Langkanya Sahabat

Artikel diatas jadi bahan renungan buat ku .. Aku dulu pernah nulis artikel pendek tentang teman .. mungkin sedikit mirip. Temen dari SD, SMP, SMA, Kuliah, bahkan temen bermain di kampung, dari waktu ke waktu sebagian besar semuanya hilang dan tak pernah kembali. Dan ternyata, mereka hanya lewat dan mampir sebentar dalam hidup kita, ya .. mungkin untuk menghiasi dan membentuk hidup kita. Tentang sahabat, dimana saja kita butuh sahabat. Sahabat juga manusia, gak mungkin gak pernah nyakitin dan bikin kecewa kita. Yang penting komitmen semula untuk bersahabat, itu yang kita pegang dan perjuangkan. Beberapa bulan lalu aku pernah komitmen sama teman untuk bersahabat sampai anak cucu, ya baru beberapa minggu berjalan, langsung terjadi sesuatu yang membuat persahabatan jadi susah untuk diteruskan, masalah perbedaan prinsip dan sikap yang tidak menyenangkan. Komitmen bersahabat cukup membantu untuk membuat keputusan menyelesaikan masalah yang ada dalam persahabatan. Btw, illustrasi minum jus jambu/jus guava, mmm .. kalo sahabat kita harus pilih2x .. kalo temen ? :)

Wah jadi mikir aku kalau teman harus milih-milih ... Menurutku, kalau teman milih-milih bisa jadi masalah nih kalau itu terjadi di lingkup kerja, sekolah, kampus bahkan di kampung. Kita bisa dikatakan sombong atau pilih kasih atau apalah namanya mungkin juga akan dapat sindiran or cercaan " wah dia orangnya pilih-pilih, gak bisa berteman dengan semua orang". Pikirku, kita berteman dengan semua orang, tapi yang dipilih adalah pergaulannya bukan teman. Pilih pergaulan yang baik, bukan pergaulan yang buruk. Ciptakan pergaulan yang baik dengan teman-teman yang kita temui, siapapun mereka. Tul gak ? :-) "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."

Seorang sahabat seperti daun semanggi berhelai empat – Sulit ditemukan dan beruntung untuk dimiliki. * dari "The Touch of Friends" - Ang Tek Khun "I do not try to dance better than anyone else. I only try to dance better than myself." - Mikhail Baryshnikov, ballet dancer Kenapa nggak coba idup apa adanya? Kenapa harus idup untuk mewujudkan impian orang lain? Kedua tulisan tersebut diatas adalah impian orang lain, pandangan orang lain, sebelum menjalninya, sebaiknya memikirkannya masak-masak. Kenapa harus menunggu semanggi berdaun empat dulu baru berteman? Kenapa harus berdansa lebih baik dari diri sendiri? Kamu nggak akan poernah bisa berdansa melebihi diri sendiri. Jadi berdansa saja apa adanya, begitu mendengar musik indah, just dance, stop thinking, just folow your instink. ya, temen juga mesti dipilih. Soalnya : pergaulan yang buruk, itu merusak. Tapi kalau menginjil dan melayani, ga boleh pilih-pilih : semua yang membutuhkan harus dirangkul. gitu :-) Berteman kok milih milih? Berteman ya berteman saja. Ketemu seseorang, merasa cocok, nah berteman sajalah. Kalau idupnya kacau, jangan ditinggalkan, siapa tahu dengan menjadi temannya, dia akan belajar memperbaiki hidupnya? Kamu bilang pergaulan yang buruk itu merusak, itu berarti pergaulan yang baik itu membangun. Bagi kamu, temanmu yang kacau itu merusak, tapi bagi dia, kamu yang baik itu membangun. Nah, kenapa takut kalah? Atau sebenarnya kamu nggak yakin sama kebaikan diri kamu sendiri? Teman yang hanya membuat kamu senang itu bukan teman, itu penjilat yang selalu berusaha menyenangkan kamu, memenuhi semua keinginan kamu. Teman yang menyakiti kamu itu belum tentu bukan teman kamu, mungkin kamu memang orang yang sulit untuk dihadapi, mungkin kamu yang terlalu ketakutan kehilangan teman sehingga selalu berusaha menjilat? Atau hati kamu terlalu ringkih sehingga mudah patah? aku nggak tahu, orang seperti apa kamu, tapi kamu tahu siapa kamu, salam