Natal 2016

natal dua ribu enam belas
adalah perayaan di bawah bayang-bayang ancaman
jangan-jangan seorang gila seperti di Samarinda akan melempar bom molotov
atau segerombolan idiot dan bigot akan membubarkan ibadah seperti KKR Natal di Sabuga Bandung 

natal dua ribu enam belas
adalah kebersamaan di bawah bayang-bayang intoleransi
jangan-jangan mengenakan topi Santa Claus dianggap pelecehan akidah agama
atau meminta seorang pengemudi taksi mengantar hingga ke gerbang gereja sebagai upaya Kristenisasi

natal dua ribu enam belas
adalah undangan bersekutu di rumah Tuhan yang didahului pemindaian oleh metal detector
adalah senyum hangat pendeta dan penatua yang berdiri di samping aparat keamanan bersenjata
adalah ironi damai sejahtera turun ke bumi sementara teror mengintip dari balik pagar 

natal dua ribu enam belas
adalah tentang kedatanganNya yang menghadirkan sukacita *)
yang direfleksikan dengan cerianya dekorasi gedung gereja dan gempitanya paduan suara
tapi, adakah sukacita di luar halaman gereja ?
masihkan ada sukacita selepas ibadah malam kembali ke rumah ?
adakah sukacita dibagikan di sekitar rumah dimana kelahiran Bayi Natal dirayakan ?
adakah kedatanganNya menghadirkan sukacita bagi orang-orang yang tak mengenalNya ?

natal dua ribu enam belas tahun yang lalu
dirayakan para malaikat di langit, karena natal adalah penggenapan janji Surga
sekarang kembang api menyemarak angkasa raya dan natal menjadi masa keramaian semata
tapi, masih saja ada yang bercuriga natal akan membuat orang akan pindah agama
padahal yang merayakan natal saja banyak yang  tak lagi peduli agama

natal dua ribu enam belas
dua puluh lima desember bertepatan hari Minggu
akankah gereja dijejali umat ?
akankah kedatangan Tuhan dinantikan ?
akankah setelah ini setiap Minggu seperti hari Natal ?

" Merry Christmas to all Sabda Space Bloggers "

*) tema ibadah Natal di GKI Peterongan Semarang 24 Desember 2016