Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tentang Pria

josimut's picture

Jika kita perhatikan dan mencoba mengingat-ingat kembali masa kecil, maka kita akan dibawa kedalam suatu masa dimana kita sebagai seorang anak kecil yang polos, lucu dan masih sangat labil dalam pemikiran. Sebagai contoh seorang anak kecil suka mengganti cita-citanya pada waktu ditanya oleh orang lain, katakanlah orang tua atau orang dewasa lainnya. Ketika orang tua bertanya kepada anaknya, "nak, besok kalau sudah besar mau jadi apa?", "mau jadi pilot pa!" jawab anaknya. Beberapa bulan kemudian, ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama, dia akan menjawab: "Mau jadi dokter pa"! Jawab si anak. Dan jika si anak ditanya kembali dalam selang waktu tiga bulan kemudian, dan dengan pertanyaan yang sama, maka dia akan menjawab: "Mau jadi insinyur pa"! Dan demikian seterusnya, karena seorang anak kecil masih dalam kondisi labil secara mental atau pemikiran, sehingga seorang anak kecil belum dapat menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik buat dirinya. Dan juga belum bisa menentukan prioritas atau konsistensi buat hidup dan masa depannya.

Sepenggal cerita diatas mengingatkan saya kembali tentang ciri-ciri kedewasaan seorang pria. Dimana saya pernah membaca beberapa buku dan browsing internet, salah satu ciri pria yang belum dewasa adalah belum memiliki "konsistensi" dalam hidupnya. Karena menurut buku dan beberapa artikel yang pernah saya baca, seorang pria yang belum memiliki konsistensi, mereka akan sulit memiliki fokus dalam hidup ini. Karena tidak memiliki fokus yang jelas, mereka akan sedikit kesulitan untuk melakukan segala sesuatu baik dalam pekerjaan, bisnis, hubungan dan pelayanan sekalipun. Seorang pria yang belum memiliki konsistensi, seringkali hanya mengalami kegagalan dalam banyak hal yang dikerjakan, karena seorang pria tipe seperti ini hanya bersemangat ketika baru memulainya saja, jadi semangat yang membara diawal program atau pekerjaan yang akan dilakukan, dan berangsur-angsur mulai bosan dan tidak memiliki semangat serta fokus kerja lagi dalam menuntaskan program atau rencana yang sudah ditetapkan.

Dasar dari semua karakter seorang pria adalah "konsisten atau kesetiaan". Jika kita memiliki karekter ini, maka kita bisa memiliki karakter yang lain. Dan seringkali juga seorang pria hanya mengutamakan dan menonjolkan kemampuan dan kharisma, tetapi tidak menekankan konsistensi atau kesetiaan itu sendiri. Sedangkan dalam Firman Tuhan menekankan bahwa Tuhan mencari orang-orang yang setia. Tuhan pasti akan menolong dan memampukan orang-orang yang setia.

Banyak aspek dalam hidup ini yang didasari dengan nilai-nilai kesetian atau konsistensi. Sebagai contoh, kita tidak akan pernah berhasil dengan baik dalam bisnis kita jika kita tidak memiliki konsistensi kerja dan karyawan yang setia mendukung usaha kita. Kita tidak akan mempunyai gereja yang berhasil dan bertumbuh jika kita tidak memiliki jemaat dan gembala yang setia. Karena sebuah kesetiaan dapat membuat seorang pria terus berkembang dalam hidupnya. Kharisma dapat melambungkan kita ke atas, namun hanya kesetiaan yang dapat mempertahankannya. Keberhasilan atau kesuksesan seorang pria bukanlah ditentukan dari apakah dia pernah jatuh dalam dosa atau tidak, gagal atau berhasil, kalah atau menang tapi ditentukan dari kesetiaannya untuk tidak pernah berhenti mencoba.

tilestian's picture

Uhuuuiii keren

Josimut sudah memunyai konsistensi dan kesetiaan belum? hehe ....

__________________

God's will be done Smile

josimut's picture

sedang...

@ tilestian, sedang menuju kesana..., baru naek angkot neh..., hehehe