Selamat Hari Kesaktian PANCASILA!

blog yg menarik, mirip pidato demonstran. ada semangat menggugat, tapi beberapa pernyataan kurang akurat. numpang komen, ya bang.

berbeda...
berarti layak untuk dibunuh...
*** generalisasi berlebihan : banyak yang berbeda, tapi tak diganggu apalagi dibunuh
ratusan rumah ibadah dibakar,
*** hmmm...
digusur, tidak diijinkan berdiri...
*** ada juga yang memang tak memenuhi aturan, bikin jalanan macet, mengganggu harmoni, dan memang tak layak dapat ijin
kekerasan atas nama agama...
*** hehehe... itulah sulitnya menjalankan negara yang mengakui otoritas agama
ingin bangun negara atas satu agama saja... tapi tidak diusut tuntas... dijadikan politisasi...
*** namanya juga ideologi... yang dominan boleh menentukan arah... yaaa...memang politik begitu itu...so, what gitu lho :) ?
aparat dikangkangi... ormas berkuasa... dimana negara?
*** lha, kalau nanti negara menembaki orang banyak, dibilang melanggar HAM. atau memenjarakan orang banyak, katanya membungkam oposisi. apa sanggup melawan kekuatan massa ?


KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.

tahun 65, hampir setengah juta orang dihilangkan paksa atas nama pemberontakan...
*** betul, banyak yang jadi korban. tapi, itu ada di kedua belah pihak : yg ikut penguasa dan yg melawan penguasa.
tahun 98, etnis itu tak dapat keadilan, wanitanya banyak yang diperkosa dalam kerusuhan, penghilangan orang, kasus-kasus HAM yang tidak akan pernah selesai...
*** ketika banyak orang tak dapat keadilan, mengapa menonjolkan ketidakadilan pada satu kelompok saja? mengapa orang hilang harus didramatisasi jadi 'penghilangan orang'? ayo, siapa yang sudah terbukti menghilangkan orang lain, yoooo...? (sudah lihat mesranya sekarang ini hubungan antara mantan orang hilang dengan orang-orang yang pernah diduga menghilangkan orang ?)
etnis itu tidak pernah bisa jadi angkatan bersenjata republiknya sendiri...
*** kata siapa? etnis mana yang tak bisa jadi tentara ?

PERSATUAN INDONESIA
sentimen kedaerahan yang nyata dalam kerusuhan jelang pilkada... suporter bola yang fanatik sempit dan rela tawuran... wakil rakyat yang hanya jadi kacung babu partainya untuk kumpulkan uang... KKN, Nepotisme merajalela... mana janji-janji manismu dulu... turun sajalah...
*** hohoho.... segala sentimen memang perlu diangkat untuk menarik hati pemilih. tawuran sepakbola juga ada di negeri tak berpancasila. eitsss...wakil rakyat bukan babu partai, justru wakil rakyat yang pintar memanfaatkan partai untuk cari uang (hehehe...ok lah, partai nanti kebagian fee). ya ela...., KKN, nepotisme itu perlu untuk membayar hutang budi pada TS (tim sukses) dan memperkuat pengaruh. hadowww, jangan ungkit janji-janji manis, dong, it's part of the game...emang sampeyan mau milih wakil dan pejabat yg ngasi janji pahit? xixixi.... astaga! dasar abang ini tak ngerti nikmatnya berrumah di atas awan, sembarangan aja mau nurunin para terhormat negeri ini...tak uuuu ye... 


KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN.

Korupsi merajalela, korupsi di eksekutif, yudikatif, legislatif, musyawarah atas nama uang, ingin bangun gedung mewah milyaran rupiah padahal rakyat terus tertimpa bencana dan bertambah susah lagi miskin akal pikiran dan budinya, tv yang hanya tawarkan sensasi, memberi kabar tapi bukan berita, pembodohan publik, kau mewakili rakyat yang mana...?
*** maka jangan mau jadi rakyat biasa yg terlanjur bodoh karena tak diberi pendidikan yg bener, sehingga gampang dibodohi, suka dibodohi, gak peduli dibodohi. grow up, man! jadilah penyelenggara negeri, jadilah penegak hukum, jadilah pembuat hukum...maka sampeyan akan bisa paham sedikit bahasa korupsi sebagai linguafranca yang mempersatukan dan menyempurnakan.  



KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA...

adil itu... menurut mereka yang kaya bertambah kaya... yang miskin biarkan saja... uang menjadi tuhan yang baru... 5 tahun banjir lumpur tidak diurus... malah bangun kilang baru... plesir ke luar negeri habiskan uang rakyat... rapat pejabat puluhan juta rupiah... sementara rakyatmu keracunan gas... makan nasi aking karena tak mampu beli beras yang dipanennya sendiri...
korupsi menjadi budaya...
di semua lapisan masyarakat...
agama, pendidikan, sosial...
kapan kita maju...
*** uuuhhh...masih mempersoalkan keadilan? masih mempersoalkan kepedulian? masih mempersoalkan ketimpangan? sekali-kali mampirlah ke rumah di atas awan, agar sampeyan bisa punya perspektif yang lebih baik tentang cara hidup yang benar. tinggal di atas awan, sampeyan akan punya sistem nilai baru yang tak akan terusik oleh kata-kata cengeng seperti keadilan, kepedulian dan ketimpangan. kalo di sana sampeyan bisa mengikuti kebiasaan para penghuninya pipis dari tepi awan dan merasa menjadi saluran berkat Tuhan ketika melihat di permukaan bumi ribuan mulut berebut menganga menampung titik-titik air yang turun dari surga, sampeyan akan mengerti mengapa negeri ini jadi begini

JAYALAH
SELALU...
INDONESIAKU...
aku ikut menangis bersamamu...
Ibu Pertiwiku...
*** menangisi Indonesia yang 'akan' jaya : what an irony! peace....

kau sungguh mewakili kaum apatis dan pesimis...

yang membuat bangsa ini tidak maju-maju x...

mengutuki para koruptor...

tapi laporan pajak disulap sedemikian rupa...

menangisi negeri...

tapi hanya air mata buaya...

karena setelah itu kau hanya selamatkan

posisimu sendiri...

mengaminkan bahwa korupsi menjadi bahasa linguafranca...

bahasa mu x... bukan bahasa kami....

sampai kapan otakmu kau biarkan

ada di dengkulmu...?

what a pitty comment you made x... :)

BIG GBU!