Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

MERDEKA!

KEN's picture

Apakah yang dimaksud dengan 'merdeka'? Merdeka adalah di mana seseorang atau suatu kelompok atau suatu kumpulan banyak orang yang memiliki hak kendali penuh dalam 'kebebasan'. Tak peduli ia dalam situasi dan dalam kondisi apapun.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita 'bebas' atau 'merdeka' melakukan apapun, baik yang jahat maupun yang baik, atau hanya sekedar berdiam diri seumur-umur. Bebas atau merdeka, sudah tak terikat oleh hukum dan peraturan apapun. Ketika seseorang yang sudah dinyatakan merdeka, lalu suatu ketika ia merasa ada sesuatu yang mengekangnya lagi sehingga ia sudah tidak lagi merasakan kemerdekaan itu, maka hal pertama yang akan ia alami adalah tertekan dan tidak nyaman. Inipun masih layak disebut dalam ranah merdeka.

Pada dasarnya, sejak awal mula kehidupan manusia, setiap orang sudah memiliki hak kendali penuh untuk merdeka melakukan apapun tanpa batas, sekalipun ada hukum dan peraturan yang dibuat untuk membatasi kebebasan itu. Namun toh, kemerdekaan itu tak akan pernah bisa diambil, dicabut, diganggugugat atau direbut oleh hukum dan peraturan itu sendiri dan oleh siapapun.

Namun pada kenyataannya, seringkali kebebasan itu terhambat oleh berbagai hal, masalah, kendala dan tantangan yang cenderung membatasi kebebasan itu sendiri. Namun, inipun masih layak disebut dalam ranah merdeka. Salah satu contohnya adalah:

Kemerdekaan manusia sudah menjadi suatu hukum (alam) tersendiri yang sudah tak mungkin bisa dibatalkan. Seringkali, banyak orang-orang yang karena merasa sudah merdeka, ingin menguasai dan atau mengekang kebebasan orang lain, tanpa sadar atau tidak, orang lain yang ia batasi dan yang ia kekang itu juga memiliki hak dan kebebasan yang sama yang (mungkin) akan ia lakukan terhadap orang yang mengekang dan membatasinya itu, sehingga hal ini akan memicu 'tabrakan' dan pertentangan tanpa akhir, apabila tidak segera disadari akan bahayanya kebebasan yang tanpa bercermin diri dan empati bahwa apa yang ia lakukan itu sama 'rasanya' apabila ia melakukan pengekangan atau batasan itu kepada orang lain.

Solusi dan kesimpulannya adalah, biarkan dirimu bebas melakukan apapun tanpa rasa takut maka, dari langkah awal itulah, anda akan mampu memberikan kebebasan kepada orang lain. Betapa bodohnya dan betapa tololnya seseorang apabila ia yang sudah diberi kemerdekaan dan kebebasan atau hak kendali penuh namun ia tidak (ingin) menikmatinya dengan kebebasan dan kemerdekaan itu sendiri.

Jangan salah, hukum dan peraturan tak pernah mengekang dan membatasi kita, selama kita menyadari penuh bahwa kebebasan dan kemerdekaan itu untuk dinikmati, bukan untuk dibatasi dan membatasi. Kebebasan atau kemerdekaan bukanlah pilihan dan bukanlah sekedar hak, tapi juga kewajiban.

 

MERDEKA!

 

 

NB: Tolong dikoreksi, karena tulisan ini belum sempurna.