Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Masalah keuangan : salah dalam memanage uang
Masalah keuangan : salah dalam me"manage" uang.
Hari ini berjalan seperti hari kemarin,tapi beban keuangan saya tetap ada. tidak ada perubahan berarti.
Saya sudah berusaha menanggulanginya tapi belum ada hasil.
Gajian masih 2 minggu lagi,kartu kredit tidak bisa membantu,no PIN-nya sedang diurus.
Bagaimana saya harus mencari jalan keluar, walau hati dan pikiran saya tidak menjadi kecewa. Tapi timbul pertanyaan-pertanyaan ini.
Apakah saya kurang mengimani bahwa Yesus adalah sumber jawaban setiap masalah saya?
Saya sudah tolak segala kekurangan keuangan saya, didalam nama Yesus.
Dia memberkati saya dengan berkelimpahan. Apa ada yang salah dengan saya?
Perpuluhan sudah, doa sudah, ikut pelayanan sudah, mungkin saya belum memberikan yang terbaik bagi Dia?Juga saya masih menyimpan dosa, saya masih suka menyenangkan kedagingan saya, saya belum seratus % menyerahkan hati dan jiwa saya bagi Dia. Penyembahan saya hanya
setengah hati,hanya bila ada berkat yang mengalir saja. Waktu pribadi dengan ALLAH belum menjadi kebutuhan pokok, pikiran saya belum terarah dan fokus pada Dia. Saya belum menjadi pelaku firman.Apakah iman saya sebesar biji sesawi???
Seperti dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, saya adalah si sulung yang belum mengerti haknya sebagai anak dan tidak dapat menikmati warisan dari orang tuanya, saya hanya sebagai hamba yang melayani tuannya.
Padahal bukankah saya adalah pewaris kerajaan sorga, karena saya sudah diangkat menjadi Anak Allah melalui Yesus Kristus..... Seperti seorang yang mendapat warisan tapi tidak tahu bagaimana cara
mengurusnya untuk mendapatkan warisan itu. Dan nanti warisan itu akan digunakan untuk apa?
Kembali kepada permasalahan yang saya hadapi, dimana pengeluaran lebih besar dari pendapatan bak pepatah: lebih besar pasak dari tiang. Gaji saya naik setiap tahun menurut deret tambah,sedangkan pengeluaran/biaya
hidup naik menurut deret ukur. Saya sudah berupaya untuk hidup sehemat-hematnya, tidak lagi makan2 di luar, cukup masakan istri di rumah saja dengan menu sederhana. Sekali-kali saya juga mendapat job tambahan dengan income yang lumayan. Tapi itupun tidak memberikan perubahan yang signifikan. Ini bukan berarti saya tidak mensyukuri berkat-berkat yang Tuhan sudah berikan: kesehatan, sukacita dst. Tapi mengapa hidup saya selalu pas-pasan, cukup saja,cukup untuk hari ini, untuk besok sudah tidak ada.Kalau saya ingat cerita janda di Sarfat yang memberi makan nabi Elia, yang hidupnya cukup tapi dalam arti berkelimpahan karena dapat terus makan sampai musim kelaparan berakhir.Sepatutnyalah saya juga bersyukur atas pemeliharaanNya, karena saya sampai detik inipun masih diberi hidup. Bukankah cinta uang adalah sumber segala kejahatan ? Jadi saya sadar bahwa janganlah menjadi hamba uang tapi uang yang menjadi hamba.
Saya sudah pernah membuat rencana anggaran belanja selama 6 bulan berturut-turut dan ternyata memang pengeluaran untuk biaya hidup per bulan 25 % lebih besar dari gaji bulanan saya. Puji Tuhan sampai saat ini kehidupan rumah tangga saya sudah berjalan 20 tahun dengan baik ,atas campur tangan kasih Tuhan Yesus saja,
[Dalam Amsal 3 : 16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Ini yang didapat oleh Salomo sepanjang hidupnya, yang akhirnya menyimpulkan bahwa semuanya adalah kesia-siaan belaka. Karena didunia ini hanya sementara, ada kehidupan kekal yang lebih berarti. ]
- kardi's blog
- Login to post comments
- 6083 reads
@kardi : jangan dipikirin
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@Kardi
Apakah saya kurang mengimani bahwa Yesus adalah sumber jawaban setiap masalah saya?
Bagaimana pernyataan Pak Kardi disini? : "Puji Tuhan sampai saat ini kehidupan rumah tangga saya sudah berjalan 20 tahun dengan baik ,atas campur tangan kasih Tuhan Yesus saja,
Meskipun tetap sesak (seperti kata JF), yang penting kan Tuhan sudah menjaga anda selama 20 tahun. kalau anda bilang biaya hidup per bulan 25 % lebih besar dari gaji bulanan, wah itu memang mesti di irit lagi. Seharusnya anda bisa irit. Anda bilang setiap tahun gaji anda naik terus, Kalau pengeluaran anda tahun ini masih sama dgn pengeluaran anda, katakanlah 3 tahun yll, harusnya bisa hematan dong. lain lagi kalau gaji naik tapi pengeluaran juga naik..Tapi.. yah memang susah juga, kadang kenaikan gaji tidak sesuai dgn kecepatan naiknya kebutuhan barang dan lai2nya seperti Listrik, air, bensin,dll. Sama dgn saya Pak Kardi, kadang juga tidak cukup (tidak selalu). Yang penting tetap berdoa dan berusaha deh.. :-)
GBU
Huanan
@jf & huanan thx buat komentarnya...
@jf &huanan, thx ya uda kasih komentarnya. Memang awalnya sih timbul pertanyaan2 yang saya tuangkan dalam tulisan itu, namun pada akhirnya saya bersyukur dan bersuka cita senantiasa, ternyata koq Tuhan Yesus itu baik, Dia selalu peduli dan mengerti atas pergumulan hidup saya.....
Kemarin sore, saya sudah berhasil menggunakan kartu kreditnya, sehingga dompet saya terisi lagi, walaupun langsung dikenai bunga, ya terpaksa , daripada dapur ga ngebul. Padahal cara ini belumlah menjadi solusi yang terbaik. betul komentar huanan untuk hidup irit, seirit-iritnya, ini sudah saya lakukan sehingga tidak setiap hari saya makin daging (tapi sayuran lebih sehat kan, pasti anti sehat setuju dah).Oleh karena itu saya masih bergumul untuk mendapatkan side job pada setiap sabtu (kantor libur). Boleh minta dukungan doanya??? Sekali lagi thanks .
@jf. kalau masalah ini ga usah dipikirin, tapi ada aja di pikiran saya, mungkin maksudnya tidak usah menjadi masalah yang besar aja ya,"katakan pada Tuhan, betapa besar masalah saya ini, dan katakan pada masalah, betapa besar Tuhan saya"
Bung Kardi - anda hebat
melalui 20 tahun berkeluarga dengan ekonomi pas pas an....
anda sudah hebat bung kardi....
lihat banyak keluarga bercerai karena ekonomi....
bersyukur pemeliharaan Tuhan atas keluarga anda...
Selalu ada jalan dimana ada kemauan...
NB: hindarilah kartu kredit sebisa mungkin bung, pajak kadang sangat memberatkan, lebih baik sedikit daripada berhutang...
JBU&m
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
@bc terima kasih atas masukkannya dlm pemakaian kartu kredit.
@bc, terima kasih atas masukkannya dalam pemakaian kartu kredit. Betul sekali, pajak/bunganya tinggi.Semakin banyak pegang kartu kredit semakin terlilit hutang. Hal ini menjadi pengalaman saya sendiri 3 tahun y.l, saya pegang 5 kartu kredit,ternyata saya harus "gali lubang tutup lubang "dengan kartu kredit tsb, dan akhirnya saya harus lunasi semua hutang saya sekaligus supaya tidak terus menerus hutang dan sekarang hanya memegang 2 kartu kredit yang dipakai kala kepepet saja, tidak asal "gesek" kalau belanja di Mal. Yang penting bagaimana cara memanage gaji/pendapatan untuk dipakai sesuai kebutuhan dan prioritas (yang "besar pasak dari pada tiang" )dengan hati penuh ucapan syukur setiap hari.
Kartu kredit = setan kredit
Sdr Kardi, bicara soal kartu kredit, saya tuh mungkin kuno, gak pernah tertarik memiliki kartu kredit. Apalagi setelah berhitung-hitung bunganya, wow kartu kredit memang tak ubahnya setan kredit. Tapi bagaimana lagi ya, mereka juga menanggung resiko nasabah kabur sih. Tapi bagi orang dagang, katanya bisa untuk keadaan darurat dan bisa menguntungkan kalau tepat waktu mengembalikannya. Apapun alasannya toh tetap bayar iuran bulanan juga. Tetapi semua itu, perlakuan terhadap kartu kredit harus bijak dan berhitung benar, kalau luput bisa kepala benjut !
Pengeluaran lebih besar dari pendapatan memang banyak dirasakan oleh kita semua. Godaan paling besar memang jika kita memegang uang, tak salah kalau Iblis paling empuk duduk dalam singgasana UANG.
Saya sudah berupaya untuk hidup sehemat-hematnya, tidak lagi makan2 di luar, cukup masakan istri di rumah saja dengan menu sederhana. Sekali-kali saya juga mendapat job tambahan dengan income yang lumayan. Tapi itupun tidak memberikan perubahan yang signifikan. Ini bukan berarti saya tidak mensyukuri berkat-berkat yang Tuhan sudah berikan: kesehatan, sukacita dst. Tapi mengapa hidup saya selalu pas-pasan, cukup saja,cukup untuk hari ini, untuk besok sudah tidak ada.
Anda mensyukuri tetapi sekaligus menggugat Tuhan, artinya anda belum benar-benar pasrah, padahal sudah 20 tahun Tuhan menyertai anda, artinya anda belum "lolos" dengan ujianNya. Pasrahlah tapi jangan menyerah, berdoalah tapi jangan berharap banyak. Lihatlah, masih banyak orang yang lebih menderita dibandingkan dengan anda, oleh sebab itu bersyukurlah senantiasa, kesehatan yang selalu diberikan Tuhan adalah lebih dari benda apapun di dunia ini, bukankah anda sudah menyadarinya?
Saya mengatakan demikian karena saya mengalami yang "mungkin" lebih parah dari anda. Saya berdoa, semoga anda mendapat "kekuatan" hidup bukan kesenangan saja, amin.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
jangan asal gesek...
Nah..Katahuan Pak Kardi !!, ternyata yang membuat pengeluaran anda lebih besar 25% dari gaji adalah Gesekan Kartu Kreditnya nih. hahahaha. saya juga akan dukung dalam Doa buat anda. Tapi semua tergantung dari anda sendiri. Memang kadang kita kalo pakai kartu kredit keenakan suka lupa. Yang penting lobangnya sudah ketutup usahakan jangan di gali lagi. Yang anda bilang juga benar, sebaiknya tidak asal "gesek" kalau belanja di Mal.
GBU
Huanan
@tp terima kasih atas doanya, dan @huanan komentnya betul juga
@tante paku terima kasih nasihat dan doanya, dalam menjalani hidup ini tidaklah mungkin tanpa kekuatan dari Tuhan juga tanpa ditopang oleh doa-doa syafaat yang dinaikkan oleh teman seiman dalam komsel yang saling mensupport. GBU
@huanan, betul sekali komentnya, bahwa "gesek" kartu kredit membuat ketagihan yang membengkakkan pengeluaran sampai 25 %. Maklum dah gengsinya gede,solusinya: jangan ke Mal, belanjanya di warung/pasar tradisional saja.Dan terima kasih atas doanya. GBU
kardi: maybe...
mungkin... sebelum berhasil managing uang,
pertama-tama kudu berhasil managing waktu dulu,
kemudian melipatgandakan waktu yang Tuhan berikan
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
@antisehat, terima kasih masukannya...
@antisehat,terimakasih masukkannya, btw, apakah melipatgandakan waktu itu maksudnya : waktu yang ada digunakan untuk side job gitu, sehingga dilipatgandakan faedah waktunya, betul...? gbu.
kardi: mungkin
mungkin maksudnya,
kita kudu buat waktu kita lebih berharga,
dengan pelbagai cara...
untuk kemuliaan Tuhan...
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
@antisehat,salah satu caranya menyembah Dia??
@antisehat, apakah salah satu cara :menyembah Dia dengan doa dan penyembahan, sementara kebutuhan dapur mendesak. Ini saya sudah lakukan, dan damai sukacita mengalir, apa yang tidak dipikirkan, yang tidak pernah saya lihat, tidak pernah saya dengar , itu yang Tuhan sediakan buat keluarga saya. Banyak cara yang Tuhan nyatakan sampai saya dapat gajian lagi, aneh tapi nyata. Maka saya sekarang selalu menyerahkan segala sendi kehidupan keluarga saya ke dalam tanganNya, jika saya angkat tangan, maka Dia akan turun tangan, dan apa yang sudah dibukaNya, tiada seorangpun dapat menutupnya, dan bila Dia sudah mengangkatnya, maka tiada seorangpun dapat merendahkannya.Segala puji, hormat hanya bagi Dia. Amin
kardi: lebih indah?
setuju, puji Tuhan, Amin...
hanya mungkin... lebih indah lagi,
apabila kebutuhan dapur tidak mendesak,
namun berkat Tuhan mengalir terus...?
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
kardi: maybe...
mungkin...
mulailah dari yg kita punya...
apa yg kita punya...?
minimal kita punya : Tuhan Yesus Kristus,
ditambah 3 lagi:
1. waktu
2. sikap hati yg selalu give thank's with greatful heart
3.kesehatan...
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
all new: www.antisehat.com
@antisehat, semakin mantap....
@antisehat, semakin mantap... jbu