Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jika Tuhan kirim non-Kristen murtad, Anda ngomong apa?

mujizat's picture

Salah satu tugas penting orang Kristen ialah memberitakan Injil kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran dan Tuhan (Markus 16:15) dan juga mengajarkan ajaran Yesus Kristus (Matius 28:20). Memberitakan injil berarti kita "ngomong" atau pun dengan tulisan, dan bukan "MINGKEM" atau berdiam diri.

Meskipun Matius 10:18-20 berbicara tentang penganiayaan yang mungkin terjadi pada saat seseorang melakukan penginjilan, namun ada potongan ayat yang sepertinya cocok untuk keadaan yang lain, khususnya tentang apa yang harus kita katakan atau ceriterakan pada waktu seseorang non-Kristen, atas kehendak Bapa, datang menemui kita untuk bertanya soal kekristenan.


"..., janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 

Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu " (Matius 10:19-20).

Tetapi apakah dengan begitu berarti bahwa kita tidak perlu persiapan? Tentu saja bukanlah demikian. Kita tidak perlu mencobai Tuhan dengan berharap secara tiba-tiba kita seperti seorang nabi yang langsung menerima Firman lewat sebuah pewahyuan baru, seperti yang Tuhan lakukan kepada para nabi, misalnya Elia dan Musa, walaupun Tuhan - jika Dia mau - dapat melakukannya terhadap para penginjil masa kini. Lalu apa yang perlu kita lakukan sebagai persiapan jika sewaktu-waktu Tuhan kirim "domba" baru untuk kita injili?

Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." (Yohanes 6:65)

Ayat tersebut mengajar kita bahwa ketika Bapa menggerakkan seseorang untuk bertobat, maka orang itupun tergerak untuk bertobat. Seperti Saulus yang tidak berencana untuk percaya kepada Yesus, namun jauh di lubuk hati Saulus ada tekad untuk berbuat bakti kepada Allah dengan "memerangi" ajaran "sesat" yang dibawa oleh murid-murid Yesus. Maka Bapa mengutus Yesus untuk "menemui" Saulus dalam sebuah cahaya yang dilihat Saulus sebagai sinar yang sangat menyilaukan yang membuat eks mahasiswa Gamaliel itu buta selama tiga hari serta Yesus  berbicara kepada Saulus ...

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kisah 9:3-4)

 

And as he journeyed, he came near Damascus: and suddenly there shined round about him a light from heaven: And he fell to the earth, and heard a voice saying unto him, Saul, Saul, why persecutest thou me? (Acts 9:3-4).

Kelanjutannya, Tuhan Yesus menyuruh Saulus pergi ke Damsyik, dan di saat yang hampir bersamaan, Tuhan mengutus Ananias, hamba-Nya untuk menemui Saulus untuk berdoa dan menumpangkan tangan, dilanjutkan dengan menginjili Saulus.

Tetapi untuk saat ini, Tuhan dapat menggunakan berbagai keadaan untuk mempertobatkan orang-orang, dan ada bagian-bagian yang menjadi tanggung jawab kita, orang Kristen.

Tampilnya Kristen sebagai pribadi-pribadi yang berkelakuan baik, penuh kasih, pengampun, berbelaskasihan, rendah hati, sabar, tidak mendendam, memiliki integritas, merupakan "promosi" yang cukup efektif buat mengawali pemberitaan Injil. Tetapi dengan hanya menjadi contoh dalam hal kebaikan, BELUM menyelamatkan orang lain (non-Kristen).

Sama seperti iklan untuk produk barang yang jika cukup efektif akan dapat menarik pembeli-pembeli untuk "mencicipi" produk, jika tidak dibarengi dengan mutu yang baik, dapat meninggalkan kesan "penipuan" sehingga pembeli bisa kapok lantaran mutu produk tak secantik iklan,...

Penginjilan baru disebut berhasil kalau klien kemudian memiliki keyakinan bahwa dia atau mereka memang mutlak perlu Yesus, perlu bertobat dan perlu ditebus, sehingga dari dalam hatinya terbit keinginan yang kuat untuk bertobat, mengakui dosa-dosa, minta dibaptis dengan baptisan yang benar, lalu bertumbuh sebagai Kristen berpengetahuan teguh.

Itulah sebabnya, ketika Tuhan mengirim kepada Anda dan saya, seorang non-Kristen, maka selayaknya kita sudah siap dengan pengetahuan-pengetahuan yang PERLU untuk sewaktu-waktu dapat dikeluarkan, ketika Roh Allah mendorong kita untuk berkata-kata tentang kabar baik, ialah keselamatan Jiwa yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa yang HANYA dapat dilakukan melalui penebusan dosa oleh Yesus Kristus, dan secara TEGAS mengakui bahwa di luar Yesus MEMANG keselamatan jiwa masih DISANGSIKAN atau DIRAGUKAN,...

Karena itu, bagian kita adalah terus melakukan persiapan-persiapan dengan mengenyangkan diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang BENAR. Membaca Firman Tuhan untuk MEMAHAMI isinya sangatlah penting, sebab dari sinilah kita dapat MENJAWAB pertanyaan-pertanyaan non-kristen yang haus kebenaran. Saya tidak peduli apakah satu perikop harus saya baca berulang-ulang pada waktu melakukan saat teduh pribadi, entahkah memakan waktu hanya satu dua menit, ataukah sampai setengah jam, namun memperoleh pemahaman merupakan suatu kondisi yang memuaskan jiwa saya.

Anak saya cukup "licik" . Ketika teman-temannya bertanya soal kekristenan dan dia ngak bisa jawab, biasanya "dilempar" kepada ayahnya. Whua ha haa,... it's ok . Dia menjala "ikan" , saya yang kasih makan. Hingga hari ini, puji Tuhan, setiap pertanyaan dapat kami jawab dengan baik, tentu saja oleh pertolongan Roh Tuhan.

Tetapi jika orang Kristen bersantai-santai dan tidak mau membekali diri dengan pengetahuan Firman yang benar, bagaimana Tuhan dapat memakai dia untuk "mengajarkan segala sesuatu" tentang kekristenan bagi jiwa-jiwa yang haus kebenaran dan keselamatan?

Matahari masih cerah bersinar, dan embun pagi masih menetes. Hari-hari ini merupakan kesempatan emas untuk menebarkan jala, menjala ikan. Tetapi apa yang harus kita katakan untuk mengawali penginjilan?

Saya yakin sudah banyak orang maupun lembaga pendidikan Kristen yang memberikan contoh point-point apa yang perlu disampaikan untuk memulai penginjilan. 

Saya mungkin akan mengawalinya dengan bertanya tentang prinsip keselamatan yang klien tahu dari agama asal. Lalu saya akan mengajak dia menguji kebenaran prinsip tersebut, misalnya bagaimana caranya agar dosa dapat diampuni, saya akan mengajak mereka melihat kitab suci mereka untuk mencari ayat yang menjamin penghapusan dosa, dan biasanya pengujian tersebut akan sampai pada kesimpulan bahwa prinsip penghapusan dosa non-Kristen terbukti meragukan.

Saya suka melanjutkannya dengan: Jika untuk masuk sorga, seseorang harus DIBANDINGKAN mengenai perbuatan baik atau amal baik versus dosa yang pernah dilakukan, (sebagian non-Kristen yakin bahwa seseorang harus masuk neraka dahulu untuk menjalani akibat dosa, baru sesudah itu boleh masuk sorga. Ini adalah titik lemah non-Kristen). Saya suka bertanya: jika kebaikan versus kejahatan seseorang taruhlah sebesar 50:50 , berarti manusia tersebut harus menjalani siksaan neraka SELAMA setengah dari TOTAL WAKTU keabadian. Pertanyaan ini akan susah dijawab, sehingga akan sampai pada kesimpulan bahwa menentukan nasib seseorang di hari penghakiman dengan prinsip MEMBANDINGKAN kebaikan versus kejahatan seseorang adalah pepesan kosong, artinya: tidak masuk akal.

Lalu saya akan menjelaskan bahwa di kekristenan tidaklah seperti itu. Sekecil apapun dosa seseorang, jika itu BELUM DIAMPUNI sudah cukup untuk menjebloskannya ke neraka, karena Sorga adalah tempat yang maha suci.

Lalu saya mungkin akan menjelaskan bahwa baik agama Yahudi, kristen maupun non-kristen sama-sama mengakui kenabian Musa yang menerima kitab Taurat dari Tuhan (pinjam gaya bahasa non-kristen). Lalu saya akan menunjukkan bahwa kitab Taurat sudah MENGATUR tata cara untuk memperoleh PENGAMPUNAN DOSA dari Tuhan, dan saya akan terangkan bahwa Yesus tidak meniadakan Taurat, melainkan menggenapi Taurat, artinya, Hukum Taurat tentang penghapusan dosa tetap berlaku, HANYA SAJA semua korban PENGHAPUS DOSA sudah diwakili oleh KEMATIAN YESUS KRISTUS di kayu salib. Saya suka menjelaskan ayat-ayat terkait yang menjelaskan MISI Yesus sebagai Korban Penebus Dosa guna menggenapi hukuman yang tertulis di kitab Taurat bagi pembuat dosa (manusia pada umumnya).

Kemudian saya suka menjelaskan bahwa: sekalipun Yesus telah mati sebagai PENEBUS DOSA, namun tidak semua orang yang mengaku kristen otomatis dosanya ditebus Yesus, tetapi hanya orang2 Kristen yang melakukan ajaran Yesus kristus, misalnya soal MENGAMPUNI dan MENGASIHI SESAMA serta MENGASIHI TUHAN dengan segenap hati dengan penjelasan-penjelasan seperlunya.

Sampai di titik ini, biasanya klien sudah berkali-kali mengangguk-anggukkan kepalanya tanda faham, dan - kecuali karena iman buta - biasanya mereka tertarik untuk bertanya lebih lanjut, dan dengan ikhlas murtad,... Haleluya.

Semoga bermanfaat.

Shalom.

__________________

 Tani Desa

5p Arta's picture

@ bang Muji

Bang Muji, anda sudah tahu rahasia terbesar di dalam hidup ini ?

Satu bocoran yang akan saya beritahu kepada anda yaitu semua manusia pada dasarnya adalah Kristen. Anda tahu apa arti Kristen ?

Kalau tahu katakan tahu. kalau tidak akan saya beritahu.

Anda pernah mendengar ajaran bahwa kristen bukanlah agama ?

Apakah ajaran itu benar ? Tentu saja benar. Kristen bukan agama. Tetapi sekarang banyak orang kristen yang mendirikan agama Kristen. Sehingga banyak orang - orang yang beragama kristen meyakini dan mengajarkan bahwa yang diselamatkan hanyalah orang - orang yang beragama Kristen. Bukan orang Kristen. hahahahahaha....

Inilah yang banyak dilakukan oleh orang - orang yang bergama kristen.

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang kristen yang beribadah di masjid ?

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang Kristen yang beribadah di Pura ?

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang Kristen yang beribadah di Kuil ?

Orang - orang Kristen itu bukanlah orang yang beragama Kristen. Tetapi orang - orang Kristen itulah yang mengikuti hukum Kristus. Anda tahu hukum Kristus ? kalau anda tahu katakan tahu. kalau tidak tahu maka saya akan memberitahu anda.

Pindah agama atau murtad ? hahahahahahaha.....

Pindah agama Kristen, dibaptis, maka akan diselamatkan. Sungguh - sungguh pengajaran yang sesat.

GB

__________________

Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?

mujizat's picture

@ 5p Arta, Non-Agama Kristen belum tentu Kristen

5p Arta:

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang kristen yang beribadah di masjid ?

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang Kristen yang beribadah di Pura ?

Anda pernah mendengar pengajaran bahwa ada orang Kristen yang beribadah di Kuil ?

Orang - orang Kristen itu bukanlah orang yang beragama Kristen. Tetapi orang - orang Kristen itulah yang mengikuti hukum Kristus. Anda tahu hukum Kristus ? kalau anda tahu katakan tahu. kalau tidak tahu maka saya akan memberitahu anda.

Mujizat:

Saya menebak arah pembicaraan Anda.

Anda sepertinya bermaksud mengatakan bahwa banyak orang yang tidak beragama Kristen tetapi sebenarnya mereka melakukan ajaran Kristus, begitu khan?

Eit, jangan buru-buru Bro,...

Kalau mereka sudah hidup dalam kasih - sesuai ajaran Yesus- 

Kalau mereka sudah hidup dalam perdamaian dengan semua orang - sinkron ajaran Yesus -...

Maka mungkin itu hanya SEBAGIAN ajaran Yesus yang mereka telah AMALKAN, dan Anda terlalu cepat menyimpulkan bahwa mereka sebenarnya juga sudah "Kristen" walau tidak beragama Kristen.

Tetapi kita jangan lupa, bahwa kekristenan, atau ajaran Yesus Kristus bukan sekedar saling mengasihi sesama, namun ada hal lain lagi yang lebih POKOK, karena sesungguhnya keselamatan jiwa seseorang itu adalah berdasarkan PENGAMPUNAN DOSA, sebab semua manusia telah PERNAH berdosa,...

Tetapi memang untuk seseorang dapat diampuni dosanya oleh DARAH YESUS, maka ada syarat MUTLAK yang musti dipenuhi, yaitu MELAKUKAN AJARAN YESUS, diantaranya adalah SALING MENGASIHI SESAMA,...

Jadi, corak hidup orang2 yang Anda sebutkan itu BELUM sepenuhnya dapat dijadikan dasar bahwa mereka telah benar-benar Kristen.

Shalom.

__________________

 Tani Desa

iik j's picture

keberhasilan penginjilan menurut anda ga ada artinya muji

Penginjilan baru disebut berhasil kalau klien kemudian memiliki keyakinan bahwa dia atau mereka memang mutlak perlu Yesus, perlu bertobat dan perlu ditebus, sehingga dari dalam hatinya terbit keinginan yang kuat untuk bertobat, mengakui dosa-dosa, minta dibaptis dengan baptisan yang benar, lalu bertumbuh sebagai Kristen berpengetahuan teguh.

Dimana ayat yang bisa mendukung isi tulisan anda di paragraph ini? setahu saya, Yesus saja tidak pernah menyinggung soal keberhasilan/kegagalan penginjilan.

lalu Bagimana menurut anda dengan tulisan saya di BERAKHIR ini? <tulisan saya ini ditulis pada tahun 2008, dan pemahaman saya kini telah jauh berubah> 

 

Bagaimana komentar anda? gagal atau berhasilkah saya?
Jika anda katakan gagal toh itu cuman manusia yang menilai? tapi jika itu berhasil apa artinya penghargaan manusia buat saya?
Bagi beberapa orang mungkin akan berkata saya berhasil, tapi beberapa lagi mungkin katakan gagal. tapi apa pedulinya? kegagalan ataupun keberhasilan saya tidak lagi ditentukan oleh banyaknya orang yang akhirnya mengikut Yesus Kristus ataupun menolakNYA...
penilaian yang benar hanya datang dari Tuhan, bukan manusia

 

mujizat's picture

@ Iik J keberhasilan penginjilan

Shalom,

Dear IIk J,

Substansi tulisan ini adalah perlunya penginjilan dengan pengetahuan yang benar agar dapat menjadi "benih" yang baik untuk ditaburkan. Pengertian yang dangkal atau penyampaian yang buruk tentang dasar kekristenan seumpama benih yang tidak sehat.

Saya ada contoh seorang teman, dahulunya Katolik, lantas karena dia ngak paham dasar keselamatan - saya tidak tahu apakah ketika dahulu ibadah di gereja ngak memperhatikan kotbah Pastor, ataukah karena Pastor mengajarkan sesuatu yang susah dipahami - tetapi kenyataannya, setelah dia bergumul tentang iman, dia putuskan untuk hengkang dari Kristiani dan menggabungkan diri dengan saudara "sepupu".

Tetapi entah karena rencana Tuhan atau karena apa, belakangan dia terlibat diskusi dengan kami, dan singkat ceritera, teman saya yang arsitektur jebolan UGM ini tergerak untuk mendisain interior gereja kita for free,...

Bagian kita adalah menyajikan benih Firman yang baik, yang dapat kita gali dari Alkitab Firman Tuhan, dan mengandalkan kekuatan Roh Kudus, dalam posisi kita sebagai penanam dan penyiram, tetapi Allah lah yang memberikan pertumbuhan.

Keberhasilan penginjilan dengan demikian melibatkan apa yang kita lakukan (sebagai yang menanam dan menyiram) dan juga apa yang Allah kerjakan (sebagai yang berkuasa memberikan pertumbuhan).

Mengenai kasus-kasus sdri IIk J di "BERAKHIR" , saya percaya Anda sudah lakukan hal terbaik, sehingga KEMUNGKINAN BESAR melibatkan freewill dari orang yang Anda injili, karena memang tidak ada PAKSAAN untuk menerima Injil Yesus Kristus.

Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (Mat 10:14).

Shalom.

__________________

 Tani Desa