Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mr. Broken Wings
Aku menatap gelas minumku untuk kesekian kalinya dan menghela nafas panjang ketika satu tangan terulur disertai salam, "Perkenalkan, saya Mr. Broken Wings"
Aku menengadah dan tersenyum, “Halah… mesti gitu… ha ha.. “
Dia tersenyum.
Mike, dia sering menyebut dirinya sebagai Mr. Broken Wings. Perawakannya tinggi besar, kulit coklat, dengan senyum menawan. Ketampanan yang "sangat Indonesia" aku senang berteman dengannya.
“Lama kita tidak bertemu…” kataku
“Yah… 3 tahun kali ya… ” jawabnya
“Setiap kali kita bertemu, mendadak kamu selalu pergi lagi…”
Mike tersenyum simpul.
“Bagaimana kabarmu?” tanyaku
“Masih begitu … “
“Oh….”
“Keluargamu?”
“Kacau balau… aku… “
Dia terdiam, matanya menatapku tajam.
Keheningan menguasai kami selama beberapa waktu.
“Kamu tidak memberikan tawaran padaku untuk pulang?” tanya Mike
“Kamu sudah tahu itu…”
“Ya aku sudah tahu itu, hanya aku selalu melewatkannya, mengejar … apa yang sebenarnya kukejar?”
Aku sangat mengenalnya, jadi kusengaja diam sambil mempermainkan ujung sendok
“Kamu?’ tanya Mike menggantung
“Ya… kenapa?”
“Nggak jadi!”
“Huh! Pasti kamu mau bertanya kenapa aku masih mau berteman denganmu, gitu kan? Sialan kau ini!” umpatku
“Kamu tahu…”
“Iya tahulah… duh lapeeer nih… makan dulu lah sebelum membahas masalah beratmu ya.. ”
“Ha ha... kampret kau!” umpatnya
Sambil menunggu makanan, kami kembali terdiam.
“Ik.. “
“Ya… “
“Bisakah aku pulang?”
“Kukira begitu…”
“Masihkah aku diterima?”
“Yahh… mungkin saja… setidaknya kamu pulang dalam keadaan masih bernafas…”
“Jangan mengolokku Ik… aku serius…”
“Aku juga serius… pulanglah selagi kamu masih bernafas, karena ngapain pulang tapi beku dalam peti…”
“Aku tidak pernah menghiraukan, bahkan lebih memilih…”
“Ya… ya … ya… raportmu memang kebakaran…”
“Ik… please… serius dong... katakan padaku… bisakah aku pulang…? Aku ingin, tapi juga takut…”
“Kamu sudah berkeliling dunia, menghadapi kelamnya malam, bercumbu dengan keindahan neraka, masak kamu takut untuk pulang dan mencium tanganNya?”
Aku menemukan genangan di matanya,“Pulanglah…tidak ada pintu yang terkunci rapat yang tak dibukaNYA... pulanglah… DIA menantimu”
“Ik… aku ini… gay ”
“Bah! Tak usah kau ulang-ulang pengakuanmu padaku! Aku ini kenal kamu dari lama! Kalau emang niat ya pulanglah! Tak usah banyak alasan... ha ha ha ..." jawabku sambil tertawa lebar
Aku melihat senyum samar di wajahnya yang tampan
***
gambar : google
- iik j's blog
- Login to post comments
- 3781 reads