Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Rumah Turi Ikut Menjaga Seni Tradisi

Tante Paku's picture

http://www.destinationjava.com/resources/5/Hotels/rumah%20turi.jpg

 

Berbicara mengenai pelestarian dan pengembangan seni budaya kita sering terjebak pada PANGGUNG KESENIAN, seperti gagasan yang dilontarkan Walikota Solo, Joko Widodo tentang “revolusi budaya”, untuk memancing greget masyarakat Solo agar bangkit berbicara dan bertindak tentang seni budaya tradisi. Ada juga yang berbepandapat bahwa kebudayaan kota pada dasarnya merupakan konfederasi kebudayaan kampung atau desa, untuk lebih nyaman bukan dikatakan MEREVOLUSI, melainkan MEREVITALISASI KEBUDAYAAN.

Berpijak pada wacana tersebut di atas, rumah Turi sebagai salah satu Boutique Hotel yang ada di Solo mencoba untuk menjadi salah satu sarana atau wadah untuk berkreatifitas dalam berseni dan budaya. Berbeda dengan peristiwa kebudayaan, di balik pementasan kesenian di RUMAH TURI ada jalinan peristiwa kebudayaan yang mengantar pementasan karena prosesnya melibatkan sekelompok masyarakat. Di sini ada PEMBINAAN, PEWARISAN dan PEMBELAJARAN SENI. Salah satu contoh anak-anak akan belajar secara langsung tentang nilai kebersamaan dan gotong royong. Begitu luas kompleksitas nilai yang bisa yang bisa dipelajari anak-anak.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru 2011 kemarin  rumah Turi menggelar satu acara bertajuk “Jelang Tradisi  bersama rumah Turi” yang diselenggarakan pada tanggal 26 -31 Desember 2010 bertempat di rumah Turi. Tentu saja dengan tidak mengubah fungsinya sebagai tempat untuk menginap bagi tamu, justru tamu yang hadir diajak untuk sejenak “mengisi” jiwa dengan sedikit sentuhan estetik yang dihadirkan melalui sajian musik dan budaya, dan menikmati kebersahajaan rumah turi yang terwujud dalam arsitekturalnya begitu pula desain interior maupun eksterior yang terpadu dari perwujudan konsep akan hunian yang bersahaja namun tetap begaya modern menyesuaikan tuntutan zaman dan kebutuhan konsumen. Rumah Turi disebut rumah tapi seperti hotel, disebut hotel tapi seperti di rumah begitulah keunikannya.

Dengan menggelar ajang seni budaya itu, rumah Turi secara tidak langsung telah ikut menjaga seni tradisi yang banyak terdapat di wilayah Solo dan sekitarnya. Sebab pelestarian dan pengembangan seni budaya berikut nilai-nilainya tidak selesai hanya di atas panggung saja. Walau kita pahami bahwa panggung ibarat selembar kanvas di hadapan pelukis. Artinya, meskipun panggung itu merupakan ruang yang terbatas, namun ia menjanjikan berbagai kemungkinan untuk diisi ragam “peristiwa” oleh sutradara.

Pengelola rumah Turi ibarat Sutradara yang menangkap visi dari sebuah naskah lakon yang akan di pentaskan. Ia harus memilih salah satu bentuk pementasan yang dianggapnya sesuai untuk mengusung visi pengarang lakon. Sedangkan “bentuk” adalah sebuah kontruksi dari berbagai elemen yang saling berintegral. Pentas yang telah digelar itu berlangsung dari tanggal 26-31 Desember 2010, potensi seni budaya yang ditampilkan antara lain :

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs023.snc6/165305_486306941606_108250816606_6392160_4994738_n.jpg

Musik lesung dari sanggar Swara Deling Sukoharjo.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs1359.snc4/163192_485666041606_108250816606_6384316_1425999_n.jpg
Kegiatan karawitan anak-anak SD Sabrang Lor Jebres.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs012.snc6/166274_485665866606_108250816606_6384313_1359380_n.jpg

Kegiatan membatik anak-anak SMPN 17 Solo.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs1366.snc4/163826_485735156606_108250816606_6384735_6589470_n.jpg

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs1369.snc4/164106_485667611606_108250816606_6384338_6202697_n.jpg

Tarian anak tradisional oleh sanggar tari Semarak Chandra Kirana dan sanggar tari Sarwi Retno Budaya serta Metta Budaya.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs1338.snc4/163002_485742336606_108250816606_6384766_4324109_n.jpg

Workshop Kostum Batik carnival.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs1375.snc4/164724_485665736606_108250816606_6384311_163158_n.jpg
Wayang  kulit yang dimainkan oleh 3 dalang cilik berusia 7 tahun Canggih Tri Atmojo , dan 9 tahun Vicky Wahyu Hermawan Ramadhan,  serta satu dalang lagi anaknya H. Rhoma Irama, Adam Ghifari memainkan wayang Beber seperti gambar di bawah ini.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs040.snc6/167087_485740406606_108250816606_6384754_1643198_n.jpg

Musik tradisional dari bambu oleh grup Swara Deling dari Kampung Jagalan Solo.

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs773.ash1/166334_486299301606_108250816606_6392026_5542462_n.jpg

Demikianlah kiprah rumah Turi yang akan terus melakukan kegiatan ini sebagai bentuk kepeduliannya mensosialisasikan seni budaya dengan percaya diri tanpa harus mengikuti pusaran proses kreatif dari pusat kebudayaan sebagai legitimasi berkesenian. Usaha rumah Turi ini sebagai suatu terobosan di tengah kerutinan sebuah rumah penginapan dengan berbagai pertunjukkan seni merupakan langkah yang berani, karena terobosan semacam ini hanya bisa dilakukan dengan keterbukaan sikap dalam menjaga suatu tradisi. Rumah Turi telah mengkomunikasikan seni budaya dengan kongkrit dengan mengadakan kegiatan pementasan secara bergantian, dengan harapan terjadi arus informasi timbal balik dan terjadi benturan kebudayaan secara langsung. Rumah Turi walau sebagai rumah menginap bagi banyak tamu yang berada di Solo, telah ikut lebur dalam kerja kesenian yang kongkrit!

http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs164.snc1/6160_108253951606_108250816606_2567139_3786651_n.jpg

Illutrasi : Koleksi rumah Turi.


__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

joli's picture

Mak nyesss..

wow, bagus banget Tante :)
hari ini baru keluar hutan, masuk pasar klewer bingung. Tulisan blog nya Bipy kabeh :(

coba klik blog terbaru, "opps yang anda cari tidak ditemukan"

setelah berhenti sejenak, buka2 chat2 di group SS, lanjt refresh SabdaSapce. Nampak photo2 menarik rumah turi, mak nyessss seperti serasa pulang kerumah, nggak tersesat lagi..

Matur nuwun Tante..

Tante Paku's picture

Apresiasi tersendiri Rumah Turi

Barangkali saja setiap seni itu adalah hiburan, dan berarti pula ia harus memenuhi kriteria tertentu untuk kemudian di kepak menjadi semacam hidangan. Lalu kalau kita hubungkan kembali dengan masyarakat, ada lintasan pertanyaan, siapa yang berhak dan diberi hak untuk menonton/mementaskan peristiwa kesenian tersebut? Maka ada lintasan jawaban lagi bahwa yang berhak diberi hiburan adalah masyarakat atau yang butuh hiburan.. Disinilah kerap kali kita terbanting dengan berbagai aspek, baik itu yang meliputi aspek sosial dan budaya itu tersendiri, dan tentu saja politik melingkupi juga kebutuhan masyarakat.

Yang tidak kalah serunya adalah singgungan antara berbagai fihak dan diveritas sifatnya. Ini memang membutuhkan kejelian tersendiri. Lalu kalau dihubungkan dengan faktor masyarakat, tentu saja orang kotalah yang terbanyak menyerap jenis hiburan yang sifatnya KITCH itu, hanya secara tidak langsung dampaknya akan melewati kurun waktu masyarakat di pedaesaan. Masyarakat kota cenderung mengapresiasi kesenian dengan mutu yang tentu saja dibenturkan dengan segala bentuk teori yang mereka dapatkan dari bangku akademis. Kerap kali unsur ini dominan menjajah benak dan pendapat mereka.

Ini memang keabsahan, tapi setidaknya akan berbeda dengan kesenian yang tidak dikepak dan bersifat tradisional, yang kalau kita bicarakan, tentu saja akan lebih total yang di pedesaan. Mengapa? Karena di pedesaanlah masyarakat menikmati tontonan dengan seluruh totalitas. Tapi setidaknya dengan kita melihat yang dikepak untuk kebutuhan masyarakat kota, maka ada kecenderungan bahwa kesenian di kota tidak perlu untuk diperlihatkan secara menyeluruh, bersifat praktis. Faktor dominan dari persoalannya adalah lalu lintas kehidupan kota yang pesat merambah di berbagai sektor kehidupannya, ini memang risiko dari kemajuan yang bersifat modern.

Kalau melihat dari satu segi, yang bernama STABILITAS, maka kurun sekarang inilah yang dinamakan stabilitas yang panjang dan aman. Memang terjadi semacam benturan tapi sesungguhnya tidak menggoyahkan era kebijaksanaan yang telah dicanangkan. Dan ini penting bagi kita untuk selalu mawas diri, untuk kemudian diproyeksikan dalam kebijaksanaan yang lain, sehingga masyarakat tidak selalu diliputi dengan tanda tanya. Rasa was- was inilah yang kemudian hari bisa merusakkan dengan apa yang dinamakan kepercayaan diri.

Sungguh akan menjadi apresiasi tersendiri apabila seni budaya tradisi mampu dipentaskan di sebuah rumah penginapan tanpa dibebani dengan risiko yang sifatnya merugikan penyelenggara. Suguhan seni budaya semacam ini tidak mencari keuntungan dari sifat kesenian yang rekreatif saja, tapi lebih bersifat NGURI-URI kebudayaan.

Sekedar tambahan.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Marvin's picture

Help!

Tante Paku yang pinter insert image. Ajarin saya dong caranya masukin image, tapi datanya dari komputer saya..gimana caranya ya..hahaha

Kalo dari internet kan tinggal "copy location" terus insert deh.. tapi kalo dari komputer rumah gada pilihannya.. gimana caranya yaaa

=.=a

thanks before ~

Purnawan Kristanto's picture

@Marvin:Tidak Bisa

Kalau mengunggah langsung dari komputer ke SS tidak bisa.

Caranya baca tulisan ini:Cara Pintas Memasang Gambar di SS

__________________

------------

Communicating good news in good ways