Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Memandang Merbabu
Kota tempatku tinggal terhampar di kaki gunung Merbabu. Hampir setiap pagi mataku dimanjakan oleh gunung yang menjulang tinggi di sisi selatan kotaku itu. Di hari yang cerah ia nampak hijau. Di kala senja kerlipan ratusan lampu rumah penduduk berkedip menggoda. Tapi suatu pagi gunung nan tinggi menjulang itu tiba-tiba raib dari pandangan.
Pagi nan dingin itu seperti biasa aku berangkat menuju tempat kerja dengan berjalan kaki. Sambil berusaha 'menikmati' dinginnya udara Salatiga pukul 6 pagi kulayangkan pandangan ke arah selatan. Maksud hati ingin menyapa Merbabu yang biasanya berdiri gagah, namun apa mau dikata hampir seluruh tubuh sang gunung tertutup kabut tebal. Seolah-olah ia lenyap di kelabunya langit pagi itu.
Merbabu kala itu tak mengusik pikiranku. Tapi sore ini aku berbincang tentang masa depan dengan beberapa orang rekan, gambaran tentang gunung yang tertutup kabut itu menyeruak begitu saja dalam benakku. Pembicaraan yang tak banyak membantu. Pasalnya suasana hati kami sama buruknya; tak bisa saling mengangkat semangat. Kami sama-sama mempertanyakan apakah masa depan sungguh ada buat kami. Memang, kami sama-sama 'mengaku' punya iman, namun mungkin saja hari ini bukan hari terbaik kami.
Teman-temanku telah meninggalkan kantor, menyisakan aku dan beberapa orang staf di kantor administrasi. Sayang dari tempatku berada aku tak bisa memandang Merbabu, namun bayangan Merbabu yang raib pagi itu membawaku pada satu perenungan sederhana. Alangkah terbatasnya jarak pandang manusia. Betapa terbatasnya ia hingga tak mampu menyibak kabut; dan mungkin dalam keterbatasannya itu juga menganggap gunung itu benar-benar hilang.
Begitu pula ketika kita, manusia yang penuh keterbatasan, mencoba memandang masa depan. Pandangan yang terbatas itu terkadang membuat kita merasa seolah tak ada harapan lagi; padahal TUHAN telah menyiapkan rancangan yang indah di hadapan kita. Percaya saja...
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan"
Yeremia 29:11
- clara_anita's blog
- 3195 reads