Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mata Minus
Ada pertanyaan yang selalu diajukan orang setelah dua atau tiga kali ketemu aku, pertanyaan itu adalah: “minusnya berapa??” agak kikuk juga ketika aku kudu menjawab angka minus aku yang sebenarnya, seringkali aku jawab minus 5 (mata kanan) dan minus 4 (mata kiri). Aku ga tau itu masuk dosa apa ga hehehe.. coz, aslinya minus 9 dan 8.5 untuk mata kanan dan mata kiri. Aku males aja nerangin ke orang-orang gimana story mataku dan usaha keluargaku untuk menyembuhkan mataku.
Mata minus menjadi kelainan utama dalam keluargaku. Ibu dan mbakku juga mengalami minus ini, ibuku sekarang kalo ga salah udah minus 10, mbakku masih minus 3 dan 2. Seringkali kami sekeluarga, bapak, ibu, mbak dan aku keluar rumah menghadiri acara-acara bareng agak kikuk juga. Seems like professor family hehehe.. bapak sebenarnya ga minus tapi berhubung udah 50 tahun lebih maka mata bapak aku sekarang kudu pake kacamata lensa double.
Susahnya mata minus kayak aku ini, ketika ujan. Ampun deh repotnya, masih agak untung kalo kaca helmnya masih bagus dan terang sehingga aku bawa motor ga usah buka kaca helm. Pas aku balik ke rumah, sering juga nolong ibu ngangkat nasi, wuahhhh… kacamataku langsung berembun deh. Kejadian ini juga terjadi ketika aku masuk ruangan ber-AC pas suasana hujan. Mau buka kacamata nanti semua remang-remang terus nubruk-nubruk kan jadinya payah tho..
Tapi kadang aneh juga. Ada salah satu bahkan sekarang menjadi 3 orang temen aku yang memakai kacamata just only for fashion. Kalo itu kacamata item dipake pas panas matahari sih aku masih bisa ngerti. Tapi yang mereka pakai ini adalah kacamata berlensa bening, katanya supaya keliatan cakep.. byuhh… aku ga habis mikir.
Tahun 2006 aku check-up ke RS mata Dr. Yap, nanya-nanya juga untuk operasi mata Lasix, biar aku bisa lepas kacamata. Waduh.. aku lupa berapa nominal persisnya tapi sekitar 16-17 jutaan deh. Itu hanya untuk satu mata! Kalo dua mata yah kira-kira 30an juta deh.. (*duite sopo??? Hehehe…). Untuk memperbaiki penampilan (meskipun aku tau penampilanku udah baik hehehe) aku pernah make lensa kontak. Wahhh.. awalnya sih keren, tapi ribet! Apalagi aku naik motor, seringkali kotoran dan debu nyantol ke lensa waktu aku naik motor. Jadinya perih, panas dan mata jadi merah.
Emang kelihatannya biasa, ketika kita memandang sesuatu dengan jelas tanpa alat bantu. Tapi aku bisa merasakan betapa itu adalah sebuah anugerah luar biasa yang udah Tuhan kasih buat kita. Mari Bersyukur!
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
- Anak El-Shadday's blog
- Login to post comments
- 11106 reads
"Mataku tajam lho...."
Membaca cerita Anak El - Shadday tentang minus matanya wah.... saya jadi bersyukur banget lho,karena Tuhan membri saya mata yang bener - bener "jling".
Jadi kalo mau lihat tulisan size 10 dari jarak 5 - 6 meter masih kelihatan jelas banget.Ada untungnya juga karena kerjaan saya hari - hari melototin peta - peta navigasi yg super kecil gambar dan tulisannya.So baca Alkitab pun ga kesulitan walau dengan lampu kurang terang.
"Terima kasih Tuhan buat kedua mata pemberianMu ini,jauhkan dari sesuatu pandangan yg tidak berkenan dan hanya untuk kemuliaan namaMu saja..."
Salam kenal dariku...Laskris007
GBU
Selamat pagi Anak
Selamat pagi Anak El-Shadday,
Memang agak menghairankan ada orang dewasa yang bermata normal tetapi mahu memaki kacamata berlensa.
Saya bersyukur kepada Tuhan kerana mata saya cukup normal.
Tuhan memberkati anda dan seisi keluarga anda
sahabat
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
waah
aku masih bersyukur ada yang lebih parah dari aku...[ ehehe ] ataku minus 4 sama 3.75... mulai pakai kacamata waktu kelas 2 SD, ditambah lagi silinder 3.5 dan 3.75..
sekarang sepertinya sudah minta diganti lagi kacamatanya...
udah nggak jelas lagi..
huhu
-anak kecil berbicara, didengarkah?-
Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-
@AES : kamu ga sendiri...
salam kenal AES...
aku sama kok dengan kamu, mata kanan minus 9 lebih, kiri 7 lebih... ortu pake kacamata semua, kakakku juga pake kacamata... tetapi untungnya kami ga pernah pergi bareng2 jadi ga kayak keluarga profesor
dulu banget waktu kuliah, pernah aku malam2 jatuh dari motor dan kacamataku pecah dengan suksesnya... akhirnya pulang dengan modal nekat ngikutin nyala lampu mobil depan karena yang terlihat cuma lampu2 aja...
kalo setahun terakhir ini sih aku dah pake lensa kontak, sana juga dengan yg kamu rasain, RIBET! apalagi kantorku daerah terminal dan pangkalan truk, so udara tanpa debu mustahil banget kyknya... buat ngatasin debu aku kalo naik motor pake helm half face yg aku lepas kacanya, trs aku pake gogle yg buat motocross, dijamin debu ga bakal masuk...
btw, kl km dah punya 30jt buat lasik bilang2 aku ya, tar lasik di semarang aja, lebih murah, jadi 30jt bisa buat 2 orang, kamu sama aku
@ jackching
boleh... tapi nunggu 10 tahun lagi ya?? hehehehe...
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
kelamaan
10 tahun kelamaan, mungkin lasik dah ga populer lagi saat itu, mungkin udah tergantikan dengan teknologi yang lebih baru lagi buat sembuhin mata minus...
Mata Minus
Sampai lulus kuliah aku bisa melihat jelas tanpa kacamata, sekarang karena faktor usia jadi plus1 kanan kiri dan minus 0,5 dan 0,75, jarak pandang jelas kira-kira 30 cm.
Bersyukur kepada Tuhan yang memberikan mata ini kepadaku karena masih bisa berfungsi.
ternyata tak bebas
Halo AES
Dulu aku pengen pake kacamata karena kelihatannya keren dan terkesan pinter gitu, hehe... Begitu ngerasain mata minus, pake kacamata, malah merasa nggak bebas. Kalau lagi di pantai mau lepas kacamata, nggak bisa lihat orang dengan jelas. Mau pakai kacamata, nggak bisa main air dengan bebas. Susah, to?
Dan ternyata aku lebih pede untuk berfoto tanpa kacamata, jadi sampai sekarang kebanyakan teman2 dunia maya tahunya aku tak berkacamata.