada jawaban dan tidak ada yang bisa menjawabnya…, rumput yang bergoyang pun tidak dapat menjawabnya….
Kasihan sekali saudara sepupu saya itu. Ketika saya masih kecil…, mungkin masih kelas tiga SD, saudara sepupu saya itu sudah bekerja untuk membantu ekonomi orangtuanya. Dia adalah anak paling besar di keluarganya, dia mempunyai dua orang adik, laki-laki dan perempuan. Walaupun dia hanya lulusan STM, namun dari hasil gajinya dia dapat menyekolahkan kedua adiknya sampai ke perguruan tinggi dan kedua adiknya menjadi orang yang berhasil. Karena dia berkorban untuk adik-adiknya, maka walaupun dia adalah anak pertama, tetapi dia adalah anak yang terakhir menikah. Ketika kedua adiknya sudah dapat berleha-leha, karena anak-anak mereka sudah menjadi orang…, dia masih berkutat untuk menyekolahkan anaknya yang masih di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Anak dari adiknya laki-laki ada dua orang dan kedua-duanya sudah menjadi dokter, sedangkan anak dari adiknya yang perempuan ada dua orang juga dan kedua-duanya sudah lulus S-2.
Air matanya selalu menetes setiap pagi ketika kedua anaknya berangkat ke sekolah, “Dapatkah saya menyekolahkan anak saya sampai menjadi sarjana, sementara untuk menyambung hidup dari hari ke harinya saja sudah susah?”. Dia meratapi hidupnya…, “Mengapa hidup saya harus seperti ini, kasihan anak-anak saya…, tapi mengapa Tuhan tidak mengasihani saya…, mengapa Tuhan tidak mengasihani anak-anak saya?”. “Dari muda saya sudah menolong kedua orang tua dan kedua adik saya, dari muda saya sudah mencari uang untuk menghidupi orang-orang disekeliling saya yang sangat saya sayangi…, tetapi sekarang saya harus menerima kenyataan hidup yang pahit seperti ini tanpa daya, tanpa ada seorangpun yang mau menolong saya”. “Apakah harus orang Samaria yang menolong saya?’.
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 telah membuat perusahaan tempat dia bekerja menjadi limbung dan terpaksa melakukan rasionalisasi dan dia termasuk di dalam daftar karyawan yang dirasionalisasi. Dengan berbekal uang pesangon yang dia terima dia membuka usaha, namun usahanya yang pertama tidak membuahkan hasil. Dia berhenti dan usahanya ditutup, namun dia tidak dapat berlama-lama istirahat karena bagaimanapun juga dapur harus tetap ngebul. Dia kembali membuka usaha lainnya yang lebih menjanjikan karena memang memiliki pangsa pasar yang jelas. Akan tetapi barangkali karena kurang pengalaman dalam mengelola usahanya, maka usahanya yang kedua pun bangkrut. Apa mau dikata…, usaha sudah tutup…, uang sudah habis…, but the show must go on.
Karena umurnya sudah kepala lima, maka untuk mencari kerjaan baru rasanya sudah tidak mungkin, maka akhirnya dengan sangat terpaksa, istrinya sekarang harus bekerja, sedangkan dia hanya di rumah mengurus anak-anaknya dan juga mengurus rumah mulai dari mencuci piring, mencuci pakaian, menyapu, mengepel dan juga memasak. Di usianya yang tidak lagi muda, dia harus terus berkutat menghadapi hidup keseharian, sebuah hidup yang suram tidak berwarna yang tidak tahu kapan akan berubah menjadi cerah. Tak heran apabila dalam sehari dia bisa meneteskan air mata dua sampai tiga kali dan tak heran juga apabila dia berdoa bisa mencapai sembilan sampai sepuluh kali dalam sehari. Namun sejauh ini doa-doanya belum mendapatkan jawaban…, mengapa Tuhan?.
Bukankah ada tertulis di Alkitab: "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong."
Jika memang benar demikian, mengapa Tuhan tidak menjawab Doanya?
- Andreas Priyatna's blog
- Login to post comments
- 5781 reads
Kebodohan
Dari pengamatan saya, kebanyakan kesusahan masa tua adalah akibat kesalahan sendiri dalam mengelola keuangan waktu masih beruang.
Saya mengenal beberapa orang yang miskin sekali saat ini karena mis-managemen keuangan pada waktu masih bekerja dan punya cukup uang.
[Karena dia berkorban untuk adik-adiknya, maka walaupun dia adalah anak pertama, tetapi dia adalah anak yang terakhir menikah. Ketika kedua adiknya sudah dapat berleha-leha, karena anak-anak mereka sudah menjadi orang…, dia masih berkutat untuk menyekolahkan anaknya yang masih di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Anak dari adiknya laki-laki ada dua orang dan kedua-duanya sudah menjadi dokter, sedangkan anak dari adiknya yang perempuan ada dua orang juga dan kedua-duanya sudah lulus S-2. ]
Menurut saya, mengorbankan masa depan anak sendiri karena menghabiskan tabungan demi menyekolahkan saudara sendiri adalah perbuatan yang tidak benar, apa lagi untuk adik yang tidak tahu membalas budi. Menurut saya orang tidak tahu membalas budi tidak perlu dibantu. Atau bapak ini tidak becus mendidik adiknya supaya menjadi orang yg berbudi.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
SS....
Kalau soal membantu orang yang tidak tau membalas budi terus terang saya tidak begitu masalah bro deta.. Tapi saia Sangat Setuju (SS) untuk soal tidak mengorbankan masa depan anak sendiri demi membantu keluarga. Cuma kadang bebannya itu berat ya? Sering kita dicap tidak perduli orangtua, mertua, saudara de el el gara-gara itu. Padahal kalau orang mau dewasa berpikir, sesulit-sulitnya hidup kita, akan tidak nyaman bagi kita untuk meminta orang membantu kita sampai orang itu harus menelantarkan keluarganya sendiri. Sangat egois memang. But believe me, banyak kok yang seperti itu, tidak pandang usia, jenis kelamin & status sosial... :(
(...shema'an qoli, adonai...)
Prioritas
Saya kira harus ada prioritas. Tidak ada orang yang bisa menyelamatkan semua orang.
Tuhan pun tidak begitu kan?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
deta ;eh aku udah tunggu di depan komp +30 menit nih
-udah 30 menit aku tunpan kom kamu belum mulai juga mat 13????
Prioritas kerjaan laa
Namanya sambil kerja, prioritas saya kerjaan saya laaa, masak melayani kamu?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
zzzz
g jadi sensi kalo baca tulisan deta.. kalo loe bilang, "kebanyakan kesusahan masa tua adalah akibat kesalahan sendiri dalam mengelola keuangan waktu masih beruang." -> ga gaul loe..
Tuhan dibilang ga sanggup.. ga nyangka Tuhan kita beda. :p
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Teograce, menurut kamu kenapa
Tuhan tidak mungkin gak sanggup, pasti bukan Tuhan yang salah.
Menurut kamu apa penyebab kesulitan keuangan masa tua? Apa menurut kamu bapak itu kurang berdoa sehingga tidak diberkati or gimana?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta : our part
beh.. mabok loe det? jelas-jelas secara harfiah loe tulis "Tuhan tidak begitu", sekarang loe bilang, pasti bukan Tuhan yang salah.. @.@"
g ga percaya orang miskin itu karena kurang berdoa, atau Tuhan ga memberkati orang itu. logika aja, kalo semua orang di dunia itu anak Tuhan, n semua orang di dunia minta kaya raya, semua berdoa jadi pengusaha punya bmw, trus yang mo kerja jadi bawahan sapa?
g bukan mo bilang kalau orang ga usah usaha untuk dapat hidup yang lebih baik, bukan berarti orang harus terima takdir, ga usah bedoa, n pasrah sama hidup yang ada.
tapi g mo bilang, yah masing-masing orang udah ada bagiannya sendiri. mo maxa, Tuhan ga bukain jalan yah susah. just do our best. that's it.
g punya kenalan. orang ini seumur hidup (setau g) sampe meninggalnya, hidupnya penuh hutang. bukan karena malas. tapi karena ditipu orang melulu. trus mo bilang apa, mo bilang orangnya bego? yah yg ngasih kepintaran sapa? masa mo nyalahin Tuhan? mo bilang orangnya lagi sue? yah masa sue seumur hidup? justru g liat, orangnya terlalu bae, makanya ditipu mulu.. tapi yah, g liat Tuhan itu adil juga, g liat anaknya bisa hidup lebih baik dari orang itu.
g sensi aja, ma orang-orang model loe, yg inti omongannya mo bilang : orang ini begini atao orang itu begitu karena kurang usahalah, bla3... padahal ada juga hal-hal yang orang ga tau.. orang cuma liat dari luar, padahal yg tampak di luar berapa persen sih dari the whole story?
i just hate it when people pretend to know and judge..
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Teograce, naif banget
[ tapi g mo bilang, yah masing-masing orang udah ada bagiannya sendiri. mo maxa, Tuhan ga bukain jalan yah susah. just do our best. that's it. ]
Lho kok kamu malah MENYALAHKAN TUHAN atas kesusahan yg dialami bapak itu sih? Weleh weleh, koq kamu kurang ajar banget ya menyalahkan Tuhan ? Tapi gue maklum aja karena elu nampak nya masih muda dan kurang pengalaman, tp ko sudah tua jangan sampai gitu deh yaa.
Gue bilang, jangan pernah menyalahkan Tuhan atas kesusahan kamu, bahwa Tuhan tidak buka jalan? Emang Tuhan lu seneng ya lihat manusia susah? Dasar lu ah!
[g sensi aja, ma orang-orang model loe, yg inti omongannya mo bilang : orang ini begini atao orang itu begitu karena kurang usahalah, bla3... padahal ada juga hal-hal yang orang ga tau.. orang cuma liat dari luar, padahal yg tampak di luar berapa persen sih dari the whole story? ]
Manusia bijak itu belajar dari pengalaman lho, baik dari pengalaman sendiri atau orang lain.
Belajar dari pengalaman sendiri supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama itu namanya bijak. Tp kl belajar dr pengalaman orang lain supaya tidak mengalami kesusahan yang sama namanya BIJAK SEKALI . Sebaliknya tidak belajar dr pengalaman sendiri dan orang lain namanya orang BEBAL !
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@ deta
g udah duga respon loe atas jawaban g.. terserah mo bilang naif kek masih muda kek, apa kek.. frekuensi loe ma g ga sama sih.. g ga tau loe beli otak di mana.. g saranin beli otak di tempat laen.. soalnya keknya otak loe kw, bukan asli.. :p
cuma karena loe tua (sepertinya), bukan berarti loe melihat lebih banyak dari g melihat.. kalao buat loe semua gampang good for you.. karena buat sebagian orang, udah usaha sedemikian susah, hasilnya ga sebanding.. terlalu banyak kesedihan n ketidakadilan yang g liat di dunia ini.. loe mo bilang salah diri sendiri, yah silahkan.. mungkin loe ga pernah merasakan yang namanya ketidakadilan.. mungkin hidup loe sedemikian mudahnya..i hope one day you could see what i see..
kek contoh di cerita itu, loe bisa bilang, salah sendiri, malah biayain adik2nya.. g ga tau loe mikir pake otak yang kek apa.. jelas-jelas, situasi saat itu pasti dia masih single.. n saat itu, keluarganya yang paling penting.. belajar dari pengalaman orang..? bullshit.. hahaha...
yah however.. you could think as you like.. tapi seperti g bilang ke loe.. karena loe merasa loe udah tua, bukan berarti loe pasti bener.. g liat orang makin tua banyak juga kq yang makin bebal.. :p soalnya makin berasa bener sendiri, akibatnya, tidak dapat diperbaiki lagi.. :D
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
@ Teograce, hukum tabur tuai
Ah kayak dukun aja lu, menduga-duga jawaban gue.
[ tapi g mo bilang, yah masing-masing orang udah ada bagiannya sendiri. mo maxa, Tuhan ga bukain jalan yah susah. just do our best. that's it. ]
Orang yang menyalahkan Tuhan sebagai penyebab kesusahan manusia adalah manusia kurang ajar. Tp Tuhan pasti mengampuni manusia kurang ajar, bila bertobat. Tetapi kl ada kesusahan, lebih baik instropeksi diri apa yang salah? Kita sebagai pengamat bisa juga belajar dari kesalahan orang lain. Yang jelas jangan pernah menyalahkan Tuhan.
Alkitab mengajarkan hukum Tabur Tuai, apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai. Sampai kiamat pun hukum ini akan tetap berlaku pada semua orang.
Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Orang yang tidak bijak mengelola uang pasti akan menuai dampaknya waktu tua.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@ deta
hey bung deta.. g liat loe ga bisa ngerti tulisan secara harfiah.. secara tulisan loe juga ga bisa dibaca secara harfiah.. mana ada g nyalahin Tuhan.. g cuma nulis, masing-masing orang udah ada bagiannya sendiri.. itu kemahakuasaan Tuhan. makna tulisan g itu kan Tuhan itu berkuasa menentukan langkah hidup orang dan bagian manusia yah berserah, Alkitab sendiri bilang, Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya.
dan emang bener, kalau Tuhan ga bukain jalan, ga ada yang bisa buka. siapa yang dapat melawan Tuhan? elo? kalo loe punya asumsi, bagusnya loe cross check dulu ma yang nulis.. kebanyakan asumsi itu muncul dari cerminan pribadi.. mungkin loe x yang suka nyalahin Tuhan.. bilang Tuhan ga bisa nyelamatin semua orang.. tul ga? hahahaha...
udah g bilang, beli dulu otak asli, jangan yang kw.. hahahahahaha...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Bung Teo, berpikirlah
[ itu kemahakuasaan Tuhan. makna tulisan g itu kan Tuhan itu berkuasa menentukan langkah hidup orang dan bagian manusia yah berserah, Alkitab sendiri bilang, Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya.
dan emang bener, kalau Tuhan ga bukain jalan, ga ada yang bisa buka. siapa yang dapat melawan Tuhan?]
Maksud elu, Tuhan lah yang menetapkan langkah2 bapak itu sehingga jadi orang susah saat ini?
Elu mikir pake otak gak sih ?
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta, pake otak
capcay ah loe..
jelas-jelas g lum kasih komen, tentang cerita itu.. yg ada g kasih komen atas komen loe.. nih g copas..
"g jadi sensi kalo baca tulisan deta.. kalo loe bilang, "kebanyakan kesusahan masa tua adalah akibat kesalahan sendiri dalam mengelola keuangan waktu masih beruang." -> ga gaul loe.."
loe ngomong tuh bapak-bapak.. g kenal juga kaga.. g mana tau dia berkenan pada Tuhan kaga, g kan bukan Tuhan.. ngomong pake otak donkk deta.. ge reshuffle yah sama dengkul? :p
loe muter-muter intinya cuma pengen ngotbahin g n bilang g salah.. kan g udah bilang dari awal, frekuensi loe ma g udah beda.. loe mo tunjuk-tunjukan salah.. sama kek 2 orang yang ge hadap-hadapan trus ribut soal mana yang sebelah kanan.. ga akan ketemu..
cape juga yah sama orang yang selalu berusaha "memperbaiki" jalan pikiran orang laen.. keknya orang macem itu mikir, semua orang itu kudu sama, dia kaga tau, Tuhan nyiptain orang itu bukan mass production, tapi personalization.. jadi begitu ada orang yang beda, langsung d, uncaught exception.. pake ayat lagi dari ujung ke ujung.. dipikir kalo pake ayat jadi bener gitu.. mo bilang Tuhan ga mampu nyelamatin aja muter-muter.. sebentar bilang bisa sebentar bilang ga.. kek orang yang "takut ketauan" Tuhan, tapi pengen ngomong.. hahahaha...
udah kotbah sama doa tengah jalan belum? udah jamnya nih det.. ngingetin doank.. takut loe lupa.. mumpung lum ujan.. hehehe... :p >.<"
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Gak ada urusan
Ngomong ama elu emang gak nyambung.. Jaka sembung bawa goblok.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
ga ada urusan diladenin juga
ga ada urusan diladenin juga
yo wis.. sing waras ngalah ae lah... :D
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
Detaaa,...
Detaaaaaaaa...
Tani Desa
Deta dan teograce: pendapat kamu utk 5+1 ayat ini.
1Sa 2:7 TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
Pro 22:2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN.
Isa 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
Pro 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Ecc 7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Pro 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
jlwijaya, menurutku Isa 45:7
Isa 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
Nasib,...
Bbrp Kristen mengajarkan bahwa "bukan nasib" tetapi "Tuhan", namun ayat di atas mengatakan lain??
Seandainya konsep "nasib" memang benar demikian, sebenarnya agak masuk di akal juga.
Misal begini.
Karena lahir sbg anak org miskin, maka si Pandir kurang gizi, dia kurang cerdas, atau kasarnya "bodoh". Karena bodoh, ia susah dapat kerja yang baik, sehingga penghasilan minim atau ngak ada.
Sebaliknya, si Cerdas yang anak orang kaya, gizinya terpenuhi, maka ia cerdas, dapat kerjaan baik, penghasilan GEDE.
Kecenderungan org miskin menurunkan org miskin, org kaya menurunkan si kaya ???
Tapi kisah Lazarus dan orang kaya mengajarkan sedikit berbeda.
Orang miskin - karena ditakdirkan Tuhan sebagai miskin ? - ternyata mendapat perhatian Tuhan, karena walau di dunia ia miskin, namun penderitaannya diperhatikan Allah, bahkan sewaktu ia mati, ia dibahagiakan Allah di pangkuan Abraham.
Jadi, kesimpulan gw, seseorang yang didunia "ditakdirkan miskin" belum tentu di sorga
"Berbahagialah org yang miskin di hadapan Allah, karena mereka lah yang empunya kerajaan sorga" (Mat 5)
Orang miskin ngak selalu sial, ternyata. Yang penting, menurut gw, walau miskin, meski kekurangan setiap hari, tetap MENGUCAP SYUKUR untuk hidup hari ini.
"Karena hidup itu lebih penting dari pada makanan. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari"
Salam
Tani Desa
Contoh ajaran Kristen Instan
Ini adalah contoh ajaran ngawur Kristen Instan. Ajarannya TIDAK SEIMBANG, berpotensi menyebabkan jemaat mengharapkan "berkat" (baca durian runtuh) ketimbang bekerja keras. Bekerja setengah-setengah maunya dapat uang banya, ini mentalitas yang payah!
Padahal berkat itu ya pasti harus dengan bekerja keras, bahkan orang tidak beriman pun PASTI diberkati bila bekerja keras ! (Matius 5:45)
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Mengapa Tuhan tidak menjawab doanya?
Menurut gw, ada bbrp kemungkinan:
1. Si Sulung membantu orang yang salah. Kedua adiknya mungkin menganggap bhw membiayai sekolah mereka adalah memang kewajiban kakaknya, sehingga mereka tak merasa perlu membalas budi.Ini namanya "SIAL" aja punya adik2 yang kayak gitu.
2. Si Sulung MUNGKIN lebih mengutamakan adik2nya dari pada Tuhan. Gw tak yakin kalau mrk sudah PERPULUHAN dengan benar (wk wk wk,.. biar ramai). Ada tertulis:"Barang siapa mengasihi bapanya atau ibunya atau saudaranya LEBIH dari pada mengasihi Aku, maka ia tak layak bagi-Ku". Tidak ada keharusan bahwa Tuhan musti mengabulkan doa seseorang yang "tak layak" bagi-Nya.
Coba kalau dahulu ia "mencari kerajaan Allah dan kebenarannya" maka tentu "lain-lainnya akan DITAMBAHKAN". Kata "ditambahkan" dapat bermakna : lebih, lebih dan lebih. Tidak usah lah Kristen, orang dunia juga bantu adik2nya.
TRUS SEKARANG HARUS BAGAIMANA?
"Carilah Tuhan selagi Ia masih berkenan ditemui."
Bertobat dulu.
Bertobat dari apa?
(mengapa dahulu ngak mencari kerajaan Allah dan kebenarannya)
Ini menjadi contoh lain bahwa PERPULUHAN memang harus dilakukan, di samping BELAS KASIHAN yang memang jangan diabaikan.
Jika Tuhan sudah berkenan, emang sulit bagi Tuhan untuk memulihkan, bahkan menyuburkan ekonominya dengan cara-Nya sendiri?
Perempuan2 Mesir saja "didorong TUHAN" untuk memberikan barang2 berharga kepada perempuan2 Israel ketika bangsa keturunan Yakub itu hendak exodus meninggalkan Mesir, sulitkah bagi TUHAN untuk MENDORONG seseorang untuk memberkati si Sulung, mungkin dengan memberinya pekerjaan baru, mungkin dengan memberikan padanya uang CASH ?
Salam.
Tani Desa
Mungkin Ada Benarnya
Seingat saya..., SS saya itu memang pada waktu itu tidak pernah ke Gereja..., apalagi memberikan perpuluhan..., kayaknya jauh deh. Tapi sekarang 'kan..., dia sudah bertobat..., sudah menjadi pengikut Kristus..., Apakah tiada maaf bagi dia...?
Mungkin saat ini dia sudah menyadari bahwa apa yang dia lakukan di waktu yang lalu adalah salah..., terlalu mengasihi saudara-saudara dan orang tuanya dan mengesampingkan Tuhan..., Apakah Tuhan tidak mau mengampuni dia...?, padahal dia sudah mengakui kesalahan dan dosa-dosanya...?
Sampai kapan dia harus menunggu uluran tangan Tuhan untuk mengampuninya...?, sehingga dia boleh layak ada di hadapan NYA dan menerima kembali berkat NYA...?
Itu pertanyaannya sekarang.
Beda SS nya
Saudara sepupu (SS) saya lain lagi…sudah 20 tahun tidak kerja dan mempunyai 2 anak. Sekarang anaknya yg besar (pria) kuliah di Luar negri. yg satunya (wanita) masih sekolah SMP di salah satu sekolah swasta yg cukup top di jakarta. Semuanya ini berkat bantuan Kakaknya yg tertua (ia seorang sucessful businessman). Bahkan sampai kehidupan pribadi sehari2nyapun SS saya masih harus dibantu.
Kakaknya yg tertua memiliki sebuah kios yg mana kios disewakan dan setiap tahun pemasukan dari kios tsb digunakan utk membiayai anak dari SS saya yg masih sekolah di SMP tsb. (termasuk biaya hidupnya sehari2). Tapi apa daya SS saya itu MASIH saja merasa tidak berkecukupan utk memenuhi kebutuhan RT nya(yg mana menurut saya seharusnya cukup apalagi kalau dia bekerja). Karena sudah terbiasa dibantu memberikan kesan se olah2 SS saya harus atau wajib dibantu terus. Kalo tidak di bantu selalu dianggap tidak membantu saudara lah.. tidak memiliki rasa kasih terhadap saudara lah... dll..
Apakah ini berkat Tuhan terhadap dia ? menurut persepsi dia, bisa jadi, tapi saya yakin ini bukan, karena Tuhan tidak memberikan berkat kepada orang yg hanya meng-uncang2 kaki di rumah alias tidak kerja. apakah dia Hoki ? ngak tau juga :) . Saya melihatnya selalu saja merasa kekurangan dan stress dalam hidupnya. Pernah usaha 2 kali (dikasih modal) tapi gagal. Mungkin harapan terakhir adalah anaknya yg mungkin bisa membantu dia apabila sudah lulus kuliah dan bekerja. :(
Huanan
Mengandalkan manusia itu tidak baik
Shalom Huanan,
Contoh SS Huanan menurut gw contoh org yang mengandalkan manusia. Bersyukur kalau ekonomi kakaknya masih terus melimpah, tapi mnrt gw itu ngak mendidik.
Apa jadinya kalau misalnya kakanya berubah pikiran? Atau kalau situasi berubah?
Menurut gw lagi, walau hanya kerja jadi penjual bensin eceran, tukang cukur atau apa, kerja emang lebih baik, supaya dengan pekerjaannya itu Tuhan bisa memberkati dia.
Saya SANGAT SETUJU bahwa kalau seorang hanya ONGKANG-ONGKANG KAKI dan terus mengandalkan orang lain untuk memberkati dia itu nggak benar.
Salam.
Tani Desa
@andreas : mungkinkan kebalikan kisah Ayub
ketika Ayub begitu mengasihi TUHAN tapi dia lupa mengasihi sesama.
mungkinkah kisahmu itu menggambarkan seseorang yang begitu mengasihi sesama tapi dia lupa mengasihi TUHAN ?!?!?!
@all... ribut mlulu, samain dulu sudut pandangnya... wkwkwk
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@jf
gimana ga mo ribut.. orang Tuhannya deta beda.. jelas pasti semuanya beda lah...
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
btw
ngomong-ngomong.. kisah yang diceritain di blog ini kan lum end yet.. gimana kita bisa tau endnya better, or stay the same, or worse? mungkin cerita ini setengah perjalanan pun belum..
let's just hope for the best.
-Faith is trusting God, though you see impossibility-