Masehi dan Sebelum Masehi: Sebuah Kesalahan

Sebuah blog yang khusus dibuat untuk membuktikan kebohongan dan kepalsuan agama Kristen serta membuktikan bahwa kedustaan apology Kristen (maksudnya mungkin apologetika), juga menguak misteri Alkitab berkata:

Sebaliknya, jika Kristen menyerah pada kenyataan dan setuju bahwa Injil Lukas 2:2 telah ERROR, maka Lukas 3:,12 dan Matius adalah yang benar. Tidak ada satu pilihan yang "nyaman" bagi Kristen, karena hanya akan menyalahkan Injil Anda sendiri. Dari semua pilihan yang ada, tak satupun yang membenarkan klaim gereja bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember tahun 1 M.

Kutipan di atas merupakan sebagian kesimpulan dari analisis luar biasa yang didukung oleh sumber sejarah. Sebuah Artikel yang khusus memberi penjelasan tambahan terhadap salah satu dari ratusan yang katanya kontradiksi Alkitab.

Satu dari dua ratusan kontradisi tersebut adalah:

Matius 2:1, Yesus dilahirkan pada rejim Herodes, jadi Yesus lahir paling telat tahun 4 SM). Lukas 1:36 dan Lukas pasal 3, Yesus berumur 30 tahun pada tahun ke 15 rejim Tiberius. Artinya Yesus lahir tahun 2 SM.

Aku tidak sedang berniat membela Yesus, Ia tidak pernah memintaku membela-Nya. Terserah mau orang bilang apa Yesus itu, itu urusannya. Aku cuma mendapat sebuah ide setelah membaca artikel ini. Ide tentang "Masehi" dan "Sebelum Masehi".

Sudah lama ingin menulis blog tentang pertanyaan "Apa arti 'SM' di belakang tahun?" Lebih tepatnya, "Mengapa menggunakan tahun setelah kelahiran Yesus sebagai acuan?"

Pertanyaan ini sebenarnya mulai muncul setelah membaca sebuah novel terkenal, sebuah novel yang sudah pindah ke bioskop.

Novel yang bercerita tentang kutukan Firaun. Diawali dengan sebuah prolog sederhana, seorang Firaun baru saja menyelesaikan piramidnya, lalu seorang pencuri masuk. Pencuri miskin ini melihat sebuah prasasti di dalam piramid, berisi sebuah kutukan. Di bagian bawah terpahat tahun penulisannya, "SM" di belakang angka sebuah tahun.

Penulis besar tersebut tidak mengetahui sesuatu, tidak mungkin ada tambahan "SM" di belakang angka tahun sebelum abad ke lima Masehi!

Kembali ke masalah kontradiksi, katanya masalah muncul karena Lukas 2:1-7 menyatakan Yesus lahir saat sensus pada masa Kirenius menjadi gubernur Romawi untuk wilayah Siria dan Yudea. Sensus yang membuat Yusuf dan Maria 'berjalan' sejauh lebih dari 100 KM untuk mendaftarkan diri. Sejarah berkata "Gubernur Siria bernama Kireneus melakukan sensus untuk wilayah Yudea tahun 6 M."

Lukas 3:1 berkata, Yohanes memulai pelayanannya dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius. Sedangkan sejarah berkata, 15 tahun masa pemerintahan kaisar Tiberius adalah tahun 29 M. Lalu Lukas 1:36 berkata Yohanes Pembaptis lebih tua 6 bulan dari Yesus, sehingga orang menyimpulkan Yesus lahir tahun 2 SM. (Aku bingung dengan cara hitung seperti ini).

Matius 2:1 berkata Yesus lahir pada jaman Herodes -- Herodes yang Agung. Sejarah berkata "Herodes yang Agung atau Herodes I adalah raja Yudea yang mati pada bulan April tahun 4 SM."

Penulisnya blog ini lalu dengan bangga berkata:

Perhatikan bagaimana Injil-injil saling menyangkal satu sama lain, dan sejarah dengan tegas menolak klaim Lukas mengenai waktu tahun berlangsungnya sensus Quirinius.

Bagian selanjutnya membahas tentang sensus ini, membahas bagaimana orang Kristen terpontang-panting menjelaskan mengapa Lukas berkata sensusnya berlangsung pada saat Yesus lahir sedangkan sejarah dengan jelas berkata sensus Kireneus berlangsung tahun 6 SM.

Aku tidak berminat melayani 'debat Wiki', aku tertarik karena ia menyebutkan sesuatu berhubungan dengan tahun 1 M. Seolah-olah orang Kristen benar-benar menganggap Yesus lahir tanggal 25 Desember 1. Aku juga tidak berminat membahas tanggalnya, sudah dibicarakan di Pasar Klewer ini!

***

Semua dimulai oleh seorang rahib bernama Dionysius Exiguus. Seorang ahli matematika, juga seorang teolog sekaligus astronom yang meninggal sekitar tahun 544. Paus Yohanes I (sumber lain berkata tentang papal chancellor, Bonifacius) memintanya menetapkan tangal paskah dari tahun 527 sampai 626. Ia sekaligus mendapat tugas mencari pengganti sistem penanggalan Romawi yang saat itu masih memakai sistem 'siapa Raja yang berkuasa.'

Dionysius memutuskan untuk memulainya dari apa yang dipikirnya sebagai tahun kelahiran Yesus. Memilih tahun pendirian kota Roma sebagai acuan. Lalu dari bukti-bukti yang ada, menetapkan Yesus lahir 753 tahun setelah berdirinya kota Roma.

Ahli matematika yang mendapat julukan Dennis the Little ini membuat beberapa kesalahan dalam perhitungannya. Ia sepertinya tidak memperhatikan catatan Injil tentang kelahiran Yesus. Seolah-olah ia tidak tahu Matius 2:1 berkata Yesus lahir ketika Herodes masih menjadi raja.

Kesalahan lain, ia mengikuti 'sistem bilangan' pada jamannya -- Tanpa angka nol. Jadi, ketika sistem penanggalan yang lama bergerak dari tahun 753 ke 754, ia langsung menggantikan tahun 754 menjadi tahun 1. Menyebutnya 1 AD -- Anno Domini -- Tahun Tuhan Kita.

Angka nol baru masuk Eropa dua abad setelah teolog ini memperkenalkan istilah AD. Orang Arab dan India yang memperkenalkannya. Akibatnya kita rasakan sekarang, tahun 2000 menjadi akhir milenium kedua, tetapi bukan awal milenium ketiga. Baru tahun 2001 kita memasuki milinium ketiga.

Seseorang pernah mempunyai kesempatan memperbaiki kesalahan ini. Ketika Paus Gregorius XIII menyempurnakan sistem penanggalan pada tanggal 24 Pebruari 1582, kita kehilangan 11 hari. Demi adanya sinkronisasi pergerakan matahari dengan penanggalan yang ada, maka tanggal 4 Oktober langsung meloncat menjadi 15 Oktober. Supaya perubahan seperti ini tidak terulang lagi, ia memperkenalkan yang namanya tahun kabisat. Akibatnya, beberapa orang berulang tahun hanya sekali dalam 4 tahun.

Ia pasti tahu kesalahan yang telah dibuat oleh Dionysius, tetapi tidak berusaha sekalian memperbaikinya. Membiarkan orang yang lahir tahun 1 SM dan meninggal tahun 1 M secara matematika tetap berumur 1 tahun.

Tentang kabisat, awal tahun ini beberapa pendeta mengirimkan SMS yang berbunyi "Tahun 2008: 12 bulan, 48 minggu, 365 hari, 8760 jam, 525600 menit, 31536000 detik, semoga menjadi tahun yang penuh berkat." Kita memang mempunyai kebiasaan mengirimkan kembali SMS ucapan selamat tahun baru, sekalian ikut menyebarkan kebodohan. Beberapa orang tidak tahu, demi sinkronisasi, Paus Gregorius membuat tahun yang habis dibagi 4 bulan Pebruarinya menjadi 29 hari. Artinya tahun 2008 tidak terdiri dari 365 hari!

Kembali ke topik, Dionysius memulai tahun 1 M tepat satu minggu setelah apa yang 'diyakininya' sebagai kelahiran Yesus. Menyatakan tahun sebelum 1 M sebagai tahun 1 BC (Before Christ). Lalu orang yang tidak suka ada nama Kristus di sesuatu yang sebenarnya sebuah kesalahan, menggantinya menjadi BCE (Before the Common Era). Kita mengatakannya 'Sebelum Masehi'.

Begitu pentingkah angka nol? Sangat! Jika kita pernah belajar tentang garis bilangan bulat (dalam matematika, sistem 'SM' dan 'M' merupakan sebuah garis bilangan), maka harus ada angka nol diantara angka -1 dan 1. Tanpa angka nol kita tidak bisa mengatakan jumlah ruas garis antara -5 dan 5 adalah 10. Contoh kedua berupa pertanyaan, mengapa setiap alat ukur selalu dimulai dengan angka nol?

***

Kembali ke kesimpulan masalah kontradiksi, kita lihat kembali kesimpulan di bawah ini:

.... Dari semua pilihan yang ada, tak satupun yang membenarkan klaim gereja bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember tahun 1 M.

Memang tidak mungkin! Dan orang Kristen kebanyakan tahu itu.

Mengenai umur 30 tahun Yesus dalam Lukas, yang artinya ia lahir tahun 2 SM sedangkan Matius berkata Yesus lahir tahun 4 SM, maka penulis blog tersebut seharusnya tahu arti kata kira-kira. Tidak pernah ada yang berkata Yesus berumur 30 tahun. Lukas 3:23 berkata:

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun ...

Tidak perlu belajar bahasa Yunani untuk tahu apa arti kata 'kira-kira.' Kontradiksi?

Tentang masalah sensus, aku tidak berniat melayaninya, semua penjelasan yang kuketahui tentang masalah ini sudah dibantahnya di sana.