Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah Dua Orang Pria

ebed_adonai's picture

 

Alkisah,… di suatu pagi yang indah,… bertahun-tahun yang lampau,… di sebuah Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Jogjakarta,… tersebutlah dua orang pria,… yang sedang berjalan dengan santainya di koridor kampus PTS tersebut…
Yang satu bernama (kita sebut saja demikian) Paijo, dan yang satunya lagi (ditto) Ucok…
 
Mereka ini adalah orang-orang, yang, karena entah sesuatu apa dalam hidup mereka, telat kuliah. Ucok saat itu berusia hampir 30 tahun, dan Paijo sudah 40-an. Mereka berdua sudah berkeluarga. Karena itu tidak heran, di tengah-tengah lingkungan yang banyak anak-anak mudanya, mereka hampir selalu terlihat berdua-dua di kampus. Bahkan di dalam kelas pun mereka selalu duduk berdua di pojok belakang. Dan tatkala sedang berdua-dua itulah, mereka sering tampak sibuk mendiskusikan masalah-masalah hidup mereka (yang memang agak sulit untuk dicerna anak-anak muda di bawah usia mereka), mulai dari urusan ranjang, sampai urusan mencari uang untuk registrasi semester berikutnya. Namun begitu tidak banyak yang tahu, kalau sesekali mata-mata mereka jelalatan juga melihat mahasiswi-mahasiswi cantik nan seksi yang berseliweran di kampus itu…
 
Dan di pertigaan ujung koridor tersebut, kedua pria itu belok masuk ke wc untuk buang air kecil. Mungkin karena lupa, atau merasa dirinya orangtua, mereka masuk tanpa menutup kembali pintu wc, sehingga mereka diomeli oleh mahasiswa-mahasiswa lain yang kebetulan sedang duduk-duduk di dekat situ, dan terganggu oleh aroma yang keluar dari wc tersebut. Bersebelahan di dalam wc, masing-masing mereka membuka resleiting celana mereka, dan kemudian mereka pun melepaskan ‘beban’ yang menyiksa mereka sedari tadi…
 
“Cok,” tanya Paijo kepada Ucok, yang sedang merem menikmati kelegaan yang Tuhan berikan padanya di pagi yang cerah itu.
Opo Pak Dhe?” jawab Ucok kepada Paijo (Ucok memang selalu memanggil Paijo dengan sebutan Pak Dhe, karena ia lebih tua darinya).
“Kamu pernah nggak Cok, terbayang dengan wanita lain, saat sedang bercinta dengan istrimu?” tanya Paijo lagi, sambil iseng memandangi tulisan-tulisan cabul yang bertebaran di depan dinding wc.
“Maksud’e piye Pak Dhe?” sahut Ucok lagi kura-kura dalam perahu, alias pura-pura tidak tahu.
“Halah, kamu ini,” sergah Paijo, “Masak gitu aja nggak tau?”
“Cok,…” tanya Paijo lagi kepada Ucok.
“Hmm,…opo meneh Pak Dhe?” sahut Ucok sambil gemetaran sedikit lalu menaikkan resleitingnya.
“Aku merasa nggak enak dengan istriku karena hal itu,” lanjut Paijo yang masih terus pipis (edan, sue tenan nguyuh’e) kepada Ucok yang tampak sedang asyik sisiran di depan kaca wc, yang entah sudah berapa kali diganti karena dicolong oleh mahasiswa-mahasiswa iseng.
Emange Pak Dhe kelingan selingkuhane, po?”, sahut Ucok ringan, sambil mengamat-amati jerawatnya yang tidak kunjung pecah di depan kaca.
Yo mboten Cok. Lha bayangan itu muncul begitu saja kok,” timpal Paijo sambil mulai merapikan celananya.
“Kayak’e ra sah dipikirilah Pak Dhe, namanya aja muncul sendiri, bukan kita yang ngatur. Tapi nggak taulah, mboten ngertos,” jawab Ucok lagi sekenanya, dan tampak mulai tak sabaran menunggu di dekat pintu wc, karena lima menit lagi kuliah akan segera dimulai…
 
Lalu dengan segala hal yang berkecamuk dalam pikiran mereka masing-masing setelah rendezvous singkat di wc kampus tersebut (yang satu merasa bersalah, yang satu diam-diam penasaran), kedua pria itu pun melangkahkan kaki mereka naik ke lantai dua Fakultas Theologia,…dan memulai perkuliahan mereka di hari itu…
 
                                                                        (Jogjakarta, sometime, someplace)
                                                                                                            Shalom!
__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Mikhael Romario's picture

Paijo & UCok

Paijo & Ucok ternyata juga manusia.

Sex, adalah topik obrolan yang ueennnakk tenan buat manusia.

 

 

Damai Kristus

__________________

Damai Kristus

Purnawan Kristanto's picture

fak teologi

Jogjakarta, sometime, someplace

 Di Jogjakarta PTS yang punya fakultas Teologi hanya 3 (cmiiw):

1. UKDW

2, UKRIM

3. Sadhar + Seminari Kenthungan

Nah di antara ketiganya, yang paling ternama adalah...........................

maka peristiwa itu terjadi di .............................. [isi sendiri]

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

anakpatirsa's picture

Skip Nomor 2

Nomor 2 bukan yang ternama, dan tidak ada tempat duduk-duduk dekat WC STII.

Dan tidak ada lantai dua-nya.

Jadi, satu sudah tereliminasi

ebed_adonai's picture

@purnawan: hmmm..

Hmmm,...monggo mas Purnawan saja mau yang mana, ha..ha... Apalah artinya nama dan tempat? Yang terpenting dalam kisah ini adalah kejujuran dan kepolosan Paijo, yang walau statusnya sebagai seorang mahasiswa teologia, yang terkadang membuat seseorang menjadi jaim banget, merasa lebih tahu dari orang lain mengenai Alkitab, tetap jujur pada dirinya sendiri, jujur pada Ucok, dan semoga juga, jujur kepada Allah. Justru sikap Ucok itulah yang kurang terpuji, bicara asal, tapi diam-diam menyimpan rasa ingin tahu di dalam hati, tidak jujur. Tapi in time Ucok juga pasti banyak belajar dari kekurangannya itu.

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Purnawan Kristanto's picture

Parabel

Justru sikap Ucok itulah yang kurang terpuji, bicara asal, tapi diam-diam menyimpan rasa ingin tahu di dalam hati, tidak jujur.

Anda pasti pernah membaca parabel ini:

Dua orang petapa sedang berjalan untuk mengumpulkan sedekah. Sesampai di pinggir sungai, mereka bertemu dengan seorang perempuan yang cantik dan seksi. Perempuan ini meminta tolong untuk menyeberangkan.

Pertapa yang lebih tua menggendong perempuan itu di punggungnya kemudian menyeberangkannya melewati sungai. Pertapa muda terpengarah melihatnya.

Ketika mereka tinggal berjalan berdua, pertapa muda terus menerus menggelengkan kepalanya. Lama-lama pertapa tua merasa terganggu.

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" tanya pertapa tua.

"Bagaimana mungkin Anda bisa menggendong perempuan cantik itu?" sergah petapa muda dengan sengit,"bukankah itu dapat membangkitkan hawa nafsu? Bukankah itu tidak pantas dilakukan?"

Giliran pertapa tua yang menggelengkan kepala. "Ketika aku menurunkan perempuan itu dari punggungku, aku juga telah menurunkan pikiran di kepalaku tentang perempuan itu,"kata pertapa tua, sambil menepuk pundak rekan mudanya, "tetapi mengapa kamu masih membawa pikiran tentang perempuan itu di kepalamu sampai sekarang?"

 

 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

pwijayanto's picture

Itu cerita yang sudah lama..

cerita gadis dan pertapa di atas, pernah saya post juga di gkmin.net

....Cerita ini saya tulis ulang dari sebuah bacaan, yaitu tulisan dari ceramah Dr. C.T.Shen ketika menjelaskan tentang Buddhisme di Christ Chruch, Ridgewood, New Jersey, US, bulan November 1978    ...

lebih lanjut, ada di http://gkmin.net/?p=61

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

ebed_adonai's picture

@MR: hanya saja...

Betul, Bro! Hanya saja, masih banyak orang-orang Kristen yang masih menganggap hal itu tidak baik untuk dibicarakan, dan menganggap rendah orang-orang yang berrefleksi tentang itu. Self denial, agaknya itulah kata yang tepat. Dalam bentuk ekstrimnya, mungkin sama dengan sebuah sekte Kaum Eseni dulu, yang memperbolehkan seks, hanya untuk mendapatkan keturunan, namun tidak boleh dibarengi dengan nafsu seks. Nah, bagaimana bisa? Lha itu satu paket kok? Seks sebagai prokreasi, dan rekreasi. Dan kedua-duanya adalah anugerah Allah juga bagi kita.

Namun hal ini tentu berbeda dengan para romo dan suster, yang memang (cmiiw) dengan sukarela mengekang  nafsu seks mereka, dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan sampai akhir hayat mereka. Hal inilah yang justru seringkali disalah-pahami oleh teman-teman dari iman yang lain sebagai pengingkaran kemanusiawian manusia.

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

ebed_adonai's picture

@AP:Wahh..

Wah, apa AP anak STII? Kok tau banget tentang wc STII, he..ha.. Kalau iya, salam ya untuk teman-teman di STII.

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

anakpatirsa's picture

Pernah Masuk

Saya bukan anak STII, tetapi dulu saya pernah masuk ke wc-nya STII.

Purnawan Kristanto's picture

Pernah Masuk juga

 Saya juga penah masuk ke sana. Yang ada di pojok belakang kapel itu to? Halah, kok malah ngomongke WC to iki!!


 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

WC

Ngomong2 soal WC, jadi inget dulu jaman P4 dulu di kampus sastra Undip Semarang, Waktu itu pas ada demo, dengan memakai "seragam" ospek dan p4 saya naik keatas panggung dan mengatakan bahwa WC kampus kami tidak layak pakai, menjijikan, kotor, dan gak ada air. Gara-gara itu ketua jurusan memusuhi saya, setiap mata kuliah dia, selalu berkata, "anak kemarin sore sok tahu."  hahahaha.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

ebed_adonai's picture

ben ngawur sisan, he..he..

Kalau saya mah senang tuh melihat WC, alias Wanita Cantik...

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Mikhael Romario's picture

@ebed

wah.. Pak Ebed termasuk pengagum WC alias Wanita Cantik ya?

psst.... psst...... asal jangan Waria Cantik lho.

 

Damai Kristus

__________________

Damai Kristus

ebed_adonai's picture

@MR: tergantung,...

Tergantung kamu sih,...ehm,..depan bisa,..belakang bisa,...(maksudnya naik taksi gitu, lho...senangnya duduk di mana....)

Shalom!

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)