Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
pengalaman pribadi
Si Penjual Keripik
Sudah lebih dari dua bulan, Bapak penjual kripik tak lewat depan rumah kami. Biasanya, seminggu sekali dia menawarkan kripik tempe dan kripik belut. Kami menyukai kripik tempe yang dia jual karena kemripik (crispy) dan gurih. Ketika pertama kali menawarkan dagangannya, dia kelihatan takut-takut dan malu. Orangnya sangat sederhana. Khas orang desa. Cara bicaranya sangat santun. Usianya di atas 50 tahun. Dagangannya ditaruh di dalam kardus dan diikat di boncengan sepeda onthel. Berkali-kali dia minta maaf, seolah-olah merasa bahwa kedatangannya ini mengganggu kami. Dia mematok harga Rp.3000,-/bungkus. Waktu itu, kami membeli 3 bungkus. Kami memberikan uang 10 rubian dan memberikan kembaliannya kepadanya.
- Purnawan Kristanto's blog
- Read more
- 4544 reads
Naik Becak Pagi ini
Karena hari ini jatahnya pajak kendaraan, jadi aku harus rela naik bis untuk ke kantor. Daripada ketemu bapak polisi dan ketahuan tidak bawa STNK. Terlebih lagi aku tidak mau melanggar peraturan pemerintah, mengendarai motor tanpa surat-surat ... ceilah ....
- Eudice's blog
- 2 comments
- Read more
- 6150 reads