Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Leopold and Loeb: A Perfect Crime

anakpatirsa's picture

Leopold and Loeb selalu ditulis berpasangan seperti Freddy and Jason, Dr. Jekyll and Mr. Hide ataupun Tom and Jerry. Bedanya, Leopold dan Loeb bukan sosok fiktif, mereka pernah hidup. Leopold, pemuda yang sangat pintar, anggota Phi Beta Kapa, perkumpulannya orang jenius. Sedangkan Loeb, temannya, lulusan termuda di University of Michigan. Sampai kapanpun, mereka selalu berpasangan. Bukan karena masalah orientasi seks, tetapi karena membunuh seorang anak hanya demi obsesi tentang kejahatan yang sempurna.

Mereka bertemu di University of Chicago. Awalnya hanya melakukan pencurian kecil-kecilan dengan Leopold sebagai kaki tangan Loeb. Lalu kejahatan kecil-kecilan itu berkembang lebih serius, bahkan memuncak menjadi sebuah rencana pembunuhan.

Rabu, 21 Mei, 1924 mereka mulai melaksanakannya. Leopold dan Loeb menyewa sebuah mobil lalu membujuk Frank--anak tetangga yang sekaligus keluarga jauh Loeb-- untuk masuk ke mobil. Entah siapa yang melakukannya, salah satu dari mereka menusuk Franks dengan pahat sebelum menyumbat mulutnya dengan kaos kaki.

Franks meninggal tidak lama setelah itu.

Setelah menutup tubuh yang sudah tidak bernyawa itu, mereka pergi ke daerah terpencil dan membuang pakaian Franks ke pinggir jalan. Mereka menyirami mayat Franks dengan air keras untuk menyulitkan identifikasi. Setelah makan malam di kios hot dog, mereka menyembunyikan mayat Franks di gorong-gorong. Begitu kembali ke Chicago, salah satu dari mereka menelpon ibu Franks, mengatakan telah menculik putranya. Mereka juga mengirim surat yang meminta uang tebusan. Untuk menutup jejak, mereka membakar pakaiannya yang berlumuran darah, serta membersihkan mobil sewaan.

Setelah itu, pasangan homo ini menghabiskan sisa malam itu dengan main kartu.

Tony Minke, seorang imigran Polandia, menemukan mayat Franks.

Begitu mengetahui ada yang menemukan mayat korban. Mereka menghancurkan mesin tik yang dipakai untuk mengetik surat tebusan. Serta membakar jubah yang dipakai untuk mengangkut mayat Franks. Tetapi semuanya sudah berantakan. Rencana yang tersusun selama satu tahun itu gagal total hanya karena sebuah kacamata. Padahal tidak ada tanda-tanda khusus pada kacamata yang ada dekat mayat. Kecuali bentuk lipatan gagangnya yang unik.

Di Chicago, hanya tiga orang pembeli kacamata model ini. Salah satunya, Nathan Leopold.

Saat interogasi, Leopold mengatakan kacamata itu hilang saat ia memperhatikan burung di hutan. Loeb mengatakan ia bersama Leopold pada malam pembunuhan. Alibinya segera gugur begitu polisi mengetahui, mobil Leopold saat itu sedang rusak. Akhirnya Loeb mengaku, Leopold juga menyadari percuma tutup mulut. Mereka berdua malah saling menyalahkan tentang siapa sebenarnya yang memberi hantaman paling mematikan atas Franks.

Nathan Freudenthal Leopold, Jr. berumur 19 tahun saat pembunuhan terjadi. Pasangannya, Richard A. Loeb, lebih muda setahun. Mereka menjadi terkenal. Keduanya berasal dari keluarga kaya dan terpandang serta memiliki masa depan yang menjanjikan. Mereka mengakui, uang bukanlah tujuan utama, pembunuhan itu hanya untuk satu tujuan: A Perfect Crime.

***

Sebuah seri Discovery RBC yang berjudul "The Failure of Success: The Story of Jonah" mengungkapkan, kisah ikan paus membuat Kitab Yunus menjadi salah satu kitab yang paling sering diserang. Penulis buku ini mengatakan, dalam kisah Leopold dan Loeb, pembela menyerang kredibilitas saksi kunci dengan berkata, "Lebih mudah mempercayai kalau Yunus dimakan oleh seekor ikan paus." Sebuah pertanyaan yang menjadi bumerang, karena juri mempercayai kisah Yunus dan ikan paus sehingga menyatakan Leopold dan Loeb bersalah.

Seandainya si penulis belajar sedikit tentang sejarah, ia tahu, pengadilan Leopold dan Loeb tidak lagi berhubungan dengan bersalah atau tidak. Kacamata Leopold membuat pengadilan mereka hanya berhubungan dengan tiang gantungan atau penjara seumur hidup. Pengacara mereka, Clarence Darrow, mengejutkan publik dengan membuat kliennya mengaku bersalah sehingga tidak ada juri. Jadi, Darrow hanya perlu mempertaruhkan leher kliennya hanya di hadapan seorang hakim. Darrow tahu, dirinya tidak akan bisa mempertahankan leher kliennya di hadapan dua belas juri yang begitu berminat menggantung orang yang membunuh anak empat belas tahun.

Strategi Darrow berhasil. Leopold dan Loeb hanya mendapat hukuman seumur hidup untuk pembunuhan itu ditambah 99 tahun untuk penculikan.

Mengapa ada cerita Yunus dan ikan di cerita Leopold and Loeb? Atau lebih tepatnya, mengapa ada cerita Leopold dan Loeb di buku yang membahas kitab Yunus? Itu hanya gosip.

Clarence Darrow memang pernah membahasa Yunus dan ikan paus, tetapi bukan di cerita Leopold dan Loeb. Cerita Yunus dan ikan terjadi tahun 1925, setahun setelah kisah Leopold dan Loeb.

Kisahnya lebih dikenal sebagai The Monkey Trial atau Pengadilan Monyet. Seorang guru didakwa bersalah karena mengajarkan teori yang mengatakan manusia berasal dari kera. Ada undang-undang yang melarang pengajarannya di sekolah-sekolah pemerintah.

Kali ini, Darrow membela seorang guru yang bernama John Scopes.

Dalam persidangan, Darrow menanyakan penuntut, William Jennings Bryan, apakah ia percaya semua yang tertulis di Alkitab. Bryan mempercayai apa yang tertulis di Alkitab memang seperti itu maksudnya. Tetapi ia menambahkan, memang ada bagian Alkitab yang berupa ilustrasi. Contohnya tentang perkataan Yesus tentang garam dunia. Bukan berarti orang harus benar-benar menjadi garam asli.

Inilah point Darrow. Setiap orang menafsir Alkitab berdasarkan kepercayannya sendiri, pengetahuan, dll. Lalu ia menanyakan tentang Yunus dan ikan, Yosua dengan matahari yang diam serta menara babel yang sampai ke langit. Pada akhir persidangan, pertanyaan-pertanyaan itu melukai Bryan. Enam hari kemudian, Bryan--orang yang tiga kali menjadi calon presiden--mati.

Pada akhirnya, orang melihat, Bryan dan Darrow memiliki pandangan yang saling bertolak belakang. Darrow seorang agnostik sedangkan Bryan seorang yang sangat percaya pada apa yang dikatakan Alkitab. Ia juga seorang fundamentalis. Dalam persidangan, mereka berdua saling berteriak. Hakim terpaksa menghentikannya serta memerintahkan penghapusan semua rekaman dan catatan selama persidangan.

Scopes, sang guru kalah. Ia harus membayar denda 100 dolar.

Leopold and Loeb benar-benar ada, tetapi seharusnya kisah Yunus di perut ikan tidak boleh muncul di cerita mereka.

Itu ada di kisah lain.

Sumber:

 

Miyabi's picture

Kirain novel ^_^

_____________________________________

There is nothing new under the sun.

__________________

".... ...."

whoislikegod's picture

kenapa Yunus?

kenapa selalu Yunus? Mohon dijelaskan kiranya...

·siapa seperti Allah?·

__________________

·siapa seperti Allah?·

anakpatirsa's picture

Leopold & Loeb, dan Mengapa Yunus

@Miyabi:

Wajar mengira cerita mereka fiktif, apalagi dalam kenyataannya, cerita mereka banyak menjadi inspirasi novel dan film.

@whoislikegod

Kalau saya tidak salah menafsir pertanyaan Anda: Mengapa selalu cerita Yunus yang dipermasalahkan dalam Alkitab.

Sebenarnya bukan hanya cerita ini yang menjadi bahan perdebatan. Air bah, penciptaan, matahari yang diam dan lain-lain selalu menjadi bahan perdebatan. Tentang mengapa selalu Yunus, saya tidak tahu jawabannya