Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Aku Telah Mengalami Proses Untuk Menjadi Aku
Aku lupa nama tokohnya, Aristoteles mungkin ya (nanti aku cek lagi). Dia berkata: sesuatu dapat menjadi sesuatu karena memiliki potensi untuk menjadi sesuatu dan mengalami proses untuk menjadi sesuatu. Begitulah yang aku alami.
Sekarang, orang-orang di luar diriku mengakui bahwa aku pandai menggambar dan mampu menjadi seorang public speaker . Ya ini aku yang sekarang. Aku yang dulu berpotensi dan telah mengalami proses untuk menjadi aku yang sekarang. Bahkan tak pernah kukira bahwa beberapa waktu lalu aku sedang mengalami proses untuk menjadi.
Dulu, aku mendapat nilai jelek di tiap pelajaran seni lukis, itu dulu. Dulu, aku paling takut kalau ada mata pelajaran yang memaksaku untuk berdiri di depan kelas, bahkan berharap mendapat serangan vertigo mendadak - supaya ada alasan bolos sekolah, itu dulu. Entah bagaimana prosesnya, sekarang ini berbicara di depan kelas adalah moment yang aku tunggu-tunggu, dan sering berkhayal seandainya ada mata kuliah menggambar.
Bukan proses yang sebentar untuk bisa menjadi aku yang sekarang. Beberapa tahun mungkin. Saat aku terpaksa maju ke depan kelas dan berbicara, beberapa waktu kemudian aku mulai terbiasa. Di sisi lain, saat aku begitu ingin menjadi drawer yang handal. Aku mencoba untuk mengerti instruksi dari guru seni lukis, dan hasilnya aku mampu melakukannya .
Dan sekarang ini, aku hampir yakin bahwa aku dapat menguasai banyak hal dengan belajar untuk menjadi bisa. Dalam belajarku dan dalam menjadiku, aku bereksistensi .
Cania - tidak dilahirkan untuk jadi pecundang -
- Cania's blog
- Login to post comments
- 3494 reads
all people
Semua orang tetap akan belajar meski usia sudah tua.Yakin pada diri adalah kunci kejayaan seseorang.Tiada alasan utk tidak mencoba & atasi rasa malu,karna semua orang menghadapi cabaran itu.Dari sisi lain,never forget that Jesus is with you & i understand that situation.
geadley
aku belum komplit can...
hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii can........
Bukan proses yang sebentar untuk bisa menjadi aku yang sekarang. Beberapa tahun mungkin. Saat aku terpaksa maju ke depan kelas dan berbicara, beberapa waktu kemudian aku mulai terbiasa. Di sisi lain, saat aku begitu ingin menjadi drawer yang handal. Aku mencoba untuk mengerti instruksi dari guru seni lukis, dan hasilnya aku mampu melakukannya
Proses diri! aku benci dengan kata-kata ini, karena itu berarti 'sesuatu terjadi' entah enak atau ga, belum lagi waktunya ga ada satupun di dunia ini yang tahu.
Dulu... satu orang 'mantan bosku' yang 'katanya' ahli menebak kepribadian dan juga motivator (orang bilang gitu), menebakku dengan gila-gilaan, sekaligus membuatku terjatuh dalam pencarian dan penemuan 'talenta, kepribadian, dan masa depan yang kumiliki'
Dengan nyantai dia bilang kalo aku itu: ga bakal sukses, ga bakal begini... ga bakal begitu karena keahlianku ga jelas, demikian juga karakter dan kepribadianku yang angin-anginan.
hari demi hari terus berjalan...
aku tidak peduli apa yang orang lain katakan tentang aku, Learning by doing.. itu aja yang kulakukan. Melalui setiap kesalahan, kesakitan, rasa malu, amarah, .. harus jalan terus
Hingga beberapa waktu lalu, ketika beberapa orang yang kutemui katakan "Kok bisa kamu lakukan ini itu... kok begini begitu... , kamu itu .... dan.... aku pengen kayak kamu..."
Aku tak tahu harus jawab apa selain..." mungkin kalo kamu belajar semua yang kupelajari kamu bisa lebih cepat menjadi seperti aku..."
Tetapi apa itu sudah jadi standard kesuksesan? BELUM
Karena masih ada 1 orang lagi yang selalu ngomel dan katakan "kamu itu.... harus begini begitu.... kamu itu mesti belajar ini itu.... kamu itu berubahlah .... dan ....." hmmmmmmmmmpppphhh ga kebayang buatku untuk berubah seperti yang dia katakan itu (padahal banyak nasehatnya itu yang berbanding terbalik dengan kepribadian, dan karakter sehari-hariku, bayangin aja susahnya).
Tapi sekali lagi, jika masih ada yang mau ngomel seperti itu berarti aku memang belum komplit untuk berubah ... dan harus melewati proses ga enak itu lagi dan lagi dan lagi... entah sampe kapan...
he he he... ayo terus maju pantang mundur... ha ha ha
sabar
Semua itu menuntut kesabaran hati
geadley